Anda di halaman 1dari 13

ANTIHIPERTENSI

FARMAKOLOGI

NAMA KELOMPOK : 1) RISKY RAMADHANI


2) SITI CHODIJAH
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor,yaitu

A. Curah jantung
Ialah hasil kali denyut jantung dan isi sekuncup jantung. Besarnya isi
sekuncup ditentukan oleh kekuatan kontraksi otot jantung dan volume darah
yang kembali ke jantung.

B. Resistensi perifer
Adalah gabungan tekanan otot polos arteri dan viskositas darah. Resistensi
disebabkan oleh berkurangnya elastisitas dinding pembuluh darah akibat
adanya arteriosclerosis yang terjadi karena meningktanya usia atau karena
pengendapan.
2 macam tekanan darah

A. tekanan darah sistolik


Adalah tekanan darah yang terjadi pada saat jantung berkontraksi
tekanan ini selalu lebih besar dari tekanan diastolic

B. Tekanan darah diastolik


Adalah tekanan darah yang terjadi pada saat jantung berelaksasi
(mengembang)

Tekanan darah dinyatakan dengan satuan mm/hg. Misalnya 120/80 mm/hg, artinya
tekanan darah sistolik 120 dan tekanan darah diastolic 80 mm/hg.
TABEL TEKANAN DARAH MENURUT WHO
PATOFISIOLOGI

Tekanan darah tubuh diatur oleh system renin-angiotensis-aldosterone (RAAS).


Hormon renin dihasilkan oleh ginjal. Bila aliran darah dalam glomeruli berkurang,
ginjal akan melepaskan renin. Dalam plasma renin bergabung dengan protein
membentuk angiotensin 1 yang oleh enzim ACE (angiotensin converting enzyme)
dirubah menjadi angiotensin 2, yang aktif dan bersifat vasokontriksi dan menstimulir
hormone aldosterone yang mempunyai efek retensi air dan garam, sehingga volume
darah bertambahn, mengakibatkan tekanan darah meningkat.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh beberapa factor

 A. volume denyut jantung : makin besar volume denyut jantung,


tekanan darah makin tinggi
 B. elastisitas/kelenturan dinding arteri : makin kurang
elastis/kaka,tekanan darah makin tinggi
 C. pelepasan neurohormon (adrenalin dan non adrenalin): lepasnya
neurohormon dirangsang oleh emosi,gelisah stress,takut,marah,lelah
atau rokok. Neurohormon bersifat vasokonstriksi perifer sehingga
tekanan darah naik.

Tekanan darah tinggi bukanlah penyakit,tapi hanya kelainan atau gejala yang disebabkan oleh
penyakit ginjal, penciutan aorta atau tumor pada anak ginjal (menyebabkan produksi hormone
berlebihan),yang mempunyai efek adanya gangguan pada system regulasi tekanna darah. Hipertensi
yang tidak diketahui penyebabnya disebut hipertensi essensial
PENGGOLONGAN OBAT HIPERTENSI

 A. diuretika, lebih praktis bila diberikan dalam bentuk long acting atau dosis
tunggal, misalnya klortalidon,HCT
 B. alfa bloker mislanya prasozin,tetrazosin
 C. beta bloker misalnya propranolol,butanol
 D. penekan SSP misalnya reserpine,klonidin,metildopa
 E. antagonis kalsium,misalnya nifedipine,verapamil,dilitiazem
 F. ACE bloker misalnya captropil,cilazapril,Ramipril,enalapril
 G. zat-zat vasodilator, misalnya hidralazin,minoksidil dan dihidralazin
 H. antagonis angiotensin 2, misalnya losartan dan irbesartan.
PENGGUNAAN

 Kebanyakkan obat hipertensi bekerja lambat, efeknya baru terlihat setelah


beberapa hari, sedangkan efek maksimal setelah beberapa hari, sedangkan
efek maksimal setelah beberapa minggu. Obat-obat dengan plasma t ½
antara 2-5 jam efek hipotensinya dapat bertahan sampai 20 jam, misalnya
reserpine,metildopa,hidralazin,metoprolol,propranolol. Kombinasi antara
obat-obat tersebut menghasilkan potensiasi, dengan demikian dosis dapat
diturunkan dan efek samping lebih ringan. Obat-obat dengan titik kerja
sama (termasuk dalam satu kelompok) jika dikombinasikan tidak
menghasilkan potensiasi.
NAMA OBAT

A. Labetalol
-indikasi : hipertensi sedang sampai berat
-mekanisme kerja : merupakan derivate salbutamol dengan kerja yang cepat setelah 2-4 jam. Efek
menguat dengan meningkatnya dosis. Obat ini dapat diberikan pada wanita hamil.
-sediaan : oral 100mg,200 mg

B. metildopa
- indikasi : hipertensi ringan sampai sedang
-mekanisme kerja : bekerja kuat pada ssp dengan stimulansia reseptor pusat vasomotor,sehinggan
menekan saraf adrenergic perifer.
-efek samping : anemia dan leucopenia
NAMA OBAT

C. klonidina
 Indikasi : semua bentuk hipertensi
 Mekanisme kerja : merupakan turunan imidazole yang kerjanya kuat berdasarkan efek
adrenolitik sentral. Dalam dosis kecil bersifat vasokontriksi perifer.
 Sediaan : injeksi 0,15 mg/ml

D. Hidralazin
 Indikasi : semua tingkatan hipertensi
 Mekanisme kerja : mempunyai efek vasodilitasi langsung terhadap dinding arteri
 Efek samping : gangguan lambung-usus,nyeri kepala dan takikardia.pada penggunaan
dosis tinggi yang lama berakibat borok kulit dan habituasi
E. Reserpin
Adalah salah satu alkaloida dari Rauwolfia serpentine
 Indikasi : hipertensi ringan dan sedang
 Mekanisme kerja : efek supresi yang tidak begitu kuat terhadap SSP. Plasma T ½
pendek yaitu ¼ sampai 3 jam , sebab dapat terakumulasi.
 efek samping : depresi psikis dan hipotensi ortostatik,pada permulaan pengobatan
timbul gangguan lambung,lelah,mengantuk dan hidung tersumbat
 Sediaan : tablet 0,1 mg
PENGOBATAN

 Prinsip pengobatan hipertensi adalah menurunkan tekanan darah. Bila mungkin sampai pada tekanan
normal atau pada tekanan yang tidak menggangu fungsi ginjal,otak dan jantung. Ada dua cara
pengobatan hipertensi,yaitu terapi farmakologi dan terapi non farmakologi.

 Terapi non farmakologi adalah terapi tanpa menggunakan obat-obatan misalnya dengan menurunkn
berat badan,diet garam dan sebagainya.sedangkan terapi farmakologi ialah cara bertahap,ada empat
tahap yaitu
- Tahap pertama : dengan satu obat diuretika tiazida atau beta bloker dengan dosis kecil kemudian dosis
dinaikkan
 Tahap kedua : dengan dua obat : diuretika tiazida dan alfa atau beta bloker
 Tahap ketiga : dengan tiga obat : diuretika tiazida dan beta bloker dan vasodilator (biasanya hidralazin)
 Tahap keempat,dengan empat obat : diuretika tiazida,beta bloker,vasodilator dan guanetidin atau
pengahambat ACE.

Anda mungkin juga menyukai