FARMAKOLOGI
A. Curah jantung
Ialah hasil kali denyut jantung dan isi sekuncup jantung. Besarnya isi
sekuncup ditentukan oleh kekuatan kontraksi otot jantung dan volume darah
yang kembali ke jantung.
B. Resistensi perifer
Adalah gabungan tekanan otot polos arteri dan viskositas darah. Resistensi
disebabkan oleh berkurangnya elastisitas dinding pembuluh darah akibat
adanya arteriosclerosis yang terjadi karena meningktanya usia atau karena
pengendapan.
2 macam tekanan darah
Tekanan darah dinyatakan dengan satuan mm/hg. Misalnya 120/80 mm/hg, artinya
tekanan darah sistolik 120 dan tekanan darah diastolic 80 mm/hg.
TABEL TEKANAN DARAH MENURUT WHO
PATOFISIOLOGI
Tekanan darah tinggi bukanlah penyakit,tapi hanya kelainan atau gejala yang disebabkan oleh
penyakit ginjal, penciutan aorta atau tumor pada anak ginjal (menyebabkan produksi hormone
berlebihan),yang mempunyai efek adanya gangguan pada system regulasi tekanna darah. Hipertensi
yang tidak diketahui penyebabnya disebut hipertensi essensial
PENGGOLONGAN OBAT HIPERTENSI
A. diuretika, lebih praktis bila diberikan dalam bentuk long acting atau dosis
tunggal, misalnya klortalidon,HCT
B. alfa bloker mislanya prasozin,tetrazosin
C. beta bloker misalnya propranolol,butanol
D. penekan SSP misalnya reserpine,klonidin,metildopa
E. antagonis kalsium,misalnya nifedipine,verapamil,dilitiazem
F. ACE bloker misalnya captropil,cilazapril,Ramipril,enalapril
G. zat-zat vasodilator, misalnya hidralazin,minoksidil dan dihidralazin
H. antagonis angiotensin 2, misalnya losartan dan irbesartan.
PENGGUNAAN
A. Labetalol
-indikasi : hipertensi sedang sampai berat
-mekanisme kerja : merupakan derivate salbutamol dengan kerja yang cepat setelah 2-4 jam. Efek
menguat dengan meningkatnya dosis. Obat ini dapat diberikan pada wanita hamil.
-sediaan : oral 100mg,200 mg
B. metildopa
- indikasi : hipertensi ringan sampai sedang
-mekanisme kerja : bekerja kuat pada ssp dengan stimulansia reseptor pusat vasomotor,sehinggan
menekan saraf adrenergic perifer.
-efek samping : anemia dan leucopenia
NAMA OBAT
C. klonidina
Indikasi : semua bentuk hipertensi
Mekanisme kerja : merupakan turunan imidazole yang kerjanya kuat berdasarkan efek
adrenolitik sentral. Dalam dosis kecil bersifat vasokontriksi perifer.
Sediaan : injeksi 0,15 mg/ml
D. Hidralazin
Indikasi : semua tingkatan hipertensi
Mekanisme kerja : mempunyai efek vasodilitasi langsung terhadap dinding arteri
Efek samping : gangguan lambung-usus,nyeri kepala dan takikardia.pada penggunaan
dosis tinggi yang lama berakibat borok kulit dan habituasi
E. Reserpin
Adalah salah satu alkaloida dari Rauwolfia serpentine
Indikasi : hipertensi ringan dan sedang
Mekanisme kerja : efek supresi yang tidak begitu kuat terhadap SSP. Plasma T ½
pendek yaitu ¼ sampai 3 jam , sebab dapat terakumulasi.
efek samping : depresi psikis dan hipotensi ortostatik,pada permulaan pengobatan
timbul gangguan lambung,lelah,mengantuk dan hidung tersumbat
Sediaan : tablet 0,1 mg
PENGOBATAN
Prinsip pengobatan hipertensi adalah menurunkan tekanan darah. Bila mungkin sampai pada tekanan
normal atau pada tekanan yang tidak menggangu fungsi ginjal,otak dan jantung. Ada dua cara
pengobatan hipertensi,yaitu terapi farmakologi dan terapi non farmakologi.
Terapi non farmakologi adalah terapi tanpa menggunakan obat-obatan misalnya dengan menurunkn
berat badan,diet garam dan sebagainya.sedangkan terapi farmakologi ialah cara bertahap,ada empat
tahap yaitu
- Tahap pertama : dengan satu obat diuretika tiazida atau beta bloker dengan dosis kecil kemudian dosis
dinaikkan
Tahap kedua : dengan dua obat : diuretika tiazida dan alfa atau beta bloker
Tahap ketiga : dengan tiga obat : diuretika tiazida dan beta bloker dan vasodilator (biasanya hidralazin)
Tahap keempat,dengan empat obat : diuretika tiazida,beta bloker,vasodilator dan guanetidin atau
pengahambat ACE.