Anda di halaman 1dari 57

MAKALAH FARMAKOTERAPI RENAL KARDIO DAN SYARAF

“KASUS HIPERTENSI’’

Dosen Pengampu :

Dr. apt. Ika Purwidyaningrum, S.Farm., M.Sc.

Nama kelompok 2 :

1. Hana Widyanngsih (23175102A)


2. Elfa Kurnianingrum (23175109A)
3. Rini Styani (23175128A)
4. Edo Saputra (23175142A)
5. Andi Dhea Puspitasari (23175154A)
6. Dika Rizki Pritasari (23175166A)
7. Rohmaniah (23175174A)
8. Yuningsih (23175186A)
9. Evi Setyawati (23175196A)
10. Andriani Taena (23175201A)
11. Indah Dwi Setyowati (24185518A)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2021
1. Buatlah latar belakang singkat, tentang patofisologi dan farmakoterapi penyakitnya
(10)
Jawab :
A. Penyakit hipertensi
a) Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah penyakit kardiovaskular yang umum yang berarti kenaikan
tekanan darahsecara persisten. Pasien hipertensi memiliki tekanan darah sistolik ≥
140 mmHg atau tekanandarah diastolik > 90 mmHg, atau keduanya. Krisis
hipertensi (tekanan darah lebih besar dari180/120 mmHg) dapat dikategorikan ke
dalam hypertensive emergency (kenaikan tekanandarah yang ekstrim dengan
kerusakan organ akut atau progresif) atau hypertensive urgency (kenaikan tekanan
darah yang parah tanpa kerusakan organ akut atau progresif) (Dipiro,2008).
Menurut American Society of Hypertension (ASH), pengertian hipertensi adalah
suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskular yang progresif, sebagai akibat
dari kondisi lainyang kompleks dan saling berhubungan..
b) Patofisiologi hipertensi
Dimulai dengan atherosclerosis, gangguan strukrur anatomi pembuluh darah
perifer yang berlanjut dengan kekuatan pembuluh darah. Kekakuan pembuluh
darah disertai dengan penyempitan dan kemungkinan pembesaran plaque yang
menghambat peredaran darah peifer. Kekakuan dan kelambatan aliran darah
menyebabkan beban jantung yang memberikan gambaran peningkatan tekanan
darah dalam system sirkulasi.
c) Farmakoterapi hipertensi
 Terapi non farmakologi
- Menurunkan berat badan
- Pengurangan konsumsi alcohol
- Pengurangan intake garam
- Peningkatan aktivitas fisik
- Penurunan intake lemak jenuh
- Memperbanyak konsumsi lemak tak jenuh dan minyak ikan
- Peningkatan konsumsi buah dan sayur
- Berhenti merokok
 Terapi farmakologi
 ACE inhibitor : ACEi akan menjaga pembuluh darah terbuka lebar
sehingga aliran darah masuk denganlancar. ACEi bekerja dengan cara
menghambat terbentuknya hormone angiotensin yait hormone yang
memicu pembuluh darah untuk menyempit. Berikut obat-obatan yang
termasuk dalam golongan ACEI :
- Captopril
- Enalapril
- Lisinopril
- Perindopril
- Ramipril
- Trandolapril
 Alpha-2-receptor agonist : obat ini bekerja dengan menekan aktivitas
jaringan yang memproduksi hormone adrenalin, sehingga tekanan
darah turun. Obat yang termasuk dalam golongan Alpha-2-receptor
agonist:
- Metildopa : Dapat diberikan kepada ibu hamil yang menderita
hipertensi,karena obat ini dinilai tidak terlalu membahayakan ibu
hamil dan janin
- Clonidine
 Antagonis kalsium (calcium channel blocker) : Antagonis kalsium
digunakan untuk menangani hipertensi, gangguan jantung, dan
gangguan pembuluh darah. Obat ini bekerja dengan menghambat jalan
masuk kalsium ke dalam otot jantung dan dinding pembuluh darah,
sehingga menyebabkan denyut jantung melambat dan pembuluh darah
melebar. Obat-obatan yang masuk ke kelompok antagonis kalsium
adalah:
- Amlodipine
- Diltiazem
- Nicardipine
- Nifedipine
- Nimodipine
- Verapamil
 Angiotensin II receptor blocker (ARB): ARB bekerja dengan cara
menghambat kerja angiotensin atau senyawa yang membuat pembuluh
darah menyempit. Hambatan pada kerja angiotensin menyebabkan
pembuluh darah tetap terbuka lebar dan tekanan darah mampu
diturunkan. Jenis-jenis obat ARB adalah:
- Candesartan
- Eprosartan
- Irbesartan
- Losartan
- Olmesartan
- Telmisartan
- Valsartan
 Diuretik : obat ini bekerja dengan membuang kelebihan garam
(natrium) dan cairan di dalam tubuh untuk menormalkan tekanan
darah. Jenis-jenis obat diuretic adalah :
- Diuretik loop seperti furosemide
- Diuretic hemat kalium (potassium-sparing), seperti amiloride dan
spinolactone
- Diuretic thiazide, seperti hydrochlorothiazide dan indapamide
 Penghambat adrenergik perifer : Obat ini jarang diberikan kepada
pasien hipertensi. Namun, apabila pengobatan dengan obat-obatan
antihipertensi lain belum berhasil, maka dokter bisa menyarankan
konsumsi penghambat adrenergik perifer kepada pasien. Satu-satunya
jenis penghambat adrenergik perifer yang terdaftar di Indonesia
ialah reserpine.
 Penghambat alfa (alpha-blocker) : Penghambat alfa bekerja dengan
cara menghambat hormon katekolamin agar tidak mengikat dengan
reseptor alfa. Hasilnya, sirkulasi darah berjalan lancar, jantung
berdenyut secara normal, dan tekanan darah menurun. Dua jenis obat
penghambat alfa ialah doxazosin dan terazosin.
 Penghambat beta (beta-blocker): Penghambat beta merupakan
golongan obat yang bekerja dengan menghambat hormon adrenalin,
sehingga tekanan darah turun. Penghambat beta dibagi menjadi dua
yakni selektif dan nonselektif. Jenis obat penghambat beta selektif
meliputi atenolol, bisoprolol, metoprolol, dan nebivolol. Sedangkan
contoh penghambat beta nonselektif adalah carvedilol dan propranolol.
 Penghambat renin : Penghambat renin merupakan obat antihipertensi
yang lebih baru penemuannya dibandingkan jenis antihipertensi lain.
Obat ini bekerja dengan menghambat senyawa kimiawi di dalam tubuh
yang disebut renin. Seperti obat-obat antihipertensi lain, penghambat
renin bekerja dengan melebarkan pembuluh darah sehingga
menyebabkan tekanan darah turun. Contoh obat ini adalah aliskiren

B. Penyakit Hiperkalemia
a. Pengertian hiperkalemia :
Hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana
konsentrasi kalium darah lebih dari 5 mEq/L. Hiperkalemia adalah suatu kondisi
di mana terlalu banyak kalium dalam darah. Sebagian besar kalium dalam tubuh
(98%) ditemukan dalam sel dan organ. Hanya jumlah kecil beredar dalam aliran
darah. Kalium membantu sel-sel syaraf dan otot, termasuk fungsi jantung. Ginjal
biasanya mempertahankan tingkat kalium dalam darah, namun jika pasien
memliki penyakit ginjal
b. Patofisiologi hiperkalemia :
Hiperkalemia biasanya terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan kalium dengan 
baik. Mungkin penyebab paling sering dari hiperkalemia adalah penggunaan obat
yang menghalangi pembuangan kalium oleh ginjal, seperti triamterene, spironolac
tonedan ACE inhibitor. Hiperkalemia juga dapat disebabkan oleh penyakit
Addison, dimana kelenjar adrenal tidak dapat menghasilkan hormon yang
merangsang pembuangan kalium oleh ginjal dalam jumlah cukup. Penyakit
Addison dan penderita AIDS , yang mengalami kelainan kelenjar adrenal semakin
sering menyebabkan hiperkalemia.gagal ginjal komplit maupun sebagian, bisa
menyebabkan hiperkalemia berat. Karena itu orang-orang dengan fungsi ginjal
yang buruk biasanya harus menghindari makanan yang kaya akan kalium.
Hiperkalemia dapat juga terjadi akibat sejumlah besar kalium secara tiba-tiba
dilepaskan dari cadangannya di dalam sel. Hal ini bisa terjadi
bila. sejumlah besar jaringan otot hancur (seperti yang terjadi pada cedera
tergilas) terjadi luka bakar hebat. overdosis kokain: Banyaknya kalium yang
masuk ke dalam aliran darah bisa melampaui kemampuan ginjal untuk membuang
kalium dan menyebabkan hiperkalemia yang bisa berakibat fatal.

c. Farmakoterapi hiperkalsemia
 Terapi non farmakologi
- Hilangkan allergen makanan yang dicurigai seperti (susu,keju,dan es
krim), gandum, kedelai, jagung, pengawet dan bahan kimia tambahan
makanan.
- Hindari makanan yang mengandung jumlah tinggi kalium, termasuk
pisang, kacang-kacangan, buah persik, kentang, salmon, tomat dan
semangka
- Hindari makanan olahan, seperti roti putih, pasta dan gula
- Makan lebih sedikit daging merah dan daging lebih ramping, ikan air
dingin, atau kacang-kacangan untuk protein. Batasi asupan daging
olahan.
- Gunakan minyak goring sehat, seperti minyak zaitun atau minyak
sayur
- Minum lebih banyak air. Dehidrasi dapat membuat hiperkalemia
memburuk
 Terapi farmakologi : obat-obatan yang mengobati hiperkalemia
dimaksudkan untuk menstabilkan fungsi jantung, meningkatkan
pergerakan kalium dari aliran darah kembali ke dalam sel, mendorong
ekskresi kalium yang berlebih. Obat-obatan untuk mengobati hiperkalemia
:
- Kalsium klorida atau glukonat : meminimalkan efek dari hiperkalemia
pada jantung
- Natrium bikarbonat : mekanisme terjadi pergeseran kalium dari darah
ke sel-sel
- Diuretic : menyebabkan eksresi kalium dari ginjal
- Resin binding : pertukaran kalium natrium dalam system pencernaan
- Insulin : mekanisme terjadi pergeseran kalium dari darah ke sel-sel.

C. Penyakit hiperglikemia
a. Pengertian hiperglikemia :
Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah dari pada rentang
kadar puasa normal 80-90mg/dl darah atau rentang non puasa sekitar 140-160
g/100 ml darah. Hiperglikemia adalah kadar gula (glukosa) yang tinggi terjadi
saat tubuh kekurangan atau tidak dapat menggunakan hormon insulin dengan
baik.
b. Patofisiologi hiperglikemia
Hipergikemia dapat disebabkan defisiensi insulin yang dapat disebabkan
oleh proses autoimun, kerja pancreas yang berlebih, dan herediter. Insulin yang
menurun mengakibatkan glukosa sedikit yang masuk kedalam sel. Hal itu bisa
menyebabkan lemas dengan kadar glukosa dalam darah memingkat. Kompensasi
tubuh dengan meningkatkan glucagon sehingga terjadi proses glukoneogenenis.
Selain itu tubuh akan menurunkan penggunaan glukosa oleh otot, lemak dan hati
serta peningkatan produksi glukosa oleh hati dengan pemecahan lemak terhadap
sel.
Hiperglikemia dapat meningkatkan jumlah urin yang mengakibatkan
dehidrasi sehingga tubuh akan meningkatkan rasa haus (polydipsi). Penggunaan
lemak untuk menghasilkan glukosa memproduksi badan keton yang dapat
mengakibatkan anorexia (tidak nafsu makan), nafas bau keeton dan mual (nausea)
hingga tejadi asidosis. Dengan menurunnya insulin dalam daraj asupan nutrisi
akan meningkat sebagai akibat kelaparan sel. Mrnurunnya glukosa intrasel
menyebabkan sel mudah terinfeksi.
Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan penimbunan glukosa pada
dinding pembuluh darah yang membentuk plak sehingga pembuluh darah menjadi
keras (arterisklerosis) dan bila plak itu terlepas akan menyebakan terjadinya
thrombus. Thrombus ini dapat menutup aliran darah yang menyebabkan gagal
ginjal, jantung dapat menyebabkan miocard infark, mata dapat menyebabkan
retinopati bahkan kematian.
c. Farmakoterpi hiperglikemia
 Terapi non farmaologi
- Diet
- Olahraga
- Menjaga pola makan

 Terapi farmakologi :
- Penggantian cairan : pasien akan menerima cairan dari infus smpai
tutbuhnya memiliki cukup cairan kembali, dengan indicator kadar
gulanya menurun.perawatan ini dapat menggantikan cairan yang
hilang dan membantu mencairkan kelebihan gula dalam
darah.hiperglikemia yang sangat tinggi setara dengan orang dehidrasi
berat.
- Penggantian elektrolit : elektrolit adalah mineral dalam darah yang
diperlukan agar jaringan tubuh berfungsi dengan baik. Tidak adanya
insulin dapat menurunkan kadar beberapa elektrolit dalam darah.
- Terapi insulin : untuk menurunkan kadar keton yang menumpuk dalam
darah.
- Obat anti hiperglikemik oral yang sering digunakan berdasarkan
mekanisme kerjanya terdiri dari golongan pemicu sekresi insulin,
golongan peningkatan sensitivitas terhadap insulin, golongan
penghambat glukoneogenesis, golongan penghambat alfa glukosidase,
dan golongan Dipeptidyl Peptidase-4 (DPP-IV) Inhibitor.
2. Masukkan data base pasien ke dalam format database (termasuk data subyektif dan obyektif) dan data obat yang
digunakan saat ini (10)

OBAT YANG DIGUNAKAN SAAT INI


Nama Outcome Data
Tgl Indikasi Dosis Interaksi Eso Data Objek
Obat Terapi Subjek
14/5/18 Lasix Retensi 6 g/  antibiotik  Pusing  Lasix pump Keluhan TANDA VITAL
Pump Cairan jam golongan sef  Vertigo Mengurangi Pusing,  TD (mmHg) :
(Edema) alosporin,  Mual dan pembengkak Demam 233/100
obat muntah an Dan  Suhu (°C) : 38
antiinflamasi  Diare  Frites Kaki  Nadi
nonsteroid  Penglihatan Memberikan Kanan (x/menit) : 75
OAINS buram efek baik Kiri  RR (xmenit) :
kerusakan untuk Memben 22
 Sembelit
ginjal, hipertensi gkak.
 antibiotik sehingga Paien
golongan am meminimalis Juga
inoglikosida ir penyakit Merasak
risiko jantung an Mual.
terjadinya ke  Isoket
rusakan Membantu
telinga efektivitas
 obat diuretik frites untuk
hemat menurunkan
kalium risiko hipertensi
terjadinya hi dengan nadi
perkalemia, yang cukup
 digoxin atau  kencang
antihistamin
risiko
terjadinya
kerusakan
jantung,
 carbamazepi
ne risiko
terjadinya hi
ponatremia

 Nyeri otot
dan
1 x 150
Frites Hipertensi persendian
mg
 Mual dan
muntah
Isoket Angina pada 3x5  Terjadi  Sakit kepala
penderita pen mg hipotensi
berat jika hebat
digunakan  Tekanan
bersama obat darah yang
riociguat turun drastis
atau (hipotensi)
golongan  Jantung
inhibitor berdebar-
fosfodiestera debar

yakit jantung se tipe 5  Pucat dan


koroner (PDE5) muncul
 Penurunan keringat
efektivitas dingin
obat jika  Kejang 
digunakan  Pingsan
bersama
dengan
disopyramide
sublingual

15/5/18 Frites Hipertensi 1 x 150  Nyeri otot  Frites TANDA VITAL


mg dan Memberikan  TD (mmHg) :
persendian
 Mual dan efek 144/98
muntah turunnya  Suhu (°C) : 38
 Terjadi  Sakit kepala tekanan
 Nadi (x/menit) :
hipotensi hebat darah
78
berat jika  Tekanan  Isoket
 RR (xmenit) :
digunakan darah yang Membantu 20
bersama obat turun drastis efektivitas
riociguat (hipotensi) frites dalam HASIL
atau  Jantung menurunkan LABORAT
golongan berdebar- tekanan  Hb : 10,8
Angina pada inhibitor debar darah
 Glukosa ; 437
penderita pen 3x5 fosfodiestera  Pucat dan  GD2PP: 259
Isoket se tipe 5
yakit jantung mg muncul
 Na : 140,3
koroner (PDE5) keringat
 K : 7,8
 Penurunan dingin
 Cl : 115
efektivitas  Kejang 
 Kolesterol : 252
obat jika  Pingsan
 LDL : 172
digunakan
bersama  Trigliserida :

dengan 288

disopyramide  Asam Urat : 8,8

sublingual

Frites Hipertensi 1 x 150  Nyeri otot  Frites TANDA VITAL


 TD (mmHg) :
mg dan
16/5/18 persendian Memberikan 131/84
 Mual dan efek baik  Suhu (°C) : 38
 Nadi (x/menit)
muntah untuk
: 83
Isoket Angina pada 3x5  Terjadi  Sakit kepala hipertensi  RR (xmenit) :
penderita pen mg hipotensi hebat  Isoket 20
yakit jantung berat jika  Tekanan Belum HASIL
koroner digunakan darah yang memebrikan LABORAT
 Hb : 11,8
bersama obat turun drastis efek
 Glukosa ; 304
riociguat (hipotensi) penurunan
 GD2PP: 230
atau  Jantung nadi pada
pasien  Na : 138,5
golongan berdebar-
inhibitor  Impugan  K : 6,6
debar
fosfodiestera Membantu  Cl : 114
 Pucat dan
se tipe 5 muncul penurunan  Kolesterol :
(PDE5) keringat hipertensi 255

 Penurunan dingin dan  LDL : 170


efektivitas  Kejang Pings menormalka  Trigliserida :
obat jika an n nadi 283
digunakan  Ranitidin  Asam Urat :
bersama Memberikan 8,3
dengan efek yang
disopyramide baik untuk
sublingual menurunkan
efek mual
muntah
dikarenakan
eso
 Actrapid
Memberikan
efek
penurunan
kadar gula
dalam tubuh
 Transfuse
pcr
Memberikan
efek baik
dalam suplei
sel darah
merah dalam
tubuh
 O2
Memberikan
efek baik
dalam
penambahan
kadar sel
darah merah
dalam darah
 Ca lucosa
Memberikan
efek
penurunan
kadar
kalsium
dalam tubuh
 Mexpharm
Membantu
meredakan
pembengkak
an yang
terjadi
Impugan Retensi 3x1  Sefalosporin  Frekuensi
inj cairan ampul seperti buang air
(edema), sefalotin dan kecil
terapi NSAID.
hipertensi Obat di atas meningkat
dapat  Merasa haus
meningkatka  Mulut
n terjadinya kering.
gangguan  Sakit kepala
atau  Kram
kerusakan  Mual muntah
pada ginjal.
 Aminoglikos
ida, asam
etakrinik,
dan obat
ototoksik
meningkatka
n terjadinya
ototoksisitas.
 Penggunaan
ACE
inhibitor atau
reseptor
angiotensin
II,
meningkatka
n terjadinya
penurunan
tekanan
darah
(hipotensi).
 Penggunaan
Diuretik
hemat
kalium dapat
meningkatka
n terjadinya
peningkatan
kadar kalium
dalam darah
(hiperkalemi
a)

Ranitidin Menurunkan 2x½  Penggunaan  Mual dan


sekresi asam ampul bersama muntah.
lambung propanthelin  Sakit kepala.
berlebih e bromide  Insomnia.
akan
Meningkatka  Vertigo.
n konsentrasi  Ruam.
serum dan  Konstipasi.
memperlamb  Diare
at absorpsi
 Nyeri perut.
ranitidin
 Urine
 Menghambat
tampak
metabolisme 
keruh.
teofilin,
diazepam,
dan
propanolol di
dalam organ
hati.
 Mengganggu
penyerapan
obat-obatan
yang tingkat
penyerapann
ya
dipengaruhi
oleh pH,
seperti
ketoconazol
dan
midazolam.
 Menurukan
bioavailabilit
as ranitidin,
jika
digunakan
bersama
dengan obat
antasida atau 
sukralfat.

Actrapid Diabetes 3x4U  Steroid  Hipoglikemi


Melitus/Kenc anabolik & a (kadar gula
ing Manis sulfonamid darah kurang
yang dapat dari normal).
membutuhka mengurangi  Reaksi
n insulin, kebutuhan alergi.
terapi akut, insulin.
termasuk  Hormon
stres pertumbuhan
& danazol
dapat
meningkatka
n kebutuhan
insulin.
 Octreotide
atau
Hiperglikemi
lanreotide
k.
dapat
meningkatka
n atau
menurunkan
kebutuhan
insulin.

Tranfusi untuk 1 kolf  Jika pasien  Demam


prc mengalirkan menjalani  Reaksi alergi
sel darah terapi atau  Reaksi
merah. pengobatan anafilaksis
Sehingga tertentu akan  Kelebihan
dapat berefek para zat besi
mengalirkan transfuse  Cedera paru-
oksigen dari
paru
 Infeksi
 Penyakit
tersebut graft versus
jantung ke
 Obat herbal, host
seluruh tubuh
suplemen  Acute
serta
akan immune
membuang
mengakibatk hemolytic
karbon
an efek reaction
dioksida.
tertentu  Delayed
immune
hemolytic
reaction
O2 Henti 3 LPM  Pasien yang  ketidakseimb
jantung, menggunaka angan
trauma berat, n agen ventilasi dan
gagal kemoterapi sirkulasi.
jantung, asma misalnya  ventilatory
akut, edema bleomisin drive
paru karena dapat  efek Haldane
menyebabka  absorpsi
n komplikasi atelectasis
densitas
oksigen yang
lebih tinggi
dari udara,
 rebreathing

pulmonal akibat

yang serius. penggunaan


masker
wajah
dengan aliran
oksigen
rendah.

Mexphar Perada nyeri 2x1Sup Mexpharm tidak  Mual


m suppo dan po akan bekerja  Gangguan
peradangan dengan baik jika pencernaan
berinteraksi  Sakit perut
dengan obat :  Muntah
 Cholestyrami  Gatal atau
ne ruam pada
 Diuretics kulit
 Furosemide  Pembengkak
an di kaki
 Methotrexate  Sembelit
 Thiazides  Diare
 Anemia
 Perut
kembung
Ca Hipoglikemia 1 Amp  Tidak boleh  Semakin
gluconas digunakan sering buang
pada saat air kecil
makan dan  Nyeri
minum  Kulit
tertentu kemerahan,
 Merokok dan atau bengkak
mengkonsum di tempat
si alkohol suntikan
 Reaksi alergi
parah (ruam,
gatal-gatal,
kesulitan
bernafas,
sesak di
dada,
pembengkak
an mulut,
wajah, bibir,
atau lidah)
 Kebingungan
atau linglung
 Otot
berkedut
 Kejang
 Pembengkak
an pada
tangan atau
kaki
 Tubuh terasa
lemah

17/5/18  Nyeri otot  Frites TANDA VITAL


 TD (mmHg) :
dan Memberikan
1 x 130 140/80
Frites Hipertensi persendian efek baik  Suhu (°C) : 38
mg
 Mual dan untuk  Nadi (x/menit)
muntah hipertensi : 90
 RR (xmenit) :
Isoket Angina pada 3x5  Terjadi  Sakit kepala  Isoket
22
penderita pen mg hipotensi hebat Belum
HASIL
yakit jantung berat jika  Tekanan memebrikan
koroner digunakan darah yang efek LABORAT
 Hb : 11
bersama obat turun drastis penurunan
riociguat (hipotensi) nadi pada  Glukosa ; 120

atau  Jantung pasien  GD2PP: 190

golongan berdebar-  Impugan  Na : 137,8


inhibitor debar Membantu  K : 6,3
fosfodiestera  Pucat dan penurunan  Cl : 115
se tipe 5 muncul hipertensi  Kolesterol :
(PDE5) keringat dan 230
 Penurunan dingin menormalka  LDL : 169
efektivitas  Kejang Pings n nadi  Trigliserida :
obat jika an  Ranitidin 255
digunakan Memberikan  Asam Urat :
bersama efek yang 7,6
dengan baik untuk
disopyramide menurunkan
sublingual efek mual
muntah
dikarenakan
eso
 Actrapid
Memberikan
efek
penurunan
kadar gula
dalam tubuh
 Transfuse
pcr
Memberikan
efek baik
dalam suplei
sel darah
merah dalam
tubuh
 O2
Memberikan
efek baik
dalam
penambahan
kadar sel
darah merah
dalam darah
 Mexpharm
Membantu
meredakan
pembengkak
Impugan Retensi 2x1  Sefalosporin  Frekuensi an yang
inj cairan ampul seperti buang air
(edema), sefalotin dan kecil
terapi NSAID. meningkat
hipertensi Obat di atas  Merasa haus
dapat  Mulut
meningkatka kering.
n terjadinya  Sakit kepala
gangguan  Kram
atau  Mual muntah
kerusakan
pada ginjal.
 Aminoglikos
ida, asam
etakrinik,
dan obat
ototoksik
meningkatka
n terjadinya
ototoksisitas.
 Penggunaan
ACE
inhibitor atau
reseptor
angiotensin
II,
meningkatka
n terjadinya
penurunan
tekanan
darah
(hipotensi).
 Penggunaan
Diuretik
hemat
kalium dapat
meningkatka
n terjadinya
peningkatan
kadar kalium
dalam darah
(hiperkalemi
a)

Ranitidin Menurunkan 2x1  Penggunaan  Mual dan


sekresi asam tablet bersama muntah.
lambung propanthelin  Sakit kepala.
berlebih e bromide  Insomnia.
akan  Vertigo.
Meningkatka  Ruam.
n konsentrasi
 Konstipasi.
serum dan
 Diare
memperlamb
 Nyeri perut.
at absorpsi
 Urine
ranitidin
tampak
 Menghambat
keruh.
metabolisme 
teofilin,
diazepam,
dan
propanolol di
dalam organ
hati.
 Mengganggu
penyerapan
obat-obatan
yang tingkat
penyerapann
ya
dipengaruhi
oleh pH,
seperti
ketoconazol
dan
midazolam.
 Menurukan
bioavailabilit
as ranitidin,
jika
digunakan
bersama
dengan obat
antasida atau 
sukralfat.

Actrapid Diabetes 3x6U  Steroid  Hipoglikemi


Melitus/Kenc anabolik & a (kadar gula
ing Manis sulfonamid darah kurang
yang dapat dari normal).
membutuhka mengurangi  Reaksi
n insulin, kebutuhan alergi.
terapi akut, insulin.
termasuk  Hormon
stres pertumbuhan
Hiperglikemi & danazol
k. dapat
meningkatka
n kebutuhan
insulin.
 Octreotide
atau
lanreotide
dapat
meningkatka
n atau
menurunkan
kebutuhan
insulin.

Transfuse untuk 1 kolf  Jika pasien  Demam


pcr mengalirkan menjalani  Reaksi alergi
sel darah terapi atau  Reaksi
merah. pengobatan anafilaksis
Sehingga tertentu akan  Kelebihan
dapat berefek para zat besi
mengalirkan transfuse  Cedera paru-
oksigen dari tersebut paru
jantung ke  Obat herbal,  Infeksi
seluruh tubuh suplemen  Penyakit
serta akan graft versus
membuang mengakibatk host
karbon an efek
 Acute
dioksida. tertentu
immune
hemolytic
reaction
 Delayed
immune
hemolytic
reaction
O2 Henti 3 LPM  Pasien yang  ketidakseimb
jantung, menggunaka angan
trauma berat, n agen ventilasi dan
gagal kemoterapi sirkulasi.
jantung, asma misalnya  ventilatory
akut, edema bleomisin drive
paru karena dapat  efek Haldane
menyebabka  absorpsi
n komplikasi atelectasis
pulmonal densitas
yang serius. oksigen yang
lebih tinggi
dari udara,
 rebreathing
akibat
penggunaan
masker
wajah
dengan aliran
oksigen
rendah.

Mexpharm tidak  Mual


akan bekerja  Gangguan
dengan baik jika pencernaan
berinteraksi  Sakit perut
dengan obat :  Muntah
 Cholestyrami  Gatal atau
Perada nyeri ne ruam pada
Mexphar
dan 1Suppo  Diuretics kulit
m suppo
peradangan  Furosemide  Pembengkak

 Methotrexate an di kaki

 Thiazides  Sembelit
 Diare
 Anemia
 Perut
kembung
18/5/18  Nyeri otot  Frites TANDA VITAL
 TD (mmHg) :
dan Memberikan
1 x 130 120/80
Frites Hipertensi persendian efek baik  Suhu (°C) : 38
mg
 Mual dan untuk  Nadi (x/menit)
muntah hipertensi : 90
 RR (xmenit) :
Isoket Angina pada 3x5  Terjadi  Sakit kepala  Isoket
penderita pen mg hipotensi hebat Belum 22
yakit jantung berat jika  Tekanan memebrikan HASIL
koroner digunakan darah yang efek LABORAT
 Hb : 10,8
bersama obat turun drastis penurunan
 Glukosa ; 110
riociguat (hipotensi) nadi pada
atau pasien  GD2PP: 180
 Jantung
golongan berdebar-  Impugan  Na : 138

inhibitor debar Membantu  K : 4,8


fosfodiestera  Pucat dan penurunan  Cl : 114
se tipe 5 muncul hipertensi  Kolesterol :
(PDE5) keringat dan 225
 Penurunan dingin menormalka  LDL : 170
efektivitas  Kejang Pings n nadi  Trigliserida :
obat jika an  Ranitidin 247
digunakan Memberikan  Asam Urat :
bersama efek yang 7,4
dengan baik untuk
disopyramide menurunkan
sublingual efek mual
muntah
dikarenakan
eso
 Actrapid
Memberikan
efek
penurunan
kadar gula
dalam tubuh

Impugan Retensi 2x1  Sefalosporin  Frekuensi


inj cairan ampul seperti buang air
(edema), sefalotin dan kecil
terapi NSAID. meningkat
hipertensi Obat di atas  Merasa haus
dapat  Mulut
meningkatka kering.
n terjadinya  Sakit kepala
gangguan  Kram
atau  Mual muntah
kerusakan
pada ginjal.
 Aminoglikos
ida, asam
etakrinik,
dan obat
ototoksik
meningkatka
n terjadinya
ototoksisitas.
 Penggunaan
ACE
inhibitor atau
reseptor
angiotensin
II,
meningkatka
n terjadinya
penurunan
tekanan
darah
(hipotensi).
 Penggunaan
Diuretik
hemat
kalium dapat
meningkatka
n terjadinya
peningkatan
kadar kalium
dalam darah
(hiperkalemi
a)

Ranitidin Menurunkan 2x1  Penggunaan  Mual dan


sekresi asam tablet bersama muntah.
lambung propanthelin  Sakit kepala.
berlebih e bromide  Insomnia.
akan  Vertigo.
Meningkatka  Ruam.
n konsentrasi
 Konstipasi.
serum dan
 Diare
memperlamb
 Nyeri perut.
at absorpsi
 Urine
ranitidin
tampak
 Menghambat
keruh.
metabolisme 
teofilin,
diazepam,
dan
propanolol di
dalam organ
hati.
 Mengganggu
penyerapan
obat-obatan
yang tingkat
penyerapann
ya
dipengaruhi
oleh pH,
seperti
ketoconazol
dan
midazolam.
 Menurukan
bioavailabilit
as ranitidin,
jika
digunakan
bersama
dengan obat
antasida atau 
sukralfat.

Actrapid Diabetes 3x6U  Steroid  Hipoglikemi


Melitus/Kenc anabolik & a (kadar gula
ing Manis sulfonamid darah kurang
yang dapat dari normal).
membutuhka mengurangi  Reaksi
n insulin, kebutuhan alergi.
terapi akut, insulin.
termasuk  Hormon
stres pertumbuhan
Hiperglikemi & danazol
k. dapat
meningkatka
n kebutuhan
insulin.
 Octreotide
atau
lanreotide
dapat
meningkatka
n atau
menurunkan
kebutuhan
insulin.

19/5/19  Nyeri otot  Frites TANDA VITAL


 TD (mmHg) :
dan Memberikan
1 x 130 110/80
Frites Hipertensi persendian efek baik  Suhu (°C) : 38
mg
 Mual dan untuk  Nadi (x/menit)
muntah hipertensi : 80
 RR (xmenit) :
Isoket Angina pada 3x5  Terjadi  Sakit kepala  Isoket
21
penderita pen mg hipotensi hebat Belum
HASIL
yakit jantung berat jika  Tekanan memebrikan LABORAT
koroner digunakan darah yang efek  Hb : 11
bersama obat turun drastis penurunan  Glukosa ; 110
riociguat (hipotensi) nadi pada  GD2PP: 183
atau  Jantung pasien  Na : 137
golongan berdebar-  Impugan  K : 4,5
inhibitor debar Membantu  Cl : 114
fosfodiestera  Pucat dan penurunan  Kolesterol :
se tipe 5 muncul hipertensi 255
(PDE5) keringat dan
 LDL : 171
 Penurunan dingin menormalka
 Trigliserida :
efektivitas n nadi
obat jika  Kejang Pings  Ranitidin 220
digunakan an Memberikan  Asam Urat :
bersama efek yang 8,4
dengan baik untuk
disopyramide menurunkan
sublingual efek mual
muntah
Impugan Retensi 1x1  Sefalosporin  Frekuensi
dikarenakan
inj cairan ampul seperti buang air
eso
(edema), sefalotin dan kecil
terapi NSAID. meningkat
hipertensi Obat di atas  Merasa haus
dapat  Mulut
meningkatka kering.
n terjadinya  Sakit kepala
gangguan  Kram
atau  Mual muntah
kerusakan
pada ginjal.
 Aminoglikos
ida, asam
etakrinik,
dan obat
ototoksik
meningkatka
n terjadinya
ototoksisitas.
 Penggunaan
ACE
inhibitor atau
reseptor
angiotensin
II,
meningkatka
n terjadinya
penurunan
tekanan
darah
(hipotensi).
 Penggunaan
Diuretik
hemat
kalium dapat
meningkatka
n terjadinya
peningkatan
kadar kalium
dalam darah
(hiperkalemi
a)

Ranitidin Menurunkan 2x1  Penggunaan  Mual dan


sekresi asam tablet bersama muntah.
lambung propanthelin  Sakit kepala.
berlebih e bromide  Insomnia.
akan  Vertigo.
Meningkatka  Ruam.
n konsentrasi
 Konstipasi.
serum dan
 Diare
memperlamb
 Nyeri perut.
at absorpsi
 Urine
ranitidin
tampak
 Menghambat
keruh.
metabolisme 
teofilin,
diazepam,
dan
propanolol di
dalam organ
hati.
 Mengganggu
penyerapan
obat-obatan
yang tingkat
penyerapann
ya
dipengaruhi
oleh pH,
seperti
ketoconazol
dan
midazolam.
 Menurukan
bioavailabilit
as ranitidin,
jika
digunakan
bersama
dengan obat
antasida atau 
sukralfat.
3. Buatlah assessment (40)

Problem Medik Subyektif Obyektif Terapi DRP


 Diagnosa - Pusing  14/5/18 -Lasix Pump :6  Lasix Pump :
- Hipertensi - Demam TD (mmHg) : g/jam dikonsumsi
- Hiperkalemia - Kaki kanan -Frites : 1 x 150
233/100 melebihi dosis,
- Hiperglikemia
kiri Suhu (°C) : 38 mg seharusnya
 Pemeriksaan lab membengka Nadi (x/menit) : 75 -Isoket : 3 x 5 hanya 40-80
- Cl k RR (xmenit) : 22 mg mg/hari
- Kolesterol - Mual  15/5/18 -Lasix Pump :  Ca Glukonas :
- LDL TD (mmHg) : tunda dihentikan
- Trigliserida 144/98 -Frites : 1 x 150 dulu karena
- Asam Urat Suhu (°C) : 38 mg kadar kalsium
- Hb Nadi (x/menit) : 78 -Isoket : 3 x 5 pada tubuh
- Glukosa RR (xmenit) : 20 mg pasien kurang
- GD2PP  16/5/18 -Frites : 1 x 300  Isoket :
- Na TD (mmHg) : mg penggunaan
-K 131/84 -Isoket : 3 x 5 isoket
Suhu (°C) : 38 mg sebaiknyaa
Nadi (x/menit) : 83 -Impugan inj : dihentikan
RR (xmenit) : 20 3x1 ampul dulu karena
-Rantin : 2 x ½ pasien tidak
ampul mengalami
-Actrapid : keluhan nyeri
3x4U pada dada
-Tranfusi PRC :  O2 : Gunakan
1 kolf oksigen sesuai
-O2 : 3 LPM yang
-Mexpharm dibutuhkan
Suppo : atau sesuai
2x1Suppo dosis anjuran
-Ca Glukonas : dokter,
1 Amp penggunaan
 17/5/18 -Frites : 1 x 300 dosis rendah
TD (mmHg) : mg antara
140/80 -Isoket : 3 x 5 1-2L/menit
Suhu (°C) : 38 mg merupakan
Nadi (x/menit) : 90 -Impugan inj : dosis
RR (xmenit) : 22 2x1 ampul perawatan
-Rantin : 2x1 yang dapat
tab diberikan.
-Actrapid : Dosis dapat
3x6U diberikan
-Tranfusi PRC : antara
1 kolf 3-4L/menit
-O2 : 3LPM bila kondisi
-Mexpharm sesak semakin
Suppo : meningkat.
1xSuppo  Mexapharm
 18/5/18 -Frites : 1 x 300 suppo : 1
TD (mmHg) : mg suppositoria di
120/80 -Isoket : 3 x 5 berikan 1 kali
Suhu (°C) : 38 mg sehari. Di
Nadi (x/menit) : 90 -Impugan inj : gunakan
RR (xmenit) : 22 2x1 ampul dengan cara di
-Rantin : 2x1 masukkan ke
tab dalam anus.
-Actrapid : Hipersensitif
3x6U terhadap
 19/5/18 -Frites : 1 x 300 meloxicam,
TD (mmHg) : mg aspirin atau
110/80 -Isoket : 3 x 5 NSAID
Suhu (°C) : 38 mg lainnya.
Nadi (x/menit) : 80 -Impugan inj : Riwayat atau
RR (xmenit) : 21 1x1 ampul perdarahan
-Rantin : 2x1 gastrointestinal
tab aktif, ulserasi
atau perforasi
terkait
penggunaan
NSAID.
Penyakit
radang usus
aktif (mis.
Penyakit
Croitis kolitis
ulserativa),
gagal jantung
berat.
Pengobatan
nyeri
perioperatif
dalam
pengaturan
operasi CABG.
Penderita
gangguan hati
berat
Wanita hamil
(trimester ke 3),
dan menyusui.
 Impugan inj :
Impugan
dalam bentuk
injeksi,
biasanya akan
menimbulkan
bekas suntikan
pada area atau
tempat jarum
dimasukkan.
Selain itu,
untuk
penggunaan
jangka lama
kemungkinan
bisa
menyebabkan
anda
mengalami
pembengkaka.
Selalu
gunakan Impu
gan dalam
waktu dan di
jam yang sama
dan juga secara
rutin agar
supaya Impuga
n dapat bekerja
dengan efektif.
 Rantin :
Hindari
penggunaan
Rantin pada
pasien yang
memiliki
indikasi
Hipersensitif
terhadap
ranitidin.
 Actrapid :
Sebaiknya
diberikan
bersama
makanan
Pemberian
obat hrs diikuti
dg konsumsi
makanan/cemil
an yang
mengandung
karbohidrat
dalam waktu
30 menit ssdh
obat diberikan.
 Transfusi
PRC : Darah
harus digunakan
maksimal empat
jam. Jika dalam
waktu 1.5 jam
tidak ada
indikasi
penggunaan
darah segera,
kantong darah
harus
dikembalikan ke
unit transfusi.

4. Identifikasi dan usulkan pengatasan problem medic (plan) (30)


Nama: Tn. Aman
Umur : 77 tahun
Rawat inap: 14/5/18-19/5/18(6h)
Problem medik Tidak terdapat berat badan
Subyektif  Keluhan pusing,
 Kaki kanan kiri membengkak
 Demam
 Mual
Obyektif  TD MRS ; 233/100
 TD KRS : 110/80
 Suhu : 38oC
 RR MRS : 22x/ menit
 RR KRS : 21/menit
 Nadi MRS : 75x/menit
 Nadi KRS: 80x/menit
Terapi  Lasix pump 6g/jam (1hari)
 Fritens 1x150mg (2h), 1x300mg(4h)
 Isoket 3x5mg (6hari)
 Impugan inj 3x1amp (h+3) 2x1 amp h+4,5)
1x1 (h+6)
 Rantin 2x1/5amp (h+3), 2x1tab(h+456)
 Actrapid 3x4u(h+3), 3x6u(h+45)
 Tranfusi PRC 1kolf (h+34)
 O2 (h+34)
 Mexpharm 2x1supp(h+3)1xsupp(h+4)
 Ca glukonas 1amp(h+3)
DRP  Lasix dosis melebihi anjuan, yang dianjurkan
PIONAS pemberian injeksi intravena harus
berlahan dengan kecepatan tidak lebih
4mg/menit sedangkan yang diberikan ialah
100mg/menit (6g/jam=
6000mg/60menit=100mg/menit)
 Tidak perlu menggunkan Isoket karana isoket
untu antianginal sedangkan pasien tidak
menglaminya
 Tidak membutuhkan Ca glukonas, karna ca
glukonas untuk menaikan kadar kalsium pasien
tidak kekurangan kalsium dan efek sampingnya
akan memperburuk mual pada pasien

5. Lakukan Pemantauan Terapi Obat (monitoring dan KIE) (10)


KIE PADA PERAWAT
A. Tanggal 14-05-2018
Dari data subjektif dan data objektif yang sudah didapat dapat dilihat pasien mengalami
tensi yang tinggi ,suhu badan yang tinggi , nadi ,dan tekanan nadi yang tidak normal
sehingga dapat diresepkan Lasix Pump injeksi dengan dosis 6 gram/1 jam pengobatan
Ini termasuk dalam golongan obat keras sehingga pengobatan ini harus dengan tepat
diberikan kepada dewasa 1 x sehari hari 20-40 mg dapat diberikan melalui
intravena ,pengobatan frites 1 x 150 mg ini diberikan dengan dosis awal dan
pemeliharaan 150 mg sebanyak 1 kali /hari , pengobatan Isoket dengan dosis 3x 5 mg di
berikan sebagai injeksi bolus 1 mg sebelum inflasi balon,dapat memberi tambahan
dengan batas maks 5 mg selama 30 menit .Sehingga outome yang diinginkan Lasix
pump dapat mengurangi pembengkakan kritis dapat memberikan Efek untuk
hipertensi ,isotop dapat membantu efek kritis untuk menurunkan hipertensi ,dan Nadi
yang cukup tinggi .
B. Tanggal 15-05-2018
Dari data subjektif dan data objektif yang sudah didapat dapat dilihat pasien mengalami
tensi tekanan darah 144/98 mmHg ,suhu 38 °C,nadi 78x/menit,dan tekanan nadi 20
xmenit dengan ini dapat diresepkan pengobatan frites 1 x 150 mg ini diberikan dengan
dosis awal dan pemeliharaan 150 mg sebanyak 1 kali /hari , pengobatan Isoket dengan
dosis 3x 5 mg di berikan sebagai injeksi bolus 1 mg sebelum inflasi balon,dapat memberi
tambahan dengan batas maks 5 mg selama 30 menit .Sehingga outome yang diinginkan
Frites Memberikan efek turunnya tekanan darah , Isoket Membantu efektivitas frites
dalam menurunkan tekanan darah.
C. Tanggal 16-05-2018
Dari data subjektif dan data objektif yang sudah didapat dapat dilihat pasien mengalami
tensi tekanan darah 131/84 mmHg,38 °C,nadi 83 (x/menit).dan tekanan nadi 20
x/menit.Dengan ini dapat diresepkan dengan pengobatan frites 1 x 150 mg ini diberikan
dengan dosis awal dan pemeliharaan 150 mg sebanyak 1 kali /hari , pengobatan Isoket
dengan dosis 3x 5 mg di berikan sebagai injeksi bolus 1 mg sebelum inflasi balon,dapat
memberi tambahan dengan batas maks 5 mg selama 30 menit ,Impugan injeksi dengan 3
x 1 ampul,Ranitidin2 x ½ ampul,Actrapid 3x4U,Tranfusi prc 1 kolf,O2 3LPM,Mexpharm
suppo 2x1Suppo,Ca gluconas 1AMP .Sehingga outcome yang di inginkan Frites
Memberikan efek baik untuk hipertensi , Isoket Belum memebrikan efek penurunan nadi
pada pasien ,Impugan Membantu penurunan hipertensi dan menormalkan nadi ,Ranitidin
Memberikan efek yang baik untuk menurunkan efek mual muntah dikarenakan eso ,
Actrapid Memberikan efek penurunan kadar gula dalam tubuh, Transfuse pcr
Memberikan efek baik dalam suplei sel darah merah dalam tubuh, O2 Memberikan efek
baik dalam penambahan kadar sel darah merah dalam darah, Ca lucosa Memberikan
efek penurunan kadar kalsium dalam tubuh Mexpharm Membantu meredakan
pembengkakan yang terjadi
D. Tanggal 17 -05-2018
Dari data subjektif dan data objektif yang sudah didapat dapat dilihat pasien mengalami
tensi tekanan darah 140/80 (mmHg),38 °C,90 x/menit,tekanan nadi 22 . Sehingga frites
1x130mg ,Isoket 3 x 5 mg,Impugan injeksi 2 x 1 ampul,Ranitidin 2 x 1 tablet,Actrapid
3x6U,Transfuse pcr 1 kolf,O2 3 LPM,Mexpharm suppo 1 suppo.Sehingga outcome
Sehingga outcome yang di inginkan Frites Memberikan efek baik untuk hipertensi ,
Isoket Belum memberikan efek penurunan nadi pada pasien Impugan Membantu
penurunan hipertensi dan menormalkan nadi ,Ranitidin Memberikan efek yang baik
untuk menurunkan efek mual muntah dikarenakan efek samping obat Actrapid
Memberikan efek penurunan kadar gula dalam tubuh , Transfuse pcr Memberikan efek
baik dalam suplei sel darah merah dalam tubuh , O2 Memberikan efek baik dalam
penambahan kadar sel darah merah dalam darah, Mexpharm Membantu meredakan
pembengkakan yang terjadi.
E. Tanggal 18-05-2018
Dari data subjektif dan data objektif yang sudah didapat dapat dilihat pasien mengalami
tensi tekanan darah 120/80 (mmHg) ,38 °C, 90 x/ menit,22x menit .pengobatan frites
1x130mg ,Isoket 3 x 5 mg,Impugan injeksi 2 x 1 ampul,Ranitidin 2 x 1 tablet,Actrapid
3x6U.Sehingga outcome diinginkan Frites Memberikan efek baik untuk hipertensi ,Isoket
Belum memebrikan efek penurunan nadi pada pasien Impugan Membantu penurunan
hipertensi dan menormalkan nadi , Ranitidin Memberikan efek yang baik untuk
menurunkan efek mual muntah dikarenakan efek samping obatnya , Actrapid
Memberikan efek penurunan kadar gula dalam tubuh.
F. Tanggal 19-05-2018
Dari data subjektif dan data objektif yang sudah didapat dapat dilihat pasien mengalami
tensi tekanan daearh 110/80,dengan suhu 38 ,nadi 80 x/menit,tekanan nadi 21 x menit .
pengobatan ini frites 1x130mg ,isoket 3x 5mg,Impugan injeksi 1x1,Ranitidin 2x1
tablet.Sehingga outcome Frites Memberikan efek baik untuk hipertensi, Isoket Belum
memebrikan efek penurunan nadi pada pasien, Impugan Membantu penurunan
hipertensi dan menormalkan nadi Ranitidin Memberikan efek yang baik untuk
menurunkan efek mual muntah dikarenakan efek samping obat

Anda mungkin juga menyukai