Anda di halaman 1dari 33

HIPERTENSI

(Tekanan Darah Tinggi)

Devi Octaviana, S.Si., M.Kes


Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa mengetahui permasalahan Hipertensi


2. Mahasiswa mengetahui pengertian Hipertensi
3. Mahasiswa mengetahui Jenis Hipertensi
4. Mahasiswa mengetahui Etiologi Hipertensi
5. Mahasiswa mengetahui Patofisiologi Hipertensi
6. Mahasiswa mengetahui Faktor Risiko
7. Mahasiswa mengetahui Pengobatan Hipertensi
8. Mahasiswa mengetahui Pencegahan Hipertensi
Tekanan yang
dialami darah pada
TEKANAN pembuluh arteri
darah ketika darah
DARAH di pompa oleh
jantung ke seluruh
anggota tubuh
manusia
MENGUKUR TEKANAN DARAH

Sphygmomanometer
Peningkatan tekanan darah dalam arteri
dapat melalui beberapa cara

1. Jumlah cairan yang mengalir lebih banyak per


detiknya.
2. Arteri besar kehilangan kelenturan dan
menjadi kaku. Karena dinding menebal dan
kaku (tjd arteriosklerosis).
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi.
pada kelainan fungsi ginjal sehingga tidak
mampu membuang sejumlah garam dan air
dalam tubuh.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI?

 Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu


lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg.
Lanjutan...

 Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau istilah


kedokteran menjelaskan hipertensi adalah suatu
keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme
pengaturan tekanan darah (Mansjoer,2000 : 144)
 Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan
peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolik sama
atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 )
Gejala Tekanan darah tinggi
 Sakit kepala
 Sakit kuduk
 Sulit Tidur
 Kelelahan
 Mual
 Muntah
 Sesak nafas
 Gelisah
 Pandangan
kabur
ETIOLOGI HIPERTENSI

1. Tidak diketahui, 2. Secondary Hypertension (5


90-95 % kasus to 10%)
 Kidney Abnormalities
hipertensi tidak
 Narrowing of certain
diketahui arteries
penyebabnya  Rare tumors
( Primary  Adrenal gland
abnormalities
Hypertension)  Pregnancy
Hipertensi Primer
 Genetik : Respon nerologi terhadap stress atau
kelainan eksresi
 Obesitas : terkait dengan level insulin yang tinggi
 Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada
orang tua serta pelebaran pembuluh darah.
 Kebiasaan hidup : Konsumsi garam yang tinggi,
makan berlebihan, stress, merokok, minum alkohol.
Hipertensi Sekunder

 Ginjal : Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular


akut, Tumor
 Vascular :
Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma, Emboli
kolestrol, Vaskulitis
 Kelainan endokrin : DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme
 Saraf : Stroke, Ensepalitis
 Obat – obatan : Kortikosteroid
Epidemiologi
Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar
7,1 juta orang di seluruh dunia, yaitu sekitar 13% dari total
kematian.
 Di AMERIKA diperkirakan 30 % penduduk (50 jt jiwa)
menderita tekanan darah tinggi (140/90 mmHg)
 Umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan dengan
bertambahnya umur.
 Resiko untuk menderita hipertensi pada populasi diatas 55
tahun yang tadinya normal adalah 90 %.
 Sampai dgn umur 55 tahun laki-laki lebih banyak menderita
dibandingkan perempuan.
 Dari umur 55 s/d 74 tahun , lebih banyak perempuan.
 Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun.

 Tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun


 Kemudian berkurang perlahan-lahan atau bahkan menurun
dratis.

 Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah <


dewasa
Faktor Risiko Hipertensi
 Usia
 Diet
Faktor Risiko Hipertensi
 Stress
 Keturunan
 Merokok
 Kegemukan
 Kurang aktivitas fisik/ berolahraga
 Konsumsi minuman keras
 Kelainan ginjal, dll
Patofisiologi
 l ETIOLOGI Konfensasi
Penyempitan
pembuluh ventrikel kiri
Volum
darah memompa
darah
dengan keras kurang

TD meningkat/CO menurun

Pandangan berkunang2, lemas,


kaku kuduk, cepat marah, nyeri
kepala, mual atau muntah
KLASIFIKASI PATOLOGIS
1. HIPERTENSI BENIGNA ( >130-140 mmHg)
Bersifat lambat,sering tanpa gejala dan ditemukan pada
pemeriksaan fisik.
Tahanan pembuluh darah perifer meningkat dan kerja jantung
berlebihan dan akan mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri.
Akan dapat dideteksi dengan EKG. Pada autopsi ditemukan
penebalan yg konsentrik pada ventrikel kiri.
Akan mengakibatkan penyakit arteriol dan terbentuknya
aterosklerosis.
2. Hipertensi maligna
Merupakan hipertensi yang mengkwatirkan,
memerlukan pengobatan untuk mengurangi resiko
kerusakkan organ dan kematian mendadak.

Perubahan pembuluh darah renal


menonjol,pendarahan akut dan edema papil.
Timbulnya proteinuria dan gagal ginjal.
Bentuk khas histologis yaitu nekrosis fibrinoid pada
arteri kecil dan arteriol
 HIPERTENSI PULMONARIS
Sebab patologis dan perubahan fisiologis
1. Gagal ventrikel kiri akut dan kronis.
Naiknya tekanan ventrikel kiri, sehingga naiknya tekanan
vena.
2. Stenosi mitralis.
Naiknya tekanan atrium kiri, sehingga naiknya tekanan
vena pulmonaris.
3. Bronkitis kronis dan emfisema
Hipoksia, vasokontriksi pulmonaris
4. Rekuren emboli pulmonaris
Berkurangnya anyaman vaskuler pulmonaris
No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)
1. Optimal <120 <80
2. Normal 120 – 129 80 – 84
3. High Normal 130 – 139 85 – 89
4. Hipertensi
5 Grade 1 (ringan) 140 – 159 90 – 99
6 Grade 2 (sedang) 160 – 179 100 – 109
7 Grade 3 (berat) 180 – 209 100 – 119
8 Grade 4 (sangat berat) >210 >120
PENATALAKSANAAN
A. penatalaksanaan nonfarmakologi B. penatalaksanaan farmakologi
atau perubahan gaya hidup atau dengan obat
 Penurunan berat badan  Diuretik
 penurunan asupan garam  Golongan penghambat
simpatetik
 menghindari faktor resiko
(merokok, minum alkohol,  Penyekat Beta (β-blocker)
hiperlipidemia dan stres)  Vasodilator
 Penghambat ACE
 Antagonis kalsium
Algoritma Pengobatan Hipertensi
OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI

Diuterika
Obat yang dapat mempertinggi sekresi urin. Secara umum
obat dalam golongan ini bekerja menghambat reabsorpsi
elektrolit pada sistem tubulus, dengan begitu osmolalitas
lumen dipertinggi, sehingga pengambilan cairan ditekan.
Obat yang termasuk golongan ini umumnya dapat
menurunkan tekanan darah.
Contoh:
- Asetozolamida - Furosemida - Manitol
- Hidroklortiazid - Triamteren
 GOLONGAN PENGHAMBAT SIMPATETIK
Penghambatan aktifitas simpatetik dapat terjadi
pada pusat vasomotor otak ( metildopa dan
klonidin) atau pada ujung saraf perifer (reserpin
dan guanetidin)
Metil dopa mempunyai efek antihipertensi
dengan menurunkan tonus simpatis secara
sentral, serta mengganti norefinefrin di saraf
perifer dengan metabolit metil dopa yang
kurang poten
Efek samping: anemia hemolitik, gangguan faal
hati dan kadang-kadang hepatitis kronik.
 PENYEKAT BETA (Β-BLOCKER)

 Mekanisme kerja adalah melalui penurunan curah jantung


dan penekanan sekresi renin, dibedakan atas 2 jenis:
= yang menghambat reseptor β1
= yang menghambat reseptor β1 dan β2

 Efek samping terjadi karena obat tidak selektif terhadap


reseptor β2 sehingga menimbulkan bradikardi.

 Kontraindikasi pada pasien asma bronkial, gagal jantung,


dan blok atrioventrikular. Hati-hati pada pasien diabetes
melitus.

 Contoh: propanolol
VASODILATOR

- Mekanisme obat dengan melepaskan nrogen oksida (NO)


akan mengaktifkan guanilat siklase dengan hasil akhir
defosforilasi berbagai protein termasuk protein kontraktil
dalam sel otot polos. Sehingga obat ini bisa merelaksasi
secara langsung otot polos arteriol atau vena, berakibat
penurunan resistensi pembuluh darah.

- Efek samping yang terjadi disebabkan oleh efek


antihipertensi yang berlebihan.
Contoh: Hidralazin
PENGHAMBAT ACE

ACE (Angiotensin Converting Enzyme) mengubah


angiotensin I menjadi Angiotensin II yang aktif dan
mempunyai efek vasokontriksi pembuluh darah. Dengan
penghambat ACE maka Angiotensin II menurun. Yang
pertama digunakan dalam klinik adalah enalpril dan
kaptopril.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami
TEKANAN DARAH TINGGI?
 Minum obat anti darah tinggi sesuai nasehat Dokter
 Turunkan kelebihan berat badan
 Makan makanan yang rendah garam (maks 1 sdt)
 Hentikan konsumsi Kopi, Merokok dan minuman keras!
 Istirahat yang cukup
 Hindari makan-makanan olahan
Daging sapi/kerbau/ kambing (tinggi
lemak)
 Pola makan yang seimbang
 Olahraga
Hipertensi dalam jangka waktu lama menyebabkan :
1. Rusaknya endotel artheri dan mempercepat
artherosklerosis.
2. Rusaknya organ tubuh spt jantung, mata, ginjal,
otak dan pembuluh darah besar.
3. Merupakan faktor resiko utama untuk penyakit
serebrovaskular (stroke ).
4. Mempunyai peningkatan resiko yang bermakna
untuk penyakit koroner, stroke, arteri perifer dan
gagal jantung.
AKIBAT TEKANAN DARAH TINGGI
SERANGAN JANTUNG GAGAL GINJAL

STROKE KEBUTAAN

Anda mungkin juga menyukai