Anda di halaman 1dari 32

OBAT ANTIHIPERTENSI

OKTA FERA
Obat antihipertensi

adalah golongan obat-


obatan yang digunakan
untuk menurunkan tekanan
darah tinggi atau hipertensi
HIPERTENSI
 kondisi yang sering diderita sebagian
orang, ditandai dengan tekanan darah
yang berada di atas level normal
ALAT PENGUKUR TENSI
Tekanan darah terhadap arteri dapat diukur
dengan alat : STIGMOMANOMETER AIR
RAKSA  mmHg
PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Teknik pengukuran tekanan darah ada dua:


• secara langsung
• tidak langsung.

TEKANAN DARAH ADA 2 :


1. TD sistolis  tekanan darah pada dinding
arteri sewaktu jantung menguncup (sistole)
2. TD diastolis  tekanan darah pada saat jantung
mengndor kembali (diastole)
Tabel klasifikasi tekanan darah dewasa

KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK


OPTIMAL < 120 < 80
PREHIPERTENSI 120 - 139 80 - 89

HIPERTENSI
TK 1 140 – 159 90 – 99
TK 2 160 – 179 100 – 109
TK 3 > 180 > 110
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TEKANAN DARAH
FAKTOR RESIKO DAN PEMRAKIRA TEKANAN
DARAH TINGGI

 Keturunan
 Bobot badan
 Obesitas
 Faktor nutrisi
 Alkohol
 Kegiatan fisik
 Denyut jantung
 Faktor psikososial
 Faktor lingkungan
PATOGENIS

Mekanisme berbagai Vascular Growth Promotors


dalam menimbulkan hipertensi
GEJALA KLINIS

Peninggian tekanan darah, Kadang-


kadang hipertensi primer berjalan tanpa
gejala, dan baru timbul gejala setelah
terjadi komplikasi pada organ target
seperti pada ginjal, mata , otak dan
jantung.
PENYEBAB HIPERTENSI BERDASAR ETIOLOGI :
1. HIPERTENSI ESENSIAL/PRIMER
ATAU IDEOPATIK ( 90 % KASUS )
TDK JELAS ETIOLAGINYA MULTIFAKTOR
GENETIK
-KEPEKAAN TERHADAP STRES
- SENSITIVITAS THD NATRIUM
- RIWAYAT PENYAKIT CARDIOVASCULER DLM KELUARGA
- REAKTIVITAS TERHADAP VASOKONSTRIKTOR
LINGKUNGAN
- STRES FISIK
- INTAKE NATRIUM TERLALU BANYAK
- OBESITAS
2. HIPERTENSI SEKUNDER
5 – 8 % KASUS, DISEBABKAN :
- Penyakit ginjal (hipertensi renal)
- Penyakit endokrin (syndrom Cushing)
- Obat : kontrasepsi (estrogen),
kortikosteroid, NSAID, cocaine,
phenylpropanolamine.
HIPERTENSI

PENATALAKSANAAN:

penatalaksanaan nonfarmakologi atau


perubahan gaya hidup

penatalaksanaan farmakologi atau


dengan obat.
PENATALAKSANAAN NONFARMAKOLOGI

Penurunan berat badan


penurunan asupan garam
menghindari faktor resiko (merokok, minum
alkohol, hiperlipidemia dan stres)
PENATALAKSANAAN DENGAN OBAT

DIURETIC
BETA BLOKER
ACE INHIBITOR
CALSIUM CHANEL BLOKER
ANGIOTENSIN II RECEPTOR
BLOKER
ALPHA 1 BLOKER
CENTRAL ALPHA 2 AGONIS
ADRENERGIC INHIBITOR
VASODILATOR
Mekanisme kerja / T4 kerja obat hipertensi
Stratifikasi Risiko dan Pengobatan Hipertensi
HIPERTENSI
Tahapan terapi hipertensi
Pemakaian obat pada penanggulangan
hipertensi

1. Bila pemberian obat (selama 2 minggu) belum berhasil (TD


=/> 140/90mmHg), dosis dinaikkan sampai optimal
(setiap 2 minggu) atau dua/tiga obat utama dikombinasi
2. Bila (setelah ad1) tetap belum berhasil perlu berkonsultasi
dengan pakar hipertensi sesuai kompetensinya.
Beberapa jenis obat anti hipertensi
Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara
mengeluarkan cairan tubuh (lewat urin) sehingga volume
cairan tubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa
jantung menjadi lebih ringan.
Contoh : Hidroklorotiazid.
Efek samping yang sering dijumpai adalah :
 Hipokalemia dan hiponatremia yang dapat menyebabkan
lemas
 Hiperurisemia
 Kelemahan otot
 Muntah
 Pusing
Betabloker
Mekanisme kerja obat anti hipertensi ini adalah
melalui penurunan daya pompa jantung.
Jenis betabloker tidak dianjurkan pada wanita
hamil dan penderita yang telah diketahui mengidap
gangguan pernafasan seperti asma bronkial.
Contoh : Metoprolol, Propanolol, dan Atenolol.

Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati,


karena dapat menutupi gejala hipoglikemia. Pada
orang tua terdapat gejala bronkospasme sehingga
pemberian obat harus hati-hati.
Penghambat Simpatetik

Golongan obat ini bekerja dengan menghambat


aktivitas saraf simpatis.
Contoh : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.

Efek samping yang dijumpai adalah :


 Anemia hemolitik
 Gangguan fungsi hati dan kadang-kadang
menimbulkan hepatitis kronis
Vasodilator

Obat golongan ini bekerja langsung pada


pembuluh darah dengan relaksasi otot
polos pembuluh darah.
Contoh : Prazosin, Hidralazin.

Efek samping yang mungkin terjadi : sakit


kepala, pusing
Inhibitor ACE
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat
pembentukan Angiostensin II (zat yang dapat
menyebabkan peningkatan tekanan darah).
Contoh : Kaptopril, Enalapril

Efek samping yang mungkin timbul adalah :


 Batuk kering
 Pusing
 Sakit kepala
 Lemas
Penghambat Reseptor Angiostensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi
penempelan zat Angiostensin II pada reseptornya
yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung.
Contoh : Valsartan (Diovan).

Efek samping yang mungkin timbul :


 Sakit kepala
 Pusing
 Lemas
 Mual
Antagonis Kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa
jantung dengan cara menghambat kontraksi
jantung (kontraktilitas).

Contoh : Nifedipin, Diltiazem dan Verapamil.

Efek samping yang mungkin timbul adalah :


 Sembelit
 Pusing
 Sakit kepala
 Muntah
Antihipertensi pada pasien spesifik
Kondisi px Anjuran Hindari
Gagal jantung ACEI, diuretik BB, Ca-antag
Angina BB, Ca-antag Hydralazine,
minoksidil
Px lanjut usia Diuretik, Ca-antag, 
agonis
Diabetes ACEI, Ca-antag,  BB, diuretik
agonis
Bronchospasm Ca-antag BB, ACEI
Kehamilan Methyl dopa, Diuretik, BB
hydralazine, labetolol
Antihipertensi pada pasien spesifik
Kondisi px Anjuran Hindari
Gangguan ginjal ACEI, ARB, Loop Diuretik hemat
diuretik, Ca-antag,  kalium, tiazid
agonis , minoksidil,
hydralazine
Takikardia  agonis, BB, Nifedipin,
verapamil, diltiazem hydralazine,
minoksidil
Gout  agonis Diuretik, ACEI

Hiperlipidemia  bloker, ACEI, Ca- BB, diuretik


antag
TEKANAN DARAH PADA KEHAMILAN
Normalnya tekanan darah sistol dan diastol menurun
10-15 mmHg selama pertengahan masa kehamilan.
Sebaliknya :
Tekanan darah akan meningkat pada kehamilan 3-4
hari pospartum
Ibu hamil yang menderita hipertensi, pemantauan
terhadap proteinuria dan hipertensi harus dipantau
selama 6-12 minggu sesudah melahirkan
TEKANAN DARAH PADA KEHAMILAN
Tekanan darah diastolis normal pada kehamilah :
1. < 75 mmHg dalam trimester kedua
2. < 85 mmHg dalam trimester ketiga

Hipertensi pada kehamilah :


TD diastolik 15 mmHg diatas TD sebelumnya
TD sistolik 30 mmHg diatas TD sebelumnya
Atau
TD diastolik 90 mmHg pada 2 x pengukuran selang
waktu 4 jam
Tugas baca !
Pre-ekslampsia
ekslampsia

buku : farmakologi kebidanan


Sue Jirdan EGC

Anda mungkin juga menyukai