Anda di halaman 1dari 38

FARMAKOLOGI

PENGGOLONGAN OBAT SALURAN CERNA


Obat saluran pencernaan atau obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobiliar
terbagi dari 8 kategori yang besar yaitu:

1. Obat pencernaan jenis antasida (maag) dan antiulserasi


2. Obat pencernaan jenis reguler GT, antiflatulen (obat kembung) dan
anti inflamasi
3. Obat pencernaan jenis antispasmodik
4. Obat diare ( obat sakit perut )
5. Obat pencernaan jenis laksatif atau obat pencahar (obat sembelit)
6. Obat pencernaan jenis digestan
7. Obat pencernaan kolagogum, kolelitolitik dan hepati protektor
8. Obat pencernaan untuk hemoroid
GASTRITIS
• Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung.
• Bila mukosa lambung seringkali atau dalam waktu cukup lama
bersentuhan dengan aliran balik getah duodenum yang bersifat
alkalis, peradangan sangat mungkin terjadi dan akhirnya malah
 tukak lambung.
• Gastritis didebabkan oleh kdar asam klorida (Hcl) terlalu tinggi
• peradangan pada lambung atau gaster yang dapat berupa :
Gastritis bakterialis akibat dari infeksi oleh bakteri Helicobacter
pylori.
• Gastritis karena stres akut, yang disebabkan oleh penyakit berat
atau trauma (cedera) dan
• Gastritis erosif kronis, yaitu gastritis disertai perdarahan atau
pembentukan ulkus yang disebabkan oleh bahan iritan seperti
obat-obatan terutama aspirin dan obat anti peradangan non-
steroid lainnya, penyakit Crohn, infeksi virus dan bakteri, dan paling
sering terjadi pada alkoholik.
Gastritis dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Gastritis Akut
Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan gejala yang khas.
Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil.
Penyebab penyakit ini, antara lain :
- Obat-obatan ; aspirisn, obat anti inflamasi non steroid (NSAID’S)
- Alkohol
- Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma, luka bakar, sepsis.
2. Gastritis Kronik
Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifaktor dengan perjalanan klinik yang bervariasi.
Kelainan ini berkaitan erat dengan infeksi Helicobacter pylori.
Ulkus peptikum

Faktor penyebab
Ulkus peptikum adalah kerusakan
pada lapisan mukosa, submukosa • Infeksi bakteri helicobater pylori
• Penggunaan obat NSAI D
sampai lapisan otot saluran cerna jangka panjang
yang disebabkan oleh aktivitas • Stress
pepsin dan asam lambung yang • Merokok
berlebihan. • Faktor makanan (kopi, teh,
minuman ringan, minuman keras/
alkohol)
• Penyakit tertentu ( Pankreatitis
kronis dll)
Ulkus Peptikum yaitu tukak atau luka berbentuk bulat atau oval yang
terjadi karena lapisan saluran cerna telah termakan oleh asam lambung
dan getah pencernaan,
seperti : Ulkus duodenum, Ulkus gastrikum, Esofagitis ( peradangan) dan
Ulkus esofagealis karena regurgitasi / refluks (aliran balik) berulang asam
lambung ke dalam kerongkongan bagian bawah.

Dalam keadaan normal, HCl lambung dihasilkan ole sel parietal, pd mukosa
lmbung manusia trdpt skitar 1 miliar sel2 parietal, tiap sel parietal
mengandung 1 miliar pompa asam, kira2 30% beregenerasi /24 jam.

Pelepasan asam dipengaruhi: histamin, gastrin, asetilkolin.


TUKAK PEPTIK
Batasan :
• Kerusakan atau hilangnya jaringan dari mukosa, sub-mukosa, sampai ke muskularis mukosa di daerah
saluran cerna bagian atas, berbatas tegas dan ada hubungannya dengan cairan asam lambung serta
pepsin.

Patofisiologi
• Tukak peptik timbul akibat gangguan keseimbangan antara asam lambung, pepsin dan daya mukosa.
• MK: As.lambung di sekresi oleh sel parietal lambung saat ada rangsangan (makanan)
dilambung/usus dan rasa /bau/penglihan rangsangan mengakibakan aktivasi histamin, asetilkolin,
atau gastrin reseptor terletak di membran basolateral di sel parietalyg memulai jalur tranduksi
sinyal berkumpul diaktivasi H+k+ ATPase tahap akhir dalm sekresi asam.
Tukak Peptik
• Tukak Duodenum
Umumnya terdapat hipersekresi asam pepsin karena jumlah
sel parietal lebih banyak.
• Tukak Lambung
Biasanya sekresi asam normal. Faktor utama adalah turunnya
daya tahan mukosa.
B. Terapi Dengan Obat
1. Pengobatan Awal
 Upayakan pH lambung sekitar 5
– Antasida (anti=lawan, acidus=asam)
Merupakan zat pengikat asam yaitu basa-basa lemah yang digunakan untuk mengikat secara kimiawi
dan menetralkan asam lambung. Efeknya adalah peningkatan pH, yang mengakibatkan berkurangnya
kerja proteolitis dari pepsin.
 untuk menetralisir kelebihan asam lambung yang menyebabkan timbulya penyakit magh, tukak
 Antasid merupakan basa lemah ex: Na. Bicarbonat, Ca Carbonat, Magnesium Hidroksida [Mg(OH)2] dll
1. Obat pencernaan jenis antasida
untuk mengobati ulkus/luka/tukak yang terjadi pada saluran cerna seperti:
a. Ulkus duodenalis/duodenum, merupakan jenis ulkus peptikum yang paling banyak
ditemukan terjadi pada duodenum (usus dua belas jari) yaitu beberapa sentimeter pertama
dari usus halus, tepat dibaawah lambung
b. Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan biasanya terjadi disepanjang lengkung
atas lambung
c. Regurgitasi berulang dari asam lambung kedalam kerongkongan bagian bawah bisa
menyebabkan peradangan (esofagitis) dan sefagealis.
Ulkus peptikum adalah luka berbentuk nulat atau oval. Yang terjadi karena laisan
lambung/usus duableas jari (duodenum) telah termakan oleh asam lambung dan getah
pencernaan.
d. Juga hiperasiditas (keasaman berlebih) dan kondisi hipersekresi asam lambung oleh
penyakit (sindroma zolinger ellison, mastositosis sistemik)
Antasida
Nama obat Kerja Efek samping Sediaan Dosis
Natrium Cepat menetralkan asam Alkalosis metabolik Tab 500-1000 mg 1-4 gr
Bikarbonat lambung
(NaHCO3)
Aluminium daya menetralkan as. Konstipasi , mual -Suspensi gel 3,6- -Dosis 8 mL
Hidroksida Lambung lambat, masa muntah 4,4% Al2O3
[Al(OH)3] kerja panjang -Tablet 50% Al2O3 -0,6 gr

Kalsium Karbonat Efektif, mula kerja cepat, Konstipasi, mual Tab 600 mg & 1000 1-2 gr
kerja lama, daya netral muntah, perdarahan
asam cukup tinggi saluran cerna

Magnesium Diare -Suspensi -5-30 mL


Hidroksida
[Mg(OH)2]
Magnesium Mula kerja lambat Diare Tablet 500 mg 1-4 gr
Trisilikat
(Mg2Si3O8nH2O)
Next...
penggolongan obat antasida
1. antasida
a. Aluminium hidroksida (A1(OH)3)
indikasi :
ulkus peptikum, hiperasiditas gastrointestinal, gastritis, mengatasi gejala dyspepsia (ulkus dan olkus),
gastroesopageal, reflux disease, hiperfostfatemia.
kontra indikasi :
hipersensitif terhadap garam alumunium, hipofosfatemia, pendarahan saluran cerna yang belum
terdiagnosis appendicitis tidak cocok untuk bayi dan neonatus
Dosis :
dewasa :1-2 tablet dikunyah, 4 kali sehari dan sebelum tidur atau 5-10ml
suspensi 4kali sehari diantara waktu makan dan sebelum tidur
efek samping :
konstipasi, mual, muntah, deplesi posfat, penggunaan dalam dosis besar dapat menyebabkan
penyumbatan usus hipofosfatemia, hipercalciuria, penignkatan resiko osteomalasia. Demensia, anemia
mikrositik pada penderita gagal ginjal.
Next...
b. Magnesium hidroksida
indikasi :
ulkus peptikum, hiperasiditas gastrointestinal, gastritis.
Kontra-indikasi: kerusakan ginjal berat
Dosis:
dewasa: 5-10ml diulang menurut kebutuhan pasien
Efek samping:
diare, hipermagnesenia, sehingga mengurangi refleks tendon dan depresi
nafas, mual, muntah, kemerahan pada kulit, haus, hipotensi, mengantuk,
lemah otot, nami melemah, dan henti jantung (pada kelainan ginjal yang
berat)
Next...
c. Magnesium trisiklat
Indikasi:
ulkus peptikum, gastritis, hiperasiditas gastrointestinal
Kontra-indikasi:
Dosis:
Dewasa : 1-2
anak 1/2 - 1tablet, diminum 3-4 kali sehari
Efek samping:
diare, hipermagnesenia, sehingga mengurangi refleks tendon dan depresi
nafas, mual, muntah, kemerahan pada kulit, haus, hipotensi, mengantuk,
lemah otot, nami melemah, dan henti jantung (pada kelainan ginjal yang
berat)
Next...
d. Kalsium karbonat
Indikasi:
ulkus peptikum, gastritis, heartburn, hiperasiditas GI, menghilangkan gangguan lambung yang
disebabkan oleh hiperasiditas, tukak lambung, ulkus duodenum, gastritis
Kontra-indikasi:
glukoma sudut tertutup obstruksi saluran kemih atau GI, ileus paralitik, penyakit jantung berat,
hipersensitif terhaddap salah satu bahan tablet, hiperkalsemia, hiperkalsiuria berat,gagal ginjal
berat.
Efek samping:
pada dosis lazim tidak terjadi efek samping yang berarti. Dapat terjadi konstipasi, kembung
(flatulen) karena pelepasan karbondioksida(CO2), dosis tinggi atau pemakain jangka waktu
panjang menyebabkan hipersekresi asam lambung dan acid rebound, Muntah dan nyeri
abdomen(perut), hiperkalsemia (pada gangguan ginjal atau setelah pemberian dosis tinggi)
Antagonis Reseptor H2
• Menghambat sekresi asam lambung
– Antagonis reseptor H2 (cimetidin, ranitidin, famotidin)
Obat-obat ini menempati reseptor histamin H2 secara selektif di permukaan sel-sel parietal, sehingga sekrasi
asam lambung dan pepsin dikurangi
• Indikasi : tukak duodenum dan tukak lambung

Nama obat Efek samping Dosis

Simetidin Nyeri kepala, malaise, mual, diare, dll 800 mg; 1x1

Ranitidin Nyeri kepala, malaise, mual, diare, dll 300 mg; 1x1

Famotidin Sakit kepala, pusing, konstipasi, diare 40 mg ; 1x1

Nizatidin Efek samping ringan sal cerna 300 mg; 1x1 atau 150 mg; 2x1
2. Antagonis reseptor
Next...
a. Ranitidin
Indikasi:
mengahambat sekresi asam lambungnya lebih kuat dari cimetidin
Efek samping: jarang terjadi pada: nyeri kepala, mual, muntah, reaksi-
reaksi kulit.
Dosis:
pengobatan sehari 2kali @150mg
b. Famotidin
Indikasi: tukak usus duodenum
Efek samping :
nyeri kepala, mual, muntah, reaksi-reaksi kulit.
Dosis:
pengobatan sehari 2kali @20mg
Obat Penghambat Pompa Proton = Proton Pump Inhibitor (PPI)
Nama Sediaan Dosis  Menghmbat aksi pompa
H/K ATP ase sehingga ion H
Omeprazol Cap 10 mg & 20 mg 20-40 mg ; 1x1 tdk bs keluar, akibatnya HCL
tdk terbentuk
Esomeprazol Tab 20 mg & 40 mg; vial 40 mg/10 mL 20-40 mg; 1x1
Lansoprazol Cap 15 mg & 30 mg 30 mg; 1x1
Pantoprazol Tab 20 mg & 40 mg 40 mg; 1x1
Rabeprazol Tab 10 mg 20 mg; 1x1

• Aktif pada suasana asam (bentuk basa lemah) dikonversi ke bentuk aktif ( asam
sulfenat/sulfenamida) keduanya bereaksi dgn gugus sulfehidril enzim HK ATP ase yg menghambat
pompa proton
• Berkonsentrasi dlm kanakuli sekretori asam dr sel parietal, dmn diktifkan degn proses proton –kanalis
untuk menghasilkan sulphenamide sulphenmde berinteraksi kovalen dengan kelompok sulphydryl
residu sistein di esktraseluler dari H+ K= ATP ase mnghambt aktifitasny
– Dalam proses ini, ion H dipoma dr sel parietal ke dlm lumen dan terjadi proses pertukran ion K.
– Omeprazol memblok sekresi as.lambung dengan cara meghambat H+/K+ ATP ase pump dalam
membran sel parietal
– Obat-obat ini mengurangi sekresi asam (yang normal dan yang dibuat) dengan jalan menghambat K-
H-ATPase secara selektif dalam sel-sel parietal
• Ef samping : mual, nyeri perut, konstipasi, flatulence, diare.
Next...
3. Penghambat pompa proton
a. Omeprazol
Indikasi:
tukak lambung
Kontra-indikasi:
hipersensitif terhadap omeprazol
Efek samping:
dialami oleh lebih dari 1% yang memakai obat adalah sakit kepala, diare, sakit perut, mual,
pusing, masalah kebangkitan dan kurang tidur, meskipun dalam uji klinis efek ini dengan
omeprazol sebanding dengan yang ditemukan dengan plasebo
b. Lansoprazol
indikasi:
Pengobatan ulkus dan duodenum
kontra-indikasi:
hipersensitif terhadap lansoprazol
Efek samping :
mulut kering, sulit tidur, mengantuk, kabur penglihatan ruam
Next...
c. esomeprazol
indikasi:
pengobatana duodenum yang disebabkan oleh H.Pylori, mencegah dari ulkus lambung kronis
pada orang yang di NSAID terapi dan pengobatan ulkus gastrointestinal
berhubungan dengan penyakit chron
Kontraindikasi :
hipersensitif terhadap substansi aktif terhadap esomeprazol atau
benzimidasol atau komponen lain dari ini
efek samping:
sakita kepala, diare, mual, penurunan nafsu makan, konstipasi, mulut kering, dan sakit perut
d. pantoprazol
Indikasi :
patoprazol diogunakan untuk pengobatan jangka pendek dari erosi dan ulserasi dari esophagus
yang disebabkan oleh penyakit refluks gastroesophageal
Kontraindikasi :
hipersensiti terhaadap pantoprazol
efek samping :
mual, muntah, gas, sakit perut, diare, sakit kepala
Obat yg meningkatkan pertahanan mukosa lambung
Sulkralfat (senyawa Aluminium Sukrosa
Sulfat)
 Memperbaiki ketahanan mukosa
(sukralfat)
Merupakan zat-zat pelindung ulkus
yang menutup tukak dengan
suatu lapisan pelindung
terhadap serangan asam pepsin.

Membentuk senyawa polimer


terikat pd jar. nekrotik tukak
Bekerja pd suasana asam
E.s : konstipasi
Dosis 1 g, 4x1 ( 1 jam sblm makan) Sukralfat berikatan dengan permukaan ulkus dan
menbentuk lapisan pelindung untuk melawan asam
hidroklorida dan pepsin
Lama Pengobatan:
• Tukak lambung 12 minggu
• Tukak duodenum 8 minggu

2. Pengobatan Pemeliharaan
Dosisnya setengah dosis awal selama 6 sampai 12 bulan.
Kebiasaan Penggunaan Obat Yang Tidak Dianjurkan
• Penggunaan obat secara serampangan (obat penenang dan spasmolitik)
• Penggunaan multivitamin
Informasi Untuk Pasien
• Hindari ma/mi atau obat-obatan yang menyebabkan atau memperberat
ulkus peptik
• Mengatur jadwal makan untuk menghindari lambung kosong dengan
jenis makanan yang lunak dan mudah dicerna.
Next...
4. Anti kolenergik/antimuskarinik
a. pirenzepin
b. Fentonium
c. ekstrak belladon
5. analog prostaglandin
a. Misoprostol mendukung penyembuhan tukak dengan mesntimulasi mekanisme proteksi pd
mukosa lmbung dan menurunkan sekresi asam. Digunakan utk pasien yang mengkonsumsi
NSAID untuk mencegah tibulnya tukak
6. Pelindung mukosa
a. Sukralfat : melindungi mukosa dari serangan pepsin dan asam
7. Penguat motilitas
a. Metoklorpramid
b. Domperidon
8. Zat pembantu
a. Dimentikon( dimetilpolisiloksan )
Memperkecil gelembung gas yang timbul sehingga mudah diserap dan
dapat mencegah masuk angin, kembung dan kentut
9. Penenang
a. Diazepam
b. Klordiazepoksida: menekan stres yang dapat memicu asam lambung
2. Obat pencernaan jenis regular GIT, antiflatulen (obat
kembung), dan antiinflamasi (digestiva)

a. Obat digestiva antaralain:


a.Pankreatin(enzim pencernaan): amylase, tripsin, lifase (fungsinya
membantu proses pencernaan)
b.Pepsin (enzim lambung)
c.Ox-bile (empedu sapi) fungsinya mempertinggi daya kerja
lipase, merangsang
3. Obat pencernaan jenis antispasmodik
• Anti spasmodika

• adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau melawan kejang-kejang


• otot.
• obat anti spasmodika:
a. Atrofin sulfat
b. Alkaloida belladona
c. Hiosin butil bromida
d. Papaverin HCL
e. Mebeverin HCL
f. Propantelin bromida
g. Pramiverin HCL

• indikasi: untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang mungkin


• disebabkan diare, gastritis, tukak peptik, dsb.
• efek samping:menyebabkan kantuk dan gangguan yang lain.
4. Obat diare ( obat sakit perut )
Obat diare
adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri,
kuman, virus, cacing atau keracunan makanan. Gejala diare adalah BAB berulang kali
disertai banyaknya cairan yang keluar kadang-kadang dengan mulas dan
berlendir/berdarah.
Obat diare
a.Adsorben : kaolin, karbo adsorben, attapulgit (nyerap racun)
b.Anti motilitas : loperamid hidroklorida, kodein fosfat, morfin (menekan peristaltik
usus)
c. Adstringen: tannin/tannalbumin (menciutkan selaput usus)
d. Pelindung : mucilago (melindungi usus lambung yang luka)
indikasi:
memperingan kerja lambung
Efek samping : bisa menyebabkan konmstipasi
5. Obat pencernaan jenis laksatif atau obat pencahar (obat sembelit)

adalah obat-obat yang mempercepat peristaltik usus sehingga mempermudah BAB.


obat laksativa:

a. Perangsang dinding usus


1. Bisakodil
2. Dankron
3. Rhei
4. Sennae
5. Aloe

b. Memperbesar isi usus


1. Magnesium sulfat/garam inggris
2. Natrium fosfat
3. Agar-agar
4. CMC(Carboksi metil cellulose)
5. Tylose
Next...
c. Pelicin/pelunak tinja
1. Paraffin cair
2. Gliserin( supositoria)
3. Larutan sabun (klysma)
indikasi :
untuk mengosongkan usus besar sebelum proses diagnostik dan
untuk mencegah atau mrngobati konstipasi yang disebakan karena
obat yang memperlambat kontraksi usus besar(mis narkotik)
efek samping:
rasa tidak enak pada perut termasuk kram, sakit perut dan diar. Termasuk
kasus-kasue engioodema dan rekasi anafilaktoid juga dilaporkan terjadi
sehubungan dengan pemberian DULCOLAX.
6. Obat pencernaan jenis digestan
adalah obat pencernaan yang membantu proses pencernaan
berisi enzim-enzim /campuranya yang berguna untuk memperbaiki
fungsi pencernaan, bermanfaat pada defisiensi satu/lebih zat yang
berfungsi mencerna makanan disaluran cerna.
Proses pencernaan dipengaruhi oleh HCL , enzim pencernaan
dan empedu.

adapun secara garis besar sediaan digestan yg bermanfaat


adalh sbb:
Next...
1. Enzim pankreas
dalam sediaan dikenal sebagai pankreatin dan pankrelipase.
Kedua zat tsb mengandung amilase, tripsin dan lipase. Pankrelipase berasal dari
pankreas hewan, aktivitas lipasenya relatif lebh tinggi dari pada pankreatin. Pankrealipase
diindikasikan pd keadaan defisiensi sekret pankreas mislnya pd pankreatitis dan
mukovisidosis. Enzim ini dirusak olh asam lambung sehingga harus di buat dalam bentuk
tablet enteral.
enzim pankreas sedikit sekali menyebabkan efek samping. Dosis tinggi dapat
menyebabkan mual dan diare juga.
2. Pepsin
adalah proteolitik yang kurang penting dibanding dgn enzim pankreas. Pd
defisiensi pepsin, tidak ditemukan gejala yang serius. Defisiensi total ditemukan
pada pasien aklorhidria.
Kegagalan lambung untuk mensekresi pepsin dan asam dengan rangsangan yang
adekuat disebut akilia gastrika,sering terjadi pada pasien anemiapernisiosa dan
karsinoma lambung.
Next...
3. Empedu
mengandung asam empedu dan konjugatnya. Zat empedu yang penting untuk manusia adalah
garam natrium asam kolat dan asama kenodeoksikolat. Selain penting untuk penyerapan lemak,
empedu juga penting untuk absorpsi zat larut lemak misalnya vitamin ADEK
dalam jumlah besar, garam empedu dapat menetralkan asam lambung yang masuk ke duodenum.
Pada keadaan normal hati mensekresi + 24g gram empedu atau 700-1000ml cairan empedu/hari. Kira-
kira 85% empedu diabsorpsi pada usus kecil pd bagian bawah (sirkulasi enterohepatik) sehingga
hanya 80mg gramempedu yang harus disintesi/harinya.
asam-asam empedeu meningkatkan sekresi dan disebut zat koleretik, garam empedu kurang
memperlihatkan aktivitas koleretik. Asam dehidrokolat suatu kolat semisintetik terutama aktif untuk
merangsang empedu dgn BM(berat molekul) rendah karena itu dinamakan hidrokoleretik. Zat ini
hanyan merngsang pengeluaran empedu dan bukan produksi empedu. Berbeda dengan asam
kolat,asam kenodeoksikolat
Next...
• menurunkan kolestrol dalam empedu. Obat ini
berguna untuk mengatasi batu kolestrol kandung
empedu pada pasien.
• asam kenodeoksilat bekerja dengan menurunkan
absorpsi kolestrol dari usus dan menurunkan
sintesis kolestrol. Bila kadar asam kenodeoksilat
mencapai 70%empedu total, maka larutan
empedu yang tadinya jenuh kolestrol menjadi
tidak jenuh.
7. . Obat pencernaan kolagogum, kolelitolitik dan hepati protektor

a. kolagoga
adalah obat yang digunakan untuk peluruh batu empedu.
1.Asam kenodeoksikolat 2.Asam ursodeoksikolat
3. Asam kenat
indikasi: untuk mengatasi penggumpalan batu
efek samping: sakit pada bagian perut, mual
b. protektor hati
obat yang digunakan sebagai vitamin tambahan untuk meringankan mengurangi, bahkan
melindungi gangguan fungsi hati
obat protektor hati adalah:
a. Curcuma rhizoma domestica
b. Curcuma xanthorrizae
c. Sylimarin
d. Mekonin
indikasi: untuk mengatasi, meringankan, mengurangi, bahkan melindungi gangguan fungsi hati
efek samping: menyebabkan kantuk
8. Obat pencernaan untuk hemoroid

Obat pencernaan untuk hemoroid


Yaitu untuk permasalahan pada anus yaitu
hemoroid/wasir atau luka.
Kesimpulan :
Obat-obat yang masuk pada sistem pencernaan manusia tentunya
memiliki reaksi yang bermacam-macam tergantung dari jenis obat dan bahan
kimia yang terkandung dalam obat tersebut.

Saran :
Agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat terhadap pasien
kita harus benar-benar tahu jenis-jenis obat, indikasi dan kegunaan obat
adalah hal-hal yang penting yang harus diketahui oleh paramedis dalam
sistem pencernaan.

Anda mungkin juga menyukai