Anda di halaman 1dari 5

Ringkasan Materi Kuliah Nanofarmasetika

ETHOSOM

Kelompok : T1, 2
Anggota : Alfian Bagas Pratama (22164859A)
Octa Mentari Sukma (22164867A)
Elisabeth Siwi H (22164912A)
Hanifah Kusuma A (22164956A)
Sri Rahayu (22165035A)

Prodi S1 Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi
2019
A. PENDAHULUAN
1. Definisi Ethosom
Bentuk vesikel yang pertama kali diperkenalkan adalah liposom. Liposom
merupakan salah satu vesikel yang digunakan sebagai penghantar obat. Namun
penggunaan liposom memiliki kekurangan, yaitu liposom tidak berpentrasi terlalu
dalam pada kulit dan cenderung berada lapisan atas stratum corneum. Untuk
mengatasi permeasi obat yang buruk, Touitou memperkenalkan sistem pembawa
vesicular yang baru, yaitu sistem etosom (Akib 2014).
Etosom merupakan vesikel lipid hasil modifikasi dari liposom. Etosom adalah
suatu sistem pembawa berupa vesikel yang lembut dan elastik dengan komponen
utama adalah fosfopilid, alkohol (etanol atau isopropil alkohol) dengan konsentrasi
yang cukup tinggi (20-45%) dan air. Etosom merupakan pembawa yang menarik
karena kemampuannya untuk lebih cepat berpenetrasi melalui kulit meningkatkan
nilai fluks sediaan transdermal secara signifikan serta dapat mengatasi efek samping
obat berupa iritasi saluran cerna terutama jika diberikan seecara oral (Akib 2014).
Sifat fisikokimia dari etosom dapat dijadikan sebagai pembawa untuk menghantarkan
senyawa aktif lebih baik melalui kulit secara jumlah maupun kedalaman ketika
dibandingkan dengan liposom konvensional. Etosom dapat digunakan untuk
menghantarkan obat bersifat hidrofilik, lipofilik ataupun amfifilik (Zhang 2013).
2. Struktur Ethosom
Secara umum struktur dari etosom mirip dengan liposom, yaitu merupakan
suatu vesikel lipid bilayer yang memiliki suatu celah di bagian intinya. Perbedaan
dengan liposom yaitu komponen penyusunnya digunakan etanol konsentrasi tinggi.
Etosom memiliki ukuran yang lebih kecil dan efisiensi penjerapan yang lebih besar
dibandingkan dengan liposom konvensional sehingga dapat memperbaiki stabilitas
dari vesikel yang dihasilkan (Rakesh 2012).
3. Kelebihan dan Kekurangan Ethosom
Menurut Rakesh 2012 dan Nandure 2013 kelebihan dan kekurangan ethosom sebagai
berikut:
No Kelebihan Kekurangan

1 Etosom meningkatkan penetrasi suatu obat melalui kemampuan menjerap


kulit untuk tujuan dermal ataupun trasndermal obat dalam jumlah
terbatas

2 Dapat membawa molekul obat dengan sifat hanya dapat membawa


fisikokimia yang beragam, mulai dari senyawa yang obat dengan dosis
hidrofilik, lipofilik ataupun amfifilik harian yang rendah.

3 Komponen penyusunnya aman dan telah disetujui Dapat timbul iritasi dan
untuk digunakan pada sediaan farmasi dan kosmetik dermatitis saat
penetrasi

4 pembuatan skala besar cukup mudah karena tidak Sistem penghantaran


memerlukan teknik pembuatan yang rumit obat terbatas untuk obat
yang poten.

5 Umumnya etosom diberikan dalam bentuk sediaan


semisolid (gel atau krim) sehingga meningkatkan
kepatuhan pasien
4. Mekanisme Ethosom
Umumnya ukuran etosom berkisar 150-200 nm sehingga disebut sebagai
nanovesikel elastis (Cevc et al, 2010). Mekanisme etosom penetrasi ke dalam kulit
yaitu etanol berpenetrasi ke dalam lipid intrasel dan meningkatkan fluiditas lipid
membran sel dan menurunkan densitas lipid pada lapisan sel membran sehingga
etosom yang mengandung zat aktif hidrofil dapat menembus lapisan lipid kulit terluar
yang sulit ditembus yaitu stratum corneum (Tyagi, et al,).
Etanol mampu merusak struktur lapisan kulit terluar yaitu stratum corneum
yang tersusun atas sel-sel hidrofob berupa keratin. Elastisitas etosom karena adanya
kandungan etanol dan fosfolipid diduga sebagai faktor utama yang meningkatkan
kemampuan obat untuk berpenetrasi lebih dalam (Romero, 2013).
DAFTAR PUSTAKA

Akib, N. I., Suryani, R, H., & Prawesti, N. (2014). Preparasi Fenilbutason


dalam Pembawa Vesikular Etosom dalam Berbagai Variasi Konsentrasi
Fosfatidilkolinn dan Etanol. Medula , 2, 112-118.
Cevc G, Blume G, Schätzlein A, Gebauer D, Paul A. 1996. The skin: a
pathway for systemic treatment with patches and lipid-based agent carriers. Adv Drug
Deliv Rev. 18(3):349–378.
Nandure HP, Puranik P, Giram P, Lone V. Ethosome: a novel drug carrier. Int
J Pharm Res Allied Sci. 2013.2(3):18–30.
Rakesh R, Anoop KR. Ethosomes for transdermal and topical drug delivery.
Int J Pharm Pharm Sci. 2012.4(3):17–24.
Tyagi, Lalit K., Saurabh Kumar, Shambhu Sharan Maurya and Mohan Lal
Kori. 2013. Ethosomes: Novel Vesicular Carrier For Enhanced Transdermal Drug
Delivery System. Bulletin Of Pharmaceutical Research. 3(1):6-13
Zhang J, Tang Q, Xu X, Li N. Development and evaluation of a novel
phytosome-loaded chitosan microsphere system for curcumin delivery. Int J Pharm.
2013.448(1):168–74.

Anda mungkin juga menyukai