Sifat Fisika
1. Amina berbobot moekul rendah berupa gas atau cair pada suhu kamar
Amina dengan jumlah atom di bawah enam biasanya larut dalam air
2. Tak berwarna, berbau amoniak, berbau ikan
3. Amina yang lebih tinggi berbentuk cair/padat.
Sifat Kimia
1. Pada senyawa dengan rantai pendek, merupakan senyawa polar
yang mudah larut dalam air.
2. Memiliki titik didih dan titik leleh yang dengan seiring
bertambah cenderung bertambah panjangnya rantai karbon
3. Semua amina bersifat sebagai basa lemah dan larutan amina
dalam air bersifat basa.
SIFAT SPEKTRAL AMINA
Spektra inframerah
Ikatan yang menimbulkan resapan inframerah yang karakteristik amina adalah
ikanatan C-N dan N-H. Semua amina alifatik menunjukkan uluran C-N dalam
daerah sidik jari.Namun,karena amina primer dan sekunder menunjukkan absorpsi
uluran NH yang membedakan,yang dijumpai di kiri absorpsi CH dalam spektrum
itu.
Rumus Titik Didih Kelarutan dalam Air
Nama
Struktur (°C) (g 100mL)
Metilamin CH3NH2 –6,3 ∞
Dimetilami (CH3)2NH 7,5 ∞
n
Trimetilam (CH3)3N 3,0 ∞
in
Nitril bila direduksi dapat menghasilkan amina. Pada reduksi nitril, amina
yang dihasilkan hanya amina primer dan reduksi dapat dilakukan dengan
LiAlH4 atau secara katalitik.
3. Penataan Ulang
Salah satu reaksi penataan ulang amina adalah dari amida yang disebut
penataan ulang Hofmann. Prinsip penataan ulang Hofmann adalah amida
direaksikan dengan air brom (Br2) atau air klor (Cl2) dalam larutan
natrium hidroksida.
Reaksi Pada Amina
Reaksi
Substitusi Reaksi
Oksidasi Reaksi
Eliminasi
Hofmann
A. REAKSI SUBSTITUSI AMINA
a. Amina Primer
Amina primer aromatik dan alifatik bila bereaksi dengan asam nitrit akan
menghasilkan garam diazonium. Namun garam diazonium dari amina aromatik lebih
stabil daripada amina alifatik. Hal ini disebabkan karena pada aril diazonium terjadi
delokalisasi dengan inti benzena. Garam diazonium baik alkil ataupun aril mudah
terurai menjadi alkohol dalam air. Reaksi natrium nitrit dengan HCl (Nitrosasi) ialah
sebagai berikut:
b. Amina Sekunder
Nitrosasi pada amina sekunder baik alifatik maupun aromatik menghasilkan
nitrosamin. Mekanisme untuk keduanya :
c. Amina tersier
Nitrosasi pada amina aromatik tersier berbeda dengan amina alifatik tersier.
Pada nitroso amina aromatik tersier berlangsung melalui mekanisme substitusi
elektrofilik aromatik.
3. REAKSI SULFONASI : Pembuatan Sulfonamida
Reaksi sulfonasi dengan senyawa amina dengan aril sulfonil klorida termasuk
reaksi substitusi. Reaksi secara umum dapat ditulis :
Senyawa sulfonamida banyak mempunyai keaktifan biologik. Oleh karena itu senyawa ini
banyak disintesis sebagai bahan baki obat yang dikenal dengan obat sulfa. Obat sulfa
antara lain dapat di gunakan sebagai anti infeksi.
B. REAKSI OKSIDASI AMINA
Atom N pada amina dapat mengalami oksidasi disebabkan adanya sepasang
elektron yang menyendiri pada nitrogen tersebut. Oksidator yang digunakan
adalah H2O2 (hidrogen peroksida) atau asam karboksilat
R-COOH yang dapat menghasilkan atom oksigen yang mempunyai enam
elektron. Contoh oksidasi amina dapat diperhatikan pada reaksi berikut :
Pada amina primer dan sekunder amina oksida sebagai zat antara dan dapat
terjadi penataan ulang menghasilkan hidroksilamina, pada amina tersier, amina
oksida yang terjadi akan terurai menghasilkan hidroksilamina dan alkena.
C. REAKSI ELIMINASI HOFMANN
Eliminasi Hofmann adalah suatu reaksi eliminasi ammonium kuanterner
hidroksida melalui pemanasan dengan Ag2O (perak oksida). Pada eliminasi
hofmann, pertama kali suatu amina dimetilasi dengan metiliodida berlebihan
untuk mensintesis ditambah Ag2O dalam air dan akan dihasilkan ammonium
kuaterner hidroksida, yang mana bila dipanaskan akan terjadi reaksi eliminasi
yaitu melepaskan aminanya dan dihasilkan senyawa alkena.
Sumber & Pemanfaatan Amina
Morfina (pereda nyeri)→ dari opium, yaitu getah kering
biji mentah tumbuhan apiun (Papaver samniferum)
Putresina → dari daging busuk
Efedrina (obat peluruh dahak/decongestant) yg aktif
dalam obat tetes hidung dan obat flu→ diekstrak dari
tanaman ma-huang
Meskalina → diisolasi dari kaktus peyote
Nikotina → tembakau
PENGUNAAN AMINA
1 Sebagai katalisator
Dimetil amina
3 2 Pelarut, absorben gas alam,
pencepat vulkanisasi, membuat
sabun, dll.
Trimetil amina
suatu penarik serangga
Amina dapat digunakan sebagai nukleofil dalam reaksi substitusi asil
nukleofilik. Jika derivat asam karboksilat merupakan reagensia
karbonilnya, maka diperoleh amida sebagai produk. Jika reaksi karbonil
berupa aldehid atau keton, produknya adalah imina (dari amina primer,
RNH2) atau suatu enamina (dari suatu amina sekunder, R2NH).