Anda di halaman 1dari 8

1.

Nama bahan tambahan (3) beserta masing-masing informasi datanya :


 Antioksidan
 Antibakteri
 Pendapar
 Peningkat kelarutan (solubilizing agent)
 Suspending agent
 Wetting agent

JAWABAN
A. Zat aktif
B. Bahan tambahan :
- Bahan pensuspensi / suspending agent, fungsinya adalah untuk
memperlambat pengendapan, mencegah penurunan partikel, dan
mencegah penggumpalan resin, dan bahan berlemak. Contoh untuk
golongan polisakarida yaitu seperti gom akasia, tragakan, alginat starc.
Sedangkan pada golongan selulosa larut air yaitu seperti metil selulosa,
hidroksi etilselulosa, avicel, dan na-cmc.untuk golongan tanah liat
misalnya seperti bentonit, aluminium magnesium silikat, hectocrite,
veegum. Sementara itu untuk golongan sintetik seperti carbomer,
carboxypolymethylene, colloidal silicon dioxide.

Contoh  : gliserin, propilen glikol, polietilen glikol,dll.


Antioksidan
(Diktat Teknologi Farmasi Sediaan Liquida dan Semisolid,  143 – 147)
Antioksidan jarang digunakan pada sediaan suspensi, kecuali untuk zat aktif yang mudah terurai
karena teroksidasi.  Antioksidan bekerja efektif pada konsentrasi rendah.
Cara kerja        :   memblokir reaksi oksidatif yang berantai pada tahap awal dengan memberikan
atom hidrogen.  Hal ini akan merusak radikal bebas dan mencegah terbentuknya peroksida.
 
Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih antioksidan :
1. Efektif dalam konsentrasi rendah
2. Tidak toksik, tidak merangsang dan tidak membentuk hasil antara (sediaan) yang
berbahaya
3. Segera larut atau terdispersi pada medium
4. Tidak menimbulkan warna, bau, dan rasa yang tidak dikehendaki.
5. Dapat bercampur (compatible) dengan konstituen lain pada sediaan.
Beberapa antioksidan yang lazim digunakan :
1. Golongan kuinol (ex: hidrokuinon, tokoferol, hidroksikroman, hidroksi kumeran, BHA,
BHT).
2. Golongan katekhol (ex :  katekhol, pirogalol, NDGA, asam galat)
3. Senyawa mengandung nitrogen (ex: ester alkanolamin turunan amino dan hidroksi dari p-
fenilamin diamin, difenilamin, kasein, edestin)
4. Senyawa mengandung belerang (ex: sisteina hidroklorida)
5. Fenol monohidrat (ex: timol)
ANTIBAKTERI
TUJUAN PENAMBAHAN UNTUK MENCEGAH PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
CONTOH : NIPAGIN
a. Metil Paraben/Nipagin (Farmakope Indonesia IV hal 551 , Handbook of
Pharmaceutical Excipients hal 390)
Pemerian : Tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau atau berbau khas
lemah, hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur putih, mempunyai
sedikit rasa terbakar.
Kelarutan :Sukar larut dalam air, sukar larut dalam benzena, sukar larut dalam
tetraklorida, mudah larut dalam etanol, dan eter.
Titik lebur : 1250 dan 1280
pKa / pKb : pKa = 8,4 pada 220C
pH larutan :3–6
Stabilitas : Mudah terurai oleh cahaya
Inkompatibel : Dengan senyawa bentonit, mangnesium trisiklat, talk,
tragakan, sorbitol, dan atropin
Kegunaan : Pengawet

b. Propil Paraben (Farmakope Indonesia IV hal 527, Handbook of


Pharmaceutical Excipients hal 526 )
Pemerian : Tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, serbuk putih atau
hablur kecil, tidak berwarna.
Kelarutan :Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan eter,
sukar larut dalam air mendidih.
Titik lebur : antara 950 dan 980
pKa / pKb : pKa 8,4 pada 22C
Bobot jenis : 180,21 g/mol
pH larutan : 4-8
Stabilitas : Kelarutan dalam air pada pH 3-6 bisa disterilkan dengan
autoclaving tanpa mengalami penguraian, pada pH 3-6 kelarutan dalam air
stabil (penguraian kecil dari 10%)
Inkompatibilitas : Dengan senyawa magnesium trisiklat, magesium silikat.
Kegunaan : Sebagai pengawet
NA METASULFIT

  Pendapar
6.   Fungsi :
7. 1. Mengatur pH
8. 2. Memperbesar potensial pengawet
9. 3. Meningkatkan kelarutan
10. Dapar yang dibuat harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk mempertahankan pH.
Pemilihan pendapar yaitu dengan pendapar yang pKa-nya berdekatan dengan pH yang
diinginkan   Pemilihan pendapar harus mempertimbangkan inkompatibilitas dan
toksisitas. Dapar yang biasa digunakan antara lain dapar sitrat, dapar posfat, dapar asetat.
11. DAPAR FARMASETIK

Jenis Dapar pKa Penggunaan

pKa1 = 2.15
Dapar Fosfat Sediaan oral, parenteral
pKa2 = 7.20
  dan optalmik

pKa1 = 3.128
Dapar Sitrat Sediaan oral, parenteral

pKa2 = 4.761
  dan optalmik

pKa3  = 7.20
   

Dapar asetat pKa = 4,74 Sediaan oral

pKa1 = 6,34
Dapar karbonat Sediaan oral

pKa2 = 10,36
   

Dapar borat pKa = 9,24 Sediaan optalmik

PENINGKAT KELARUTAN (SOLLUBILIZING AGENT)


Tujuan penambahan :menurunkan tegangan permukaaan, antara dua cairan,gas dan cairan atau
anataar cairan dan zat padat.
Contoh :alcohol sulfat ,alkil poliglikosida,tri methyl ammonium

Bahan Pembasah (Wetting agent) / Humektan


Fungsi : menurunkan tegangan permukaan bahan dengan air (sudut kontak) dan meningkatkan
dispersi bahan yang tidak larut
 
Bahan pembasah yang biasa digunakan adalah : surfaktan yang dapat memperkecil sudut kontak
antara partikel zat padat dan larutan pembawa.  Surfaktan kationik dan anionik efektif digunakan
untuk bahan berkhasiat dengan zeta potensial positif dan negatif.  Sedangkan surfakatan
nonionik lebih baik untuk pembasah karena mempunyai range pH yang cukup besar dan
mempunyai toksisitas yang rendah.  Konsentrasi surfaktan yang digunakan rendah karena bila
terlalu tinggi dapat terjadi solubilisasi, busa dan memberikan rasa yang tidak enak.
Cara Kerja : Menghilangkan lapisan udara pada permukaan zat padat, sehingga zat padat +
humektan lebih mudah kontak dengan pembawa.
 
2. contoh sediaan larutan (3) dan suspensi (3) disertai masing-masing formulanya dan masing-
masing fungsi komponen dalam formula
Larutan merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut.
Penggolongan larutan berdasarkan cara pemberiaan :
 Contoh sediaan larutan (3)
 OBH COMBI Batuk Berdahak Rasa Menthol
- Succus Liquiritiae 167 mg
Succus liquiritiae adalah sediaan galenik dari radix liquiritiae. sediaan ini merupakan
salah satu komponen obat batuk hitam (OBH), yang berwarna hitam kecoklatan, dan
bersifat larut dalam air. succus liquorice merupakan bahan antiperadangan atau anti-
inflamasi yang berfungsi mengurangi gejala inflamasi yang disebabkan oleh batuk.
Bahan ini bisa bekerja sebagai ekspektoran dan antitusif.
- Ammonium Chloride 50 mg
Ammonium chloride adalah senyawa anorganik yang banyak digunakan sebagai agen
ekspektoran dalam obat batuk. Efek ekspektoran ini terjadi dengan cara mengiritasi
mukosa bronkial yang mempermudah pengeluaran dahak.
- Ethanol 2%
Etanol dalam obat batuk digunakan sebagai pelarut beberapa senyawa yang tak
bisa larut dalam air.
 Insto (obat tetes mata)
- Tetrahydrozoline HCL 0,05% b/v
Mengatasi kemerahan dan rasa perih di mata yang disebabkan oleh iritasi ringan
karena debu, asap, angin, dan setelah berenang.
- Benzalkonium chloride 0,01% b/v
 Zat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan beberapa jenis bakteri, virus, atau
jamur yang dapat membahayakan mata.
 OTOPAIN (guttae auriculares/obat tetes telinga)
- Polymyxin B Sulfate 10000 IU
Sebagai antibiotika spektrum luas
- Neomycin sulfate setara dengan neomycin 3,5 mg
Sebagai antiniotika untuk mengurangi resiko infeksi pada telinga
- Fludrocortisone acetate 1 mg
Digunakan sebagai antiradang yang memiliki efek anti inflamasi, anti alergi sekaligus
anti gatal.
- Lidocaine HCL 40 mg
Untuk analgesik yang merupakan zat anastesi lokal untuk mengurangi sakit pada
infeksi telinga.
 Contoh sediaan suspensi (3)
 Flagyl benzoyl metronidazole
- benzoyl metronidazole setara metronidazole  125 mg
Metronidazole adalah antimikroba yang digunakan dalam pengobatan beberapa jenis
infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob dan protozoa seperti uretritis dan
vaginitis karena Trichomonas vaginalis, amoebiasis di usus dan hati. Metronidazole
adalah antimikroba yang termasuk golongan nitroimidazole. Bentuk tereduksi dan
radikal bebas dari obat ini dapat berinteraksi dengan DNA menyebabkan degradasi
dan penghambatan sintesis asam nukleat yang menyebabkan kematian mikroba.

- etanol 0.89%(V/V)
Etanol dalam obat digunakan sebagai pelarut beberapa senyawa yang tak bisa
larut dalam air.

 Mylanta
- Aluminium hidroksida
menetralisir asam lambung serta melindungi dinding lambung dari iritasi akibat asam
lambung. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengurangi kadar fosfat dalam tubuh
dengan mengikat fosfat yang berasal dari makanan.
- Magnesium hidroksida
Magnesium hidroksida Sebagai antasida, obat ini menetralkan kelebihan asam
lambung sehingga bisa meredakan mulas, maag, dan dispepsia. Biasanya
dikombinasikan dengan Aluminium hydroxide, untuk mengurangi efek samping
diare. 
- Simetikon
Simethicone merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi rasa tidak nyaman
dan nyeri yang disebabkan oleh banyaknya gas dalam saluran pencernaan seperti
perut kembung, bersendawa. Obat ini bekerja dengan menghancurkan gelembung gas
di usus.
 Galdom suspensi
- Domperidone Maleate 6,36 mg setara dengan Domperidone 5,0 mg.
digunakan untuk menambah dan meningkatkan pergerakan atau kontraksi usus dan
lambung. Obat ini berfungsi untuk mengobati rasa mual dan muntah yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai