Anda di halaman 1dari 12

Hamidah Muyassarah 18330147

Tek.semsol D

Tugas Teknologi Sediaan Cair dan Semi Solid

1. Mencari contoh nama bahan tambahan beserta masing – masing contohnya


ANTIOKSIDAN
Antioksidan adalah senyawa yang mampu menunda,memperlambat atau menghambat reaksi
oksidasi pada makanan maupun obat di mana senyawa-senyawa tersebut mudah teroksidasi
sehingga sel-sel lain terhindar dari radikal bebas. Penambahan antioksidan berfungsi untuk
mengurangi bau tengik akibat adanya minyak atau lemak dalam makanan, misalnya : dalam
komposisi roti yang mengandung mentega ditambahkan antioksidan. Antioksidan biasanya
adalah atom-atom yang mempunyai elektron banyak yang dapat ‘disumbangkan’ ke radikal
bebas misalnya: atom Oksigen, gugus fenol, cincin aromatik.
Contoh bahan tambahan AntiOksidan :
 Asam askorbat adalah salah satu senyawa kimia yang disebut vitamin C,
selain asam dehidroaskorbat. Ia berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang
larut dalam air dan memiliki sifat-sifat antioksidan. Nama askorbat berasal dari
akar kata a- (tanpa) dan scorbutus (skurvi), penyakit yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin C.
 Tokoferol adalah senyawa organik dengan gugus fenol yang mengalami metilasi.
Tokoferol dan tokotrienol merupakan antioksidan yang larut di dalam lemak.
Mekanisme kerja tokoferol mirip dengan vitamin E.
 Butil hidroksi anisol (BHA)
adalah antioksidan untuk mencegah makanan dalam kemasan berbau tengik dan
berminyak. Bahan kimia ini banyak terdapat pada sereal, permen karet, keripik
kentang, dan minyak sayur

ANTIBAKTERI
Antibakteri hanya dapat digunakan jika mempunyai sifat tosik selektif, artinya dapat
membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit tetapi tidak beracun bagi penderitanya.
Mekanisme kerja dari senyawa antibakteri diantaranya yaitu menghambat sintesis dinding
sel, menghambat keutuhan permeabilitas dinding sel bakteri, menghambat kerja enzim, dan
menghambat sintesis asam nukleat dan protein.
Contoh kelompok bahan antibakteri adalah :

 Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph


Lister saat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen
utama pada anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP
(trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral,
misalnya semprotan kloraseptik.Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan
(bagian dari produksi aspirin, pembasmi rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol juga
berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Turunan
senyawa fenol (fenolat) banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan
senyawa fenolat yang lain. Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang
merupakan minyak pada cengkih
 Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol
murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap,
mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat
ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah
satu obat rekreasi yang paling tua.
 Golongan ini dikenal pula sebagai golongan aldehid (aldehid juga merupakan nama
gugus fungsional). Contoh senyawa yang paling dikenal dari golongan ini
adalah metanal atau lebih populer dengannama trivialnya formaldehida atau formalin.

PENDAPAR

Dapar adalah sesuatu material yang ketika dilarutkan dalam suatu pelarut,senyawa ini mampu
mempertahankan pH ketika suatu asam basa ditambahkan,pemilihan buffer yang cocok
tergaantung dari pH dan kapasitas buffer yang diinginkan. Buffer ini harus dapat
tercampurkan, dengan senyawa lain dan mempunyai toksisitas yang rendah. Zat yang
memiliki rentang pH stabilitasnya sempit, sebaiknya didapar dengan larutan dapar yang
sesuai, dengan memperhatikan :
- ketercampuran dengan kandungan larutan
- inert
- tidak toksik
- kapasitas dapar

Contoh bahan tambahan pendapar :


 Karbonat penyangga karbonat berasal dari campuran asam karbonat (H 2 CO 3 )
dengan basa konjugasi bikarbonat (HCO3). sangat berperan penting dalam
mengontrol pH darah. Pelari maraton dapat mengalami kondisi asidosis, yaitu
penurunan pH darah yang disebabkan oleh metabolisme yang tinggi sehingga
meningkatkan produksi ion bikarbonat. 
 Sitrat keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat
melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion
sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH
larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk garam sitrat.
Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga
digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air.
 Fosfat buffer netral dengan kisaran pH 7. Buffer fosfat dapat dibuat dengan
menggunakan monosodium fosfat (NaH2PO4) dan basa konjugatnya yaitu disodium
fosfat (Na2HPO4). Meskipun buffer fosfat juga merupakan larutan penyangga, namun
kerja buffer ini tidak lebih baik dari cairan rumen dalam mempertahankan pH. Hal ini
dikarenakan adanya proses saliviasi di dalam rumen. Saliva yang dihasilkan kelenjar
ludah berperan sebagi buffer alami bagi rumen sehingga kemampuan
mempertahankan pH rumen lebih bagus 

PENINGKAT KELARUTAN
Kelarutan adalah keadaan suatu senyawa baik padat, cair, ataupun gas berada pada fase
terlarut atau tercampur seluruhnya yang membentuk suatu larutan homogeny baru. Kelarutan
juga dapat diartikan sebagai suatu besaran kuantitatif konsentrasi zat terlarut dalam larutan
jenuh pada suhu konstan, dan secara kualitatif dapat didefinisikan sebagai interaksi spontan
dari dua zat atau lebih yang bertujuan membentuk disperse molecular. Dalam kelarutan juga
dikenal istilah solvent (pelarut) dan solute (zat terlarut).salah satu cara yang paling mudah
dalam peningkatan kelarutan obat adalah dengan menambahkan surfaktan. Apasih surfaktan
itu? Surfaktan adalah zat yang ketika ditambahkan ke dalam cuatu larutan atau senyawa, akan
menurunkan tegangan permukaan senyawa tersebut.
Contoh bahan :

 Benzalkonium klorida juga memiliki sifat surfaktan, melarutkan fase lipid dari film
air mata dan meningkatkan penetrasi obat, menjadikannya eksipien yang bermanfaat,
tetapi berisiko menyebabkan kerusakan pada permukaan mata.
 Natrium dodesil sulfat adalah jenis surfaktan yang sangat kuat dan umum digunakan
dalam produk-produk pembersih noda minyak dan kotoran. Sebagai contoh, SLS ini
banyak ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada produk-produk industri seperti
pembersih mesin (engine degreaser), pembersih lantai, dan shampo mobil. SLS
digunakan dalam kadar rendah di dalam pasta gigi, shampo dan busa pencukur. Zat
kimia ini merupakan bahan utama di dalam formulasi kimia untuk mandi busa karena
efek pengentalnya dan kemampuan untuk menghasilkan busa.
 Critical Micelles Concentration (CMC) Kemampuan surfaktan dalam melarutkan
suatu zat berdasarkan atas suatu pembentukan agregat molekul yang disebut sebagai
misel (mica-micella = bola partikel). Misel terbentuk dalam larutan zat aktif
permukaan di atas konsentrasi tertentu yang disebut CMC ( KMK = konsentrasi misel
kritis). Pada saat terjadinya CMC akan terjadi perubahan tajam sifat fisika yang dapat
dideteksi dalam larutan air (daya hantar, tekanan osmotik, penurunan titik beku,
tegangan permukaan, viskositas, indeks bias dan lain-lain), yang dapat dapat
digunakan untuk menentukan CMC

SUSPENDING AGENT

Suspending merupakan bahan tambahan yang penting dalam pembuatan suspensi.


Suspending agent digunakan untuk meningkatkan viskositas, mencegah penurunan partikel
dan mencegah penggumpalan resin dan bahan berlemak. Pemilihan suspensing agent harus
tepat, tunggal atau kombinasi dan pada konsentrasi yang tepat pula.

Contoh bahan suspending agent :

 Gom akasia adalah eksudat gom arab yang diperoleh dari batang dan dahan pohon
Acacia senegal wild, dan beberapa spesies. Akasia termasuk suspending agent yang
berasal dari alam dan mengandung enzim pengoksidasi, sehingga akasia kurang cocok
untuk digunakan dalam sediaan farmasi yang mengandung zat aktif yang mudah
teroksidasi.
 Tragakan adalah eksudat gom kering yang diperoleh dengan penorehan
batang Asragalus gummifer Labill dan spesies Astragalus lain. Tragakan memiliki
kemampuan membentuk gel, maka tragakan lebih baik daripada akasia sebagai
pengental. Digunakan dalam bentuk serbuk atau mucilago atau campuran serbuk
Tragakan BP untuk mensuspensikan serbuk yang sukar berdifusi.
 Na-alginat cocok untuk penggunaan internal (garam alginat dengan pelarut organik
tidak digunakan). Kegunaan utama dalam bidang farmasi adalah sebagai zat pengental
dan stabilisator suspensi. Kelarutan : Larut dalam air secara perlahan-lahan (1:20)
merupakan larutan koloidal yang viskos berwarna putih sampai coklat kekuningan.

WETTING AGENT

Wetting Agent adalah salah satu jenis bahan tambahan yang berfungsi sebagai zat
pendispersi. Pelarut : (dapat sebagai wetting agent alcohol), gliserin, propilen glikol,
polietilen glikol. Penggunaan surfaktan sebagai wetting agent sampai dengan 0.1%.

Contoh bahan wetting agent :

 Sodium Lauryl Sulfate, merupakan bahan dasar yang dipakai di hampir seluruh
sabun mandi yang beredar di pasar. Fungsi utama SLS adalah sebagai pembersih dan
untuk membuat busa. SLS seharusnya hanya digunakan untuk pembersih selain
badan, karena sifatnya yang merupakan pembersih kimia yang sangat kuat. Selain
sabun mandi, SLS juga banyak digunakan dalam shampoo dan pasta gigi.
 Sorbitan monooleat adalah surfaktan nonionik dan pengemulsi yang merupakan
turunan dari polietoksilat sorbitan dan asam oleat, dan sering digunakan pada
makanan. sebagai bahan kimia surfaktan, kegunaan sorbitan monooleat yang paling
utama adalah sebagai emulsifier water in oil, karena sorbitan monooleat memiliki
nilai HLB 4,3 selain itu, Sorbitan monooleat ini bersifat tidak larut dalam air dan larut
dalam minyak, dan juga stabil pada suhu tinggi serta tidak beracun.
 Polysorbate 80 adalah surfaktan nonionik dan pengemulsi yang sering digunakan
dalam makanan dan kosmetik. Senyawa sintetis ini adalah cairan kuning kental yang
larut dalam air.
ELMUGATOR 

elmugator atau zat pengemulsi merupakan bahan aktif permukaan yang mampu mengurangi
tegangan antar muka yang terbentuk antara minyak dan air, serta membentuk lapisan liat
yang mengelilingi tetesan zat terdispersi sehingga dapat mencegah koalesensi terjadinya dan
terpisahnya fase terdispersi.

Contoh elmugator :

 Magnesium Aluminium Silikat (Veegum) Merupakan senyawa anorganik yang


terdiri atas garam-garam magnesium dan aluminium. Dengan emulgator ini, emulsi
yang terbentuk adalah emulsi tipe O/W, sedangkan pemakaian yang lazim adalah
sebanyak 1 %. Emulsi ini khusus untuk pemakaian luar.
 Bentonit tanah liat terdiri atas senyawa aluminium selikat yang dapat
mengabsorbsikan sejumlah besar air sehingga membentuk massa Seperti Gel. Untuk
Tujuan Sebagai Emulgator Dipakai Sebanyak 5 %.
 Kuning Telur mengandung lesitin (golongan protein asam amino) dan kolestrol,
yang semuanya itu dapat berfungsi sebagai emulgator. Lesitin adalah emulgator tipe
O/W, sedangkan kolestrol adalah tipe W/O kemampuan lesitin lebih besar dari
kolestrol, sehingga secara total kuning telur merupakan emulgator tipe O/W.

2. Contoh sediaan larutan , suspensi , dan emulsi


CONTOH SEDIAAN LARUTAN
 Formula Sediaan Sirup Pracetamol
R/ Paracetamol 120 mg/5ml
Etanol 5 ml
PG 5,5 ml
Sirup simplex 40%
Asam benzoat 0,1%
CMC 1%
Pewarna 0,1%
Essense qs
Aquadest ad 60 ml
Parasetamol (Acetaminophen) mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Parasetamol  Larut dalam
70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam  13 bagian aseton P, dalam 40 bagian
gliserol P, dan dalam 9 bagian propilen glikol P, larut dalam larutan alkali hidroksida.

Pada pembuatan sirup parasetamol mengunakan etanol sebagai cosolvent/ pelarut


untuk melarutkan parasetamol. Penambahan etanol dalam sirup tidak boleh lebih dari 60%
oleh karena itu untuk meminimalkan penambahan etanol, maka perlu ditambahkan bahan
lain yang dapat meningkatkan kelarutan salah satunya adalah propilen glikol.

Sediaan sirup mengandung air sehingga merupakan media yang sangat baik bagi
pertumbuhan mikroorganisme sehingga harus ditambahkan pengawet. Pengawet yang
dapat digunakan adalah asam benzoat. Digunakan asam benzoat sebagai pengawet karena
baik untuk penggunaan oral. Selain asam benzoat, CMC ditambahkan dalam sirup sebagai
penstabil dengan cara mengentalkan larutan, pembuatan CMC ini menggunakan air
sampai 20 kali CMC yang digunakan dan ditaburkan di atas air sampai mengembang.

Rasa sirup yang kurang menyenangkan dapat diberi pemanis dan perasa agar
penggunaannya lebih nyaman. Digunakan sirup simplex untuk menutupi rasa tidak enak
dari zat aktif serta untuk meningkatkan penerimaan konsumen.

 Formula Sediaan Gargarisma


R/ Zinci chlorid I
Aluminii kalii sulfat I
Acid salicyl II
Ol.menthol gtt II
Ad aqua 300
s.gargle

Salah satu bahan yang sering digunakan sebagai obat kumur adalah zinc klorida. Zink klorida
adalah zat hygroskopik mudah larut dalam air dan spiritus. Larutan yang encer biasanya
keruh, karena terbentuk HCl dan zinkoksiklorida, tetapi dengan penambahan sedikit HCl atau
zat yang bereaksi asam akan jernih kembali. Asam salisilat dapat juga melarutkan kembali
zinkoksiklorida, asal saja kadar ZnCl tidak melebihi 4%. Umumnya garam-garam Zn jangan
dicampur dengan tannin, zat samak lainnya. Alkalikarbonat, borax, sapones alkali fosfat.
Melarutkan zinkklorida sebaiknya dengan air banyak. Bila tidak akan timbul endapan setelah
disaring.

 Zinci Chloridum ( Zinci Klorida ) ZnCl2 Zinci klorida mengandung tidak kurang
dari 97,0% dan tidak lebih dari 100,5% ZnCl2
Pemerian : serbuk hablur atau granul hablur, putih atau hampir putih. Dapat juga
berupa massa seperti porselen atau berbentuk silinder. Sangat mudah mencair. Larut
( 1 dalam  10) bereaksi  asam terhadap lakmus.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan dalam
gliserin. Larutan dalam air atau larutan dalam etanol biasanya agak kerih, tetapi
kekeruhan hilang  jika ditambahkan sedikit asam klorida.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
Khasiat  : keratolitikum, antifungi.

 Aluminii Kalii Sulfas ( Aluminium Kalium Sulfat / Tawas ) mengandung tidak


berkurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,5% AlK (SO4)2  dihitung terhadap zat
yang telah dikeringkan.
Pemerian : hablur kasar tidak berwarna, pecahan hablur atau serbuk putih, tidak
berbau, rasa agak manis dan kelat. Larutan bereaksi asam terhadap lakmus.
Kelarutan : mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, mudah
larut meskipun lambat dalam gliserin, tidak larut dalam etanol.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : adstringen.

 Oleum Menthae ( Minyak Permen ) adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan
destilasi uap dari bagian di atas tanah tanaman berbunga mentha piperita
linne ( familia labiatae ) yang segar
Khasiat  : zat tambahan; karminativum
CONTOH SEDIAAN SUSPENSI
 Formulasi Suspensi kering Amoksilin
R/ Amoksilin 125 mg/5 ml

Na benzoate 0,1 %

Sukrosa 20 %

Alkohol 96 % qs

Zat warna qs

Essence qs

CMC 1%

Aqua 60 ml

Pada percoban dibuat sediaan dry syrup dengan zat aktif amoksilin. Amoksilin berkhasiat
sebagai Antibiotik/antimikroba. Amoksilin Larut 1:400 dalam air, 1:1000 dalam alkohol,
1:200 dalam metil alkohol, praktis tidak larut dalam dalam kloroform, eter, karbon tetra
klorida dan campuran minyak.
Amoxicillin dibuat dalam sediaan suspensi kering karena amoxicillin merupakan
antibiotik yang mempunyai stabilitas yang terbatas di dalam air. Suspensi kering dibuat
dengan metode granulasi. Dengan menggunakan metode granulasi duharapkan sediaan
memiliki penampilan yang baik, memiliki sifat aliran yang lebih baik, tidak terjadi
pemisahan, dan tidak terlalu banyak menimbulkan debu selama pengisian. Granul yang
dibuat kekeringannya harus bagus, karena granul yang lembab dapat mempengaruhi
kestabilan suspensi.
Untuk membuat Suspensi Amoksisilin, diperlukan Suspending Agent untuk
mendispersikan Amoksisilin agar dapat terdispersi dalam air dan zat tambahan lainnya.
Suspending agent yang pakai yaitu CMC, karena mudah dan cepat mengembang.
Rasa sirup yang kurang menyenangkan dapat diberi pemanis dan perasa agar
penggunaannya lebih nyaman. Pemanis yang digunakan yaitu sukrosa karena selain
sebagai pemanis sukrosa juga berperan sebagai peningkat viskositas dan pengencer padat.
Untuk menutupi bau dan rasa yang kurang enak dapat juga ditambahkan essence dan
pewarna agar sediaan lebih menarik dan untuk meningkatkan penerimaan konsumen.
Pengawet yang digunakan dalam sediaan ini adalah Na benzoat karena Na benzoat
cukup efektif dalam pH asam dimana molekul tidak mengalami ionisasi dan baik untuk
mencegah pertumbuhan mikroba.

 Formulasi Suspensi Lotio Kumerfeldi


R/ Sulf praec 20
Camph 3
Mucil gum arab 10
Sol.calc hidrat 134
Aq. Rosae 133

 Sulfur praicipitat / belerang endap


Pemerian: serbuk amof/ hablur renik, sangat halus, warna kuning pucat, tidak
berbau dberasa
Kelarutan: praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam
karbondioksida, praktis tidak larut dalam etanol.(FI IV, hal 771)
Khasiat: antiskabisid

 Campora
Pemerian: hablur, granul/ massa hablur, putih/ tidak berwarna, jernih, bau
khas, tajam, rasa pedas dan aromatik, menguap perlahan pada suhu kamar.
Kelarutan: sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, minyak
lemak, minyak menguap.(FI IV, hal 167)
Khasiat: anti iritan

 Mucil PGA Mengandung Gummi Arabicum 40% dan dibuat dengan


menambahkan 1,5 kali air kepada Gom Arap itu, kemudian digerus sampai
diperoleh suatu massa yang homogeny. Gom arab banyak dipakai dalam
industri makanan dan kimia lainnya. Ia digunakan sebagai campuran minuman
untuk mengurangi tekanan permukaan (surface tension) air dan stabilizer
 Sol Calc Hidrat digunakan sebagai Astringent
 Aqua rosae digunakan sebagai corigen odoris
CONTOH SEDIAAN EMULSI

 Formulasi Emulsi Minyak Ikan


R/ Minyak ikan 20 ml
Air 10 ml
PGA 5 ml
Sirup simplex 20 %
Aqua Ad 100 ml

Minyak ikan atau Oleum Iecoris Aselli adalah minyak lemak hasil destearisasi sebagian


dari minyak lemak hati segar gadus morhua linne, dan mengandung vitamin A dan D.
Minyak ikan merupakan sediaan yang encer, berbau khas, rasa dan bau seperti ikan dan
tidak tengik.

Emulsi minyak ikan yang dibuat termasuk dalam emulsi tipe O/W (oil in water) atau
M/A (minyak dalam air). Yaitu emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke
dalam air. Minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase external. Air dan minyak
merupakan dua zat yang tidak tercampur dimana cairan yang satu terdispersi manjadi
butit-butir kecil dalam cairan yang lain, sehingga dalam formulanya di tambahkan
PGA sebagai emulgator. Dipilih PGA, karena memiliki daya sebagai emulgator yang baik
sehingga dapat menghasilkan emulsi yang baik, serta viskositas yang dihasilkan cukup
tinggi.

Pada pembuatan korpus emulsi pengadukan harus kuat dan stabil sampai diperoleh
campuran yang kental bewarna putih, setelah korpus emulsi jadi, tambahkan sirup simplex
untuk menutupi rasa dan bau amis dari minyak ikan. Penambahan sirup simplex juga dapat
menaikkan viskositas dari sediaan suspensi.

 Formulasi Oleum Ricini


R/ Oleum Ricini                 30
PGA                                   10
Sach. Alb                            15
Aqua ad                               250

 Oleum Ricini / Minyak Jarak


Pemerian  : cairan kental, transparan, kuning pucat atau hampir tidak berwarna, bau
lemah, bebas dari bau asing dan tengik; rasa khas.
Kelarutan : larut dalam etanol; dapat bercampur dengan etanol mutlak, dengan
asam asetat glasial, dengan kloroform dan dengan air.
Khasiat     : laksativum / pencahar.
 Gom Arab / Acasia
Pemerian  : serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : larut hampir semua dalam air, tetapi sangat lambat, meninggalkan sisa
bagian tanaman dalam jumlah sangat sedikit, dan memberikan cairan seperti
mucilage, tidak berwarna / kekuningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam
lemah terhadap kertas lakmus biru, praktis tidak larut dalam eter dan etanol. Terdiri
dari 40% PGA yang dilarutkan dalam 1,5 bagian air.
 Sacharum Album
Pemerian  : hablur tidak berwarna, serta warna putih, tidak berbau rasa manis.
Kelarutan : larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370 bagian etanol 95% P.

Anda mungkin juga menyukai