Anda di halaman 1dari 56

EPIDEMIOLOGI

HIPERTENSI
Diah Risana, Amd.Kep
DEFINISI
• Suatu peningkatan tekanan darah dalam arteri
dalam jangka waktu lama -> tanpa gejala dimana
tekanan abnormal tinggi dalam arteri me-ningkatkan
risiko stroke, aneurisma, gagal jantung, kerusakan
ginjal, serangan jantung
• The silent disease
• Heterogeneous group of disease
KLASIFIKASI
1. Hipertensi Primer / Essensial
 Belum diketahui penyebabnya dengan jelas -> 90%
dari seluruh hipertensi
 Faktor yg berperan : umur, stress psikologis,
hereditas / keturunan, perubahan jantung &
pembuluh darah
2. Hipertensi Sekunder

Penyebabnya sudah diketahui pasti. Misal


:ginjal tidak berfungsi, pemakaian kontrasepsi
oral, gangguan keseimbangan hormon
(penyakit endokrin), penyakit jantung, gangguan
anak ginjal, stress yg parah, kehamilan,
pemakaian narkoba (heroin, kokain, dll), cedera
si kepala / perdarahan di otak yg berat, tumor di
otak atau reaksi dari pembedahan
JENIS HIPERTENSI LAIN
1. Hipertensi Sistolik terisolasi
Tekanan Sistolik > 140 mmHg, diasto-lik < 90 mmHg
(normal). Tekanan sistolik akan naik terus sampai
usia 80 tahun, diastolik 55-60 tahun. Lalu perlahan
turun / drastis
2.Hipertensi maligna
Hipertensi sangat parah -> jarang
terjadi. Jika tidak diobati, 3-6 bulan
dapat menimbulkan kematian.
PENYEBAB
1. Feokromositoma / tumor pada kelenjar adrenal
(penghasil hormon apinefrin / adrenalin atau
norepine-frin / non adrenalin
2. Kegemukan / obesitas
3. Gaya hidup tidak aktif / malas olah raga
4. Stress
Peningkatan aktivitas saraf simpatis
(saraf yg bekerja saat tubuh
beraktivitas) -> meningkatkan tekanan
darah secara intermitten (tidak
menentu). Bila stress berkepanjangan :
tekanan darah menetap tinggi. Angka
kejadian di perkotaan lebih tinggi
dibanding pedesaan
5. Alkohol
6. Garam
7. Perubahan jantung & pembuluh
darah
8. Kelainan hormonal
Hiperaldosteronisme
Sindrome Cushing
Feokromositoma
9.Penyakit ginjal
.Stenosis arteri renalis
.Plelonefritis
.Glomerulonefritis
.Tumor ginjal
.Penyakit ginjal polikista -> biasanya diturunkan
.Trauma pada ginjal / luka yg mengenai ginjal
.Terapi penyinaran yg mengenai ginjal
10. Obat-obatan
.Pil KB
.Kortikosteroid
.Siklosporin
.Eritropoitin
.Kokain
.Penyalahgunaan alkohol
Kayumanis (dalam jumlah berlebihan)
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
• Data anamnesis (konsultasi dokter)
• Pemeriksaan Jasmani
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan penunjang
Data Anamnesis (konsultasi dokter)
Yg perlu diperhatikan :

.Riwayat hipertensi orang tua


.Pengobatan yg sedang dijalani (obat golongan
kortikosteroid : pemicu)
.Wanita hamil : riwayat eklamsia (keracunan
kehamilan), riwayat persalinan, penggunaan pil
kontrasepsi
 Data penyakit yg pernah
diderita (DM, ginjal)

Faktor risiko : rokok,


alkohol, stress, berat
badan
 Pengukuran dapat dilakukan dengan
posisi duduk atau berbaring
Diagnosis ditegakkan dengan
pengukuran sebanyak 2 kali pada
hari yg berbeda atau 3-4 kali dengan
interval 5 – 10 menit-> untuk
menggolongkan beratnya hipertensi
Setelah Diagnosis ditegakkan, dilaku-
kan pemeriksaan organ utama :
1.Retina
Menggunakan oftalmoskop ->
menentukan derajat kerusakan retina
(retinopati)
2. Jantung
Menggunakan ekokardiografi untuk
stadium awal
3. Ginjal
Untuk mengetahui kerusakan ginjal ->
Adanya sel darah & albumin. Air kemih
yg mengandung bahan hasil
pembentukan hormon epinefrin &
nonepinefrin -> menunjukkan
kerusakan karena feokromsitoma. Atau
dengan menanyakan riwayat kelainan
ginjal, analisis, rontgen, USG ginjal
Penyebab lain ditemukan dengan :
Pemeriksaan rutin, misal : mengukur
kadar kalium darah (menemukan
adanya hiperaldosteronisme)
Pengukuran tekanan darah pada
kedua lengan & tungkai untuk
menemukan adanya koartasio aorta
KATEGORI TEKANAN DARAH
Kategori Sistolik (mmhg) Diastolik (mmhg)
Normal < 120
Normal Tinggi 120-139 80-89

Stad.1 (H. Ringan) 140-159 90-99

Stad.2 (H. Sedang) 160-179 100-109

Stad.3 (H. Berat) 180-209 110-119

Stad.4 (H. Maligna) > 210 >120


Sistolik : menunjukkan fase darah
yg sedang dipompa oleh jantung

DIASTOLIK : MENUNJUKKAN FASE DARAH


KEMBALI KE DALAM JANTUNG
GEJALA

Gejala
Pusing
Mudah marah
Sakit kepala
Keluar darah dari hidung tiba-tiba
Tengkuk terasa pegal
Kelelahan / mudah lelah
Mual & muntah
Sulit bernafas setelah kerja keras atau
mengangkat beban berat
Wajah memerah
Sering buang air kecil terutama di
malam hari
Telinga berdenging (tinnitus)
Dunia terasa berputar (vertigo)
Sesak nafas, Jantung berdebar2Gelisah
Mata berkunang2, Telinga b’dengung
Pandangan kabur (karena ada
kerusakan otak, mata, jantung, & ginjal)
Sukar tidur
Gejala akibat komplikasi hipertensi :
gangguan penglihatan, saraf, jantung,
fungsi ginjal
Kadang : penurunan kesadaran, koma
-> pembengkakan otak (ensefalopati
hipertensif)
Faktor Pemicu
• Tidak dapat dikontrol
• Misal : keturunan (dari keluarga hipertensi) , jenis
kelamin (pria), Umur (> 45 tahun)
Dapat dikontrol

kegemukan, kurang olah raga, merokok,


konsumsi alkohol, konsumsi garam, menderita
DM, kolesterol darah yg tinggi, hidup penuh
stress, gangguan jantung (payah jantung,
pembesaran jantng), diastolik > 115 mmHg
MEKANISME
• Renin (diproduksi ginjal) diubah menjadi
angiotensin I -> diubah menjadi angiotensin II oleh
ACE (angiotensin I-converting dalam paru-paru).
Angiotensin II akan menaikkan tekanan darah yg
mengandung angiotensinogen (diproduksi hati)
melalui 2 aksi utama
1.Meningkatkan sekresi hormon
antidiuretik (ADH) & rasa haus.
-> ekskresi urin sedikit -> pekat & os-
molitasnya tinggi. Untuk mengencer-
kan : volume cairan ekstrasel akan
dinaikkan dengan menarik cairan
intraselluler -> volume darah naik ->
tekanan darah naik
2. Menstimulasi sekresi aldosteron dari
korteks adrenal.
Aldosteron akan mengurangi sekresi
NaCl (garam) dengan reabsorpsi dari
tubulus ginjal. Kenaikan konsentrasi
NaCl akan diencerkan dengan mening-
katkan volume cairan ekstraselluler ->
volume darah naik -> tekanan darah naik
Cara meningkatkan
tekanan darah dalam arteri
:
.Jantung memompa lebih kuat ->
Mengalirkan cairan lebih banyak tiap
detiknya
.Arteri besar kehilangan kelenturan / jadi
kaku -> tidak dapat mengembang ketika
jantung memompa lewat arteri tersebut
.Arteri kecil / arteriola mengkerut ->
karena rangsanan saraf / hormon dalam
darah

.Bertambahnya cairan dalam sirkulasi ->


bila ada kelainan fungsi ginjal (tidak
mampu membuang sejumlah garam & air
dalam tubuh) -> volume darah naik ->
tekanan darah naik
AKIBAT
• komplikasi
1. Otak
Pecahnya pembuluh darah di otak -> stroke
2. Mata
Perdarahan selaput bening/retina mata -> kebutaan /
retinopati hipertensi
3. Jantung
-> penyakit jantung koroner / infark
jantung, gagal jantung

4. Ginjal
-> kerusakan ginjal, gagal ginjal
terminal, penyakit ginal kronik
Pengaturan Menu

.Diet rendah garam. Konsmsi garam


(Gram / hari) :
.Diet ringan : 3,75-7,5
.Diet menengah : 1,25-3,75
Diet berat : < 1,25
.Diet rendah kolesterol & lemak
terbatas
.Diet tinggi serat
.Diet rendah energi (bagi yg
kegemukan)
PENANGANAN HIPERTENSI
PRIMER
• Menurunkan berat badan
• Mengatur diet / pola makan (rendah garam, lemak
jenuh, kolesterol; meningkatkan konsumsi sayur &
buah; tidak mengkonsumsi alkohol)
• Berhenti merokok
Meningkatkan aktivitas fisik / olah raga teratur
Mengkonsumsi obat sesuai petunjuk dokter
Pemeriksaan laboratorium dengan panel evaluasi
awal hipertensi atau panel hidup sehat dengan
hipertensi
PENGOBATAN
• Non Farmakologis :
• -Mengatasi obesitas/menurunkan berat badan
• -Mengurangi konsumsi garam, lemak
• -Ciptakan keadaan rileks dengan latihan relaksasi
atau meditasi -> mengurangi stress / ketegangan
jiwa, dengan membayangkan sesuatu yg indah,
damai, menyenangkan
-Olahraga teratur -> menghilangkan
endapan kolesterol pada pembuluh
nadi
-Banyak makan buah & sayur ->
banyak mengandung vitamin & mineral
kalium
-Berhenti merokok
-Mengurangi konsumsi alkohol
Berusaha hidup positif
Mengeluarkan isi hati & memecahkan masalah ;
Membuat jadwal kerja & menyediakan waktu istirahat
Farmakologis (Dengan obat-obatan)

-Pengobatan hipertensi sekunder ->


berdasarkan penyebabnya
Pengobatan hipertensi esensial ->
menurunkan tekanan darah ->
memperpanjang umur
-Menurunkan tekanan darah dengan obat
antihipertensi
Pengobatan
• Diuretik Thiazide
• Menyebabkan :Ginjal membuang ga-ram & air ->
mengurangi volume cairan tubuh-> daya pompa
jantung lebih ringan; Pelebaran pembuluh darah;
Menghilangkan kalium melalui urin
• Efektif untuk : orang kulit hitam, lansia, kegemukan,
penderita gagal jantung atau ginjal menahun
Contoh : hidroklorotiazid
Efek samping :
.Hipokalemia (kurang kalsium dalam darah)
.Hiponatremia (kurang natrium dalam darah) -> lemas
.Hiperurisemia (peningkatan asam urat dalam darah)
.Kelemahan otot
.Muntah
.Pusing
2. Penghambat Adrenergik

Obat yg terdiri dari alfa-blocker, beta-blocker, & alfa-blocker


Sabe-talol (paling sering digunakan).
Bekerja menurunkan daya pompa jantung.
Disarankan pada penderita yg mengidap gangguan
pernafasan (asma bronkial)
Contoh : Metaprolol, propranolol, Atenolol
Efektif untuk : penderita usia muda, pernah
mengalami serangan jantung, denyut nadi cepat,
angina pekto-ris/nyeri dada, sakit kepala migren.
Efek samping : hipoglikemia penderita DM,
brokospasme (penyempitan saluran pernafasan) pada
orang tua
3.Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor /ACE
inhibitor
-> melebarkan arteri
Efektif untuk : orang kulit putih, usia muda, penderita
penyakit ginjal menahun atau diabetik yg urinnya
mengandung protein, penderita impotensi akibat ESO
lain
4. Angiotensin II-blocker / Peng-hambat Reseptor
Angiotensin II
-Menurunkan tekanan darah dengan mekanisme mirip
inhibitor
-Bekerja menghalangi penempelan zat Angiotensin II
pada reseptornya yg mengakibatkan ringannya daya
pompa jantung. Contoh : valsartan (diovan)
-Efek samping : sakit kepala, pusing, lemas, mual
5. Antagonis Kalsium

-Melebarkan pembuluh darah


-Bekerja menurunkan daya pompa jantung dengan cara
menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas)
-Efektif untuk : orang kulit hitam, lansia, penderita
angina pektoris / nyeri dada, denyut jantung cepat, sakit
kepala / migren. Contoh : nifedipin, diltiasem, &
verapamil
-Efek samping : sembelit, pusing, sakit kepala, &
muntah
6. Vasodilator Langsung

-Melebarkan pembuluh darah. Sebagai tambahan


obat hipertensi lain
-Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan
relaksasi otot polos (otot pembuluh darah)
-Contoh : prasosin, hidralasin
-Efek samping : sakit kepala & pusing
7. Kedaruratan Hipertensi

-Misal :hipertensi maligna. Menurunkan tekanan


darah dengan segera
-Contoh Obat : diazoxide, nitronissi-de, nitro-glycerin,
labetalol, nifedipi-ne (kalsium antagonis, kerja sangat
cepat, per-oral) -> menyebabkan hipotensi
8. Penghambat Simpatetik

-Bekerja menghambat aktivitas saraf simpatik (saraf yg


bekerja saat beraktivitas)
-Contoh : metildopa, klonidin, & reserpin
-Efek samping : anemia hemolitik (kekurangan sel darah
merah karena sel pecah), gangguan fungsi hati, kadang
menimbulkan hepatitis kronis
9. Penghambat enzim
Konversi Angiotensin
-Bekerja menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yg
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah)
-Contoh : kaptropil
-Efek samping : batuk kering, pusing, sakit kepala, lemas
Pengobatan Hipertensi
sekunder -> tergantung
penyebabnya
1.Penyakit ginjal
menurunkan tekanan darah ke normal
2. Penyempitan arteri : dengan memasukkan selang yg
ujungnya terpasang balon yg mengembang; atau
pembedahan untuk membuat jalan pintas
3. Tumor : diangkat ->pembedahan
Makanan yg dapat
menolong penderita
hipertensi selain obat-
obatan :
1.Sumber vitamin C : daun singkong, mangga,
jeruk, brokoli, sawi, jambu biji
2.Sumber kalium : kedelai, kacang hijau, seledri,
kacang tanah
3.Makanan tinggi serat : serealia, kacang-
kacangan, labu, jagung, apel, sayuran
4. Sumber asam lemak omega 3 : ikan
laut, minyak ikan
5.Sumber kalsium : belut, teri, rebon,
susu, bayam merah
6.Minyak zaitun
7.Bawang putih, bawang bombay
Pencegahan
• Gaya Hidup :
• Olah raga aerobik yg tidak terlalu berat &
mempertahankan berat badan normal
• Makanan rendah lemak, kaya sumber vitamin
& mineral alami
• Mengurangi konsumsi kopi
• Berhenti merokok
5. Tidak mengkonsumsi makanan kaleng / makanan yg sudah
diproses (mungkin mengandung garam atau zat aditif)
6. Mengurangi asupan alkohol
7. Mengurangi stress
8. Mengurangi makanan manis untuk menurunkan risiko
diabetes yg erat kaitannya dengan terjadinya hipertensi

Anda mungkin juga menyukai