I
APT. SISRI NOVRITA., M.CLIN.PHARM
DEFINISI
• Garam
• Merokok
• Pil antihamil
• Stres (ketegangan emosional)
• Drop
• Hormon pria dan Kortikosteroid
TIPE HIPERTENSI BERDASAR PENYEBAB
4
Lipolisis
Hiperinsulinemia
Penurunan ekstraksi
insulin hepar
Hipertensi
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH
ORANG DEWASA (JNC7)
Klasifikasi Sistolik (mm Hg) (Diastolik (mm Hg)
Tujuan terapi:
• Penurunanan mortalitas dan morbiditas yg berhubungan dengan kerusakan
organ target (mis: kejadian kardiovaskular atau serebrovaskular, gagal
jantung, dan penyakit ginjal)
Target TD:
• Normal : < 140/90 mmHg
• Pasien diabetes: < 130/80 mmHg
• Pasien ginjal kronis: < 130/80 mmHg
MODIFIKASI LIFESTYLE
1.Penurunan berat badan bagi overweight
2.DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension)
Diet kaya dengan buah, sayur, produk susu
rendah lemak
3.Diet rendah natrium
4.Aktivitas fisik
5.Kurangi konsumsi alkohol
Modifikasi Rekomendasi Kira-kira penurunanan TD
Adopsi pola makan DASH Diet kaya dengan buah, sayur, dan produk 8-14 mmHg
susu rendah lemak
Diet rendah sodium Mengurangi diet sodium, tidak lebih dari 2-8 mmHg
100meq/L (2,4 g Na / 6 g NaCL)
Aktivitas fisik Regular aktivitas fisik aerobik seperti jalan 4-9 mmHg
kaki 30 menit/hari, beberapa hari/minggu
Minum alkohol sedikit saja Limit minum alkohol tdk lebih dari 30 ml 2-4 mmHg
etanol (mis: 720 ml beer, 300 ml wine)
untuk laki-laki dan 15 ml etanol untuk
perempuan
Obat Pilihan Pertama
Stimulasi
Angiotensin I
Volume darah
ACE Naik
Vasokontriksi
Angiotensin II Retensi Na+
Aldosteron
ACEI
Mekanisme kerja
• Merintangi enzim ACE yg mengubah AT I menjadi AT II
• ACEI juga mencegah degradasi bradikinin dan
prostaglandin yg seharusnya di rombak oleh ACE -> terjadi
akumulasi di saluran napas dan paru-paru -> batuk
CON’T
Mekanisme kerja
• Menduduki reseptor AT II yg terdapat di myokard, dinding
pembuluh, susunan syaraf pusat, ginjal, anak ginjal dan
hati. Dimana reseptor AT II mempunyai efek vasokontriksi,
pelepasan aldosteron, pelepasan hormon antidiuretik.
• Tidak seperti ACEI, ARB tidak mencegah pemecahan
bradikin -> tdk memberikan efek samping batuk
CON’T
Reseptor β terdapat 2:
• Reseptor β1 terdapat di jantung. Blokade reseptor ini akan
mengakibatkan pelemahan daya kontraksi (efek ionotropik
negatif, penurunan frekuensi jantung (efek kronotropik
negatif, bradikardi)
• Reseptor β2 terdapat di paru-paru, pembuluh darah perifer
dan usus. Blokade reseptor ini menimbulkan penciutan
bronchia dan vasokontriksi perifer.
CON’T
Mekanisme kerja
• Menyebabkan relaksasi jantung dan otot polos dengan
menghambat saluran kalsium yg sensitif terhadap tegangan
(voltage sensitive), sehingga mengurangi masuknya kalsium
ekstraseluler ke dalam sel.
• Relaksasi otot polos vaskuler menyebabkan vasodilatasi dan
berhubungan dengan reduksi tekanan darah
CON’T
Penggolongan CCB;
• Derivat dihidropiridin: efek vasodilatasinya amat kuat. Yg termasuk dalam
derivat dihidropiridin yaitu nifedifin, amlodipin, nicardifin, nimodipin.
• Non dihidropiridin: verapamil, diltiazem. Verapamil bekerja terhadap jantung
(menurunkan frekuensi dan daya kontraksi) dan terhadap sistem pembuluh
(vasodilatasi). Diltiazem kerjanya sama dengan verapamil, tetapi efek
ionotrop negatifnya lebih ringan.
PENGHAMBAT Α1