KE KOLON
b. pH Kolon
pH pada saluran gastrointestinal bervariasi tergantung pada organ yang
terdapat saluran gastrointestinal tersebut. Pola makan, penyakit, dan asupan
makanan dapat mempengaru hi pH pada cairan gastrointestinal. Perubahan
pH di sepanjang saluran gastrointestinal dapat digunakan sebagai basic
untuk merancang suatu bentuk sediaan dengan sistem penghantaran obat
tertarget pada kolon.
c. Mikroflora dan Enzim pada Kolon
Terdapat banyak bakteri aerob maupun anaerob yang terdapat
pada saluran GI yang dapat menghasilkan enzim yang berguna
untuk metabolisme. Pertumbuhan mikroflora dikontrol oleh
kandungan zat dan gerak peristaltik pada saluran GI. Enzim pada
intestinal digunakan sebagai trigger pelepasan obat pada
beberapa bagian organ di saluran GI. Enzim tersebut digunakan
untuk mendegradasi penyalut atau matriks dari suatu obat.
Konsentrasi bakteri pada kolon manusia sekitar 1000 CFDTmL.
FAKTOR FARMASETIKA
a. Kandidat Obat
Karena tingginya waktu retensi pada colonTusus, colon menyebabkan
peningkatan absorbsi dari absorban yang kurang baik seperti peptides,dll.
obat yang digunakan untuk pengobatan penyakit radang usus, dll. Sistem
penghantaran obat tertarget cocok untuk digunakan pada usus.
b. Pembawa Obat
Pemilihan untuk pembawa obat terhadap sistem penghantaran obat ke kolon
tergantung pada kandungan obat tersebut, dan juga penyakit yang diderita.
Berbagai faktor fisikokimia dapat mempengaruhi zat pembawa obat, seperti :
• Sifat kimia alami
• Stabilitas
• Koefisien partisi
• Gugus fungsional molekul obat, dll
Pendekatan untuk obat yang ditargetkan pada usus :
1. Pendekatan Primer
a.sistem penghantaran obat yang di salut polimer yang sensitif
terhadap pH
b. Sistem penghantaran obat tertunda
c. Sistem penghantaran yang dipicu mikroba
-pendekatan prodrug
-sistem berbasis polisakarida
2. Pendekatan Baru
a.Sitem penghantaran yang dikontrol tekanan atau Pressure controlled drug delivery
system (PCDDDS)
b. CODE
c. Osmotic controlled drug delivery system (OROS-CT)
d. Pulsatile
-Pulsincap system
-Port system
e. Azo hydrogels
f. Multiparticulate system based drug delivery
pH SENSITIVE POLYMER COATED DRUG DELIVERY
SYSTEM
Lokasi pH
pH normal perut 1-2 saat puasa
Proksimal usus halus 6.5
Caecum 6.4
Ascending 5.7
Colon transfersum 6.6
Colon descending 7.0
distal 7.5
SISTEM PELEPASAN OBAT LEPAS TUNDA
DAN PELEPASAN TERKONTROL
• Pulsincap System
Pada sistem ini formula dikembangkan dalam bentuk kapsul.
Penyumbat diletakan pada kapsul pengontrol pelepasan obat.
swellable hydrogel digunakaN sebagai segel isi obat. kapsul
dapat mengembang ketika kontak dengan cairan disolusi dan
setelah lag time, penyumbat akan terdorong dari kapsul dan obat
akan dilepaskan. Polimer seperti polymethylmethacrylate and
polyvinyl acetate digunakan sebagai penyumbat. Lag time
dikontrol oleh panjang dan batas titik temu penyumbat pada
kapsul
• Port System
Pada sistem ini badan kapsul tertutup oleh membran
semipermeable. Badan kapsul teridiri dari penyumbat tak larut,
agen aktif osmotik dan formula obat. Ketika kapsul kontak
dengan cairan disolusi, membran semipermeable membiarkan
cairan masuk kedalam kapsul sehingga terjadi perkembangan
tekanan pada badan kapsul yang kemudian memicu pelepasan
obat dikarenakan penghempasan penyumbat. Obat dilepaskan
secara berkala dengan gap waktu antara interval berurutan.
SISTEM PENGHANTARAN OBAT DIKONTROL DENGAN
TEKANAN YANG DIKENDALIKAN