4. Jika apoteker tersebut berkehendak untuk merancang sediaan obat lepas lambat
yang dapat mempertahankan konsentrasi obat dalam plasma selama satu periode
yang lama ( antara 8 – 12 jam ), maka bentuk sediaan lepas lambat yang tepat adalah
:
a. Extended release
b. Controlled release
c. Modified release
d. Delayed release
e. Repeat action
5. Faktor fisika kimia yang pengaruhi desain bentuk lepas lambat peroral adalah :
a. Ukuran dosis
b. Keamanan
c. Kemasan
d. Bahan tambahan
e. Bahan pengawet
7. Maka sistem monoliti yang cocok untuk pengembangan sediaan tersebut adalah :
a. Matriks koloid hidrofilik
b. Matriks lipid
c. Polimer tidak larut
d. Sistem membran terkontrol
e. Sistem reservoir
Pasien Y, wanita usia 50th , datang ke dokter dengan keluhan nyeri dibagian kaki,
pasien Y memiliki riwayat post operasi tulang radius kaki karena terjadi fracture
ketika mengalami kecelakaan sepeda motor beberapa hari sebelumnya. Dokter
berencana untuk memberikan obat anti nyeri dalam bentuk tablet, serta suplemen
calsium dalam bentuk sediaan effervescent.
13. Bahan baku utama dalam pembuatan tablet effervescent adalah sumber asam dan
basa. Salah satu sumber asam yang dapat digunakan adalah sumber asam anhidrat
(acid anhydrides). Berikut ini yang termasuk dalam sumber asam anhidrat adalah :
a. Asam sitrat
b. Asam suksinat
c. Asam tartrat
d. Asam malat
e. Asam asetat
14. Selain sumber asam yang berasal dari asam anhidrat, tablet effevescent juga dapat
dibuat dengan menggunakan sumber asam yang berasal dari asam gram (acid salts),
berikut merupakan sumber asam yang berasal dari asam garam.
a. Asam suksinat
b. Natrium dihidrogen fosfat
c. Natrium bicarbonat
d. Asam Tartrat
e. Asam malat
15. Sedangkan sumber basa yang dapat digunakan untuk formulasi tablet effervescent
adalah :
a. Natrium phosphat
b. Natrium karbonat
c. Natrium hidroksida
d. Natrium sulfat
e. Natrium dihidrogen phosfat
16. Kombinasi antara sumber asam bebas berikut yang dapat menghasilkan kombinasi
yang baik dalam formulasi tablet effervescent, yang dapat memperbaiki ikatan antar
partikel sehingga dapat memperkuat ikatan antar partikel adalah :
a. Asam sitrat dan asam malat
b. Asam sitrat dan asam tartrat
c. Asam malat dan asam tartrat
d. Asam sitrat dan asam suksinat
e. Asam malat dan asam suksinat
17. Hal berikut ini akan terjadi apabila dalam formulasi tablet effervescent hanya
menggunakan satu sumber asam bebas, misal asam tartrat :
a. Granul yang dihasilkan akan bagus sifat alirnya dan tidak menggumpal
b. Granul yang dihasilkan akan rapuh dan menggumpal
c. Granul yang dihasilkan akan melekat dan sulit mengalir
d. Granul yang dihasilkan akan memiliki sudut diam yang baik
e. Tidak dapat dihsilkan granul karena partikel terlalu lengket
20. Kontrol kualitas berikut dilakukan terhadap bentuk sediaan tablet effervescent :
a. kecepatan alir
b. kerapuhan
c. pengetapan
d. sudut diam
e. tapping density
22. Untuk sediaan tablet salut ekstrak daun papaya pada kasus di atas, jika dikehendaki
sediaan tablet salut yang tidak larut dalam asam lambung tapi larut dan hancur
dalam lingkungan usus yang basa, maka sediaan tablet salut yang tepat adalah :
a. tablet salut gula
b. tablet salut selaput
c. tablet salut enterik
d. tablet salut kempa
e. tablet salut film
23. Proses penyalutan di atas adalah proses penyalutan untuk sediaan :
a. Tablet salut film
b. Tablet salut selaput
c. Tablet salut gula
d. Tablet salut enteric
e. Tablet salut kempa
24. Berikut ini adalah sifat yang harus dimiliki oleh tablet inti yang akan disalut :
a. tingkat kerapuhan besar
b. permukaan tablet kasar
c. bentuk cembung
d. bentuk cekung
e. mudah pecah
25. Tablet inti yang akan disalut harus memiliki persyaratan berikut ini :
a. kekerasan tablet rendah sehingga tahan terhadap bantingan selama penyalutan
b. bentuk bermacam-macam sehingga tablet mudah berputar dan bergerak
c. kerapuhan tablet sekecil mungkin
d. tablet inti harus tetap utuh di lambung setelah pelarut larut
e. tidak diperlukan persyaratan invitro - invivo tablet
26. Persyaratan berikut ini harus dipenuhi tablet setelah proses penyalutan :
a. Penyalut setebal mungkin supaya tidak merusak tablet
b. Permukaan tablet harus cekung dan licin
c. Penyalut harus melarut dan mudah lepas dalam media cair
d. Ada migrasi warna pada proses penyalutan tablet
e. Lapisan penyalut dapat menyebabkan udara masuk kedalam tablet inti
Kasus berikut untuk soal no 27 – 28
27. Salah satu alat yang digunakan dalam penyalutan tablet adalah penggunaan panci
atau pan. Salah satunya adalah panci konvensional, berikut ini adalah kerugiaan
penggunaan panci konvensional untuk tablet salut :
a. pengeringan dapat menyeluruh keseluruh bagian tablet
b. dalam proses pencampuran tidak terdapat daerah mati
c. pelarut tidak menguap sempurna karena ketidak seimbangan udara masuk
d. seluruh pelarut dapat menguap sempurna karena ketidak seimbangan udara
yang tersedot
e. tidak membutuhkan pengadukan dengan tangan
28. Pernyataan berikut ini benar mengenai pengaruh kecepatan putar panci dalam
proses penyalutan tablet :
a. Kenaikan kecepatan putar panci memberikan perubahan yang bermakna untuk
tablet besar
b. Penurunan kecepatan putar panci memberikan perubahan yang bermakna untuk
tablet besar
c. Kenaikan kecepetan putar panci memberikan perubahan yang bermakna untuk
tablet kecil
d. Kenaikan kecepatan putar panci memberikan perubahan yang tidak bermakna
untuk tablet kecil
e. Kenaikan kecepatn putar panci tidak memberikan pengaruh baik kepada tablet
besar maupun tablet kecil
29. Dalam pembuatan tablet salut melalui beberapa tahapan. Salah satu tahapan
penyalutan yang bertujuan menutuptablet initi dari pengaruh palarut / air dan
bahan- bahan lain yang digunakan dalam proses penyalutan adalah :
a. Subcoating
b. Smooting
c. Sealing
d. Coloring
e. Polishing
30. Tahapan yang merupakan tahapan utama dalam proses penyalutan salut gula dan
dasar dari proses salut gula adalah :
a. Sealing
b. Smooting
c. Subcoating
d. Coloring
e. Polishing
31. Hasil akhir dari tablet salut gula ditentukan oleh tahapan :
a. Sealing
b. Smooting
c. Coloring
d. Subcoating
e. Polishing
32. Permukaan tablet kasar dalam proses penyalutan tablet, disebabkan oleh :
a. Perputaran panci yang lambat
b. Sisi tablet inti yang tebal
c. Unggun tablet tidak dapat penyalut yang cukup
d. Pengeringan terlalu lama sehingga serbuk subcoat lepas dari tabletnya
e. Perputaran panci yang cepat
33. Problem yang muncul dalam proses pewarnaan tablet salut adalah :
a. Capping
b. Sticking
c. Picking
d. Mottling
e. Roughness
34. Problem yang mucul dalam pembuatan tablet salut gula akibat kelembapan tablet
yang tinggi sehingga lapisan gula seolah-olah berkeringat, adalah :
a. Marbling
b. Mottling
c. Packing
d. Blooming
e. Sticking
35. Chipping adalah salah satu problem dalam pembuatan tablet salut gula yang
berupa :
a. Pecahnya lapisan gula akibat tablet inti yang lembab dan mengembang
b. Lapisan gula yang tidak bisa kering
c. Tablet saling menempel akibat larutan penyalut yang lengket
d. Lapisan gula yang rapuh
e. Proses polishing yang tidak rata sehingga warna terlihat lebih gelap pada bagian
tertentu
36. Berikut ini adala keuntungan film coating dibandingkan sugar caoting :
a. Penambahan waktu dan bahan coating
b. Monogram tablet bisa ditutupi dan hilang
c. Terdapat perubahan waktu hancur
d. Efektif untuk menghindari cahaya dan kelembaban
e. Tidak dapat digunakan pelarut air
37. Bahan salut film yang mempertahankan integritas lapisan film dan mencegah
lapisan film menjadi rapuh adalah :
a. Polimer
b. Pigmen
c. Pelarut
d. Plastisizer
e. Dye
39. Pengembangan bentuk sediaan farmasi perlu adanya proses optimasi, berikut
adalah tujuan diperlukannya proses optimasi, kecuali :
a. Stabilitas fisika dan kimia
b. Ketersediaan hayati
c. Kemudahan produksi
d. Peningkatan biaya produksi
e. Menurunkan dan meminimalkan biaya produksi
40. Aplikasi desain optimasi dalam teknologi farmasi sediaan solid adalah :
a. Penentuan kelarutan dari berbagai pelarut
b. Pemilihan pelarut atau solvent dalam ekstraksi
c. Sintesis senyawa obat baru
d. Penentuan komposisi formulasi
e. Penentuan aturan fase
LEMBAR JAWABAN
NAMA : Aina Salsabila Azkia
NIM : 3920187181445
MATA UJI : FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT
1 A 11 B 21 C 31 E
2 A 12 B 22 C 32 E
3 A 13 B 23 C 33 D
4 A 14 B 24 C 34 D
5 A 15 B 25 C 35 D
6 A 16 B 26 C 36 D
7 A 17 B 27 C 37 D
8 A 18 B 28 C 38 D
9 A 19 B 29 C 39 D
10 A 20 B 30 C 40 D