Anda di halaman 1dari 10

SOAL UAS TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT 2020

PRODI FARMASI UNIDA GONTOR


WAKTU : 50 MENIT
PENGUJI : SRI WAHYUNI, S.FARM., APT.

Kasus berikut untuk soal no 1 – 6

Seorang apoteker yang bekerja pada bagian Rn D disebuah perusahaan farmasi,


berencana untuk mendesain bentuk sediaan obat yang dimaksudkan untuk
melepaskan obat secara perlahan-lahan untuk memperpanjang durasi kerja obat.

1. Bentuk sediaan obat yang cocok untuk tujuan tersebut adalah :


a. Tablet retard
b. Soft kapsul
c. Tablet effervescent
d. Suspensi
e. Emulsi

2. Keuntungan sediaan obat yang didesain lepas secara perlahan-lahan adalah :


a. Mengurangi fluktuasi kadar obat dalam darah
b. Meningkatkan frekuensi pemberian
c. Meningkatkan biaya pemeliharaan kesehatan
d. Menambah efek samping yang merugikan
e. Menurunkan kepuasan dan kenyamanan pasien

3. Kekurangan sediaan yang didesain lepas secara perlahan-lahan adalah :


a. Adanya dose dumping yaitu sejumlah besar obat dari sediaan obat dapat lepas
secara cepat
b. Mempunyai in vitro- in vivo correlation (IVIVC) yang bagus
c. Meningkatkan fleksibilitas pemberiaan dosis
d. Biaya produksi lebih murah disbanding sediaan konvensional
e. Sangat cocok digunakan untuk obat yang memiliki dosis besar

4. Jika apoteker tersebut berkehendak untuk merancang sediaan obat lepas lambat
yang dapat mempertahankan konsentrasi obat dalam plasma selama satu periode
yang lama ( antara 8 – 12 jam ), maka bentuk sediaan lepas lambat yang tepat adalah
:
a. Extended release
b. Controlled release
c. Modified release
d. Delayed release
e. Repeat action
5. Faktor fisika kimia yang pengaruhi desain bentuk lepas lambat peroral adalah :
a. Ukuran dosis
b. Keamanan
c. Kemasan
d. Bahan tambahan
e. Bahan pengawet

6. Sediaan lepas lambat dapat di formulasi dengan cara berikut kecuali :


a. Sistem non matriks
b. Sistem monolitik
c. Sistem terkontrol membran
d. Sistem reservoir
e. Sistem pompa osmotik

Kasus berikut untuk soal no 7 dan 10

Seorang apoteker dalam penelitian tesisnya mengembangkan sediaan lepas lambat


sistem monolitik. Dimana partikel obat didispersikan dalam suatu atriks yang larut
(soluble matrix) dan obat dilepaskan ketika matriks terlarut atau mengembang. Dan
berencana melakukan uji disolusi untuk pengembangan sediaan tersebut

7. Maka sistem monoliti yang cocok untuk pengembangan sediaan tersebut adalah :
a. Matriks koloid hidrofilik
b. Matriks lipid
c. Polimer tidak larut
d. Sistem membran terkontrol
e. Sistem reservoir

8. Berikut ini merupakan karakteristik matriks, kecuali :


a. Polimer hidrofobik
b. Insoluble inert polymers
c. Insoluble erodible polymers
d. Polimer hidrofilik
e. Insoluble

9. Sistem yang memfungsikan membran sebagai pengontrol kecepatan pelepasan obat


dari bentuk sediaan, agar obat dapat berdifusi keluar dengan membrane yang
bersifat permeable terhadap obat, adalah :
a. Sistem reservoir
b. Sistem polimer tidak larut
c. Sistem matrik koloid hidrofilik
d. Sistem matriks lipid
e. Sistem koloid hidrofobik
10. Mt = KHt1/2
Persamaan diatas adalah persamaan uji disolusi pelepasan obat menurut :
a. Persamaan Higuchi
b. Persamaan orde nol
c. Persamaan orde satu
d. Persamaan korsmeyer – peppas
e. Persamaan einstein and stoke’s

Kasus berikut untuk soal no 11 – 20

Pasien Y, wanita usia 50th , datang ke dokter dengan keluhan nyeri dibagian kaki,
pasien Y memiliki riwayat post operasi tulang radius kaki karena terjadi fracture
ketika mengalami kecelakaan sepeda motor beberapa hari sebelumnya. Dokter
berencana untuk memberikan obat anti nyeri dalam bentuk tablet, serta suplemen
calsium dalam bentuk sediaan effervescent.

11. Keuntungan dari bentuk sedian obat effervescent, adalah :


a. Tidak semua obat cocok dibuat sediaan effervecent
b. Absorbsi obat lebih cepat dalam bentuk sediaan effevecent
c. Harga relatif lebih mahal jika dalam sediaan effervecent
d. Dibutuhkan metode khusus dengan RH yang rendah dalam proses pembuatanya
e. Kesulitan dalam menghsilkan produk yang stabil secara kimia

12. Kerugian dari bentuk sediaan effervescent adalah :


a. Dapat untuk formula dengan besar bobot tablet mencapai 4 gram
b. Air yang dibebaskan dari bicarbonat pada sediaan effervescent dapat
menyebabkan sutokatalisis
c. Pembentukan larutan dalam waktu cepat dan mengandung dosis obat yang tepat
d. Larutan yang dihasilkan dari bentuk sediaan effervescent sangat jernih
e. Tablet effervescent memiliki rasa yang enak karena penambahan corigen yang
sesuai

13. Bahan baku utama dalam pembuatan tablet effervescent adalah sumber asam dan
basa. Salah satu sumber asam yang dapat digunakan adalah sumber asam anhidrat
(acid anhydrides). Berikut ini yang termasuk dalam sumber asam anhidrat adalah :
a. Asam sitrat
b. Asam suksinat
c. Asam tartrat
d. Asam malat
e. Asam asetat
14. Selain sumber asam yang berasal dari asam anhidrat, tablet effevescent juga dapat
dibuat dengan menggunakan sumber asam yang berasal dari asam gram (acid salts),
berikut merupakan sumber asam yang berasal dari asam garam.
a. Asam suksinat
b. Natrium dihidrogen fosfat
c. Natrium bicarbonat
d. Asam Tartrat
e. Asam malat

15. Sedangkan sumber basa yang dapat digunakan untuk formulasi tablet effervescent
adalah :
a. Natrium phosphat
b. Natrium karbonat
c. Natrium hidroksida
d. Natrium sulfat
e. Natrium dihidrogen phosfat

16. Kombinasi antara sumber asam bebas berikut yang dapat menghasilkan kombinasi
yang baik dalam formulasi tablet effervescent, yang dapat memperbaiki ikatan antar
partikel sehingga dapat memperkuat ikatan antar partikel adalah :
a. Asam sitrat dan asam malat
b. Asam sitrat dan asam tartrat
c. Asam malat dan asam tartrat
d. Asam sitrat dan asam suksinat
e. Asam malat dan asam suksinat

17. Hal berikut ini akan terjadi apabila dalam formulasi tablet effervescent hanya
menggunakan satu sumber asam bebas, misal asam tartrat :
a. Granul yang dihasilkan akan bagus sifat alirnya dan tidak menggumpal
b. Granul yang dihasilkan akan rapuh dan menggumpal
c. Granul yang dihasilkan akan melekat dan sulit mengalir
d. Granul yang dihasilkan akan memiliki sudut diam yang baik
e. Tidak dapat dihsilkan granul karena partikel terlalu lengket

18. Dari reaksi asam – basa effervescent di atas dapat di simpulkan :


a. 2 molekul Na bikarbonat untuk menetraisasi 1 molekul asam sitrat
b. 3 molekul Na bikarbonat untuk menetralisasi 1 molekul asam sitrat
c. 1 molekul Na bikarbonat untuk menetralisasi 1 molekul asam sitrat
d. 3 molekul Na bikarbonat untuk menetralisasi 2 molekul asam sitrat
e. 2 molekul Na bikarbonat untuk menetralisasi 2 molekul asam sitrat
19. Kontrol kualitas berikut dilakukan terhadap bentuk sediaan campuran serbuk
effervescent :
a. keseragaman bobot
b. pegetapan
c. kekerasan
d. kerapuhan
e. waktu hancur

20. Kontrol kualitas berikut dilakukan terhadap bentuk sediaan tablet effervescent :
a. kecepatan alir
b. kerapuhan
c. pengetapan
d. sudut diam
e. tapping density

Kasus berikut untuk soal no 21 – 26

Seorang Apoteker sebagai formulator melakukan pengembangan penelitan tentang ekstrak


daun pepaya untuk dijadikan sediaan tablet. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah
rasa pahit yang dimiliki oleh ekstrak daun papaya jika dibuat bentuk sediaan tablet.
Sehingga apoteker tersebut bermaksud untuk membuat bentuk sediaan menjadi tablet salut
ekstrak daun papaya.

21. Keuntungan bentuk sediaan tablet salut adalah :


a. menurunkan stabilisasi bahan aktif
b. meyebabkan inkompatibilitas zat berkhasiat
c. memodifikasi pelepasan obat
d. memudahkan terjadinya benturan mekanik
e. membuat bau tablet lebih kuat

22. Untuk sediaan tablet salut ekstrak daun papaya pada kasus di atas, jika dikehendaki
sediaan tablet salut yang tidak larut dalam asam lambung tapi larut dan hancur
dalam lingkungan usus yang basa, maka sediaan tablet salut yang tepat adalah :
a. tablet salut gula
b. tablet salut selaput
c. tablet salut enterik
d. tablet salut kempa
e. tablet salut film
23. Proses penyalutan di atas adalah proses penyalutan untuk sediaan :
a. Tablet salut film
b. Tablet salut selaput
c. Tablet salut gula
d. Tablet salut enteric
e. Tablet salut kempa

24. Berikut ini adalah sifat yang harus dimiliki oleh tablet inti yang akan disalut :
a. tingkat kerapuhan besar
b. permukaan tablet kasar
c. bentuk cembung
d. bentuk cekung
e. mudah pecah

25. Tablet inti yang akan disalut harus memiliki persyaratan berikut ini :
a. kekerasan tablet rendah sehingga tahan terhadap bantingan selama penyalutan
b. bentuk bermacam-macam sehingga tablet mudah berputar dan bergerak
c. kerapuhan tablet sekecil mungkin
d. tablet inti harus tetap utuh di lambung setelah pelarut larut
e. tidak diperlukan persyaratan invitro - invivo tablet

26. Persyaratan berikut ini harus dipenuhi tablet setelah proses penyalutan :
a. Penyalut setebal mungkin supaya tidak merusak tablet
b. Permukaan tablet harus cekung dan licin
c. Penyalut harus melarut dan mudah lepas dalam media cair
d. Ada migrasi warna pada proses penyalutan tablet
e. Lapisan penyalut dapat menyebabkan udara masuk kedalam tablet inti
Kasus berikut untuk soal no 27 – 28

Dalam membuat sediaan tablet salut , apoteker penanggung jawab produksi


mempertimbangkan beberapa peralatan yang akan digunakan dalam proses
produksi, diantaranya adalah pemilihan panci salut, dan peralatan pelengkap ,
semuanya harus di pertimbangkan dalam proses pemilihannya.

27. Salah satu alat yang digunakan dalam penyalutan tablet adalah penggunaan panci
atau pan. Salah satunya adalah panci konvensional, berikut ini adalah kerugiaan
penggunaan panci konvensional untuk tablet salut :
a. pengeringan dapat menyeluruh keseluruh bagian tablet
b. dalam proses pencampuran tidak terdapat daerah mati
c. pelarut tidak menguap sempurna karena ketidak seimbangan udara masuk
d. seluruh pelarut dapat menguap sempurna karena ketidak seimbangan udara
yang tersedot
e. tidak membutuhkan pengadukan dengan tangan

28. Pernyataan berikut ini benar mengenai pengaruh kecepatan putar panci dalam
proses penyalutan tablet :
a. Kenaikan kecepatan putar panci memberikan perubahan yang bermakna untuk
tablet besar
b. Penurunan kecepatan putar panci memberikan perubahan yang bermakna untuk
tablet besar
c. Kenaikan kecepetan putar panci memberikan perubahan yang bermakna untuk
tablet kecil
d. Kenaikan kecepatan putar panci memberikan perubahan yang tidak bermakna
untuk tablet kecil
e. Kenaikan kecepatn putar panci tidak memberikan pengaruh baik kepada tablet
besar maupun tablet kecil
29. Dalam pembuatan tablet salut melalui beberapa tahapan. Salah satu tahapan
penyalutan yang bertujuan menutuptablet initi dari pengaruh palarut / air dan
bahan- bahan lain yang digunakan dalam proses penyalutan adalah :
a. Subcoating
b. Smooting
c. Sealing
d. Coloring
e. Polishing

30. Tahapan yang merupakan tahapan utama dalam proses penyalutan salut gula dan
dasar dari proses salut gula adalah :
a. Sealing
b. Smooting
c. Subcoating
d. Coloring
e. Polishing
31. Hasil akhir dari tablet salut gula ditentukan oleh tahapan :
a. Sealing
b. Smooting
c. Coloring
d. Subcoating
e. Polishing

32. Permukaan tablet kasar dalam proses penyalutan tablet, disebabkan oleh :
a. Perputaran panci yang lambat
b. Sisi tablet inti yang tebal
c. Unggun tablet tidak dapat penyalut yang cukup
d. Pengeringan terlalu lama sehingga serbuk subcoat lepas dari tabletnya
e. Perputaran panci yang cepat

33. Problem yang muncul dalam proses pewarnaan tablet salut adalah :
a. Capping
b. Sticking
c. Picking
d. Mottling
e. Roughness

34. Problem yang mucul dalam pembuatan tablet salut gula akibat kelembapan tablet
yang tinggi sehingga lapisan gula seolah-olah berkeringat, adalah :
a. Marbling
b. Mottling
c. Packing
d. Blooming
e. Sticking

35. Chipping adalah salah satu problem dalam pembuatan tablet salut gula yang
berupa :
a. Pecahnya lapisan gula akibat tablet inti yang lembab dan mengembang
b. Lapisan gula yang tidak bisa kering
c. Tablet saling menempel akibat larutan penyalut yang lengket
d. Lapisan gula yang rapuh
e. Proses polishing yang tidak rata sehingga warna terlihat lebih gelap pada bagian
tertentu

36. Berikut ini adala keuntungan film coating dibandingkan sugar caoting :
a. Penambahan waktu dan bahan coating
b. Monogram tablet bisa ditutupi dan hilang
c. Terdapat perubahan waktu hancur
d. Efektif untuk menghindari cahaya dan kelembaban
e. Tidak dapat digunakan pelarut air
37. Bahan salut film yang mempertahankan integritas lapisan film dan mencegah
lapisan film menjadi rapuh adalah :
a. Polimer
b. Pigmen
c. Pelarut
d. Plastisizer
e. Dye

38. Proses zat padat melarut disebut dengan


a. Disintegration
b. Solubility
c. Friability
d. Dissolution
e. Deagragation

39. Pengembangan bentuk sediaan farmasi perlu adanya proses optimasi, berikut
adalah tujuan diperlukannya proses optimasi, kecuali :
a. Stabilitas fisika dan kimia
b. Ketersediaan hayati
c. Kemudahan produksi
d. Peningkatan biaya produksi
e. Menurunkan dan meminimalkan biaya produksi

40. Aplikasi desain optimasi dalam teknologi farmasi sediaan solid adalah :
a. Penentuan kelarutan dari berbagai pelarut
b. Pemilihan pelarut atau solvent dalam ekstraksi
c. Sintesis senyawa obat baru
d. Penentuan komposisi formulasi
e. Penentuan aturan fase
LEMBAR JAWABAN
NAMA : Aina Salsabila Azkia
NIM : 3920187181445
MATA UJI : FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT

1 A 11 B 21 C 31 E
2 A 12 B 22 C 32 E
3 A 13 B 23 C 33 D
4 A 14 B 24 C 34 D
5 A 15 B 25 C 35 D
6 A 16 B 26 C 36 D
7 A 17 B 27 C 37 D
8 A 18 B 28 C 38 D
9 A 19 B 29 C 39 D
10 A 20 B 30 C 40 D

Anda mungkin juga menyukai