O OR Respon
O O O+R biologis
+ + +
P P P
OP OP OP
Absorbsi
Fase
Farmakodinamik
Peredaran darah
Protein plasma
Ekskresi Metabolisme
Hanya sedikit obat yang sampai pada target aksi/sasaran
Molekul asing yang masuk kedalam tubuh, kemungkinanan
besar berikatan dengan komponen jaringan atau biopolimer.
Ikatan obat dengan jaringan berfungsi sebagai tempat
penyimpanan obat sebelum interaksi dengan reseptor. Ikatan
terjadi secara reversible (mudah lepas), bila kadar obat
dalam darah menurun, maka obat akan lepas dan menjadi
obat bebas
Intravena
Oral
Sub-lingual Intra-arteri
Intraspinal
Rektal
Intradermal Intraserebral
Intra-muskular
Sub-kutan
Intra-peritoneal
Tidak melibatkan
Bioavailabilitas
proses absorbsi
100%
Melibatkan Bioavailabilitas
proses absorbsi <<100%
n-octanol [D]Lipid
P= log P
H2O [D]Water
Hubungan koefisien partisi dan persen absorbsi obat
pada saluran cerna
Nama Obat Koefisien partisi %penyerapan
Tiopental 100 67
Anilin 26.4 54
Asetanilid 7.6 43
Asetosal 2.0 21
Asam barbiturat 0.008 5
manitol <0.002 <2
3) Derajad ionisasi
Saluran cerna memiliki perbedaan pH, hal tersebut yang
mempengaruhi obat untuk tetap dalam bentuk obat bebas dan
obat terion (tidak aktif)
Dipengaruhi juga oleh derajad keasaman senyawa obat
Obat bersifat asam lemah akan mudah diabsorbsi di lambung
dan terion pada usus. Begitu juga dengan Obat basa lemah
mudah diabsorbsi di usus dan terion didalam lambung
Lambung
(pH= 1-3)
Plasma
(pH= 7.4)
Usus
(pH= 5-8)
Hanya molekul obat yang tak berion dan memiliki berat molekul kecil
saja yang mampu menembus membran sel
Senyawa obat ciprofloxacin yang mengalami ionisasi ketika di area
kolon,
Gambar struktur senyawa berikut apabila mengalami
ionisasi
Ibuprofen
Obat bersifat asam
lemah
Asam asetil salisilat
Obat bersifat asam
lemah
Asetanilid
Obat bersifat basa lemah