0 - C +
-
Cl H
Sehingga menimbulkan jarak dari muatan tersebut.
Beda panjang ikatan [ A = Amstrong ]
Polar - Polar
• Senyawa polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang
besar , perbedaan harga ini mendorong timbulnya kutub kutub
listrik yang permanen ( dipol permanent )
kutub kutub + dan – ini permanen tidak berubah
+ - + - + -
H - Cl H - Cl H - Cl
Kutub kutub ini terjadinya sesaat tidak permanen dan dapat berpindah
tempat muncul hilang , muncul hilang oleh karenanya gaya ini lebih
lemah dari dipol permanen
+ - + - +
- H-H H-H H-H
+ - + -
H–O
l O = O
H
0 0 + 0 0 -
N N
N - N +
Suatu pelarut polar akan lebih mudah melarutkan zat polar. Sebaliknya
zat yang non polar akan mudah melarutkan zat non polar pula.
Contoh ; Carbon tetrachloride [ non polar ] akan mudah larut dalam benzene
[ non polar ]
Pelarut polar mempunyai nilai Konstanta dielektriknya besar [ 50 keatas ] Contoh
air, Kd = 80. Semipolar [ 20 – 50 ], Non polar = [ 1 - 20 ] Contoh ;
Chloroform , Kd = 5.
Eliksir : Eliksir bukan obat
Eliksir obat
Eliksir bukan obat dapat digunakan oleh ahli farmasi dalam pembuatan resep yang
dibuat segar, yang meliputi ;
1. Penambah zat zat obat untuk pembawa yang membawa rasa enak.
2. Pengencer eliksir obat yang ada.
Eliksir obat :
Seperti dinyatakan sebelumnya eliksir obat digunakan untuk
pengobatan .
Umumnya eliksir resmi yang beredar diperdagangan
Mengandung zat obat tunggal, tapi untuk hal hal terapi tertentu
dibuat lebih dari satu obat berkhasiat.
Perhitungan Konstanta Dielektrik
** Berapakah Konstanta Dielektrik dari Chloroform spirit ?
Dalam literatur Chloroform spirit, komposisinya ;
R / Chloroform 5%
Etanol 95 %
Diketahui ; Kd untuk Chloroform = 5
Kd untuk Etanol = 25
Kd Air = 80
Komposisinya ; R / Etanol 70 %
Air 30 %
Kd total : [ 70 /100 x 25 ] + [ 30 / 100 x 80 ] = 41.25
Suatu sediaan eliksir ;
R / Acetaminofen 2,4 gram
Benzyl alkohol 1,5 % v /v Kd = 13
Propilen glikol 15 % v /v Kd = 33
Etanol 10 % v /v Kd = 25
Aqua ad 120 ml Kd = 80
Y=2%
Propilenglikol dalam formula diatas menjadi 15% + 2 % = 17 %
Formulasi dibawah ini adalah eliksir yang baik.
• R/ Phenobarbital 0,5
• Ol.citri 0,25
• Propilenglikol 25 ml
• Aethanolum 30 ml
• Sorbitol solutio 150 ml
• corrigen color qs
• Aguadest ad 250 ml
• 1. Kalibrasi botol
• 2. Timbang bahan 2.
• 3. Larutkan phenobarbital ke dalam etanol,
masukkan kedalam botol.
• 4. Larutkan Propilenglikol ke dalam etanol, lalu
masukkan larutan Sorbitol, masukkan kedalam
botol.
• 5. LarutkanCorr.coloris ke dalam etanol,
masukkan ke dalam botol.
• 6. Teteskan oleum Citri sebanyak 0,25 ml
• 7. Masukkan air ad 250 ml sedikit demi sedikit
kedalam larutan etanol, campur kan dan tutup
botol.
Rancanglah Formula PARASETAMOL
ELIKSIR
• R/ Parasetamol 80 mg/ 5 ml
etanol 5 %
mf. Eliksir 100 ml
KD = 73,84
60/ 5 ml x 80 = 960 mg
Jumlah etanol ...% atau ml, gunakan pelarut
lain , propilenglikol atau gliserol.
• TUGAS : KUALITI KONTROL SEDIAAN
ELIKSIR
• JELASKAN METODE DAN CARA
KERJANYA KUALITI KONTROL
TERSEBUT
• Tugas dikumpulkan lewat siak.
Thank You for Your
21
1.Larutan sejati, larutan yang homogen, tidak dapat dipisahkan
secara mekanik
{ % b/b = % bobot / bobot }
jumlah gram zat dalam 100 gram bahan atau hasil akhir
Anus Dekok Infus
Anggur Obat
konsentrasi
t = waktu.
** Solute dalam keadaan berlebih dimasukkan kedalam
solvent
** Priode waktu [ t ] larutan diambil [ pengocokkan ] dan
tentukan kadarnya.
** Mula mula kurvanya naik dan akhirnya tetap [ sejajar dgn
absis ]
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN
ZAT PADAT
1. Suhu
Terjadi absorbsi panas [ proses endothermic ] = panas
positif dari larutan.
Disini akan terjadi ,, kenaikan suhu “ menyebabkan
kenaikan kelarutan. Tetapi bila terjadi pembebasan
panas [ proses exothermic ] dengan panas negative
dari larutan ,, kenaikan suhu “… kelarutan berkurang.
KNO3 Na2SO4 10 H2O
0,6
Kelarutan
kg / kg air 0,5 NaCl
Ca acetat
0,4
0,3
R/ Zat aktif
Zat pembantu … [ Untuk keperluan zat aktif, misalnya ;
Zat pembasah, zat peningkatan kelarutan
pensuspensi, pengemulsi, pensolubilisi ]
Pemanis [ saporis ]
Pengharum [ odoris ]
Pewarna [ coloris ]
Pengawet [ preservative ]
pH
Antioksidan
Pelarut
Catatan ; Warna , bau dan rasa ,, memilihnya haruslah saling terkait “.
Umumnya pasien yang dimaksud juga harus dipertimbangkan
dalam pemilihan zat pemberi rasa, karena kelompok umur ter
tentu tampaknya memilih rasa tertentu.
FDA mengelompokan ;
1. Golongan FD & C ; Indogotine, Amaranth, Ponceou 3 R
2. D & C external ; obat kosmetik pemakaian luar ]
Methylen blue, Metanyl yellow.
3. D & C internal ; Fluorescin, Alizarin.
#> Umumnya minyak menguap / atsiri berbau khas
yang bersal dari tumbuh tumbuhan, mudah me-
nguap pada suhu kamar tanpa mengalami peng-
uraian.
Minyak ; lavender, rosae, jasmine dll.
Bentuk kristal spt vanillin , cumarin.
Syarat syarat zat warna, bau dan rasa secara umum ;
1. Tahan terhadap suhu 10 – 110 C
2. Stabil terhadap penyinaran cahaya
3. Stabil pada pH 2 – 9
4. Larut dalam air / minyak
5. Tahan terhadap oksidasi dan reduksi
6. Tidak memberikan efek karsinogenik
7. Tidak mengganggu pemeriksaan kadar
8. Aman dan khasiat tidak berkurang.
** Pengawet anti jamur : Digunakan dalam preparat cairan dan preparat
setengah padat untuk mencegah pertumbuhan
jamur. Asam benzoat, butyl paraben, etil paraben,
metil paraben [ nipagin ], propil paraben [ nipasol ],
natrium
benzoate. Natrium propionat
** Pengawet antimikroba :
Digunakan dalam preparat cair dan preparat
setengah padat untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme.
Benzalkonium khlorida, benzyl alkohol, fenol,
fenil etilalkohol, fenil merkuri nitrat, timerosal.
#> Suatu zat yang menghambat oksidasi dan dengan
demikian digunakan untuk mencegah penguraian
preparat dengan proses oksidasi.
Contoh, Natrium bisulfit, natrium formaldehid,
sulfoksilat, natrium metabisulfit. Asam askorbat,
L – Tocopherol, asam gallat.