Larutan???
n.H2O
χ Air =
(n.C2H5OH + n.H2O)
0,6 mol
χ Air =
(0,6 mol + 3 mol)
3 mol
χ Air =
3,6 mol
χ Air = 0,833
Perhatikan bahwa jumlah fraksi mol = 1
χ etanol + χ Air = 0,167 + 0,833 = 1
d. Molaritas
Contoh Soal
Hitunglah molaritas larutan HCl (0,5 mol) dalam 200 ml liter air!
Diketahui :
Mol HCl = 0,5 molVolume = 200 ml
Ditanya: Molaritas ?
Jawab :
200 ml liter= 0,2 liter
Mol zat terlarut
M=
Volume
0,5
M=
0,2
M= 0,25 Mol/liter.
e. Molalitas
Contoh soal
Suatu zat dengan masa 60 gram Mr= 120 akan dilarutkan
kedalam 100 gram air. Hitung molalitas!
Diketahui :
Masa zat = 60 gram
Mr zat =120Masa air = 100 gram
Ditanya : molalitas ?
gram terlarut 1000
Jawabm = x
Mr gram pelarut
60 1000
m= x
120 100
1
m= m=5 molal
2x10
f. Normalitas
Contoh Soal
98 gr H2SO4 dilarutkan dalam 500 ml larutan. Hitunglah normalitasnya!
Diketahui :
Masa zat = 98 gram
Volume larutan = 500 ml
Ditanya : normalitas ?
Jawab :
Mr gram zat terlarut 1000
BE = + N= x
H BE ml larutan
+
H2SO4 → 2 H + SO4 2-
98 1000
Jadi H+ = 2 N= x
49 500
Mr 98
= = 49 N = 4N
H+ 2
• Pengenceran
Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan
pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum
pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah
pengenceran.
M1 V1 = M2 V2
M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 = Volume larutan sebelum pelarutan
M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan
c/ : Jika kita akan membuat 500 ml HCl 2 M menggunakan HCl 4
M maka penggunaan rumus pengencerannya adalah
maka V1 = 250 ml,
artinya ambil HCl 4 M sebanyak 250 ml addkan dengan
air hingga 500 ml.
Larutan Ideal
Yaitu, larutan yang gaya tarik menarik antara molekul solut dan
molekul solvennya sama dengan gaya tarik antara molekul dari
solut dan solvennya masing-masing.
Bila larutan zat A dalam B bersifat ideal, maka gaya tarik antar
molekul A dan B sama dengan gaya tarik antara molekul A dan A
atau B dan B.
Kenyataannya tidak ada larutan yang bersifat demikian.adanya
hanya dapat didekati oleh larutan yang sangat encer / dari dua
zat dengan struktur kimia yang hampir sama, seperti campuran
pasangan cairan : metanol – etanol
benzena - toulena
n- heksana – n-heptana
Hukum Raoult
hukum yang dicetuskan oleh Francois M. van Raoult
(1830-1901)
“tekanan uap larutan ideal
dipengaruhi oleh tekanan uap
pelarut dan fraksi mol zat
terlarut yang terkandung dalam
larutan tersebut”.
Secara matematis ditulis sebagai:
• Larutan elektrolit
Larutan elektrolit kuat
adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik dengan memberikan gejala berupa
menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya
gelmbung gas dalam larutan
Contoh : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, NaOH, KOH, dan NaCL.
Larutan elektrolit lemah
Contohnya adalah larutan ammonia,
larutan cuka dan larutan H2S.
Keterangan:
ΔTf = penurunan titik beku ΔTf = m x Kf
m = molalitas larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
C / : Tentukan titik beku larutan glukosa (C6H12O6) 18 gram dalam 10
gram air. (Kf air = 1,86 °C/m)
Diketahui :
M glukosa = 18 gram
P = 10 gram
Kf air = 1,86 °C/m
Ditanya : ΔTf ...?
Jawab:
ΔTf = m x Kf
m 1000
= x
Mr glukosa p x kf
18 gram 1000
= x
180 10 gram x 1,86°C/m
= 0,1 gram x 100 gram x 1,86 °C/m
= 10 gram x 1,86 °C
= 18,6 °C
Titik beku larutan = 0 °C – 18,6 °C = –18,6 °C
4.Tekanan Osmotik
π V = nRT
π = nRT/V
n/V = M (kemolaran)
Keterangan:
sehingga π = MRT
π = tekanan osmotik
V = volume larutan (L)
n = jumlah mol zat terlarut
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1K-1)
T = suhu mutlak (K)
c/: Seorang pasien memerlukan larutan infus glukosa. Bila
kemolaran cairan tersebut 0,3 molar pada suhu tubuh 37
°C, tentukan tekanan osmotiknya! (R = 0,082 L atm mol-
1K-1)
Penyelesaian:
Diketahui :
M = 0,3 mol L–1
T = 37 °C + 273 = 310 K
R = 0,082 L atm mol-1K-1
Ditanya : π …?
Jawab :
π = MRT
π = 0,3 mol L-1 × 0,082 L atm mol-1K-1 × 310 K
= 7,626 L
Asam Basa
Contoh :
NH4 + (aq) + H2O(l) ⎯→ NH3(aq) + H3O+(aq)
asam basa
H2O(l) + NH3(aq) ⎯⎯→ NH4+(aq) + OH–(aq)
asam basa
C. Konsep Asam-Basa LEWIS
pH = - log [OH-]
c/ : Berapa pH larutan jika konsentrasi ion [H+] sebesar :
1 x 10-3
Jika diketahui log 2 = 0,3
Jawab :
[H+] = 1 x 10-3 → pH = - log (1 x 10 3)
=3
Perhitungan pH
1. Asam kuat
karena zat terlarut dalam larutan ini mengion
seluruhnya (α = 1)
Hitung pH larutan dari 100 ml
larutan 0.01 M HCl!
[H+] = x . [HA] Jawab :
pH = - log [H+]
HCL → H+ + Cl-
[H+] = x . [HA]
= 1 x 0.01 M
= 10-2 M
pH = - log 10-2
pH =2
2. Asam lemah
Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion
seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1).
Keterangan :
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
[H+] = √ Ka . [HA] atau [HA] = konsentrasi asam lemah
[H+] = M x α
pH = - log [H+]