Oleh:
DIAN AIDA ARDI
13040008
Golongan Sulfonilurea
Merupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan.Sampai beberapa tahun
yang lalu, dapat dikatakan hampir semua obat hipoglikemik oral merupakan golongan
sulfonilurea. Obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of
choice) untuk penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang serta
tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya. Senyawa-senyawa sulfonilurea sebaiknya
tidak diberikan pada penderita gangguan hati, ginjal dan tiroid (DepKes RI, 2005).
Golongan ini seringkali digunakan untuk pengobatan diabetes tipe 2. Pengecualian adalah
terhadap mereka yang obese atau kelebihan berat badan (Manaf, 2008)
pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal. Untuk pasien dengan gangguan fungsi
ginjal masih dapat digunakan glikuidon, gliklazida, atau tolbutamida yang kerjanya
singkat.
Wanita hamil dan menyusui, porfiria, dan ketoasidosis merupakan kontra indikasi bagi
sulfonilurea.
Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes yuvenil, penderita
yang kebutuhan insulinnya tidak stabil, dan diabetes melitus berat.
Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan (IONI, 2000 ).
Nama Obat
Akarbos
Indikasi
Terapi
Dosis
Dosis awal 50
Kontra Indikasi
Hipersensitif,
Efek Samping
Gangguan
penambah
mg, kemudian
angguan intestinal
pencernaan
untuk diet
dapat itingkatkan
kronis, gangguan
seperti kembung
penderita
menjadi 100200
ginjal berat,
diare, nyeri
DM
mg setelah 4-8
kehamilan &
saluran cerna
minggu, 3x/hr
laktasi
Chlorpopa-
DM tanpa
DM Parah dan
Erupsi kulit,
mid
komplikasi
pemeliharaan:
pertumbuhan,
eritema multiform,
tipe non-
250 mg/hr.
parah/tidak stabil,
Dermatitis
ketotik.
komplikasi dengan
eksfoliatif
100 mg/hr.
ketoasidosis, koma
Dosis awal 5
diabetik
IDDM, penderita
Efek
mg/hr bersama
diabetik
gastrointestinal,
makan pagi.
ketoasidosis,
reaksi
Dosis umum:
Penderita
Hipoglikemia,
nondiabetik dengan
Sehari
glikosuria ginjal,
Maks: 15 mg/hr.
Lansia/kondisi
Glibenklam
-id
NIDDM
diabetes melitus
mg/hr.
Dengan komplikasi,
hamil dan menyusui,
Gliclazid
NIDDM
hipersensitif
Dosis awal: 40-80 IDDM, diabetes
Hipoglikemia,
dimana
mg/hr.
ketoasidosis, koma,
gangguan fungsi
modifikasi
diet gagal
320 mg/hr.
untuk
trauma berat/infeksi,
diskrasia darah.
mengendalik-
hrs diberikan
hipersensitif, gagal
an
2x/hr.
ginjal/hati berat
hepatitis dan
Hiperglikemi
Glikuidon
a
NIDDM
ikterus.
Awal 15mg/hr,
IDDM, koma,
Hipoglikemia,
Dapat
diabetik
ditingkatkan
ketoasidosis,
gangguan
sampai 45-60
hamil, laktasi
hematologi,
mg/hr diberikan
intoleransi saluran
cerna, mual
Dosis tunggal
muntah
maksimal 60 mg,
dosis harian
maksimal 120 mg
Awal 1 mg 1x/hr,
Hipersensitif,
Gangguan
dimana
kemudian
Diabetes
penglihatan
glukosa
ditingkatkan
ketoasidosis,
temporer, mual,
darah
bertahap dengan
koma, IDDM,
muntah, rasa
Tidak dapat
interval 1-2
penuh pada
dikendalikan
minggu, pd
berat/sedang
epigastrium, nyeri
menjalani dialisis
perut, diare,
Glimepiride NIDDM
Glipizid
mg/hr
peningkatan enzim
jasmani &
hati, kolestasis,
pengurangan
ikterus, hepamis,
BB saja
Untuk
gagal hati.
Hipoglisemia,
1x sehari 5 mg
Hipersensitif,
kontrol
IDDM,
erupsi mukokutis,
hipeglisemia
Gangguan saluran
pada NIDDM
ginjal parah
cerna, gangguan
hati, reaksi
hematologi
Daftar Pustaka
Depkes RI, 2005, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus, Direktorat Bina
Farmasi Komunitas Dan Klinik Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat
Kesehatan
DepKes RI, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000 (IONI 2000), Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Departeman Kesehatan Republik
Indonesia
Manaf, Asman., 2008, DPP-4 Inhibitor : A New Pathway In Diabetes Management, Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, Padang