Anda di halaman 1dari 44

LARUTAN

KELOMPOK 2
Disusun Oleh
Aprie Gantina 13040004
Dian Aida Ardi 13040008
Desen caniansyah 13040007
Semester III A

Apakah
Pengertian
Larutan???

larutan adalah
campuran homogen yang
terdiri dari dua atau lebih
zat.

Zat yang jumlahnya lebih sedikit di


dalam larutan disebut (zat) terlarut
atau solut
zat yang jumlahnya lebih banyak
daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven.
Komposisi zat terlarut dan pelarut
dalam larutan dinyatakan dalam
konsentrasi larutan,
proses pencampuran zat terlarut
dan pelarut membentuk larutan
disebut pelarutan atau solvasi.

Perhitungan Komponen
Larutan

c/ : Tentukan pelarut dan zat terlarut dalam


larutan alkohol 25% dan 75%?
Jawab:
Dalam larutan alkohol 25% misalnya
terdapat 100 ml larutan alkohol.
Zat terlarut = 25 % x 100 ml = 25 ml
(alkohol)
Zat pelarut = 75% x 100 ml = 75 ml ( air)
untuk larutan cair maka pelarutnya adalah
volume terbesar

Kelarutan
yaitu menyatakan jumlah
maksimum suatu zat yang dapat larut
dalam suatu pelarut.
Besarnya kelarutan suatu zat
dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain sebagai berikut :
1. Jenis Pelarut
2. Suhu

Hasil Kali Kelarutan


adalah kondisi suatu zat yang dapat larut dalam
air hingga tercapai kondisi tepat jenuh. . Hasil kali
kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai sebagai
suatu konstanta yang disimbolkan Ksp
Persamaan reaksi kesetimbangan heterogen
untuk garam yang sukar larut dapat dituliskan
y+
sebagai
AxBy(s)
xAberikut:
(aq) +

yBx-(aq

Kc= [Ay+]x[Bx-]y
[AxBy]

Hubungan antara Ksp dan s


Nilai Ksp dapat juga dihitung berdasarkan
hubungan antara Ksp dan kelarutan (s).
AxBy(s) xAy+(aq) + yBx- (aq)
S
xs
ys
Ksp = [Ay+]x[Bx-]y = (xs)x (ys)y

Atau Ksp = xxyys(x+y)

c/: Pada suhu tertentu, kelarutan AgIO3 adalah 2 106 mol/L,


tentukan harga tetapan hasil kali kelarutannya!
Jawab:
AgIO3 Ag+ + IO3s
s
s
Ksp = [Ag+][IO3-]
= (s)(s)
= (2 x 10-6)(2 x 10-6)
= 4 x 10-12

Cara Memprediksi Terjadinya


Pengendapan Dua Larutan yang
Direaksikan
embentukan
endapan dipengaruhi oleh hasil kali konsentras

n (Qc) zat sukar larut yang terbentuk

Pembentukan endapan dapat


diperkirakan dengan membandingkan
antara hasil kali konsentrasi zat-zat yang
bereaksi (Qc) dan Ksp.

Perbandingan
Qc < Ksp
Qc = Ksp
Qc > Ksp

Perkiraan
Tidak terbentuk endapan
(tak jenuh)
Endapan belum terbentuk
(jenuh)
Terbentuk endapan (lewat
jenuh)

Contoh soal
Jika 100 mL NaCl 0,02 M dicampur dengan 100 mL
Pb(NO3)2 0,2 M, apakah pencampuran tersebut akan
menghasilkan endapan? Ksp PbCl2 = 1,7 x 10-5 mol3/L3
Jawab
NaCl (s) Na+ (aq) + Cl (aq)
2 mmol
2 mmol
2 mmol
Pb(NO3)2 (s) Pb2+ (aq) + 2NO3- (aq)
20 mmol
20 mmol
40 mmol
Reaksi tersebut kemungkinan akan menghasilkan NaNO3
(mudah larut) dan PbCl2 (sukar larut). Untuk mengetahui
apakah pencampuran menghasilkan endapan PbCl2,
lakukan perhitungan berikut!
Hitung hasil kali konsentrasi ion (Qc) Pb2+ dan Cl[Pb2+] = 20 mmol/200 mL = 0,1 M
[Cl-] = 2 mmol/200 mL = 0,01 M
Qc = [Pb2+] [Cl-]2 = 0,1 x (0,01)2 =10-5

konsentrasi Larutan
istilah umum untuk menyatakan
banyaknya bagian zat terlarut dan
pelarut yang terdapat dalam larutan.
Konsentrasi dapat dinyatakan secara
kuantitatif maupun secara kualitatif.
kualitatif yaitu konsentrasi larutan
dinyatakan dengan istilah larutan
pekat (concentrated) dan encer
(dilute).
Kuantitatif yaitu konsentrasi larutan
dinyatakan dalam g/mL (sama seperti
satuan untuk densitas)

berbagai cara untuk menyatakan


konsentrasi larutan
a. Persen Massa, Persen, Volum, Dan
Persen Massa/Volum
b. Bagian Per Juta, Bagian Per Miliar,
Dan Bagian Per Triliun

c. Fraksi Mol Dan Persen


Mol
Keterangan:
A = fraksi mol pelarut
B = fraksi mol zat
terlarut
nA = jumlah mol pelarut
nA = jumlah mol pelarut
Jumlah fraksi mol pelarut dengan
zat terlarut sama dengan 1.
A+B=1

c/
: Sebanyak 27,6 gram etanol C2H5OH dilarutkan dalam
54 gram air (Ar C = 12, H = 1, O = 16). Hitunglah fraksi
mol etanol dan fraksi mol air!
Jawab:
etanol =
etanol =
etanol =
etanol = 0,167

Air =
Air =
Air =
Air = 0,833
Perhatikan bahwa jumlah fraksi mol = 1
etanol + Air = 0,167 + 0,833 = 1

d. Molaritas

Contoh Soal

Hitunglah molaritas larutan HCl (0,5 mol) dalam 200 ml


liter air!
Diketahui :
Mol HCl = 0,5 molVolume = 200 ml
Ditanya: Molaritas ?
Jawab :
200 ml liter= 0,2 liter
M=
M=
M= 0,25 Mol/liter.

e. Molalitas

Contoh

soal
Suatu zat dengan masa 60 gram Mr= 120 akan
dilarutkan kedalam 100 gram air. Hitung molalitas!
Diketahui :
Masa zat = 60 gram
Mr zat =120Masa air = 100 gram
Ditanya : molalitas ?
Jawabm = x
m= x
m=m=5 molal

f. Normalitas

Contoh Soal

98 gr H2SO4 dilarutkan dalam 500 ml larutan. Hitunglah


normalitasnya!
Diketahui :
Masa zat = 98 gram
Volume larutan = 500 ml
Ditanya : normalitas ?
Jawab :
BE =
N=x
H2SO4 2 H+ + SO42Jadi H+ = 2
N=x
= = 49
N = 4N

Pengenceran
Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan
pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum
pengenceransama dengan jumlah mol zat terlarut
sesudah pengenceran.
M1 V1 = M2 V2
M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 = Volume larutan sebelum pelarutan
M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan
c/ : Jika kita akan membuat 500 ml HCl 2 M
menggunakan HCl 4 M maka penggunaan rumus
pengencerannya adalah
maka V1 = 250 ml,
artinya ambil HCl 4 M sebanyak 250 ml addkan
dengan air hingga 500 ml.

Larutan Ideal
Yaitu, larutan yang gaya tarik menarik antara
molekul solut dan molekul solvennya sama dengan
gaya tarik antara molekul dari solut dan solvennya
masing-masing.
Bila larutan zat A dalam B bersifat ideal, maka gaya
tarik antar molekul A dan B sama dengan gaya
tarik antara molekul A dan A atau B dan B.
Kenyataannya tidak ada larutan yang bersifat
demikian.adanya hanya dapat didekati oleh larutan
yang sangat encer / dari dua zat dengan struktur
kimia yang hampir sama, seperti campuran
pasangan cairan : metanol etanol
benzena - toulena
n- heksana n-heptana

Hukum Raoult
hukum yang dicetuskan oleh
Francois M. van Raoult (1830-1901)
tekanan uap larutan
ideal dipengaruhi oleh
tekanan uap pelarut dan
fraksi mol zat terlarut
yang terkandung dalam
larutan tersebut.

Secara matematis ditulis


sebagai:

Plarutan= Xterlarut . Ppelarut

Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listriknya


Larutan elektrolit
Larutan elektrolit
adalah
larutan
yang
dapat
kuat
menghantarkan arus listrik dengan
memberikan
gejala
berupa
menyalanya lampu pada alat uji atau
timbulnya gelmbung gas dalam larutan
Contoh : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, NaOH,

Larutan
elektrolit lemah
KOH,
dan NaCL.
Contohnya adalah larutan
ammonia, larutan cuka dan
larutan H2S.

Larutan non elektrolit


larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena
zat terlarutnya di dalam pelarut
tidak dapat menghasilkan ion

c/: larutan urea,


larutan sukrosa,
larutan glukosa,

Sifat Larutan Nonelektrolit


Jika suatu zat terlarut dilarutkan dalam
suatu pelarut, maka sifat larutan itu berbeda
dari sifat pelarut murninya, sebagai contoh,
air murni pada suhu -18 C paasti
membeku,sedangkan air yang dicampur
dengan etiln glikon (zat anti beku radiator
kendaraan), akan tetap cair pada suhu
serendah itu.
untuk mengetahui sejauh mana sifat
larutan berubah dibandingkan pelarut
murninya, dinyatakan oleh hukum sifat
koligatif.

Ada 4 Sifat Koligatif Larutan


1. Penurunan Tekanan Uap
Pada peristiwa penguapan terjadi perubahan dari zat cair
menjadi gas. Jika zat cair dimasukkan ke dalam suatu
ruangan tertutup maka zat tersebut akan menguap hingga
ruangan tersebut jenuh. Pada keadaan ini proses penguapan
tetap berlangsung dan pada saat yang sama juga terjadi
proses pengembunan. Laju penguapan sama dengan laju
pengembunan. Keadaan ini dikatakan terjadi kesetimbangan
dinamis antara zat cair dan uap jenuhnya. Artinya bahwa
tidak akan terjadi perubahan lebih lanjut tetapi reaksi atau
proses yang terjadi masih terus berlangsung. Tekanan yang
disebabkan oleh uap jenuh dinamakan tekanan uap jenuh.
Untuk mengetahui penurunan tekanan uap maka pada
tahun 1880-an kimiawan Perancis F.M. Raoult mendapati
bahwa melarutkan suatu zat terlarut mempunyai efek
penurunan tekanan uap dari pelarut.

Keterangan :
P = Tekanan uap pelarut
xB = Fraksi mol zat pelarut
P0 = Tekanan uap pelarut murni

P = xB .
P0

Keterangan:
P = Penurunan tekanan
P = xA .
uap
Po
xA = fraksi mol zat terlarut
Contoh
Po0,5.
= Tekanan
Tekanan
pelarut
Fraksi mol urea dalam air adalah
uapuap
air pada
20C adalah 17,5
mmHg. Berapakah tekanan uapmurni
jenuh larutan tersebut pada suhu tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui :
xA = 0,5
P0 = 17,5 mmHg
Ditanya : P ?
Jawab :
P = xA P0
= 0,5 17,5 mmHg
= 8,75 mmHg P = P0 P
= 17,5 mmHg 8,75 mmHg
= 8,75 mmHg

2. Kenaikan Titik Didih


Pendidihan terjadi karena panas meningkatkan
gerakan atau energi kinetik, dari molekul yang
menyebabkan cairan berada pada titik di mana
cairan itu menguap, tidak peduli berada di
permukaan teratas atau di bagian terdalam cairan
tersebut.
titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh
cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan
pada permukaan cairan). Tekanan uap larutan lebih
rendah dari tekanan uap pelarutnya.
Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi ataupun
lebih rendah dari titik didih pelarut, bergantung pada
kemudahan zat terlarut tersebut menguap. Selisih
titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut
kenaikan titik didih ( Tb ).

T = Kb x
m

Keterangan:
T = kenaikan titik didih molal
Kb = tetapan kenaikan titik didih
m = molalitas larutan

molal

c/ : Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500 gram air. Hitung titik
didih larutan tersebut! (Kb air = 0,52 Cm-1, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)
Penyelesaian:

Diketahui :
m = 1,6 gram
p = 500 gram
Kb = 0,52 Cm-1
Ditanya : Tb ?

Jawab : Tb = m Kb
= m/Mr NaOH x 1.000/p x Kb
= 1,6 g/ 40 x 1.000/500 g x 0,52 Cm-1
= 0,04 2 0,52 C
= 0,0416 C
Td= Titik didih larutan + Tb
Td = 100 C + Tb
= 100 C + 0,0416 C
= 100,0416 C

Jadi, titik didih larutan NaOH adalah 100,0416 C

3.penurunan titik beku


Larutan mempunyai titik beku yang lebih
rendah
dibandingkan
dengan
pelarut
murni.makin tinggi konsentrasi zat terlarut
makin rendah titik beku larutan. Selisih antara
titik beku pelarut dengan titik beku larutan
dinamakan penurunan titik beku larutan
( Tf = freezing point).
Tf = Titik beku pelarut titik beku larutan

Tf = m x
Kf

Keterangan:
Tf = penurunan titik beku
m = molalitas larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku molal

C
/: Tentukan titik beku larutan glukosa (C6H12O6) 18
gram dalam 10 gram air. (Kf air = 1,86 C/m)
Diketahui :
M glukosa = 18 gram
P = 10 gram
Kf air = 1,86 C/m
Ditanya : Tf...?
Jawab:
Tf= m x Kf
=x
=x
= 0,1 gram x 100 gram x 1,86 C/m
= 10 gram x 1,86 C
= 18,6 C
Titik beku larutan = 0 C 18,6 C = 18,6 C

4.Tekanan Osmotik
Cairan murni atau larutan encer akan bergerak
menembus membran atau rintangan untuk mencapai
larutan yang lebih pekat. Inilah yang dinamakan osmosis

Keterangan:
= tekanan osmotik
V = volume larutan (L)
n = jumlah mol zat terlarut
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1K-1)
T = suhu mutlak (K)

V = nRT
= nRT/V
n/V = M
(kemolaran)
sehingga = MRT

c/: Seorang pasien memerlukan larutan infus


glukosa. Bila kemolaran cairan tersebut 0,3 molar
pada suhu tubuh 37 C, tentukan tekanan
osmotiknya! (R = 0,082 L atm mol-1K-1)
Penyelesaian:
Diketahui :
M = 0,3 mol L1
T = 37 C + 273 = 310 K
R = 0,082 L atm mol-1K-1
Ditanya : ?
Jawab :
= MRT
= 0,3 mol L-1 0,082 L atm mol-1K-1 310 K
= 7,626 L

AsamBasa
A.Konsep Asam Basa Arrhenius
asam adalah zat yang dalam air
melepakan ion H+, pembawa sifat
asam adalah ion H+,
basa adalah zat yang dalam air
melepaskan ion OH-. pembawa sifat
basa adalah ion OH-.

B.Konsep Asam-Basa Bronsted dan


Lowry

Contoh :
NH4 + (aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+
(aq)

asam basa
H2O(l) + NH3(aq)
NH4+(aq) + OH
(aq)

C. Konsep Asam-Basa LEWIS


Asam menurut Lewis adalah zat yang
dapat menerima pasangan electron
(akseptor pasangan electron)
Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat
memberikan pasangan electron (donor
pasangan electron).

Konsep pH dan pOH


pH atau derajat keasaman
digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau ke basaan yang
dimiliki oleh suatu larutan.
Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14.
Derajat atau tingkat keasaman
larutan bergantung pada
konsentrasiH+dalam
larutan.Semakin besar
konsentrasi ionH+makin asam
larutan.

Secara sistematis diungkapkan dengan


persamaan

pH

= - log [H+]
pH = - log
[OH-]
c/ :Berapa pH larutan jika konsentrasi ion
[H+]sebesar :
1 x10-3
Jika diketahui log 2 = 0,3
Jawab :
[H+]=1 x10-3 pH = - log (1 x 10 3)
= 3

Perhitungan pH
1.Asam kuat
karena zat terlarut dalam larutan ini mengion
seluruhnya ( = 1)

Hitung pH larutan dari 100 ml


[H+] = x .
Jawab :

[HA]
pH = - log
[H+]

HCL H++Cl[H+] = x . [HA]

= 1 x 0.01M
=10-2M
pH = - log10-2
pH = 2

larutan 0.01 M HCl!

2.Asam lemah
Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak
mengion seluruhnya, 1, (0 < < 1).

Keterangan :
[H+K]a=tetapan ionisasi asam lemah
=K
[HA]a.[HA]atau
= konsentrasi asam lemah

[H+] =Mx
pH = - log [H+]

c/: Hitunglah pH larutan dari HCOOH 0,05 M (Ka= 1,8 x10-4)


Jawab :
[H+] =Ka.[HA] pH = - log 3 x 10 -3
= 1,8 x 10-4. 0,05 = 3 log 3
= 9 x 10-6
=3 x10-3M

3.Basa kuat
Disebut basa kuat karena zat terlarut dalam larutan
ini mengion seluruhnya ( = 1)
[OH-] = x.
c/: Hitung pH dari :
[M(OH)]
100 mL larutan KOH 0,1 M !

pOH
=
log
[OH
]
Jawab :
pH = 14 - pOH
KOH K++OH-
[OH-]= x. [M(OH)]

= 1 . 0,1M =10-1M

pOH = - log10-1
= 1
pH = 14 pOH
= 14 1
= 13

4.Basa lemah
Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam
larutan
tidak
mengion seluruhnya, 1, (0 <
[OH-] ini
=K
b. [M(OH)] atau
[OH
< 1)-] = M x
pOH = - log [OH-] pH =
-14 - pOH

pH dari larutan 500 mL amonia 0,1M


Hitung
(Kb= 4 x10-5
Jawab
NH4OH NH4++OH[OH-]=Kb. [M(OH)]
=4x 10-5. 0,1
= 4 x 10-6
= 2 x10-3M pOH = - log 2 x10-3

Larutan Penyangga
Yaitu, larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar
tidak banyak berubah selama reaksi kimia
berlangsung.
Larutan penyangga tersusun dari asam
lemah dengan basa konjugasinya atau basa
lemah asam konjugasinya

Komponen Larutan Penyangga


Larutan Penyangga yang bersifat Asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam
(pH <7).
untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari
asam lemah dan garamnya yang merupakan basa
konjugasi dari asamnya.
Larutan Penyangga yang bersifat Basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa
(pH >7).
untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari
basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari
asam kuat.

Perhitungan pH Larutan Penyangga


Larutan penyangga Asam
campuran asam lemah dengan basa
konjugasinya.
Mis. CH3COOH dengan CH3COO-.
Karena dalam satu larutan mengandung CHCOOH
dan CHCOO-. Maka rumus dapat ditulis :
ket:
K = tetapan ionisasi
asam
lemah
pH = pK - log a
a = jumlah mol asam
g
lemah
g = jumlah mol basa
konjugasi

Larutan Penyangga Basa


ket :K = tetapan ionisasi basa lemah
b = jumlah mol basa lemah
pOH
g = jumlah mol asam konjugasi

= pK - log b
g

c/ : sebanyak 50 mL NH3 0,1 M (Kb = 10-5) dicampur dengan


100
mL larutan NH4CL 0,5 M . Hitung pH larutan!
jawab
50 mL NH3 0,1 M + 100 mL NH4CL 0,5 M
Mol NH3 = 50 mL x 0,1 mmol/mL = 5 mmol
Mol NH4Cl = 100 mL x 0,5 mmol/mL = 50 mmol
pOH = pKb - logb/g pH = 14 pOH
pOH = 5- log5
50
= 14 6
pOH = 5 log 0,1
= 8
pOH = 5 +1 = 6

Anda mungkin juga menyukai