Anda di halaman 1dari 65

Bab 8

LARUTAN
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Departemen Kimia IPB
Ikthisar

1 Konsep Larutan

2 Konsentrasi Larutan

3 Kesetimbangan Larutan

4 Sifat Koligatif

Dept. Kimia FMIPA IPB


Ikthisar

1 Konsep Larutan

2 Konsentrasi Larutan

3 Kesetimbangan Larutan

4 Sifat Koligatif

Dept. Kimia FMIPA IPB


1 Konsep Larutan

Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau


lebih zat.

ZAT
ZAT TERLARUT
TERLA RUT + PELARUT LARUTAN

Komponen minor Komponen Sistem


utama homogen

Larutan  bisa berwujud gas (ex:udara), padat


(ex: alloy), cair (ex: air laut)
Pada kuliah ini yang akan dibahas larutan
berwujud cair
1 Konsep Larutan

Contoh Larutan
Larutan Zat pelarut Zat terlarut
Soft drink (l) H2O Gula, CO2
Udara (g) N2 O2, Ar, CH4
“sejenis melarutkan sejenis ”
“like dissolve like”

Dua zat dengan gaya-gaya antarmolekul yang sama


akan cenderung saling melarutkan.
• molekul non-polar dapat larut dalam pelarut non-
polar CCl4 dalam C6H6
• molekul polar dapat larut dalam pelarut polar
C2H5OH dalam H2O
• Senyawa ionik lebih dapat larut dalam pelarut
polar NaCl dalam H 2O atau NH3 (l)
1 Konsep Larutan

LARUTAN BERAIR DARI SPESIES MOLEKUL

Kelarutan metanol dalam air


1 Konsep Larutan

REAKSI PELARUTAN MOLEKUL

Misal:
Zat terlarut : sukrosa
Pelarut : air

sukrosa (padatan, s) dilarutkan dalam air menghasilkan


larutan sukrosa (aqueous, aq)

C12H22O11 (s) → C12H22O11 (aq)


LARUTAN BERAIR
LARUTAN BERAIR DARI
SPESIES IONIK (ELEKTROLIT)
setiap ion positif
dikelilingi molekul air
dan
NaCl (s) → Na+ (aq) + Cl-(aq) setiap ion negatif juga
dikelilingi
molekul air
Proses dimana sebuah ion dikelilingi oleh molekul-molekul
air yang tersusun dalam keadaan tertentu disebut hidrasi .

d-

d+
H2O
Elektrolit adalah suatu zat, yang ketika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik.
Nonelektrolit merupakan zat yang tidak menghantarkan arus
listrik ketika dilarutkan dalam air.

nonelektrolit elektrolit lemah elektrolit kuat


Contoh soal

Soal: Di dalam pelarut yang manakah tiap-tiap zat terlarut di


bawah ini akan dapat lebih larut?
(a) Br2 dalam benzena (C6H6) atau dalam air
(b) KCl dalam karbon tetra klorida (CCl 4) atau amonia (NH3)
(c) Urea(NH2)2CO dalam karbon disulfida (CS 2)atau dalam
air.
Jawab:

(a) benzena
(b) amonia
(c) air
Latihan

Soal: Di dalam pelarut yang manakah tiap-tiap zat terlarut di bawah


ini akan dapat lebih larut?
(a) Magnesium klorida dalam metanol(CH 3OH) atau dalam propanol
(CH3CH2CH2OH).
(b) Etilena glikol(HOCH 2CH2OH) dalam air atau dalam heksana
(CH3CH2CH2CH2CH2CH3).
(c) Dietil eter(CH3CH2OCH2CH3) dalam etanol(CH3CH2OH) atau
dalam air.

Jawab:
2 Konsentrasi Larutan
2 Konsentrasi Larutan

K o n s e n t r a s i suatu larutan adalah banyaknya zat


terlarut dalam sejumlah tertentu pelarut atau larutan.
a. Persen berdasar Massa
massa zat terlarut
% massa = x 100%
massa zat terlarut + massa pelarut
(% b/b)
massa zat terlarut
= x 100%
massa larutan

b. Persen berdasar Volume

volume zat terlarut


% volume = x 100%
volume larutan
(% v/v)
2 Konsentrasi Larutan

c. Persen bobot/volume
volume zat terlarut
% bobot/volume = x 100%
volume larutan
(% b/v)

d. Molaritas (M)
mol zat terlarut
M =
liter larutan

e. Molalitas (m )
mol zat terlarut
m =
massa pelarut (kg)
2 Konsentrasi Larutan

f. Fraksi Mol (X)

mol zat A
XA =
jumlah mol seluruh komponen
g. ppm
banyaknya bagian zat terlarut dalam 10 6 bagian pelarut
mg terlarut mg terlarut
ppm = ppm =
L larutan Kg larutan
h. ppb
banyaknya bagian zat terlarut dalam 10 9 bagian pelarut
µg terlarut µg terlarut
ppm = ppm =
L larutan Kg larutan
Pengencer an l arutan adalah prosedur untuk penyiapan larutan
yang kurang pekat dari larutan yang lebih pekat.

Pengenceran
Penambahan
pelarut

Mol zat terlarut Mol zat terlarut


Sebelum pengenceran (i) = Setelah pengenceran (f)

MV = MV
Contoh soal

Soal: Hitunglah molalitas suatu larutan yang dibuat dengan


cara melarutkan 75,0 g Ba(NO 3)2 (s) ke dalam 374,00 g air
pada 250C.

Jawab:
massa molar Ba(NO3)2 = 261,32 g/mol

75,0 g Ba(NO3)2 x 1 mol = 0,287 mol


261,32 g

0,287 mol
molalitas = = 0,76739 m = 0,767 m
0,374 kg
Contoh soal

Bagaimana menyiapkan 60,0 mL 0,2 M


HNO3 dari larutan “stok” 4,00 M HNO3?

Jawab:

MiVi = MfVf

Mi = 4,00 Mf = 0,200 Vf = 0,06 L Vi = ? L

MfVf 0,200 x 0,06


Vi = = = 0,003 L = 3 mL
Mi 4,00
3 mL asam + 57 mL air 60 mL larutan
Latihan
Soal: konsentrasi asam klorida komersial adalah 11,8 M
dan memiliki kerapatan 1,190 g/ml. Hitunglah
(a) % massa HCl,
(b) molalitas
(c) fraksi mol dari HCl.

Jawaban
Latihan
Soal:
Hitunglah konsentrasi dalam satuan molaritas dan ppm
dari 1,74 molal larutan sukrosa (C 12H22O11) yang
kerapatannya 1,12 g/mL.
Jawaban
3 Kesetimbangan Larutan

BILA PERISTIWA PELARUTAN = PERISTIWA PENGENDAPAN


AKAN DIPEROLEH JUMLAH ZAT TERLARUT DI DALAM LARUTAN TETAP

LARUTANNYA DISEBUT LARUTAN JENUH (Kesetimbangan dinamis)

PEMBENTUKAN LARUTAN JENUH


3 Kesetimbangan Larutan

Jenis Larutan
L a r u t a n t a k j en u h mengandung zat terlarut lebih sedikit
daripada yang sebenarnya dapat dilarutkan oleh pelarut
pada suhu tertentu.

L a r u t a n j en u h mengandung jumlah maksimum zat


terlarut yang dapat larut dalam suatu pelarut pada suhu
tertentu.
Laru tan lew at-jenuh mengandung zat terlarut lebih
banyak daripada yang terdapat dalam larutan jenuh pada
suhu tertentu.
Suhu dan Kelarutan
Kelarutan padatan dan suhu

Kelarutan meningkat
ketika suhu meningkat

Kelarutan menurun ketika


suhu meningkat
Suhu dan Kelarutan – O2
Kelarutan gas dan suhu

Kelarutan biasanya
menurun ketika
suhu meningkat
Tekanan dan Kelarutan Gas
Kelarutan suatu gas dalam cairan berbanding lurus
dengan tekanan gas di atas larutan ( h u k u m H en r y ).

c = konsentrasi (M) gas yang terlarut


c = kP P = tekanan gas di atas larutan

k = konstanta (mol/L•atm) yang hanya


bergantung pada suhu

P rendah P tinggi

c rendah c tinggi
Contoh soal

Diketahui kelarutan H2S(g) 437,0 cm3 dalam 100,0 g H2O


(STP). Berapa konsentrasi molal pada tekanan 10,0 atm ?
Jawab:

Mol H2S = 437,0 cm3 x 1L x 1 mol = 0,0195 mol


1000 cm3 22,4 L
molalitas H2S = 0,0195 mol = 0,195 m
0,1 kg
Konsentrasi molal pada 10 atm =kxP
= 0,195 m/1 atm x 10 atm
= 1,95 m
Latihan soal

Diketahui kelarutan zat X adalah 0,1g/mL pada 1 atm.


Berapa konsentrasi Molar pada tekanan 10,0 atm jika Ar X
adalah 100 g/mol

Jawab:
Contoh Fenomena
hubungan tekanan dan
kelarutan
Kesetimbangan Kelarutan

AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl- (aq)


Ksp = [Ag+][Cl-] K sp adalah konstanta hasil kali kelarutan

konstanta hasil kali kelarutan (hasil kali kelar utan) = hasil kali
konsentrasi molar dari ion-ion penyusun dipangkatkan koefisien
stoikiometri pada kesetimbangan

Ag2CO3 (s) 2Ag+ (aq) + CO32- (aq) Ksp = [Ag+]2[CO32-]


Ca3(PO4)2 (s) 3Ca2+ (aq) + 2PO43- (aq) Ksp = [Ca2+]3[PO33-]2

MgF2 (s) Mg2+ (aq) + 2F- (aq) Ksp = [Mg2+][F-]2


Latihan soal

Tulislah hasilkali kelarutan dari


(a) perak bromida;
(b) stronsium fosfat;
(c) aluminum karbonat;
(d) nikel(II) sulfida.
Jawaban
Kelarutan (g/L) jumlah gram zat terlarut dalam 1 L larutan jenuh.

Kelar utan M olar (mol/L) jumlah mol zat terlarut dalam 1 L larutan
jenuh.
Contoh soal

Kelarutan kalsium sulfat adalah 0,67 g/L. Tentukan nilai Ksp


Kalsium sulfat
Catatan: Kelarutan adalah konsentrasi suatu larutan jenuh.
Konstanta hasilkali kelarutan adalah konstanta kesetimbangan.

Jawaban

Perlu mengubah kelarutan menjadi kelarutan molar


0,67 g/L x 1 mol = 4,9 x 10-3 mol/L
136,2 g
CaSO4 (s) Ca2+ (aq) + SO42- (aq)
[Ca2+]= 4,9 x 10-3 mol/L, [SO42- ] = 4,9 x 10-3 mol/L
K sp = [Ca2+] [SO42- ]
= (4,9 x 10-3 ) (4,9 x 10-3 )
= 2,4 x 10-5
Latihan soal

(a) timbal kromat adalah senyawa tak dapat larut yang digunakan
sebagai pigmen. Kelarutannya dalam air adalah 1,6 x 10 -5g/100mL.
Berapakah Ksp-nya?
(b) Kelarutan molar dari perak sulfat adalah 1,5 x 10 -2 mol/L.
Berapakah Ksp-nya?

Jawaban
Contoh soal

Berapakah kelarutan perak klorida dalam g/L jika Ksp AgCl


adalah 1,6 x 10-10
AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl- (aq) Ksp = 1,6 x 10-10
Awal (M) 0,00 0,00 Ksp = [Ag+][Cl-]
Perubahan (M) +s +s Ksp = s2
Akhir (M) s s s = Ksp
s = 1,3 x 10-5

[Ag+] = 1,3 x 10-5 M [Cl-] = 1,3 x 10 -5 M

1,3 x 10-5 mol AgCl 143,35 g AgCl


kelarutan AgCl = x = 1,9 x 10 -3 g/L
1 L larutan 1 mol AgCl
Latihan soal

a. Berapakah kelarutan BaSO4 dalam g/L jika Ksp BaSO4 adalah


1,1 x 10-10
b. Berapakah kelarutan Ca3(PO4)2 dalam g/L jika Ksp Ca3(PO4)2
adalah 1,2 x 10-26
Jawaban
hasil kali ion, Q = hasil kali konsentrasi molar dari ion-ion
penyusun dipangkatkan koefisien stoikiometri

Q = [Ag+]0[Cl-] 0

Subskrip 0 menunjukkan konsentrasi awal dan tidak selalu berarti


konsentrasi pada kesetimbangan

Pelarutan suatu padatan ionik ke dalam larutan berair:


Q < Ksp Larutan tak jenuh Tidak ada endapan
Q = Ksp Larutan jenuh
Q > Ksp Larutan lewat jenuh Endapan akan terbentuk
Contoh soal: Memprediksi Reaksi Pengendapan

Jika 2,00 mL NaOH (0,200 M) ditambahkan ke dalam 1,00 L CaCl 2


(0,100 M), apakah akan terjadi endapan?

Ion-ion yang ada dalam larutan adalah Na +, OH-, Ca2+, Cl-.


Zat yang mungkin mengendap adalah Ca(OH)2 (aturan kelarutan).

Apakah Q > Ksp untukCa(OH)2?

[Ca2+]0 = 0,100 M [OH-]0 = 4,0 x 10-4 M

Q = [Ca2+]0[OH-]02 = (0,10) x (4,0 x 10 -4)2 = 1,6 x 10-8

Ksp = [Ca2+][OH-]2 = 8,0 x 10-6

Q < Ksp Tidak ada endapan


Latihan soal

Sebanyak 75 mL NaF 0,060 M dicampur dengan 25 mL Sr(NO 3)2


0,15 M. Tentukan apakah terbentuk endapan SrF 2 jika
Ksp SrF2 = 2,0 x 10-10
Jawaban
Efek ion senama adalah pergeseran kesetimbangan yang disebabkan
oleh penambahan senyawa yang memiliki ion yang sama zat yang
dilarutkan.

Adanya ion senama menurunkan ionisasi asam


lemah atau basa lemah.

Perhatikan campuran CH3COONa (elektrolit kuat) dan CH 3COOH


(asam lemah).

CH3COONa (s) Na+ (aq) + CH3COO- (aq)


ion
senama
CH3COOH (aq) H+ (aq) + CH3COO- (aq)
Efek Ion Senama dan Kelarutan

Adanya ion senama akan menurunkan kelarutan


garam.

Berapakah kelarutan molar AgBr dalam (a) air murni dan (b)
0,0010 M NaBr?
NaBr (s) Na+ (aq) + Br- (aq)
AgBr (s) Ag+ (aq) + Br- (aq)
[Br-] = 0,0010 M
Ksp = 7,7 x 10-13
AgBr (s) Ag+ (aq) + Br- (aq)
s2 = Ksp
[Ag+] = s
s = 8,8 x 10-7
[Br-] = 0,0010 + s  0,0010
Ksp = 0,0010 x s
s = 7,7 x 10-10
Sifat-sifat Koligatif
Sifat-sifat larutan yang bergantung pada banyaknya partikel
(atom, molekul, ion) zat terlarut dan tidak begantung pada
jenis zat terlarut

I) Penurunan Tekanan-Uap - Hukum Raoult P = X1 P 1


1

II ) Kenaikan Titik-Didih DTd = Kd m

III ) Penurunan Titik-Beku DTb = Kb m

IV ) Tekanan Osmotik p = MRT


Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit

Penurunan Tekanan-Uap
0
P1 = X1 P 0 P 1 = tekanan uap pelarut murni
1

H u k u m R ao u l t X1 = fraksi mol pelarut

Jika larutan hanya mengandung satu zat terlarut:

X1 = 1 – X2 ∆P = X2P 10
P1
0
- P1 = DP = X2 P 10 X2 = fraksi mol zat terlarut
PA = XA P A0
Larutan Ideal
PB = XB P 0B

PT = PA + PB
0
PT = XA P A0 + XB P B
Contoh soal
Pada suhu 25°C tekanan uap benzena murni 0,1252 atm. Andaikan
6,40 g naftalena (C10H8) dengan massa molar 128,17 g mol-1 dilarutkan
dalam 78,0 g benzena (C6H6) dengan massa molar 78,0 g mol -1.
Hitunglah tekanan uap benzena di atas larutan, dengan asumsi perilaku
ideal
Penyelesaian

mol naftalena = 6,40 g x 1 mol = 0,05 mol


128,17 g
Mol benzena = 78,0 g x 1 mol = 1 mol
78,0 g
Tekanan uap benzena di atas larutan :
Pbenzena = Po x fraksi mol benzena
= 0,1252 atm x 1 mol = 0,119 atm
(1 + 0,05) mol
Kenaikan Titik-Didih
0
DTd = Td – T d
0
T d adalah titik didih pelarut
murni
Td adalah titik didih larutan

0
Td >Td DTd > 0

∆Tb ∆Td DTd = Kd m

m adalah molalitas larutan


Kd adalah konstanta kenaikan
titik-didih molal ( 0C/m)
Penurunan Titik-Beku

DTb = T0b – Tb
0
T b adalah titik beku
pelarut murni
Tb adalah titik beku larutan

0
Tb > Tb DTb > 0

∆Tb ∆Td DTb = Kb m

m adalah molalitas larutan


Kf adalah konstanta penurunan
titik-beku molal ( 0C/m)

13.6
Kb ᵒC/m Kd ᵒC/m
Contoh soal

Berapakah titik beku suatu larutan yang mengandung


478 g etilena glikol (antibeku) dalam 3202 g air. Massa
molar etilena glikol adalah 62,01 g.
DTb = Kb m Kb air = 1,86 0C/m
1 mol
478 g x
mol zat terlarut 62,01 g
m = = = 2,41 m
massa pelarut (kg) 3,202 kg pelarut

DTb = Kb m= 1,86 0C/m x 2,41 m = 4,48 0C

Tb = -4,48 0C
Latihan soal

Hitunglah titik didih dan titik beku dari larutan benzena jika
257g naftalena (C 10H8) dilarutkan ke dalam 500,00g benzena
(C6H6).
Tekanan Osmotik ( )
O s m o s i s adalah aliran molekul pelarut secara selektif melewati
membran berpori dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat.
M e m b r a n s e m i p e r m e a b e l memungkinkan molekul pelarut
melewatinya tetapi menhalangi lewatnya zat terlarut.
Tek a n an o s m o t i k ( ) tekanan yang dibutuhkan untuk
menghentikan osmosis
p = MRT

lebih
encer
pekat
Sel dalam suatu:

larutan larutan larutan


isotonik hipotonik hipertonik
(kurang pekat) (lebih pekat)
Contoh Soal

seorang dokter yang meneliti sejenis hemoglobin melarutkan 21,5


mg protein dalam air pada 5,0 ᵒC hingga terbentuk 1,5 ml larutan
dengan tujuan untuk menghitung tekanan osmotiknya. Pada
kesetimbangan, larutan tersebut memiliki tekanan osmotik sebesar
3,61 torr. Berapakah massa molar hemoglobin tersebut?
Jawaban
1 atm
P = 3,61 torr x = 0,00475 atm
760 torr
Suhu = 5,00C + 273,15 = 278,15 K
Volume = 1,5 ml x 1L = 1,5 x 10 -3 L
1000 ml
Volume = 21,5 mg x 1 g = 2,15 x 10 -2 g
1000 mg
Lanjutan Jawaban

p= MRT
p= massa/Mr x R x T
V
Mr= massa x R x T
πxV
Mr = 2,15 x 10 -2 g x 0,08205 L atm/mol K x 278,15 K
0,00475 atm x 1,5 x 10 -3 L
Mr = 6,87 x 10 4
Contoh Soal
7,85 g sampel suatu senyawa dengan rumus empiris C 5H4 dilarutkan
dalam 301 g benzena murni. Titik bekunya adalah 1,05 di bawah
titik beku benzena murni. Berapakah massa molar dan apakah
rumus molekul dari senyawa tersebut ( Kb = 5,12 ᵒC/m)

Jawaban
m = DTb
Kb
massa/Mr = DTb  Mr = massa x Kb
kg pelarut Kb DTb x kg pelarut
Mr = 7,85 g x 5,12 ᵒC/m
1,05 ᵒC x 0,301 kg
Mr = 127 g/mol
(C5H4)n = 127 g/mol  n= 2, Rumus molekul C10H8
Sifat-sifat Koligatif Larutan Ionik
Untuk larutan ionik, banyaknya ion yang ada harus
diperhitungkan

Untuk penurunan tekanan uap: P = i XterlarutP 0pelarut

Untuk kenaikan titik didih: T d = i Kd m

Untuk penurunan titik beku: T b = i Kb m

Untuk tekanan osmotik: p = i MRT

i = faktor van’t Hoff atau banyaknya ion yang ada


Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
0,1 m larutan NaCl 0,1 m Na+ ion & 0,1 m Cl- ion
0,1 m larutan NaCl 0,2 m ion dalam larutan
jumlah partikel sebenarnya dalam lar. setelah penguraian
faktor van’t Hoff(i) =
jumlah satuan rumus yang semula terlarut dalam larutan

faktor van’t Hoff(i) = {1 + (n-1)α}


Latihan Soal

1. Urutkan dari yang titik bekunya paling rendah


a. 0,1 m CaCl2, 0,1 m C12H22O11, 0,1m NaCl
b. 0,05 m HCl, 0,1m HCl, 0,1m HC2H3O2
2. Berapakah titik beku 0,010 m K 2SO4 yang
dilarutkan dalam air
3. Tekanan osmotik dari 0,010 M KI adalah 0,456 atm
pada 25 °C. Berapakah faktor van’t hoff pada
konsentrasi ini?
 Latihan Soal Mandiri 

Keep Spirit !!!


1. Pada konsentrasi zat terlarut yang sama, jumlah partikel
dalam larutan untuk spesies ionik lebih banyak daripada
untuk spesies molekul. Mengapa?
2. Suatu larutan asam sulfat berair 9,386 M memiliki rapatan
1,5090 g cm-3. Hitunglah molalitas, persen massa, dan
fraksi mol asam sulfat dalam larutan ini.
3. Larutan HCl yang dijual di pasaran memiliki konsentrasi
45,0% berdasarkan bobot dengan densitas 1,18 g/mL. Bila
kita memiliki 1 L larutan
a. Tentukan larutan dalam persen bobot/volume
b. Tentukan bobot air yang terkandung dalam larutan
c. Tentukan molaritas dan molalitas
d. Tentukan fraksi mol HCl dalam larutan
e. Tentukan konsentrasi dalam satuan ppm
4. Sebanyak 20 mL Ba(NO3)2 0,10 M ditambahkan pada 50,0 mL
Na2CO3 0,10 M. Apakah terbentuk endapan BaCO3

5. pH larutan jenuh logam hidroksida MOH ialah 9,68, tentukan


Ksp larutan ini ialah.

6. Hasil kali kelarutan PbBr2 ialah 8,9 x 10-6. Tentukan kelarutan


molarnya (a) dalam air murni, (b) dalam larutan KBr 0,20 M

7. Sukrosa adalah suatu zat non atsiri melarut dalam air tanpa
proses ionisasi. Tentukan penurunan tekanan uap pada 25 oC
dari 1,25 m larutan sukrosa. Diasumsikan larutan terbentuk
bersifat ideal. Tekanan uap untuk air murni pada 25 oC adalah
23,8 torr.
8. Tekanan uap heptana murni pada 40 oC adalah 92,0 torr dan
tekanan uap murni untuk oktana adalah 31,0 torr. Jika dalam
larutan terdapat 1,00 mol heptana dan 4,00 mol oktana. Hitung
tekanan uap dari masing-masing komponen, tekanan uap total
dalam larutan, serta fraksi mol dari masing-masing komponen
dalam kesetimbangan larutan

9. Larutan zat X (densitas 1,10 g/mL) yang dibuat dengan


melarutkan 1,250 g X dalam air sehingga menjadi 100 mL
larutan, menunjukkan tekanan osmosis sebesar 50 mmHg pada
suhu 30oC. Tentukan bobot molekul zat tersebut.

10. Hitunglah titik beku, titik didih, dan tekanan osmosis


(suhu 50oC) larutan berair,
a. Larutan magnesium nitrat 0,1 M
b. Larutan natrium nitrat 0,1 M
c. Larutan sukrosa 0,1 M

Anda mungkin juga menyukai