Anda di halaman 1dari 39

STOIKIOMETRI

1. Berat atom
2. Konsep mol
3. Berat Formula, Berat Molekul dan Mole
- Persen komposisi dan formula suatu senyawa.
- Penurunan formula dari komposisi unsurnya
- Penentuan formula molekul
- Kemurnian suatu sampel
4. Persamaan reaksi kimia
5. Perhitungan berdasarkan persamaan kimia
Konsep reaktan pembatas
6. Konsentrasi larutan
- Persen berat
- Molaritas
- Pengenceran larutan
- Penggunaan larutan di dalam suatu reaksi kimia
- Bilangan oksidasi
- Reaksi reduksi oksidasi (Redoks)
- Peyetimbangan Persamaan Redoks.
- Metoda setengah reaksi
- Penambahan H+, OH-, atau H2O untuk menyetimbangkan oksigen
atau hidrogen.
- Metoda perubahan bilangan oksidasi
- Stoikiometri reaksi redoks.
1. BERAT ATOM

• Awal pengamatatan, karbon dan hidrogen mempunyai massa relatif


kira kira 12 dan 1, yang saat itu disebut juga dengan berat atom.
• satuan massa atom (sma) atau dalam bahasa inggris disebut
atomic mass unit (amu) yang didefinisikan tepat 1/12 massa atom
karbon 12.
• H adalah 1,00794 sma,
• Na adalah 22,989768 sma,
• Mg adalah 24,3050 sma
1. KONSEP MOL

• Mol didefinisikan sebagai zat (atom, molekul atau partikel-partikel lain)


yang berisi jumlah atom
• 1 mol = 6,0221367 x 1023 partikel  Bilangan Avogadro
• Massa 1 mol atom-atom unsur murni dalam gram, bilangannya sama
dengan berat atom unsur tersebut dalam satuan massa atom (sma).
Nilai ini disebut juga massa molar unsur. Satuannya adalah gram/mol
• Simbol dari suatu unsur dapat digunakan untuk: (1) mengidentifikasi
unsurnya, (2) mewakili satu atom dari sebuah unsur, dan (3) mewakili
satu mol atom dari suatu unsur.
• Soal :
• Berapa mol atom besi yang di miliki oleh 136,9 gram logam besi ?
• Berapa banyak atom yang dikandung oleh 2,451 mol besi ?
3. Berat Formula, Berat Molekul dan Mole
Berat formula menyatakan berat satu satuan formula dalam satuan
massa atom. Berat formula sodium hidroksida, NaOH (dibulatkan
sampai 0,1 sma) dihitung sebagai berikut:

Jumlah atom Massa tiap Massa total dalam formula


atom
1 x Na = 1 x 23,0 sma = 23,0 sma Na
1xH =1 x 1,0 sma = 1,0 sma H
1xO =1 x 16,0 sma = 16,0 sma O

Berat formula NaOH = 40,0 sma

Istilah ”berat fomula” digunakan pada zat ionik maupun non ionik. Jika
kita mengacu khusus pada zat molekular (non ionik), yaitu zat
yang ada sebagai molekul yang berdiri sendiri, seringkali istilah
tersebut diganti dengan berat molekul (BM).
Soal :

Hitung berat formula asam asetat, CH3COOH. Gunakan pembulatan satu


angka dibelakang koma dari tabel berat atom yang tersedia.

Berapa banyak (a) mole O2 ; (b) molekul O2 ; (c) atom O, yang


dikandung dalam 40 gram gas oksigen pada 25oC ?
Persen komposisi dan formula suatu senyawa.

• Prosentase adalah berat bagian dibagi berat total dikalikan 100


persen (atau sederhananya bagian per 100).
• Contoh CO2

massa C BA C 12,0 sma


%C  x 100 %  x 100 %  x 100%  27,3 %
massa CO2 BM CO2 44,0 sma

massa O 2 x BA O 2 (16,0) sma


%O  x 100 %  x 100 %  x 100%  72,7 %
massa CO2 BM CO2 44,0 sma

Soal : Hitung komposisi persen masa HNO3


Penurunan formula dari komposisi unsurnya

Formula paling sederhana, atau formula empiris suatu senyawa adalah


rasio bilangan terkecil seluruh atom yang ada
Formula molekul mungkin saja sama dengan formula empirisnya, atau
kelipatan dari formula empirisnya
Eg : H2O dan H2O2

Soal : Senyawa senyawa mengandung sulfur dan oksigen merupakan


polutan udara yang serius. Polutan tersebut menyebabkan hujan asam.
Analisa sampel suatu senyawa murni menunjukkan bahwa sampel tersebut
mengandung 50,1% sulfur dan 49,9% oksigen. Tentukan formula empiris
senyawa tersebut ?
Penentuan formula molekul

Formula molekul suatu senyawa bisa sama atau kelipatan bilangan


bulat dari formula empirisnya.
Formula molekul = n x formula empiris
Sehingga bisa ditulis,
Berat molekular = n x berat formula empiris

Eg : butana, benzena

Soal :
Diketahuai bahwa komposisi unsur glukosa adalah 39,9% C; 6,72% H dan
53,2% O. Pada percobaan lain diperoleh bahwa berat molekulnya kira kira
180 sma. Tentukan formula empiris dan formula molekul glukosa.
4. Persamaan reaksi kimia
• Reaksi kimia selalu melibatkan perubahan satu atau lebih zat menjadi satu
atau lebih zat lain  reaksi kimia mengalami pengaturan kembali atom
atom atau ion ion menjadi zat lain.
• Contohnya adalah reaksi pembakaran gas alam
CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O

reaktan produk
Soal : Dimetileter

C2H6O + O2  CO2 + H2O

Logam Aluminium

Al + HCl  AlCl3 + H2
5. Perhitungan berdasarkan persamaan kimia

• Secara kuantitatif pada tingkat molekul, reaksi berikut :


CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O
1 molekul 2 molekul 1 molekul 2 molekul
metana oksigen Karbon dioksida air

Soal :
1. Berapa banyak molekul O2 yang bereaksi dengan 47 molekul CH4 berdasarkan
reaksi tersebut ?
2. Berapa banyak mol air yang dihasilkan dari reaksi 3,5 mol metana dengan
oksigen berlebih (oksigen yang tersedia cukup untuk membakar seluruh metana
yang ada) ?
3. Berapa massa oksigen yang dibutuhkan untuk mereaksikan 1,2 mol CH4
dengan sempurna ?

Tips : Jangan pernah melakukan perhitungan suatu reaksi kimia tanpa


memeriksa apakah persamaannya sudah setimbang atau belum.
Konsep reaktan pembatas

Perhitungan yang dilakukan didasarkan pada zat yang habis terpakai terlebih
dahulu, yang disebut dengan reaktan pembatas.
Contoh, kembangkan contoh sebelumnya

Soal :
1. Berapa massa CO2 yang terbentuk oleh reaksi 16 g CH4 dengan 48,0 g O2
6. Konsentrasi larutan
Persen berat
berat zat terlarut
persen zat terlarut  x100%
berat larutan
berat zat terlarut
persen zat terlarut  x100%
berat zat terlarut  berat pelarut

Soal :
Hitung berat Nikel (II) sulfat (NiSO4), yang dikandung oleh 200 g
larutan NiSO4 6,00%.
Molaritas

jumlah mol zat terlarut


Molaritas 
jumlah liter larutan

Soal :
Hitung molaritas (M) suatu larutan yang berisi 3,65 g HCl dalam 2 liter larutan.

Pengenceran larutan

volume (L) x molaritas = jumlah mol dari zat terlarut

V1M1 = V2M2

Soal :
Berapa milliliter H2SO4 18,0 M yang dibutuhkan untuk membuat 1 L larutan
H2SO4 0,900 M ?
Persen Volume

50 mL alkohol dicampur dengan 50 mL air menghasilkan 96,54 mL


larutan. Hitung % volum masing-masing komponen.

50
%Volum .alkohol  x100  51,79%
96,54
50
%Volum .air  x100  51,79%
96,54
Fraksi Mol
jumlah mol A
Fraksi mol A XA 
Jumlah mol semua komponen
jumlah mol Zat terlarut
Fraksi mol Zat terlarut 
jml mol zat terlarut  jml mol pelarut
jumlah mol pelarut
Fraksi mol pelarut 
jml mol zat terlarut  jml mol pelarut

Hitung fraksi mol NaCl dan fraksi mol H2O dalam larutan 117 g NaCI dalam 3 kg H2O.

Kemolalan/molalitas

mol zat terlarut


Kemolalan 
Kg pelarut

gram zat terlarut


Kemolalan 
Mr zat terlarut x kg pelarut

Suatu larutan diperoleh dengan cara melarutkan 1,60 gram NaCI dalam 875
gram air. Hitung kemolalan larutan tersebut.
Kenormalan/normalitas

ekivalen zat terlarut


Kenormalan  N 
liter laru tan

gram zat terlarut


Kenormalan  N 
berat ekivalen x liter laru tan

Hitung kenormalan larutan yang mengandung 38,75 gram H2S04 dalam


1,5 liter larutan

ppm

mgzatA
ppm 
Llaru tan
Penggunaan larutan di dalam suatu reaksi kimia.

Jika kita merencanakan untuk melakukan reaksi dalam larutan, kita harus
menghitung jumlah larutan yang dibutuhkan. Jika diketahui molaritas
larutannya, maka jumlah zat terlarut yang dikandung pada volume tertentu
larutan tersebut dapat dihitung. Proses ini digambarkan pada soal berikut :

Soal :
1. Hitung (a) jumlah mol H2SO4 dan
(b) jumlah gram H2SO4 dalam 500 mL larutan H2SO4 0,324 M

2. Hitung volume (dalam liter dan milliliter) larutan asam sulfat 0,324 M yang
dibutuhkan untuk beraksi sempurna dengan 2,792 gram Na2CO3 berdasarkan
persamaan reaksi.
Bilangan oksidasi

Unsur semakin ke kanan dan semakin ke atas pada tabel periodik memiliki
bilangan oksidasi negatif, dan unsur semakin ke kiri dan semakin kebawah pada
sistem periodik memiliki bilangan oksidasi positif.

Aturan-aturan dalam penentuan


Pertama, bilangan oksidasi selalu di tentukan per atom.
Kedua, gunakan aturan tersebut dengan urutan dari atas kebawah, aturan
pertama di terapkan lebih dahulu dari sederatan aturan yang lain.

1. Bilangan oksidasi atom atom unsur bebas, unsur yang tidak bergabung
dengan unsur lain nilainya nol. hal ini termasuk unsur poliatomik seperti
H2, O2, O3, P4, dan S8.
2. Bilangan oksidasi suatu unsur pada suatu ion sederhana (monoatomik)
sama dengan muatan ionnya.
3. Jumlah bilangan oksidasi seluruh atom atom pada suatu senyawa
adalah nol.
4. Di dalam suatu ion poliatomik, jumlah bilangan oksidasi dari atom atom
penyusunannya sama dengan muatan ionnya.
5. Fluorine memiliki bilangan oksidasi -1 dalam senyawa senyawanya..
6. Hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1 dalam berbagai senyawa kecuali
bila bergabung dengan logam. Bila bergabung dengan logam bilangan
oksidasinya -1. Contoh perkecualian ini NaH dan CaH2.
7. Oksigen normalnya memiliki bilangan oksidasi -2 dalam senyawanya. Ada
beberapa perkecualian.
a. Oksigen memiliki bilangan oksidasi -1 dalam hydrogen
peroksida, H2O2, dan berbagai peroksida yang mengandung
ion O22-. Contoh nya adalah CaO2 dan Na2O2.
b. Oksigen memiliki bilangan oksidasi -1/2 dalam superoksida
yang mengandung ion O2- . Contoh KO2 dan RbO2
c.Bila bergabung dengan flourine, OF2, oksigen memiliki bilangan
oksidasi -2
8. Posisi unsur-unsur pada tabel periodik membantu kita menentukan
bilangan oksidasinya.
a. Golongan unsur IA memiliki bilangan oksidasi +1 pada semua
senyawanya.
b. Golongan unsur IIA memiliki bilangan oksidasi +2 pada semua
senyawanya
c. Golongan unsur IIIA memiliki bilangan oksidasi +3 pada semua
senyawanya dengan sedikit perkecualian.
d. Golongan unsur VA memiliki bilangan oksidasi -3 pada senyawa
biner dengan logam, dengan H atau dengan NH4+. Perkecualian untuk
senyawa senyawa golongan unsur VA yang berkombinasi dengan unsur
diebelah kanannya pada sistem periodik. Pada kasus ini bilangan
oksidasinya dapat ditentukan mengunakan aturan 3 dan 4.
e. Golongan unsur VIA dibawah oksigen memiliki bilangan oksidasi -2
dalam senyawa biner dengan logam, dengan H atau dengan NH4+. Bila
unsur unsur ini dikombinasikan dengan oksigen atau dengan halogen
yang lebih ringan, bilangan oksidasinya dapat ditentukan menggunakan
aturan 3 dan 4.
f. Golongan unsur VIIA memiliki bilangan oksidasi -1 dalam senyawa
biner dengan logam, dengan H, dengan NH4+ atau dengan halogen yang
lebih berat. Bila unsur unsur ini kecuali flourine (yaitu Cl, Br, I)
dikombinasikan dengan oksigen atau dengan halogen yang lebih ringan,
bilangan oksidanya dapat di tentukan dengan aturan 3 dan 4.
Soal :

1.Tentukan bilangan oksidasi nitrogen pada spesi berikut (a) N 2O4,


(b) NH3, (c) HNO3, (d) NO3-, (e) N2

2. Tentukan bilangan oksidasi masing-masing unsur dalam senyawa


berikut : NH3, CF4, CHCl3, O2F2, KO2, CaH2, BaO2, SnO, Cu2O,
Fe2S3
Reaksi reduksi oksidasi (Redoks)

Istilah oksidasi asalnya mengacu pada kombinasi suatu zat dengan


oksigen. Hasil reaksi tersebut meningkatkan bilangan oksidasi unsur
dalam zat tersebut.

Berdasarkan definisi asal, reaksi berikut melibatkan oksidasi


materinya, tingkat oksidasinya ditunjukkan disisi kiri persamaan
reaksinya.
1. Pembentukan karat, Fe2O3 (Besi III oksida)
4Fe(s) + 3O2 → 2Fe2O3
2. Reaksi pembakaran
C(s) + O2(g) → CO2
CO(g) + O2(g) → CO2
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O
Agen pengoksidasi adalah spesi yang (1) mengoksidasi zat lain, (2) berisi atom
yang mengalami reduksi, (3) menangkap (atau nampak menangkap) elektron.
Agen pereduksi adalah spesi yang (1) mereduksi zat lain, (2) berisi atom yang
mengalami oksidasi, (3) kehilangan (atau nampak melepaskan) elektron.
2Fe(s) + 3Cl2(g) →
2FeCl3(s)
Agen pereduksi Agen pengoksidasi

2FeBr3(aq) + 3Cl2(aq) → 2FeCl3(aq) + 3Br2(l)


Agen pereduksi Agen pengoksidasi

Persamaan redoks juga dapat dituliskan sebagai persamaan ionik total atau
persamaan ionik neto. Sebagai contoh, persamaan yang kedua mungkin dituliskan
sebagai berikut

2[Fe3+(aq) + 3Br-(aq)] + 3Cl2(g) → 2[Fe3+(aq) + 3Cl-(aq)] + 3Br2(l)


Soal :

Tulis masing-masing persamaan formula berikut sebagai persamaan ionik


netonya bila keduanya berbeda. Manakah yang merupakan reaksi redoks ?
Untuk reaksi redoks, periksalah agen pengoksidasi, agen pereduksi, spesi
yang teroksidasi, dan spesi yang tereduksi.
(a) 2AgNO3(aq) + Cu(s) → Cu(NO3)2(aq) + 2Ag(s)
(b) 4KClO3(s) → KCl(s) + 3KClO4(s)
(c) 3 AgNO3(aq) + K3PO4(aq) → Ag3PO4(s) + 3KNO3(aq)

Tentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks berikut :


a. 3CuO(s) + 8NH3 (aq) 3Cu(NO3)2 (aq) + 2NO(g) + 4H2O (l)
b. MnO2 + 2H2SO4 + 2NaI  MnSO2 + Na2SO4 + 2H2O + I2
c. Bi2O3(s) + NaOH(aq) + NaOCl (aq)  NaBiO3(aq) + NaCl(aq) + H2O (l)
Peyetimbangan Persamaan Redoks.

Metoda setengah reaksi


Pada metoda setengah reaksi, persamaan reaksi setengah sel oksidasi dan
reduksi dipisah dan disetimbangkan. Kemudian kita samakan jumlah elektron
yang ditangkap dan dilepaskan di masing masing persamaan. Terakhir, kita
jumlahkan hasil reaksi setengah selnya untuk mendapatkan keseluruhan
persamaan kesetimbangannya. Prosedur umumnya adalah sebagai berikut :

1. Tuliskan sebanyak mungkin keseluruhan persamaan yang belum setimbang,


abaikan ion-ion penonton.
2. Susun reaksi setengah sel oksidasi dan reduksi yang belum setimbang
(Persamaan ini biasanya tidak lengkap dan tidak setimbang pula). Tampilkan
formula lengkap ion poliatomik dan molekul.
3. Setimbangkan dengan mengamati semua unsur yang ada di reaksi setengah-
selnya, kecuali H dan O. Gunakan gambar dibawah untuk menyetimbangkan
H dan O pada masing masing reaksi setengah selnya.
4. Setimbangkan muatan pada masing-masing reaksi setengah sel dengan
menambahkan elektron sebagai ”produk” atau ”reaktan”.
5. Setimbangkan transfer elektron dengan mengalikan
reaksi setengah sel yang setimbang dengan bilangan
bulat yang sesuai.
6. Tambahkan reaksi setengah sel yang diperoleh dan
hilangkan semua simbol simbol yang umum yang ada.

Soal :
Suatu prosedur analitik yang penting, melibatkan oksidasi ion idida
menjadi iodine bebas. Iodine bebas kemudian dititrasi dengan larutan
standar sodium thiosulfat, Na2S2O3. Iodine mengoksidasi ion S2O32-
menjadi ion S4O62-, sekaligus tereduksi menjadi ion I-. Tuliskan
persamaan ionik netonya untuk reaksi ini.
I2 +S2O32- → I- + S4O62-
I2 → I-
I2 → 2I-
I2 + 2e- → 2I-
S2O32- → S4O62-
2S2O32- → S4O62-
2S2O32- → S4O62- + 2e-

I2 + 2e- → 2I-
2S2O32- → S4O62- + 2e-

I2 + 2S2O32- → S4O62- + 2I-


Penambahan H+, OH-, atau H2O untuk menyetimbangkan oksigen atau hidrogen.

Pada larutan asam : kita tambahkan hanya H+ atau H2O (bukan OH-)
Pada larutan basa : kita tambahkan hanya OH- atau H2O
Diagram berikut menunjukkan bagaimana menyetimbangkan hidrogen dan oksigen.

Pada larutan asam Meyetimbangkan O Meyetimbangkan H


Tambahkan H2O Tambahkan H+

Meyetimbangkan O Meyetimbangkan H
tiap O yang tiap H yang
dibutuhkan, dibutuhkan,
Pada larutan basa
1. tambahkan dua 1. tambahkan satu
OH- pada sisi yang H2O pada sisi yang
membutuhkan O membutuhkan H
2. tambahkan satu 2. tambahkan satu
H2O pada sisi yang OH- pada sisi yang
lain. lain.
Soal :

1. Ion permanganat mengoksidasi besi(II) menjadi besi(III) dalam


larutan asam sulfat. Ion permanganat direduksi menjadi ion
mangan(II). Tulis persamaan ionik neto dari persamaan ini.
Fe2+ + MnO4 → Fe3+ + Mn2+
Fe2+ → Fe3+ Reaksi setengah sel oksidasi
Fe2+ → Fe3+ + 1e- Reaksi setengah sel oksidasi yang telah disetimbangkan

MnO4- → Mn2+ Reaksi setengah sel reduksi


MnO4- + 8H+ → Mn2+ + 4H2O
MnO4- + 8H+ + 5e- →Mn2++4H2O Reaksi setengah sel reduksi yang sudah disetimbangkan.

5 (Fe2+→ Fe3+ + 1e-)


1 (MnO4- + 8H+ + 5e- → Mn2+ + 4H2O)

5 Fe2+(aq) + MnO4- (aq) + 8H+(aq) → 5Fe3+(aq)+ Mn2+(aq) + 4H2O(l)


2. Tuliskan persamaan satuan formula dan ionik total yang telah
setimbang untuk reaksi pada contoh diatas. Diketahui bahwa
reaktannya adalah KMnO4, FeSO4 dan H2SO4.

Pemutih yang dijual dengan nama dagang seperti Clorox dan Purex
adalah 5% larutan sodium hipoklorit. Ion hipoklorit adalah agen
pengoksidasi yang sangat kuat dalam larutan basa. Ion tersebut
mengoksidasi berbagai noda menjadi tidak berwarna.

3. Dalam larutan basa, ion hipoklorid, ClO- mengoksidasi ion CrO2-


menjadi ion kromat, CrO42-, sekaligus ion tersebut tereduksi menjadi
ion klorida. Tuliskan persamaan ionik total yang telah disetimbangkan
untuk reaksi ini.
10Fe2+(aq) + 2MnO4-(aq) + 16H+(aq) →10Fe3+(aq) + 2Mn2+ +8H2O

10[Fe2+(aq) + SO42-(aq)] + 2[K+(aq) + MnO4-(aq)] + 8[2H+(aq)+SO42-(aq)] →


5[2Fe3+(aq) + 3SO42-(aq)] +2[Mn2+(aq)+ SO42-(aq)]+8H2O(l)+[2K+(aq)+ SO42-(aq)]

10FeSO4(aq) + 2KMnO4(aq)] + 8H2SO4(aq)



5Fe2(SO4)3(aq) +2MnSO4(aq)] +K2SO4(aq)
+8H2O(l)
CrO2 + ClO- → CrO42- + Cl-
CrO2- → CrO4-
CrO2- + 4OH- → CrO42- + 2H2O
CrO2- +4OH- → CrO42- +2H2O +3e-

ClO- → Cl-
ClO- + H2O → Cl- + 2OH-
ClO- + H2O + 2e- → Cl- + 2OH

2(CrO2- +4OH- → CrO42- +2H2O +3e-)


3(ClO- + H2O + 2e- → Cl- + 2OH-)

2CrO2- +8OH- + 3ClO- + 3 H2O → 2CrO42- +4H2O + 3Cl- + 6OH-


Metoda perubahan bilangan oksidasi

Prosedur umumnya adalah sebagai berikut :


1. Tulis sebanyak mungkin persamaan total yang belum setimbang.
2. Tentukan bilangan oksidasinya, untuk mencari unsur unsur yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi.
3. a. Gambar sebuah garis panah untuk menghubungkan atom atom unsur yang
mengalami oksidasi. Tunjukkan kenaikan bilangan oksidasinya per atom.
Gambar sebuah garis panah untuk menghubungkan atom atom unsur yang
mengalami reduksi. Tunjukkan penurunan bilangan oksidasinya per atom. .
b. Tentukan nilai faktornya untuk membuat kenaikan dan penurunan total
bilangan oksidasinya agar sama.
4. Sisipkan koefisien kedalam persamaan untuk membuat total kenaikan dan
penurunan bilangan oksidasinya sama..
5. Setimbangkan atom atom yang lain dengan mengamatinya. Diagram pada
gambar diatas akan membantu untuk menyetimbangkan H dan O dalam
pelarut air.
Soal :

Besi(II)klorida bereaksi dengan timah((IV)klorida membentuk


besi(III)klorida dan timah(II)klorida. Setimbangkan persamaan satuan
formula, dan tentukan agen pengoksidasi dan pereduksinya.

Tembaga adalah logam yang dipakai secara luas. Sebelum dilas,


tembaga dibersihkan dengan dicelupkan dalam asam nitrat. HNO3
mengoksidasi Cu menjadi ion Cu2+ dan tereduksi menjadi NO. Produk
yang lainnya adalah H2O. Tulis persamaan satuan formula dan ionik
totalnya yang telah disetimbangkan. Terdapat kelebihan HNO3
Stoikiometri reaksi redoks.

Titrasi redoks
Pada analisis ini, konsentrasi larutan ditentukan dengan
mereaksikannya dengan sejumlah terukur larutan standar dari
agen pengoksidasi atau pereduksi secara hati hati. Sebagaimana
reaksi kimia lain, kita harus memberikan perhatian khusus pada
rasio mol yang dalam kasus ini agen pengoksidasi dan agen
pereduksi yang bereaksi.

Berapa volume larutan 0,020 KMnO4 yang dibutuhkan


untuk mengoksidasi 40,0 mL FeSO4 0,100M dalam larutan
asam sulfat (gambar dibawah)
Senyawa hidrokarbon terklorinasi mengandung 24,24% karbon, 4,04% hidrogen
dan 71,72% klorin. Tentukan rumus empiris dan rumus molekul jika massa molekul
diketahui sebesar 99. (% = gram)

Suatu bahan yang dicurigai sebagai obat terlarang ditemukan oleh polisi dan telah
dimurnikan terlebih dahulu sebelum dianalisis. Pembakaran 50,86 mg hasil
pemurnian bahan tersebut menghasilkan 150,0 mg CO2 dan 46,05 mg H­2O.
Analisis unsur nitrogen menunjukkan bahwa bahan tersebut mengandung 9,39 %
massa nitrogen. Jika rumus molekul kokain adalah C17H21NO4, apakah bahan
yang ditemukan tersebut adalah kokain? Buktikan dengan perhitungan yang
lengkap

Anda mungkin juga menyukai