DefinisidanKonsep DasarLarutan
Jenis–jenisLarutan Sifat
Larutan
Konsentrasi
Definisi Larutan
Larutan merupakan
campuran yang homogen,
yaitu campuran yang memiliki
komposisi merata atau serba
sama di seluruh bagian
volumenya.
Sifat Larutan
Sifat Fisik
tidak ada bidang batas antar komponen penyusunnya
antara partikel solven dan solut tidak bisa dibedakan
Warna, bau, rasa, pH, titik didih, titik beku
Sifat Koligatif
Sifat larutan yang tergantung pada konsentrasi zat terlarut
Penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku,
dan tekanan osmosis
Hubungan kelarutan
Azas Le Chatelier :
“Bila dilakukan suatu paksaan pada suatu sistem
kesetimbangan, sistem itu cenderung berubah sedemikian
untuk mengurangi akibat paksaan itu.”
Hukum Henry :
“Bobot suatu gas yang melarut dalam sejumlah
tertentu cairan berbanding lurus dengan tekanan yang
dilakukan oleh gas itu, yang berada dalam kesetimbangan.”
Sifat Koligatif
Larutan
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut
dalam setiap satuan larutan atau pelarut.
Lambang Nama Definisi
Satuan Fisika
%W/W Persen berat gram zat terlarut x 100
gramlarutan
%V/V Persen volume ml zat terlarut x 100
ml larutan
%W/V Persen gram zat terlarut x 100
berat-volume ml larutan
%mg persen miligram mgzat terlarut x 100
100 ml larutan
ppm parts per million 1 mgzat terlarut
1 L larutan
ppb parts per billion 1 µ g zat terlarut
1 Llarutan
Satuan Kimia
X fraksi mol mol zat terlarut
mol zat terlarut + mol pelarut
F Formal massa rumus zat terlarut
liter larutan
M Molar mol zat terlarut
liter larutan
m molal mol zat terlarut
kg pelarut
N Normal ekivalen zat terlarut
liter larutan
mEq miliekival seperseribu mol muatan
Osm en osmols
osmolar liter larutan
Persen Konsentrasi
• Contoh:
Larutan gula 5% (b/b) dalam air
dalam 100 gram larutan terdapat
- gula = 5/100 x 100 = 5 gram
- air = 100 - 5 = 95 gram
ppm dan ppb
Bila larutan sangat encer digunakan satuan konsentrasi parts per
million, ppm (bagian persejuta = 10-6), dan parts per billion, ppb
(bagian per milliar =10-9).
Contoh:
1 kg sample kacang tanah dianalisa untuk Jawab:
mengetahui kandungan cemaran logam [Pb] = 5 g / 1 kg
berat Pb. Dari hasil analisa contoh sampel = 5000 mg / 1 kg
mengandung 5,0 g Pb. = 5000 ppm
Berapa konsentrasi logam Pb dalam ppm?
MOLARITAS (M)
M = molaritas (mol/l)
n =mol
v = volum larutan (L)
G= massa padatan (gram)
Mr = massa molekul relatif(g/mol)
Hitunglah:
2. Berapa gram NaCl yang harus dilarutkan dalam 500 ml air untuk
menghasilkan larutan 0,15M?
Jawab:
- Cari mol terlebih dahulu dengan memasukkan data dalam rumus
molaritas:
- n NaCl= M x V = 0,15 mol/L x 0,5 L= 0,075 mol
- m NaCl = n x Mr NaCl = 0,075 mol x 58,5 g/mol
= 4,39 g
MOLALITAS (m)
suatu besaran yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram (1 kg)
pelarut. Satuan molalitas adalah molal, yang ditumuskan oleh persamaan berikut:
Keterangan:
m = molalitas (mol/kg)
Mr = massa molar zat terlarut (g/mol)
massa = massa zat terlarut (g)
p = massa zat pelarut (g)
Contoh Soal
N = Normalitas larutan
ek = ekuivalen zat
terlarut V =
volume larutan
M = molaritas
a = valensi (banyaknya
ion) m = massa
zat terlarut
Berapa gr larutan 0,25 N asam sulfat (Mr = 98) dalam 500
liter larutan?
Jawab:
Reaksi: H2SO4 2H+ + SO4-2
Normalitas = 0,25 N dan a = 2
(terdapat 2 ion H+)
Perbandingan antara jumlah mol suatu
FRAKSI MOL (X) komponen dengan jumlah mol seluruh
komponen yang terdapat dalam larutan.
Contoh
• Contoh:
Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarutA dan 7mol zat
terlarut B.maka:
XA = nA /(nA + nB)
= 3 / (3 + 7) =0.3
XB = nB /(nA +nB)
= 7/ (3 + 7) =0.7
XA+ XB =1
CARAMEMBUATLARUTAN
Contoh :
Kelarutan AgCl dalam air adalah 1,3 10ˉ²M.
Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M adalah1,710ˉ¹º M
Kelarutan Ca(OH)2 = 20 mg/100 ml, maka dalam 100 ml
larutan maksimal terdapat 20 mg(Ca(OH)2
Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan
1.Jenis Pelarut
4. Pengadukan
• Tumbukan antarpartikel gula dengan pelarut akan semakin cepat,
sehingga gula mudah larut dalamair.
PENGENCERAN LARUTAN
V1 x M1 = V2 x M2
V 1 x N1 = V 2 x N2
Dimana:
V1= Volume larutan awal
V2= Volume larutan akhir
M1 = Molaritas larutan awal
M2 = Molaritas larutan akhir
N1= Normalitas larutan awal
N2 = Normalitas larutan akhi
Latihan