I. Tujuan
1. Dapat menghitung konsentrasi larutan
2. Dapat membuat larutan
2. Pengertian konsentrasi
Konsentrasi suatu larutan merujuk ke bobot atau
volume zat terlarut yang berada dalam pelarut ataupun
larutan yang banyaknya ditentukan. Cara yang terbaik
untuk mengungkapkan konsentrasi suatu larutan
bergantung pada sifat dasar larutan, cara dibuat, dan
maksud mengapa konsentrasi itu harus diketahui.
Terdapat beberapa metoda yang lazim untuk
mengungkapkan kuantitas-kuantitas ini.
Contoh soal:
5 g gula dilarutkan dalam 20 g air. Berapakah
persentase massa gula tersebut dalam larutan?
penyelesaian:
massa gula
Persentase massa gula = x 100%
massa gula+massa air
5g
= x 100%
5 g+20 g
= 20%
Contoh soal:
Minuman beralkohol mengandung sekitar 12 mL
alkohol (etanol) per 100 mL larutan. Berapakah
persentase alkohol dalam minuman tersebut?
Penyelesaian:
12 mL alkohol
Persentase alkohol = x 100%
100 mL larutan
= 12%
3. Fraksi mol
Pengetahuan banyaknya partikel zat terlarut yang
tercampur dengan dengan partikel pelarut yang
banyaknya diketahui, disyaratkan dalam banyak
kegiatan laboratorium. Satu cara untuk menyatakan
banyaknya partikel adalah dalam banyaknya mol zat
terlarut dan pelarut. Bagian pecahan dari jumlah
total mol yang bersangkutan dengan zat terlarut
adalah fraksi mol zat terlarut. Bagian pecahan dari
jumlah total yang bersangkutan dengan pelarut ialah
fraksi mol pelarut. Fraksi mol yang dikalikan 100
adalah persen mol.
na nb
xa = atau xb =
na+nb na+nb
keterangan:
n = mol zat yang terlarut
xa = fraksi mol zat terlarut
xb = fraksi mol zat pelarut
ingat! xa + xb = 1
Contoh soal:
Hitunglah fraksi mol etil alkohol, C2H5OH, dan air
dalam suatu larutan yang terbuat dengan
melarutkan 13,8 g alkohol kedalam 27,0 g air.
Penyelesaian:
13,8 g
Banyaknya mol C2H5OH = 46,1 g/mol
= 0,300 mol
27,0 g
Banyaknya mol H2O = 18,0 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 1,50 mol
Jadi total mol = 1,80 mol
4. Molalitas
Suatu cara lain untuk menyatakan konsentrasi
sehingga diketahui banyaknya partikel zat terlarut
dalam sejumlah tertentu partikel pelarut adalah
dalam aturan molalitas. Molalitas, m, dari suatu
larutan ialah jumlah mol zat terlarut perkilogram
pelarut. Volume larutan tak diperlukan dalam
menyiapkan larutan molal, cukup dengan
diketahuinya bobot-bobot zat terlarut dan pelarut.
mol zat A
Molalitas zat A = 1000 g pelarut
Dapat diubah sebagai berikut:
WA x 1000
Molaritas zat A = MA x WP
Keterangan:
WA = massa zat A (dalam g)
MA = massa molekul relative zat A (dalam g/mol)
Wp = massa pelarut (dalam g)
Contoh soal:
Hitunglah molalitas suatu larutan yang dibuat
dengan melarutkan 262 g etilena glikol C2H6O2
dalam 8000 g air.
Penyelesaian:
g zat terlarut
mol zat terlarut g mol
m= =
kg pelarut kg pelarut
262 g C2H6O2
62,1 g C2H6O2 mol
m= 1 kg
8000 g x
1000 g
0,527 mol
m= kg pelarut
m = 0,527m
5. Molaritas
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut
dalam tiap liter larutan.
mol zat A mmol zat A
Molaritas zat A = = 1 mL larutan
1 L larutan
Dapat diubah sebagai berikut:
WA x 1000
Molaritas zat A = MA x V
Keterangan:
WA = massa zat A (dalam g)
MA = massa molekul relative zat A (dalam g/mol)
V = volume larutan (dalam mL)
Contoh soal:
Hitunglah molaritas suatu larutan yang dibuat
dengan melarutkan 4,0 g kalsium bromide, CaBr2
dalam air secukupnya untuk memperoleh 200 mL
larutan.
Jawaban:
mol zat terlarut
M=
L larutan
g zat terlarut
g/mol
M= L larutan
4,0 g CaBr2
200 g CaBr2/mol
M= 1L
200 mL x
1000 mL
= 0,10 mol/L = 0,10M
6. Normalitas (N)
Normalitas adalah banyaknya ekuivalen zat
terlarut dalam satu liter larutan.
Contoh soal:
Berapa normalitas larutan HNO3 yang terbuat dari
31,5 gram HNO3 yang ditambah air, sehingga
menjadi 500 mL larutan, bila Ar H =1, N = 14, O=16?
Penyelesaian:
Mr grek zat A
ME = N =
valensi 1 L larutan
63 o,5 mol
= =
1 0,5 L
= 63 = 1N
31,5 g
grek =
63
= 0,5 mol
Contoh soal:
Dalam 155,3 g sampel air kolam ditemukan sekitar
1,7 x 10-4 g fosfat. Berapakah konsentrasi fosfat
tersebut dalam ppm?
Penyelesaian:
1,7 x 10−4 g fosfat
Konsentrasi fosfat = x 106
155,3 g larutan
= 1,1 ppm
V. Prosedur kerja
Mencatat dan memeriksa semua alat yang disiapkan
Mencuci alat dengan sabun agar bersih lalu
membilasnya dengan aquadest
Mengambil bahan yang diperlukan untuk membuat
larutan
Menghitung bahan yang digunakan untuk membuat
larutan dengan konsentrasi sesuai yang ditugaskan
oleh dosen
Menimbang dengan teliti sejumlah bahan (sesuai
hasil perhitungan) menggunakan neraca analitis.
Mengeluarkan bahan yang telah ditimbang lalu
membersihkan neraca analitis
Menambahkan aquadest sedikit demi sedikit sambil
diaduk hingga semua bahan tersebut larut
sempurna
Memindahkan larutan pada gelas kimia ke dalam
labu takar yang berukuran sesuai volume larutan
yang akan dibuat (jangan lupa untuk membilas gelas
kimia beberapa kali)
Menambahkan aquadest hingga tanda batas
miniskus, jika ragu untuk menuang sesuai tanda
batas maka bisa menggunakan bantuan pipet tetes
atau labu semprot
Lalu menghomogenkan larutan dalam labu takar
Memindahkan larutan ke dalam botol berlabel dan
menyimpannya di tempat yang aman
% x bj x 1000
M = V1.M1 = V2.M2
Mr
gr 1000mL
90% x 1,8144 x V2.M2
= mL
gr
L
V1 =
98 M1
mol
10
90 x 1,8144 x 0,5 L . 3M
= 98
L
V1 = 16,662 Mol/liter
mol
900
x 1,8144
= L
98 V1 = O,O9 L
mol
1,633
= L
98 V1 = 90 mL
mol
1,633 mol
= 98 L
= 16,662 mol/L