Anda di halaman 1dari 9

PEMBUATAN LARUTAN STANDAR NITRAT

Kemaal Sayyid Zenyda (230210180033)


Kelompok 10
Kemaal18001@mail.unpad.ac.id

Abstrak
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih yang komposisinya sama
dan tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut yaitu tidak dapat
dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut karena partikel-
partikel penyusunnya berukuran sama. Larutan standar adalah larutan yang diketahui
konsentrasinya secara tepat. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara,
proses dan hasil dari standarisasi larutan nitrat (NO3). Metode yang dilakukan saat
praktikum ialah melarutkan senyawa yang akan distandarisasi dalam air dengan
ditambah senyawa kimia pendukung standarisasi. Dari hasil praktikum didapatkan
nilai standarisasi larutan menggunakan alat spektrofotometer.

Kata Kunci : Larutan Standar, Nitrat, Spektofotometer

PENDAHULUAN standar dan larutan tidak diketahui


yang digunakan dalam titrasi, maka
Larutan Standar kita dapat menghitung konsentrasi
Larutan standar adalah larutan yang larutan tidak diketahui itu (Chang,
telah diketahui konsentrasinya secara 2005).
tepat (Chang, 1998). Konsentrasi Indikator yang baik atau tepat apabila
larutan standar dapat dinyatakan berubah warna tepat pada saat titran
dengan molar (mol/L) atau normal menjadi ekivalen dengan titrat selain
(gram ekuivalen/L) (Rosalia, 2012). itu perubahan warna harus
Standardisasi larutan merupakan terjadidengan mendadak agar tidak ada
proses saat konsentrasi larutan standar keragu-raguan kapan penambahan
sekunder ditentukan dengan tepat titran dihentikan sehingga diperoleh
dengan cara mentitrasi dengan larutan titik akhir titrasi yang jelas. Untuk
standar primer (Kenkel, 2003). Dalam mendapatkan indikator yang baik
percobaan titrasi, suatu larutan yang maka harus dipilih indikator yang
konsentrasinya diketahui secara pasti, mempunyai trayek pH yang mencakup
disebut sebagai larutan standar pH larutan tepat pada atau sangat
(standard solution), ditambahkan mendekati titik ekivalen bahkan trayek
secara bertahap ke larutan lain yang pH indikator tersebut harus memotong
konsentrasinya tidak diketahui, sampai bagian yang sangat curam dari kurva
reaksi kimia antara kedua larutan titrasi (Padmaningrum, 2006).
tersebut berlangsung sempurna. Jika Ada beberapa syarat dalam menjadi
kita mengetahui volume larutan larutan standar, yaitu: harus mudah

1
didapat dan dalam keadaan murni, Larutan standar sekunder (titran)
tidak higroskopis, tidak teroksidasi, biasanya ditempatkan pada buret yang
tidak menyerap udara dan selama kemudian ditambahkan ke dalam
penyimpanan, tidak boleh berubah larutan zat yang telah diketahui
(stabil), mengandung kotoran (zat lain) konsentrasinya secara standar primer
tidak melebihi 0,01%, harus (Rosalia, 2012).
mempunyai berat ekivalen yang tinggi, Kebakuan atau kepastian molaritas
mudah larut dalam pelarut yang sesuai, larutan baku sekunder ditetapkan
reaksinya stoikiometri dan berlangsung langsung terhadap larutan baku primer.
terus menerus (Tim Dosen Kimia, Jika suatu larutan baku sekunder
2012). bersifat stabil dan dikemas/disimpan
Menurut Rosalia (2012), larutan dengan benar, larutan ini dapat
standar dibagi menjadi dua, yaitu berfungsi sebagai larutan baku dan
larutan standar primer dan larutan langsung dapat digunakan tanpa harus
standar sekunder. Larutan standar dibakukan lagi (HAM, 2009).
primer adalah larutan yang telah Kesalahan-kesalahan selama proses
diketahui konsentrasinya (molaritas pembuatan seperti pengeringan,
atau normalitas) secara pasti melalui pengukuran, dan pemindahan zat juga
pembuatan langsung. Larutan standar harus dihindarkan kecuali karena
primer berfungsi untuk kesalahan alat. Akhirnya, larutan yang
menstandarisasi atau membakukan diperoleh akan terukur secara teliti dan
atau untuk memastikan konsentrasi tepat, dan melalui pengemasan atau
larutan tertentu, yaitu larutan yang penyimpanan yang baik akan bertahan
konsentrasinya belum diketahui secara lama (HAM, 2009).
pasti. Larutan ini disebut larutan
standar sekunder. Kalium Nitrat
Berdasarkan kemurniannya larutan KNO3 merupakan suatu senyawa
standar dibedakan menjadi larutan garam yang disusun oleh kation K+
standar primer dan larutan standar dan anion NO3-. Senyawa ini bersifat
sekunder. Larutan standar primer elektrolit kuat dan merupakan suatu
adalah larutan standar yang sumber nitrogen paling penting dialam,
dipersiapkan dengan menimbang dan biasanya kalium nitrar sering disebut
melarutkan suatu zat tertentu dengan sebagai sendawa chili. Karena bersifat
kemurnian tinggi (konsentrasi elektrolit kuat yang mudah terionisasi
diketahui dari massa - volum larutan). menjadi ion-ion, kalium nitrat
Larutan standar sekunder adalah memiliki kelarutan yang tinggi di
larutan standar yang dipersiapkan dalam air, dengan keadaan 400˚C
dengan menimbang dan melarutkan dalam 1l air kalium nitrat yang larut
suatu zat tertentu dengan kemurnian dapat mencapai 133gr, namun
relatif rendah sehingga konsentrasi kelarutannya tidak sebesar NaNO3
diketahui dari hasil standardisasi dengan kondisi yang sama.
(Day,1999). Senyawa ini bersifat senyawa ion yang
disusun oleh ion K+ dan NO3- dengan

2
bentuk kristal putih dan tidak berbau.
Kalium Nitrat memiliki massa molekul
relatif sebesar 101 gr/mol dengan
densitas sebesar 2,109 gr/cm3 dan titik
leleh 3340˚C. Pada saat suhu 4000˚C, Spektofotometer
KNO3 akan terdekomposisi menjadi
KNO2. Saat suhu 400˚C, kelarutannya
133 gr/l dan saat suhu 200˚C
kelarutannya menjadi 316 g/L. Kalium
Nitrat dapat larut dalam air, gliserol,
amonia, dan bersifat Oxidizer atau
Oksidator. Karena sifat Oxidizer nya,
Kalium Nitrat dapat digunakan sebagai
bahan tambahan dalam bahan peledak
seperti blackpowder yang digunakan Gambar 1. Spektofotometer
pada Perang Dunia I oleh pasukan
Spektrofotometri merupakan suatu
tentara amerika.
metoda analisa yang didasarkan pada
Karena Kalium Nitrat adalah senyawa
pengukuran serapan  sinar
ion, maka senyawa ini dapat
monokromatis oleh suatu lajur larutan
ditentukan parameter transpor ion nya
berwarna pada panjang gelombang
sepert kecepatan hanyut, bilangan
spesifik dengan menggunakan
transpor, mobilitas ion, difusi dan
monokromator prisma atau kisi
viskositas dalam Hukum Fick I.
difraksi dengan detektor
Kalium Nitrat dapat larut dalam air
fototube (Underwood, 1999).
dan akan meningkat seiring dengan
Spektrofotometer menghasilkan sinar
meningkatnya suhu. Kelarutannya
dan spectrum dengan panjang
dalam air adalah 133gr/l (400˚C) dan
gelombang tertentu dan fotometer
316gr/l (200˚C), tetapi tidak larut
adalah alat pengukur intensitas cahaya
dalam alkohol dan tidak beracun
yang ditransmisikan atau diabsorbsi.
Larutan encer hampir netral,
Pada spektrofotometer, panjang
menunjukkan pH 6,2 pada 14°C untuk
gelombang yang benar-benar terseleksi
larutan 10% bubuk komersial keadaan
dapat diperoleh dengan bantuan alat
ini tidak begitu higroskopis dengan
pengurai cahaya seperti prisma. Suatu
menyerap sekitar 0,03% air dalam
spektrofotometer tersusun dari sumber
80% kelembaban relatif lebih dari 50
spektrum tampak yang kontinyu,
hari. Senyawa ini merupakan Oxidizer
monokromator, sel pengabsorbsi untuk
yang baik.
larutan sampel blanko dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan absorbsi
antara sampel dan blanko ataupun
pembanding (Khopkar, 2002).       

METODE PRAKTIKUM

3
konsentrasi larutan standar 5ppm.
Praktikum ini dilakukan pada hari Larutan diencerkan dengan aquadest
Selasa, 15 Oktober 2019 di hingga 30ml. dari labu konsentrasi
Laboratorium Biogeokimia Gedung 3 3ppm, diambil larutan sesuai volume
Lantai 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu yang dibutuhkan. Masing-masing
Kelautan Universitas Padjadjaran pada dimasukkan ke dalam labu ukur 25ml.
pukul 13.00 WIB. Larutan kemudian diencerkan lagi
Alat yang digunakan dalam praktikum hingga volumenya 25ml menggunakan
ini yaitu neraca analitik berfungsi aquadest. Setelah itu larutan
untuk menimbang bahan padatan dipanaskan di atas hot plate hingga
kimia dengan ketelitian mencapai 4 volumenya 2ml dan ditambahkan 1ml
digit, labu ukur untuk membuat atau asam fenol disulfonik sebagai senyawa
mengencerkan larutan, pipet ukur pendukung uji.
untuk memindahkan larutan secara Larutan kemudian diuapkan pada
terukur, spektofotometer sebagai alat water bath dengan suhu 80˚C selama 2
untuk mengukur arbsobansi, hot plate menit. Didinginkan sejenak, kemudian
untuk memanaskan larutan, water bath larutan ditambahkan NH4OH 10% dan
untuk menguapkan larutan, dan diencerkan kembali menggunakan
komputer untuk melihat hasil aquadest hingga bervolume 25ml.
arbsobansi. Larutan didiamkan selama 30 menit
Sedangkan bahan yang digunakan untuk menstabilkan reaksi yang terjadi
dalam praktikum ini yaitu KNO3 dan diukur pada spektrofotometer
sebagai senyawa kimia yang akan dengan gelombang (λ) 450nm.
distandarisasi, aquadest sebagai
pengencer larutan, NH4OH 10% dan HASIL DAN PEMBAHASAN
Asam Fenol Disulfonik sebagai reagen
yakni senyawa kimia pendukung Hasil
standarisasi.

Pembuatan Larutan Standar Nitrat

Prembuatan larutan standar nitrat


berkonsentrasi 100ppm diawali dengan
menimbang 0,0361 gram padatan
KNO3(s) menggunakan neraca analitik
yang telah dikalibrasi sebelumnya.
Kemudian dimasukan kedalam labu
ukur 50ml dan dilarutkan dengan
aquadest hingga volumenya 30ml.
Kemudian diambil 3,5ml larutan
tersebut memakai pipet ukur dan
dimasukkan ke dalam labu ukur 50ml
lainnya untuk tetap mendapatkan

4
0.6
0.4
0.2
0
Kel. 6 Kel. 7 Kel. 8 Kel. 9 Kel. 10

Column2

Gambar 3. Kurva standar nilai arbsobansi shift 1

Nilai yang tertera pada grafik


diperoleh dari merrata-ratakan nilai
data yang diperoleh masing-masing
kelompok.
Gambar 2. Data Hasil Absorbansi dari
Spektrofotometer Shift 2. Pembahasan
Saat output dari spektrofotometri di
layar komputer memunculkan 3 nilai Pengenceran yaitu suatu cara atau
data, berikut data yang kami rekap metode yang diterapkan pada suatu
sebagai data kelompok : senyawa dengan jalan menambahkan
pelarut yang bersifat netral, lazim
Tabel 1. Nilai arsobansi kelompok 1 dipakai yaitu aquadest dalam jumlah
Read Abs Nm(λ) tertentu. Penambahan pelarut dalam
1. 0,4152 425nm suatu senyawa dan berakibat
2. 0,4159 425nm menurunnya kadar kepekatan atau
3 0,4168 425nm tingkat konsentrasi dari senyawa yang
dilarutkan/diencerkan (Brady,1999).
Tabel 2. Nilai arsobansi shift 1 Mengencerkan larutan umumnya
Read Abs Nm(λ) moralitas larutan yang akan dilarutkan
Kel. 6 0,3387 425nm dan yang telah diencerkan dapat
Kel. 7 0,2110 425nm menggunakan rumus:
Kel. 8 0,2453 425nm V 1 . N 1=V 2 . N 2
Kel. 9 0,2268 425nm V 1 adalah volume dari zat sebelum
Kel. 10 0,4159 425nm diencerkan, N 1 adalah normalitas zat
sebelum pengenceran, V 2 adalah
volume total pelarut, dan N 2 adalah
moralitas zat setelah pengenceran.

Diketahui:
 N1 = 5

5
 N2 = 1 menggunakan spektofotometer dengan
 V 2 = 25ml panjang gelombang 425nm.
Panjang gelombang yang digunakan
Ditanyakan: Volume zat sebelum untuk analisis kuantitatif adalah
diencerkan panjang gelombang yang mempunyai
absorbansi maksimal. Ada beberapa
Jawab: alasan mengapa harus menggunakan
V 1 . N 1=V 2 . N 2 panjang gelombang maksimal, yaitu
V 1 x 5 = 25 x 1 yang pertama, pada panjang
V 1= 5 gelombang maksimal kepekaannya
juga maksimal karena pada panjang
gelombang maksimal tersebut,
Jadi, dibutuhkan 5 ml larutan standar
perubahan absorbansi untuk setiap
nitrat.
satuan konsentrasi adalah yang paling
Lalu, berdasarkan hasil pengamatan
besar.
yang telah dilakukan, ketika terjadi
Larutan dimasukan kedalam kuvet
penambahan NH4OH 10% setelah
yang bersih sampai terisi volumenya.
larutan pengenceran ditambahkan
Pembersihan kuvet dilakukan agar
asam fenol disulfonik dan diuapkan
tidak mengurangi transmisi cahaya dan
pada water bath, larutan berubah
nilai absorbansinya menjadi akurat.
warna dari yang sebelumnya bening
Sidik jari, lemak atau pengendapan zat
menjadi warna kuning terang.
pengotor pada dinding sel akan
mengurangi transmisi. Jadi sel-sel itu
harus bersih sekali sebelum dipakai
(Skoog dan West, 1971).
Warna larutan yang diperoleh
disebabkan karena KNO3 merupakan
larutan standar primer, yaitu larutan
yang mengandung zat padat murni
yang konsentrasi larutannya diketahui
secara tepat melalui metode gravimetri
(perhitungan massa), dapat digunakan
untuk menetapkan konsentrasi larutan
lain yang belum diketahui. Nilai
konsentrasi dihitung melalui
perumusan sederhana, setelah
Gambar 3. Larutan Standar Nitrat dilakukan penimbangan teliti dari zat
pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam
Setelah larutan dihomogenkan dan volume tertentu. Larutan standar
didiamkan selama 30 menit, larutan primer adalah larutan dimana dapat
segera dihitung nilai abrorpansinya diketahui kadarnya dan stabil pada
proses penimangan, pelarutan, dan
penyimpanan. KNO3 yang diencerkan

6
dengan air dan ditambah asam fenol arsobansi yang diukur menggunakan
disulfonik menyebabkan senyawa spektofotometer sebesar 0,4159
larut. dengan panjang gelombang 425nm.
Semua nitrat larut dalam air. Kalium
nitrat merupakan komponen bubuk Daftar Pustaka
hitam teroksidasi (disuplai
oksigen).Sebelum fiksasi industri Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas
nitrogen skala besar (proses Haber). Asas dan Struktur. Binarupa
Sumber utama kalium nitratadalah Aksara. Bandung.
deposit yang mengkristalisasikan dari Chang, R.1998.Chemistry 6 th.
dinding goa atau mengalirkan bahan Ed.McGraw-Hill.Inc.USA.
organik yang membusuk. Chang, R. 2005. Kimia Dasar Konsep-
Lalu pada pembacaan hasil arsobansi Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid
diperoleh 3 angka yakni 0,4152, 2. Erlangga. Jakarta.
0,4159 dan 0,4168. Dari ketiga angka Day, R.A. dan Underwood, A. L.
tersebut kemudian dirata-ratakan dan 2002. Analisis Kimia
mendapat hasil yakni 0,4159. Kuantitatif. Erlangga, Jakarta.
Pembacaan hasil arbsobansi yang HAM, Mulyono. 2009. Membuat
diulang sebanyak 3 kali dengan jeda Reagen Kimia di
waktu selama 10 detik ditunjukan agar Laboratorium. PT Bumi
diperoleh angka yang tepat. Aksara. Jakarta.
Dari data yang diperoleh tiap shift, Kenkel, John. 2003. Analytical
data di bentuk menjadi kurva standar. Chemistry for Technicians.
Kurva standar merupakan standar dari Lewis Publishers. Washington.
sampel tertentu yang dapat digunakan Khopkar. 2002. Konsep Dasar Kimia
sebagai pedoman ataupun acuan untuk Analitik. UI Press. Jakarta.
sampel tersebut pada percobaan. Padmaningrum, Regina Tutik. 2006.
Pembuatan kurva standar bertujuan Makalah pada Kegiatan
untuk mengetahui hubungan antara Pengabdian kepada
konsentrasi larutan dengan nilai Masyarakat “Pelatihan bagi
absorbansinya sehingga konsentrasi Laboran IPA
sampel dapat diketahui. SMA”.Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta.
KESIMPULAN Tim Dosen Kimia. 2012. Analisis
Berdasarkan praktikum yang telah Kimia.
dilakukan, diperoleh hasil bahwa nitrat Rosalia, S. 2012. Analisis Kimia.
dengan bantuan aquadest dapat larut di http://shintarosalia.lecture.ub.ac.id/file
larutan asam sehingga membentuk s/2012/09/KD-meeting-11-12.pdf
larutan baku primer dan nilai rata-rata diakses 21 Oktober 2019.

7
LAMPIRAN

Memipet larutan KNO3 agar Mengencerkan larutan dengan Dipanaskan di atas hot plate hingga
diperoleh ppm. akuades hingga volumenya 30ml. volumenya 2ml.

Ditambahkan 1ml asam fenol Diuapkan dalam water bath dengan Didinginkan kemudian ditambah
disulfonik. suhu 80˚C selama 2 menit. larutan NH4OH 10%.

8
Larutan dalam kuvet dimasukan Pembacaan nilai arbsobansi diulang
kedalam spektofotometer untuk 3x dan dicatat hasilnya.
dibaca nilai arsobansinya.

Anda mungkin juga menyukai