Anda di halaman 1dari 6

ARTIFICIAL SEA WATER

Kemaal Sayyid Zenyda (230210180033)


Kelompok 10
Kemaal18001@mail.unpad.ac.id

Abstrak
Artificial Sea Water atau Air Laut Buatan adalah campuran dari senyawa kimia berupa
garam mineral terlarut dalam air yang mensimulasikan air laut, yaitu merubah unsur
didalamnya sehingga menyerupai air laut. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
proses pembentukan air laut buatan dan nilai salinitas yang ada didalamnya. Praktikum
ini menggunakan ASW Salt Mix+ yang mengandung beberapa senyawa kimia yang
dilarutkan. Metode yang dilakukan saat praktikum ialah melarutkan garam mineral ke
dalam air dengan dua metode, yaitu dengan cara mengaduk langsung menggunakan
spatula dan dengan alat hot plate with magnetic stirrer untuk mengaduk larutan itu
hingga homogen. Dengan menggunakan kedua alat yang berbeda itu diperoleh
perbedaan hasil partikel padatan yang terlarut dan tingkat kekeruhan dari kedua larutan
itu. Dari hasil praktikum didapatkan nilai salinitas masing-masing larutan yang diukur
menggunakan refraktometer.

Kata Kunci : Artificial Sea Water, Homogen, Salinitas.

PENDAHULUAN payah menuju daerah pesisir, yang


dinamakan Air Laut Buatan (Artificial
Laut adalah kumpulan air asin dalam Sea Water).
jumlah yang banyak dan luas yang Air Laut Buatan pada dasarnya
menggenangi dan membagi daratan merupakan air tawar yang dibubuhi
atas benua atau pulau. Menurut definisi beberapa zat kimia sehingga
hukum, laut adalah keseluruhan air laut kandungan unsur-unsur kimianya sama
yang berhubungan secara bebas di seperti air laut asli. Salinitas air laut
seluruh permukaan bumi. Lebih dari buatan rata-rata menunjukan di angka
70% atau 140 juta mil persegi 1,035 bila diukur pada refraktometer
permukaan bumi ditutupi oleh lautan. yang memiliki arti air laut buatan
Melalui perbandingan wilayah diatas, mengandung garam sebanyak 3,5kg per
terkadang sulit untuk mendapatkan air 1000l air. Air laut buatan juga memiliki
laut sebagai sampel uji terlebih bagi pH antara 8,0 hingga 8,3 (U.S.
manusia yang hidup ditengah daratan Geological Survey, 2016).
yang memakan waktu lama untuk Menurut A. Dwiponggo dalam buku
melakukan perjalanan menuju daerah Akuarium dan Ikan Hias, air laut buatan
pesisir. Untuk itulah, ilmuan bisa dibuat sendiri menggunakan air
menemukan cara bagaimana cara tawar biasa. Dengan pemilihan unsur-
mendapatkan air laut tanpa harus susah unsur pendukung akan terbentuk air

1
laut buatan yang sifat-sifat kimianya Kalsium Klorida (CaCl2 H2 O) yang
serupa dengan air laut sesungguhnya. dilarutkan dalam air tawar. Kedua jenis
Keunggulan dari air laut buatan ini kandungan itu kemudian dicampur agar
yaitu airnya lebih steril dan tidak membentuk air laut buatan dengan
tercemar hama penyakit dan juga kandungan senyawa garam kompleks
terdapat kekurangan air laut buatan yang terlarut didalamnya (Yudi, dkk.,
yaitu tidak terdapat mikroorganisme 2019).
kecil seperti plankton (zooplankton dan Penggunaan air tawar pun tidak boleh
fitoplankton) sehingga menimbulkan air tawar yang mengandung kaporit,
pada organisme pemakan ikan akan karena dapat merubah reaksi kimia
mengalami perubahan sikap karena yang terjadi di dalamnya.
konsumsi makanannya tidak sesuai.
Namun organisme tetap dapat hidup
didalamnya karena suasana lingkungan METODE PRAKTIKUM
kimianya tidak berbeda jauh dengan
suasana lingkungan kimia air laut Praktikum ini dilakukan pada tanggal 1
sesungguhnya. Oktober 2019 di Laboratorium
Air laut buatan terbuat dari garam- Biogeokimia Gedung 3 Lantai 2
garam yang dilarutkan pada air tawar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
yang telah diendapkan sebelumnya. Universitas Padjadjaran pada jam 15.00
Garam-garam yang terlarut diantaranya WIB.
Natrium Klorida (NaCl), Magnesium Alat yang digunakan dalam praktikum
Sulfat (MgSO4 6H2 O), Kalium Klorida ini yaitu beaker glass berjumlah dua
(KCl), Natrium Bromida (NaBr), untuk menampung air tawar yang
Kalium Bifosfat (KH2 PO4 ), dan direaksikan dengan senyawa garam
Kalium Iodida (KI). Tujuan dari terlarut, spatula untuk mengaduk
pengendapan air tawar ini adalah agar larutan, hot plate with magnetic stirrer
kotoran atau partikel yang ada di air untuk mengaduk larutan, pipet tetes
dapat memadat dan mengendap, untuk mengambil sample air laut
sehingga suspensi materi yang tidak buatan dan refraktometer untuk
dibutuhkan dapat disingkirkan karena mengukur salinitas air laut buatan.
telah mengendap (Kester, dkk., 1967). Sedangkan bahan yang digunakan
Terdapat dua jenis partikel yang ada di dalam praktikum ini merupakan
air, yaitu suspensi dan terlarut. Partikel pencampuran garam-garam alami
suspensi akan mengendap jika penyusun air laut dengan takaran
didiamkan, namun partikel yang tertentu yang bernama ASW Salt Mix+
terlarut akan tetap terlarut dalam air dan yang diformulasikan untuk melengkapi
susah dipisahkan, sehingga kebutuhan nutrisi makro organisme dan
memerlukan proses kimiawi di terbebas dari bahan toxic.
laboratorium.
Senyawa kimia yang terkandung di
dalam air laut buatan juga terdapat

2
Pembentukan Air Laut Buatan yang berisi air laut buatan di atas
Pertama piringan alat. Atur waktu selama ± 10
menit dan amati perubahannya.
Pembentukan air laut buatan yang Setelah sesuai dengan ketentuan waktu,
pertama dilakukan dengan mengambil ambil sample menggunakan pipet tetes
1 liter air tawar dan ditampung ke lalu masukan sample ke dalam
dalam beaker glass. refraktometer yang telah dikalibrasi
Kemudian menimbang 42 gram ASW untuk melihat nilai salinitasnya.
Salt Mix+ menggunakan neraca
analitik yang telah dikalibrasi lalu HASIL DAN PEMBAHASAN
dimasukan ke dalam beaker glass.
Diaduk campuran tersebut Hasil
menggunakan spatula agar partikel Pada pembentukan air laut buatan
padatannya larut selama ± 10 menit. pertama setelah diaduk selama 10 menit
Amati kelarutan garam nya tiap menit. air menjadi sedikit berwarna keruh dan
Setelah sesuai dengan ketentuan waktu, didasar dari wadah masih terdapat
ambil sample menggunakan pipet tetes partikel garam yang belum terlarutkan.
lalu masukan sample ke dalam Ketika diukur menggunakan
refraktometer yang telah dikalibrasi refraktometer menunjukan angka 30.
untuk melihat nilai salinitasnya. Sementara pada pembentukan air laut
buatan yang menggunakan alat, ketika
Pembentukan Air Laut Buatan selesai diperhatikan warna air tidak
Kedua lebih keruh dari yang pertama dan
partikel yang mengendap atau belum
Langkah yang dilakukan sama seperti terlarutkan pun tidak sebanyak yang
sebelumnya, yaitu memasukan 1 liter pertama.
air ke dalam beaker glass dan
menimbang 42 gram ASW Salt Mix+ Pembahasan
pada neraca analitik yang telah Pada pembuatan larutan pertama
dikalibrasi lalu dilarutkan ke dalam dengan mengaduk secara manual, air
nya. laut buatan tampak lebih keruh dan
Perbedaan pada langkah yang kedua ini partikel ASW Salt Mix+ mengendap
adalah di tahap melarutkan butiran lebih banyak dibandingkan dengan
garam nya dimana digunakan alat yang pembuatan larutan kedua dengan
bernama hot plate with magnetic stirrer menggunakan alat hot plate with
untuk mengaduk larutan. magnetic stirrer.
Setelah kabel alat tersambung ke dalam Hot plate with magnetic stirrer
sumber listrik, alat diatur skalanya memiliki prinsip kerja berupa piringan
dengan memilih angka 2 pada bagian (plate) yang dapat dipanaskan dan
panas dan memilih “max” pada bagian hubungan antara dua magnet yaitu,
RPM. magnet yang dihubungkan pada motor
Masukkan kepingan magnet ke dalam dan magnet pengaduk (stir bar) yang
beaker glass dan letakkan beaker glass

3
dimasukkan dalam wadah sehingga dapur (NaCl). Kurangnya kandungan
mampu mempercepat pengadukan. garam terlarut pada air laut buatan bisa
Jadi, walaupun pada dasarnya garam disebabkan karena kurangnya massa
adalah zat yang bersifat ionik, yaitu ASW Salt Mix+ yang dibubuhkan
dapat larut karena molekul air menarik ataupun pencampuran air laut buatan
sisi-sisi ionik dari molekul garam, tidak homogen dengan sempurna,
dalam pembuatan air laut buatan terutama pada air laut buatan kedua
dengan penggunaan hot plate with yang hasil akhirnya cukup bertentangan
magnetic stirrer ini akan sangat lebih dengan tingkat kekeruhan yang lebih
efisien dibandingkan dengan sedikit namun salinitasnya lebih kecil
pengadukan secara manual pula dibanding air laut buatan pertama.
menggunakan spatula.
Timbulnya efek panas yang dihasilkan KESIMPULAN
dari hot plate with magnetic stirrer juga Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh
akan membuat partikel garam akan pemahaman bahwa air laut buatan
lebih mudah untuk larut. adalah suatu objek yang terbuat dari
Nilai salinitas yang telah diukur pada pelarutan senyawa garam pada air
kedua air laut buatan ini menunjukkan tawar yang secara fisik menyerupai air
angka yang berbeda pula, pada laut namun secara kimia berbeda dari
pembuatan larutan pertama angka air laut karena air laut dinamis dan
menunjukkan nilai salinitas 30 mengandung senyawa lebih kompleks.
sementara pembuatan larutan kedua
yang menunjukkan angka 40. Daftar Pustaka
Hal inilah yang menyebabkan air laut Dwiponggo, A. 1983. Akuarium dan
buatan kedua menyerupai air laut Ikan Hias. Jakarta : Penebar
sesungguhnya. Keuntungan pembuatan Swadaya.
air laut buatan dengan menggunakan Kester, DR, Duedall. IW, Connors, DN
hot plate with magnetic stirrer lainnya dan Pytkowicz, RM. 1967.
yakni pencampuran dapat dilakukan Persiapan Air Laut Buatan.
dengan menghemat waktu, tenaga, dan Limnologi dan Oseanografi 12,
larutan akan lebih homogen. 176-178.
Hal ini menunjukkan bahwa kandungan United States Geological Survey. 2016.
garam yang terlarut pada air laut buatan Citra Satelit Landsat 8
baik yang pertama maupun yang kedua Operational Land Imager
tidak sebanyak air laut sesungguhnya kolom R6. USA: USGS.
yang memiliki kadar garam rata-rata Yudi, Nurul Ihsan, dkk. 2019. Panduan
3,5%. Artinya dalam 1 liter atau 1000 Praktikum Oseanografi Kimia.
mL air laut terdapat 35 gram garam Jatinangor.
terutama tapi tidak seluruhnya, garam

4
Lampiran

No. Gambar Penjelasan Gambar


1. 1000ml Air tawar yang ditempatkan di beaker
glass untuk direaksikan dengan ASW Salt Mix+.

2. Menimbang ASW Salt Mix+ seberat 42gr


menggunakan neraca analitik.

3. ASW Salt Mix+ yang telah ditimbang ditaruh ke


dalam wadah.

4. Menuangkan padatan garam air laut ke salahsatu


beaker glass.

5. Mengaduk menggunakan spatula selama 10


menit.
(Larutan 1)

6. ASW Salt Mix+ yang terdiri dari komposisi


garam mineral yang terkandung di dalam laut.

5
7. Alat refraktometer untuk mengukur salinitas.

8. Beaker glass yang lain yang terdapat kandungan


air lautnya dilarutkan menggunakan alat.
(Larutan 2)

9. Hasil pengukuran Larutan 1 menggunakan


Refraktometer.

10. Hasil pengukuran Larutan 2 menggunakan


Refraktometer.

Anda mungkin juga menyukai