Anda di halaman 1dari 10

DO WINKLER

Kemaal Sayyid Zenyda (230210180033)


Kelompok 10
Kemaal18001@mail.unpad.ac.id

Abstrak
Oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air
yang berasal dari fotosintesis tumbuhan yang mengandung klorofil dan absorpsi
atmosfer. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari proses difusi udara
bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut. Proses
penyerapan makanan oleh mahkluk hidup dalam air merupakan peranan penting dari
kadar oksigen terlarut dalam air. Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua makhluk
hidup perairan untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang
kemudian menghasilkan energi untuk tumbuh dan berkembang. Untuk mengetahui
kualitas air dalam suatu perairan, dapat dilakukan dengan mengamati beberapa
parameter kimia seperti oksigen terlarut. Semakin banyak kadar oksigen terlarut maka
kualitas air semakin baik, jika kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan
menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja
terjadi dan menyebabkan kualitas perairan menjadi kurang baik. Tujuan dari
praktikum ini yaitu untuk mengetahui kadar oksigen terlarut dengan metode winkler.
Metode yang dilakukan saat praktikum ialah tirasi dengan cara metode winkler yang
pada umumnya digunakan untuk menentukan kadar oksigen terlarut. Prinsipnya
dengan menggunakan titrasi iodometri, yaitu titrasi redoks yang melibatkan titrasi
iodin yang diproduksi dalam reaksi dengan larutan standar natrium tiosulfat. Dari
hasil praktikum dapat diketahui nilai pengukuran analisis kandungan oksigen terlarut
pada senyawa uji.

Kata Kunci : Kadar oksigen terlarut, Parameter, Winkler.

PENDAHULUAN gerakan air di perairan seperti


umumnya ombak (Asnawi, 1984).
Oksigen terlarut (DO – Dissolved Oksigen terlarut mempunyai peranan
Oxygen) adalah jumlah mg/l gas sangat penting di dalam aktivitas
oksigen yang terlarut di dalam air. kehidupan suatu organisme, seperti
Oksigen terlarut di dalam air dapat respirasi dan proses dekomposisi
berasal dari proses fotosintesis oleh bahan organik oleh decomposer
fitoplankton atau tanaman air lainnya, (Goldman & Horne, 1983).
difusi dari udara, proses asimilasi,

1
DO yang diukur pada suatu perairan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3)
menentukan dalam proses penyerapan dan menggunakan indikator larutan
makanan oleh mahkluk hidup dalam amilum. Reaksi kimia yang terjadi
air. Semakin banyak jumlah DO dapat dirumuskan sebagai berikut :
(Dissolved Oxygen), maka kualitas air MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2NaCl
semakin baik yang disebabkan 2Mn(OH)2 + O2 2MnO2 + 2 H2O
terjadinya proses fotosintesis dan H
MnO2+2KI+2H2O + Mn(OH)2+I2+2KOH
menghasilkan glukosa yang I2 + 2Na2S2C3 Na2S4O6 + 2 NaI
dimanfaatkan sebagai bahan makanan
oleh makhluk hidup. Jika kadar
oksigen terlarut yang terlalu rendah, METODE PRAKTIKUM
akan menimbulkan bau yang tidak
sedap akibat degradasi anaerobik yang Praktikum ini dilakukan pada hari
terjadi (Salmin, 2000). Selasa, 19 November 2019 di
Di samping oksigen dibutuhkan oleh Laboratorium Biogeokimia Gedung 3
semua organisme untuk pernafasan, Lantai 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu
proses metabolisme atau pertukaran Kelautan Universitas Padjadjaran pada
zat yang kemudian menghasilkan pukul 13.00 WIB.
energi untuk tumbuh dan berkembang, Alat yang digunakan dalam praktikum
oksigen juga dibutuhkan untuk ini yaitu botol winkler untuk
oksidasi bahan-bahan organik dan mengambil sampel uji, kertas saring
anorganik dalam proses aerobik. untuk menyaring sampel uji, pipet
Sumber utama oksigen dalam suatu tetes untuk mengambil senyawa
perairan berasal dari suatu proses pendukung uji, pipet hisap dan bola
difusi dari udara bebas dan hasil hisap untuk mengambil larutan
fotosintesis organisme yang hidup terukur, corong kaca untuk
dalam perairan tersebut (Salmin, memindahkan larutan ke wadah lain,
2000). gelas ukur untuk menampung senyawa
Metoda titrasi dengan cara uji terukur, labu Erlenmeyer untuk
winkler secara umum banyak menaruh senyawa uji dan alat titrasi
digunakan untuk menentukan kadar untuk menitrasi senyawa pendukung
oksigen terlarut. Prinsipnya dengan uji.
menggunakan titrasi iodometri. Sampel Sedangkan bahan yang digunakan
yang akan dianalisis terlebih dahulu dalam praktikum ini yaitu air kolam
ditambahkan larutan MnCl2 den NaOH FPIK UNPAD sebagai sampel yang
- KI, sehingga akan terjadi endapan diuji, larutan MnSO4, reagen O2,
Mn02. Dengan menambahkan H2SO4 larutan H2SO4 dan larutan natrium
atan HCl maka endapan yang terjadi tiosulfat (Na2S2O3) sebagai senyawa
akan larut kembali dan juga akan pendukung uji atau indikator sampel
membebaskan molekul iodium (I2) uji
yang ekivalen dengan oksigen terlarut.
Iodium yang dibebaskan ini
Prosedur Titrasi DO Winkler
selanjutnya dititrasi dengan larutan

2
2mL larutan H2SO4 menggunakan pipet
Pertama-tama mengambil sampel air tetes kemudian dihomogenkan.
kolam yang berada di FPIK Selanjutnya mengambil sebanyak
menggunakan botol winkler hingga 50mL larutan yang terdapat di botol
penuh (volume botol winkler 120mL), winkler dan dipindahkan ke dalam
pastikan saat memasukkan sampel gelas ukur menggunakan corong kaca.
airnya tanpa menyertakan gelembung Perlakuan terakhir yaitu memindahkan
udara. Lalu tambahkan sampel larutan senyawa uji ke dalam labu
pendukung uji berupa 1mL MnSO4 Erlenmeyer dan menyiapkan untuk
dan 1mL reagen O2 menggunakan dititrasi menggunakan larutan natrium
pipet tetes masing-masing larutan lalu tiosulfat (Na2S2O3) 0,02N hingga
tutup kembali botol winkler tersebut warna larutan senyawa uji bening
yang rapat. Diamkan selama 15 menit. kembali. Catat volume larutan natrium
Setelah didiamkan selama 15 menit, tiosulfat (Na2S2O3) yang digunakan
tambahkan ke dalam botol winkler untuk prosedur titrasi ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Berikut dihitung nilai nilai oksigen terlarut (DO) pada kelompok menggunakan
rumus sebagai berikut.

8000∙ Volume Na 2 S 2O 3 ∙ Normalitas Na2 S 2O 3


mg
DO ( ) = Volume Botol−2
l 50 ml ∙
Volume Botol

Dengan volume larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) sebelum titrasi adalah 17,2mL
dan setelah titrasi adalah 13,2mL sehingga volume yang digunakan untuk perhitungan
adalah selisih dari volume awal dikurangi volume akhir, yaitu sebanyak 4mL.
Normalitas dari larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) diketahui yaitu 0,02 dan volume
botol winkler yang digunakan bervolume 120mL, sehingga nilai-nilai yang
dimasukkan ke dalam perhitungan yaitu

8000∙ 4 ∙ 0,02
mg
DO ( ) = 120−2
l 50 ∙
120
640
= 49,1666667
≈ 13,0169

3
mg
Jadi, nilai oksigen terlarut pada sampel yang kelompok kami uji bernilai 13,0169
.
l
Kemudian disajikan dalam bentuk tabel hasil akhir nilai oksigen terlarut dari
angkatan dan disajikan perbandingan DO dalam bentuk grafik dari masing – masing
kelompok.

Tabel 1. Nilai Dissolved Oxygen (DO) angkatan.


Kelompok Sampel Air mg
Dissolved Oxygen (DO) ( )
l
1. 9,764
2. 13,0169
3. 13,0612
4. 13,0169
5. Air Kolam FPIK UNPAD 13,0187
6. 9,7626
7. 17,8985
8. 16,2712
9. 9,7959
10. 13,0169

Nilai DO Angkatan
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nilai DO

Gambar 1. Grafik Perbandingan Nilai DO dari masing-masing kelompok..

4
Pembahasan Faktor kedalaman juga mempengaruhi
ketersediaan oksigen terlarut pada
Oksigen adalah salah satu unsur kimia suatu wilayah perairan. Dengan
penunjang utama kehidupan. Dalam bertambahnya kedalaman akan terjadi
wilayah perairan, oksigen digunakan penurunan kadar oksigen terlarut,
biota perairan untuk proses respirasi karena proses fotosintesis semakin
dan menguraikan zat organik oleh berkurang dan kadar oksigen yang ada
mikroorganisme yang bersifat banyak digunakan untuk pernapasan
dekomposer. dan oksidasi bahan-bahan organik dan
Ketersediaan oksigen dalam suatu anorganik.
perairan sangat mempengaruhi Keperluan organisme terhadap oksigen
organisme dalam perairan tersebut relatif bervariasi tergantung pada jenis
untuk hidup. dan aktifitasnya. Kandungan oksigen
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm
atau DO) dibutuhkan oleh semua dalam keadaan nornal dan tidak
makhluk hidup untuk mekanisme tercemar oleh senyawa beracun.
pernapasan, proses metabolisme atau Kandungan oksigen terlarut minimum
pertukaran zat yang kemudian ini sudah cukup mendukung kehidupan
menghasilkan energi untuk organisme (Swingle, 1968).
pertumbuhan dan perkembangan. Pada keadaan ideal, kandungan
Selain itu, oksigen juga dibutuhkan oksigen terlarut tidak boleh kurang
untuk oksidasi bahan-bahan organik dari 1,7 ppm selama waktu 8 jam
dan anorganik dalam proses aerobik. dengan sedikitnya pada tingkat
Sumber utama oksigen dalam suatu kejenuhan sebesar 70% (Huet, 1970).
perairan berasal sari suatu proses difusi Oksigen terlarut dalam suatu perairan
dari udara bebas dan hasil fotosintesis dapat dianalisis atau ditentukan dengan
organisme yang hidup dalam perairan Metode titrasi Winkler.
tersebut (Salmin, 2000). Faktor yang Pada praktikum ini, hal yang pertama
mempengaruhi difusi oksigen dari dilakukan adalah dengan mengambil
udara, tergantung kekeruhan air, suhu, sampel di Kolam Kampus FPIK
salinitas, pergerakan massa air dan UNPAD yang berkoordniat di
udara seperti arus, gelombang dan 6.922478, 107.770658 menggunakan
pasang surut pada perairan wilayah botol khusus titrasi winkler. Botol ini
laut. Odum (1971) menyatakan bahwa terbuat dari kaca. Kaca merupakan
kadar oksigen dalam air laut akan suatu alat yang terbuat dari campuran
bertambah dengan semakin rendahnya silika oksida yang sifatnya sukar
suhu dan berkurang dengan semakin bereaksi dengan senyawa apapun
tingginya salinitas. Pada lapisan walaupun dengan suhu yang agak
permukaan, kadar oksigen akan lebih tinggi. Selain itu, penggunaan kaca
tinggi, karena adanya proses difusi sebagai alat pereaksi sampel juga agar
antara air dengan udara bebas serta lebih mudah dalam pengamatan.
adanya proses fotosintesis.

5
Saat mengambil sampel air di kolam, NaOH dan KI. Reaksi yang
posisi botol winkler harus dicelupkan ditimbulkan dari perlakuan ini yaitu
perlahan dalam posisi miring. terbentuk reaksi seperti awan yang
Tujuannya agar saat sampel air masuk merupakan pembentukkan Iodium
seluruhnya ke dalam botol winkler dirumuskan:
tidak disertai dengan gelembung
oksigen untuk mendapatkan sampel MnO2+2H2O+2KI→Mn(OH)2+I2+2KOH
yang homogen, yaitu dilakukan
pengambilan sampel yang representatif MnO2 merupakan endapan yang
berupa sampel yang dapat mewakili terbentuk seperti gumpalan. Larutan
pada daerah purposif sekitarnya. kemudian didiamkan selama ± 10
Dengan pengambilan sampel yang hingga 15 menit agar reaksi
representatif data hasil pengujian dapat penggumpalan endapan stabil.
menggambarkan kualitas lingkungan Setelah didiamkan, senyawa uji
yang mendekati kondisi sesungguhnya. kemudian ditambahkan H2SO4.
Selain itu, tidak dilibatkannya Penambahan H2SO4 ke dalam air selalu
gelembung oksigen kedalam sampel menghasilkan panas. Panas ini
yang dimasukkan ke dalam botol menyebabkan temperatur air naik.
karena yang akan diuji adalah oksigen Kelarutan gas iodium (I2) dalam air
terlarut dalam air dan untuk berkurang bila temperatur naik.
menghindari kontak antara oksigen Penambahan H2SO4 menyebabkan
terlarut yang terdapat didalam air penggumpalan endapan yang terjadi
dengan oksigen yang terdapat diluar akan larut kembali dan juga akan
wilayah perairan yang bersinggungan menyebabkan kenaikan temperatur air
dengan permukaan air. Oksigen yang sehingga gas I2 menguap yang ekivalen
terkandung dalam udara jauh lebih dengan oksigen terlarut. Iodium yang
banyak dibandingkan dengan oksigen dibebaskan ini selanjutnya dititrasi
yang terlarut dalam air. (Strickland & dengan larutan standar natrium
Parsons, 1972). tiosulfat (Na2S2O3).
Selanjutnya menambahkan masing- Titrasi dilakukan pada buret dengan
masing dan menghomogenkan larutan memindahkan larutan senyawa uji
MnSO4 50% dan reagen O2. pada labu Erlenmeyer. Larutan natrium
MnSO4 + H2O → Mn(OH)2 + H2SO4 tiosulfat dioksidasi menjadi tetrationat
Saat ditambahkan MnSO4, O2 yang dan I2 direduksi menjadi I¯.
berada di sampel air akan diikat untuk Titrasi dihentikan pada saat warna biru
rangkaian perhitungan nilai DO pada pada senyawa uji hilang dan larutan
sampel air. Dalam kenyataannya berubah menjadi tidak berwarna.
senyawa H2 pada Mn(OH)2 teroksidasi Banyaknya O2 adalah memiliki nilai
sehingga hanya meninggalkan yang sama dengan banyaknya I2 yang
senyawa Mn(OH)2 yang kemudian dilepaskan. Banyaknya I2 yang
direaksikan dengan reagen O2. dilepaskan memiliki nilai yang sama
Setelah dihomogenkan, kemudian dengan banyaknya larutan baku
ditambah reagen O2 yang terdiri dari

6
Na2S2O3 yang diperlukan untuk titrasi Daftar Pustaka
sehingga kadar oksigen dalam larutan
uji dapat dihitung dari banyaknya Asnawi, S. 1984. Pemeliharaan Ikan
volume larutan baku natrium tiosulfat dalam Karamba. PT. Gramedia.
yang terpakai untuk titrasi. Jakarta.
Nilai kadar kandungan oksigen terlarut Goldman, C. R. & A. J. Horne. 1983.
yang kelompok kami peroleh Limnologi. Mc Graw Hill Book
didapatkan juga dengan hasil yang Company. Tokyo.
identik pada kelompok 2 dan Huet, H. B. N. 1970. Water Quality
kelompok 4. Kadar DO tertinggi Criteria for Fish Life Bioiogical
terdapat pada kelompok 7 dengan Problems in Water Pollution.
17,8985mg/l dan kadar DO terendah PHS. Publ. No. 999-WP-25. 160-
ada pada kelompok 6 yakni 167 pp.
9,7626mg/l. Kementerian Negara Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup pada Lampiran II Nomor 51 Tahun 2004 Tentang
Pasal 9 Nomor 51 Tahun 2004 Baku Mutu Air Laut.
menetapkan bahwa kandungan oksigen
Odum, E. P. 1971. Fundamental of
terlarut adalah 5 ppm untuk
Ecology. W.B. Saunder Com.
kepentingan wisata bahari dan biota
Philadelphia 125 pp.
laut (KLH, 2004).
Sehingga pada keadaan normal, Salmin. 2000. Kadar Oksigen Terlarut
wilayah perairan kolam FPIK UNPAD di Perairan Sungai Dadap,
secara umum memiliki kandungan Goba, Muara Karang dan Teluk
oksigen terlarut yang mencukupi bagi Banten dalam : Foraminifera
makhluk hidup akuatik untuk hidup Sebagai Bioindikator
dan berkembang. Pencemaran, Hasil Studi di
Perairan Estuarin Sungai Dadap,
KESIMPULAN Tangerang (Djoko P. Praseno,
Ricky Rositasari dan S. Hadi
Berdasarkan praktikum yang telah Riyono, eds.) P3O - LIPI hal 42
dilakukan dapat disimpulkan bahwa - 46.
nilai kadar oksigen yang kelompok Strickland J. D. H. dan T.R. Parsons.
kami analisa dari sampel air kolam 1972. Determination of
FPIK UNPAD memiliki kadar oksigen dissolved oxygen. A practical
terlarut 13,0169. Hasil analisa hand book of sea water analisis.
menunjukkan stasiun kolam FPIK Bulletin 167. Fisheries research
UNPAD memiliki probabilitas boord of Canada. Ottawa 1968:
organisme untuk hidup sesuai 21 -27.
indikator yang telah ditetapkan dalam Swingle, H. S. 1968. Standardization
bentuk peraturan yang bisa of Chemical Analysis for Water
dipertanggungjawabkan. and Pond Muds. F.A.O. Fish,
Rep. 44, 4 , 379 - 406 pp.

7
LAMPIRAN

Mengambil sampel uji dengan Menyiapkan senyawa pendukung uji Meneteskan larutan MnSO4 ke
menyelupkan 2/3 bagian botol berupa 1ml MnSO4. dalam senyawa uji tetes demi tetes
winkler secara perlahan. hingga 20 tetes (1ml).

Menyiapkan senyawa pendukung uji Meneteskan reagen O2 ke dalam Hasil akhir senyawa uji setelah
berupa 1ml reagne O2. senyawa uji tetes demi tetes hingga dilakukan perlakuan pertama.
20 tetes (1ml). Terbentuk gumpalan seperti awan.

8
Senyawa uji ketika didiamkan Menetesi sebanyak 2ml H2SO4 ke Proses meneteskan perlakuan kedua.
selama 15 menit. Tampak gumpalan dalam senyawa uji.
memudar.

Setelah ditetesi 2ml H2SO4, senyawa Proses homogenisasi agar tidak ada Memindahkan larutan senyawa uji
uji kemudian dihomogenkan hingga endapan yang terbentuk. ke dalam gelas ukur menggunakan
tidak terjadi gumpalan atau endapan. bantuan pipet kaca ke dalam gelas
ukur, volume 50ml.

Memindahkan larutan senyawa uji Proses petitrasian menggunakan


yang terdapat di gelas ukur ke dalam Setelah dititrasi perlahan sambil
buret yang berisi natrium tiosulfat.
labu Erlenmeyer untuk siap di titrasi dihomogenkan, warna larutan yang
Sambil dibuka perlahan, labu
metode winkler. semula berwarna coklat keemasan
Erlenmeyer juga dikocok perlahan
menjadi bening kembali.
agar homogeny.

9
Hasil akhir titrasi kandungan
oksigen metode winkler. Warna
larutan senyawa uji bening kembali.

10

Anda mungkin juga menyukai