Anda di halaman 1dari 8

Penentuan Dissolved Oxygen Pada Sampel Air Limbah

Rifardi Nurohman (1157040048), Rahmanida Susiana (1157040045), Naila Hidayat


(1157040038), Desi Wulandari (11470400)

Program Studi Kimia, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung

Rabu, 21 Maret 2018

Abstrak

Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena


oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik.
Oksigen terlarut (DO) dapat ditentukan dengan metode winkler dan titrasi iodometri . Sampel
yang akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnSO4 dengan Na0H - KI, sehingga
akan terjadi endapan MnO2 . Dengan menambahkan H2SO4 maka endapan yang terjadi akan larut
kembali dan juga akan membebaskan molekul iodium yang ekivalen dengan oksigen terlarut.
Percobaan kali ini telah ditentukan nilai oksigen terlarut dari sampel air limba. Hasil akhirnya,
nilai oksigen terlarut (DO) didapat sebanyak 2,2168 mg/L. Kemudian membandingkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.

Kata kunci : Oksigen terlarut (DO),Metode Winkler, Titrasi, Iodometri, Air limbah.
1. Pendahuluan

Air merupakan pelarut yang sangat Oksigen terlarut (dissolved oxygen,


berguna bagi semua mahluk hidup. Dan disingkat DO) atau sering juga disebut
bahkan hampir 90% tanaman dan mikroba dengan kebutuhan oksigen (Oxygen
terdiri dari air. Kandungan yang terlarut demand) merupakan salah satu parameter
dalam suatu perairan tentunya penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO
mempengaruhi aktivitas hidup suatu yang biasanya diukur dalam bentuk
organisme yang ada di dalamnya seperti konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen
kelimpahan kandungan oksigen dalam (O2) yang tersedia dalam suatu badan air.
perairan yang memudahkan organisme di Semakin besar nilai DO pada air,
dalamnya dapat melakukan proses respirasi. mengindikasikan air tersebut memiliki
Kandungan oksigen dalam suatu perairan kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai
merupakan salah satu parameter kimia DO rendah, dapat diketahui bahwa air
dalam menentukan kualitas air yang tingkat tersebut telah tercemar.
kebutuhannya dari tiap-tiap perairan, Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen= DO)
berbeda antara perairan satu dengan lainnya. dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk
Hal ini karena dipengaruhi oleh faktor suhu pernapasan, proses metabolisme atau
dan cuaca serta jenis organisme yang pertukaran zat yang kemudian menghasilkan
menempati perairan tersebut. energi untuk pertumbuhan dan pembiakan.
Oksigen sendiri merupakan salah satu faktor Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan
pembatas sehingga apabila ketersediaannya untuk oksida bahan-bahan organik dan
dalam perairan tidak mencukupi kebutuhan anorganik dalam proses aerobik. Sumber
organisme yang ada, maka segala aktivitas utama oksigen dalam suatu perairan berasal
organisme tersebut akan terhambat.Oksigen dari proses difusi dari udara bebas dan hasil
memegang peranan penting sebagai fotosintesis organisme yang hidup dalam
indikator kualitas perairan, karena oksigen perairantersebut.
terlarut berperan dalam proses oksidasi dan
reduksi bahan organik dan anorganik.
Oksigen juga memegang peranan penting kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan
sebagai indikator kualitas perairan, karena akan mereduksi senyawa-senyawa kimia
oksigen terlarut berperan dalam proses menjadi lebih sederhana dalam bentuk
oksidasi dan reduksi bahan organik dan nutrien dan gas. Karena proses oksidasi dan
anorganik. Selain itu, oksigen juga reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut
menentukan khan biologis yang dilakukan sangat penting untuk membantu mengurangi
oleh organisme aerobik atau anaerobik. beban pencemaran pada perairan secara
Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen alami maupun secara perlakuan aerobik
adalah untuk mengoksidasi bahan organik yang ditujukan untuk memurnikan air
dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah buangan industri dan rumah tangga (Nontji,
nutrien yang pada akhirnya dapat 2002: 93).
memberikan kesuburan perairan. Dalam

tidak berwarna. Setelah standarisasi


larutan Na2S2O3 dilakukan analisis sampel
2. Metode Percobaan
untuk menentukan nilai DO. Sampel yang
Pada penentuan nilai oksigen terlarut
digunakan dimasukkan ke botol winkler
dilakukan terlebih dahulu sampling
yang telah dicuci bersih dan ditimbang
sampel air limbah di sekitar laboratorium
kemudian dilakukan penimbangan
universitas islam negeri sunan gunung
kembali. Ditambahkan MnSO4 dan
djati bandung. Kemudian setelah
KH(IO3)2 masing-masing 5 tetes, dan
sampling, dilakukan standarisasi larutan
didiamkan selama 5 menit di tempat
Na2S2O3, dengan volume K2Cr2O7 yang
gelap kemudian ditambahkan H2SO4
dipakai dan telah dirata-ratakan sebanyak
pekat sebanyak 5 tetes dan dikocok
10,90 mL, dimana K2Cr2O7 ditambahkan
hingga larut. Setelah homogen larutan di
H2SO4 dan 1 gram KI kemudian
pipet 10 mL ke erlenmeyer dan
didiamkan di tempat gelap dan dititrasi
ditambahkan 2 tetes amilum kemudian di
menggunakan Na2S2O3 sampai larutan
titrasi dengan Na2S2O3 sampai larutan
berwarna kuning dan ditambahkan
tidak berwarna dan dilakukan secara
amilum kemudian di titrasi kembali
duplo. Kemudian ditentukan oksigen
menggunakan Na2S2O3 sampai larutan
terlarut (DO) pada sampel air limbah.
3. Hasil dan Diskusi titrasi perlu distandarisasi terlebih dahulu.
Larutan natrium tiosulfat tidak stabil untuk
Percobaan penentuan nilai oksigen
waktu yang lama. Sejumlah zat padat
terlarut ini digunakan menggunakan sampel
digunakan sebagai standar primer untuk
air limbah dimana oksigen terlarut atau
larutan natrium tiosulfat.  Hasil dari
Dissolved Oxygen (DO) adalah jumlah
standarisasi yang dilakukan didapatkan
oksigen terlarut dalam air yang berasal dari
konsentrasi larutan Na2S2O3 sebesar 0,0229
fotosintesis dan absorbsi atmosfer atau
N. Dengan reaksi yang tejadi :
udara. DO di suatu perairan sangat berperan
dalam proses penyerapan makanan oleh Oksidator + KI →  I2 + 2e
mahkluk hidup dalam air. Untuk mengetahui
I2 + Na2S2O3 → NaI + Na2S4O6
kualitas air dalam suatu perairan, dapat
dilakukan dengan mengamati beberapa Selanjutnya analisis sampel untuk
parameter kimia seperti DO. Mengunakan menentukan nilai oksigen terlarut pada air
metode winkler yang  secara umum banyak limbah. Sampel air limbah dimasukkan ke
digunakan untuk menentukan kadar oksigen botol winkler yang telah bersih lalu ditutup
terlarut dengan prinsip menggunakan titrasi rapat usahakan pada saat menutupnya tidak
iodometri. Kelebihan Metode Winkler ada gelembung yang dihasilkan karena
dalam menganalisis oksigen terlarut (DO) adanya gelembung udara akan
adalah cara titrasi berdasarkan metoda mempengaruhi nilai DO yang diukur. Lalu
winkler ini lebih analitis, teliti dan setelah ditimbanng kemudian ditambahkan 5
akurat  apabila dibandingkan dengan cara tetes MnSO4. Ion mangan yang ditambahkan
alat DO meter. Hal yang perlu diperhatikan pada sampel ini berfungsi untuk mengikat
dalam titrasi iodometri ialah penentuan titik oksigen sehingga membentuk endapan
akhir titrasinya, standarisasi larutan tiosulfat MnO2 . dengan reaksi : MnO2 + 2KI + 2 H2O
dan penambahan indikator amilumnya.  → Mn(OH)2 + I2 + 2 KOH. Kemudian
campuran tersebut ditambahkan KH(IO3)2
Perlakuan pertama yaitu standarisasi
atau disebut juga alkali iodidaazaida,
larutan Na2S2O3 menggunakan larutan
penambahan larutan KH(IO3)2 sebagai
K2Cr2O7. Larutan Na2S2O3 merupakan
katalisator karena zat organik sangat sukar
larutan baku sekunder oleh karena itu,
bereaksi dan memberi suasana basa dan
larutan yang akan digunakan dalam
mengendapkan oksigen yang terikat oleh
MnSO4 menjadi Mn(OH)2. Dengan reaksi distandarisasi, larutan dititrasi sampai warna
yang terjadi : I2 + 2 Na2S2O3 à  Na2S4O6 + 2 bitu tepat hilang atau tidak berwarna.
NaI Dengan volume pakai rata-rata sebesar 0,6
mL.
Campuran dalam botol winkler yang
telah didiamkan selama 5 menit Hasil analisis nilai oksigen terlarut
menghasilkan endapan berwarna kuning, (DO) ini didapatkan nilai DO sebesar 2,2168
kemudian ditambahkan 5 tetes H2SO4 pekat mg/L. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
dan dihomogenkan sampai endapan larut. Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Penambahan H2SO4 ini berfungsi untuk Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
melarutkan endapan kembali, dimana pada Air mengatakan bahwa kadar DO minimum
saat endapan larut, molekul iodium yang yang harus ada pada air adalah >2 mg O2/L.
ekivalen dengan oksigen terlarut juga ikut Jadi, dapat dikatakan bahwa sampel air
terbebas. Selanjutnya larutan dipipet ke limbah yang digunakan, yaitu memenuhi
erlenmeyer dan ditambahkan indikator baku standar yang telah ditetapkan.
amilum yang berfungsi mengikat ion-ion
4. Kesimpulan
pada larutan alkali iodide azida karena
warna biru tua kompleks pati – iod berperan Melalui metode winkler dengan
sebagai uji kepekaan terhadap iod. juga titrasi iodometri, konsentrasi Na2S2O3
untuk mengetahui ada tidaknya kandungan setelah distandarisasi dan nilai oksigen
amilum dalam sampel air. Warna biru pada terlarut (DO) pada air limbahberturut-
larutan sampel menunjukkan uji positif turut didapat sebesar 0,0229 N dan
adanya amilum. Lalu larutan dititrasi 2,2168 mg/L.
menggunakan larutan Na2S2O3 yang telah
5. Daftar pustaka

[1] Faisol, Hezim.2012. Penentuan Oksigen Terlarut (DO) Metode Winkler

http://faisolhezim1994.blogspot.co.id/2013/12/laporan-pengukuran-oksigen-terlarut-
do.html

Diakses pada Senin, 2 April pukul 21:09


R. PERMENKES, Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
416/MENKES/PER/IX/1990 Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih, Jakarta: Menteri
Kesehatan Indonesia, 1990.

[3] R. Chang, Kimia Dasar Edisi Ketiga, Jakarta: Erlangga, 2003.

[4] SALMIN. 2000. Kadar Oksigen Terlarut di Perairan Sungai Dadap, Goba, Muara
Karang dan Teluk Banten. Dalam : Foraminifera Sebagai Bioindikator Pencemaran,
Hasil Studi di Perairan Estuarin Sungai Dadap, Tangerang (Djoko P. Praseno, Ricky
Rositasari dan S. Hadi Riyono, eds.) P3O - LIPI hal 42 - 46

[5] WARDOYO, S.T.H. 1978. Kriteria Kualitas Air Untuk Keperluan Pertanian dan
Perikanan. Dalam : Prosiding Seminar Pengendalian Pencemaran Air. (eds Dirjen
Pengairan Dep. PU.), hal 293-300.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN

“DISSOLVED OXYGEN (DO) ”

Tanggal Percobaan : Rabu, 21 Maret 2018

Tanggal Pengumpulan : Rabu, 4 April 2018

Disusun oleh :

Naila Hidayat (1157040038)

Rifardi Nurohman (1157040048)

Rahmanida Susiana (1157040045)

Desi Wulandari (11470400)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2018

Anda mungkin juga menyukai