A. Dasar Teori
Dissolved Oxygen (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis dan absorbsi atmosfer atau udara. DO di suatu perairan sangat berperan
dalam proses penyerapan makanan oleh mahkluk hidup dalam air. Untuk mengetahui
kualitas air dalam suatu perairan, dapat dilakukan dengan mengamati beberapa parameter
kimia seperti DO. Semakin banyak jumlah DO (dissolved oxygen), maka kualitas air
semakin baik. Jika kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau
yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi. Satuan DO
dinyatakan dalam persentase saturasi (Salmin, 2000).
Metode titrasi dengan cara Winkler secara umum banyak digunakan untuk
menentukan kadar oksigen terlarut. Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri.
Sampel yang akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH atau
KI, sehingga akan terjadi endapan MnO2. Dengan menambahkan H2SO4 atan HCl maka
endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul iodium
(I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut. Iodium yang dibebaskan ini selanjutnya
dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan menggunakan indikator
larutan amilum (kanji) (Anonim, 2011). Dengan menggunakan metode titrasi Winkler
dapat ditentukan kadar Dissolved Oxygen (DO) dari suatu perairan. Dari kandungan DO
yang diperoleh, dapat diketahui apakah kandungan DO yang dibutuhkan oleh organisme
air tercukupi atau tidak.
Bahan:
2. Air Suling
6. Amilum/kanji