TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Titrasi
Menurut Salmin ( 2005 ), metoda titrasi dengan cara Winkler secara umum
banyak digunakan untuk menentukan kadar oksigen terlarut. Prinsipnya dengan
menggunakan titrasi iodometri. Sampel yang akan dianalisis terlebih dahulu
ditambahkan larutan MnCl2 den Na0H - KI, sehingga akan terjadi endapan Mn02.
Dengan menambahkan H2SO4 atan HCl maka endapan yang terjadi akan larut
kembali dan juga akan membebaskan molekul iodium (I2) yang ekivalen dengan
oksigen terlarut. Iodium yang dibebaskan ini selanjutnya dititrasi dengan larutan
standar natrium tiosulfat (Na2S203) dan menggunakan indikator larutan amilum
(kanji). Reaksi kimia yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut :
MnCI2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCI
2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + 2 H20
MnO2 + 2 KI + 2 H2O Mn(OH)2 + I2 + 2 KOH
I2 + 2 Na2S2C3 Na2S4O6 + 2 NaI
Menurut Septiawan ( 2014 ), prinsip dari metode Winkler adalah oksigen
didalam sampel akan mengoksidasi MnSO4 yang ditambahkan ke dalam larutan
pada keadaan alkalis, sehingga terjadi endapan MnO2. Penambahan asam sulfat
dan kalium iodida menyebabkan dibebaskannya iodin yang ekuivalen dengan
oksigen terlarut. Iodin yang dibebaskan tersebut kemudian dianalisis dengan
metode titrasi iodometri dengan larutan standard tiosulfat dan indikator kanji
dimana metode ini memiliki beberapa kelebihan adalah dalam menganalisis
oksigen terlarut (DO) adalah lebih mudah karena hanya dilakukan cara titrasi,
lebih teliti dan akurat apabila dibandingkan dengan cara alat DO-meter.
2.5 Baku Mutu Perairan
Asip, F; Okta T. 2013. Adsorbsi H2S Gas Alam Menggunakan Membran Keramik
Dengan Metode Titrasi Iodometri. Universitas Teknik Sriwijaya.
Noor W, E; Indah AR; Yudha Ikoma I; et. al. 2007. Iodometri. Malang:
Universitas Brawiaya
Saksono, N. 2002. Analisis Iodat dalam Bumbu Dapur dengan Metode Iodometri
dan X-Ray Fluorescence: Jakarta: Universitas Indonesia
Simanjuntak, Marojahan. 2012. Kualitas Air Laut Ditinjau Dari Aspek Zat Hara,
Oksigen Terlarut, pH Diperairan Banggai, Sulawesi Tengah. Jakarta:
LIPI.