KESADAHAN
KELOMPOK II
Nilai :
Paraf Asisten :
DEPOK
2019
I. TUJUAN
Untuk menentukan kesadahan total yang terdapat dalam air outlet
Danau Kenanga dengan metode titrimetri dengan batas terendah 5 mL.
II. DASAR TEORI
II.1. Definisi Kesadahan
anion yang biasa terdapat dalam air adalah HCO3−¿¿ , SO 42−¿¿, Cl−¿¿, dan
NO 3−¿¿. Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di
dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam
bentuk garam karbonat.
Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral
yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air yang memiliki kadar mineral
yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan
juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan
sulfat.
a. Kesadahan Sementara
Kesadahan sementara adalah air yang mengandung kesadahan
kalsium karbonat dan magnesium karbonat. Kesadahan sementara juga
dapat disebut sebagai kesadahan karbonat. Kesadahan karbonat dapat
dihilangkan dengan cara pemanasan atau dengan cara pembubuhan
kapur, sehingga terbentuk endapan CaCO3 atau MgCO 3. Terjadi reaksi
yang membentuk endapan tersebut, yaitu:
Ca( HCO3 )2 → dipanaskan → CO 2(gas) + H 2 O (cair) + CaCO3
(endapan)
Mg ( HCO3)2→ dipanaskan → CO 2 (gas) + H 2 O (cair) +
MgCO 3 (endapan)
b. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah adalah air yang menganding kesadahan
kalsium sulfat, kalsium klorida, magnesium sulfat, dan magnesium
klorida. Dikatakan kaesadahan tetap karena tidak dapat dihilangkan
dengan cara pemanasan, tetapi dapat dengan cara lain, salah satunya
adalah proses penukaran ion dan penembahan larutan soda – kapur
(terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida)
sehingga terbentuk endapan kalsium karbonat dan magnesium hidroksida,
dengan reaksi:
CaCl2 + Na2 CO 3 -> CaCO3 (endapan) + 2NaCl (larut)
CaSO 4 + Na2CO3 -> CaCO3 (endapan) + Na2 SO4 (larut)
MgCl 2 + Ca(OH)2 -> Mg(OH )2 (endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4 + Ca(OH)2 -> Mg(OH)2 (endapan) + CaSO 4 (larut)
Sumber: rumushitung.com
Gambar 2.4.2. Soap Scum
Sumber: howtocleanthings.com
II.5. Standar Baku Mutu dan Alasan Dijadikan Acuan Pengolahan Air
a. Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan
Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene
Tabel 2.5.1. Baku Mutu Kesadahan Untuk Keperluan Higiene
c. Air Bersih
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
416/MENKES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan
Kualitas Air
Tabel 2.5.3. Baku Mutu Kesadahan Untuk Air Bersih
Sumber: researchgate.net
b. Zeolit
Zeolit memiliki rumus kimia Na2Al2Si3O10.2H2O atau
K2Al2Si3O10.2H2O. Zeolit mempunyai struktur tiga dimensi yang
memiliki pori-pori yang dapat dilewati air. Ca2+ dan Mg2+ akan
ditukar dengan ion Na+ dan K+ dari zeolit, sehingga air tersebut
terbebas dari kesadahan.
Untuk menghilangkan kesadahan sementara atau tetap pada
air yang digunakan dapat dilakukan dengan menggunakan zeolit.
Pada dasar tong sudah dibuat keran. Air yang akan anda gunakan
dilewatkan pada zeolit dapat anda gunakan untuk keperluan rumah
tangga, seperti mencuci, mandi, dan keperluan masak.
Zeolit memiliki kapasitas untuk menukar ion, artinya zeolit
yang sama tidak dapat digunakan terus-menerus. Sehingga pada
rentang waktu tertentu zeolit yang digunakan harus diganti dengan
yang baru.
Sumber: mta.gov.tr
BAHAN
a. Kesadahan Total
1. Memipet 25 2. Menuang 25 mL 3. Memasukkan
mL sampel ke air suling ke gelas air suling ke
dalam labu ukur erlenmeyer
erlenmeyer 250
mL
b. Kesadahan Total
1. Memipet 25 mL 2. Menuang 25 mL 3. Memasukkan
sampel ke dalam air suling ke gelas air suling ke
labu erlenmeyer ukur erlenmeyer
250 mL
V. DATA PENGAMATAN
Keterangan:
Vcµ = volume larutan sampel = 25 ml
V EDTA = volume larutan baku untuk titrasi (ΔV)
M EDTA = molaritas larutan baku Na2EDTA untuk titrasi
100 = bobot molekul CaCO2
Fp = faktor pengenceran = 2
1000
Kadar Kesadahan Total = ( ) x 1.5 x 0,01 x 100 x 2 = 120 mg/L
25
2. Kesadahan Kalsium
1000
Kesadahan Kalsium (mg/L) = x VEDTA x MEDTA x 40 x FP
Vcu
Keterangan:
Vcµ = volume larutan sampel = 25 ml
V EDTA = volume larutan baku untuk titrasi (ΔV)
M EDTA = molaritas larutan baku Na2EDTA untuk titrasi
40 = bobot molekul Ca
Fp = faktor pengenceran = 2
1000
Kadar Kesadahan Kalsium = ( ) x 1.1 x 0,01 x 40 x 2 = 35.2 mg/L
25
3. Kesadahan Magnesium
Kesadahan Magnesium = Kesadahan Total – Kesadahan Kalsium
Kadar Kesadahan Magnesium = 120 mg/L – 35.2 mg/L = 84.8 mg/L
VII. ANALISIS
VII.1. Analisis Percobaan
Pada kesempatan kali ini, praktikan melakukan percobaan dengan
tujuan untuk menentukan kesadahan total yang terdapat dalam air outlet
Danau Kenanga dengan metode titrimetri dengan batas terendah 5 mL. Untuk
mengetahui nilai kesadahan magnesium, praktikan mengurangi nilai
kesadahan total dengan kesadahan kalsium. Alat yang dibutuhkan yaitu buret
50 mL untuk menampung larutan Na2EDTA 0,001 M yang akan digunakan
untuk titrasi, labu erlenmeyer sebagai wadah air sampel, gelas ukur 100 mL
untuk mengukur volume air suling yang digunakan, pipet volume 10 ml dan
50 ml serta pipet ukur 10 ml untuk memindahkan larutan, spatula untuk
mengambil indikator EBT dan murexid, kertas pH untuk mengetahui nilai pH
apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan, botol semprot sebagai tempat
air suling, dan pipet tetes untuk memindahkan larutan dalam jumlah yang
sedikit. Bahan yang digunakan yaitu indikator EBT, larutan penyangga 10 +
0,1, indikator murexid, larutan NaOH 1N, larutan CaCO3 0,01 M, larutan
Na2EDTA 2H20 0,01 M, dan larutan Na2EDTA 0,001 M.
Pertama-tama, praktikan melakukan percobaan untuk mencari nilai
kesadahan total. Praktikan memipet 25 mL sampel ke dalam labu erlenmeyer
250 mL diatas meja yang datar dengan posisi labu erlenmeyer miring 45
derajat dan pipet tegak lurus untuk mendapatkan ketepatan pengukuran.
Kemudian, praktikan menuang 25 mL air suling ke gelas ukur agar jumlah air
suling yang digunakan presisi, lalu memasukkannya ke erlenmeyer yang telah
berisi sampel. Penambahan air suling dilakukan karena air suling tidak
mengandung mineral seperti air yang dapat mengganggu jalannya reaksi.
Pengenceran ini bertujuan agar pH yang dituju lebih mudah untuk dicapai.
Kemudian, praktikan meneteskan larutan penyangga ke sampel hingga
pH=10 atau dalam suasana basa, pengecekan pH dilakukan dengan
menggunakan kertas pH. Larutan penyangga berfungsi untuk menjaga kadar
kation dalam air dan memastikan bahwa larutan tidak mencapai kondisi asam,
atau dalam kata lain untuk menjaga pH agar tetap stabil dan tidak mudah
turun secara drastis. Nilai pH sebesar 10 adalah kondisi dimana indikator EBT
dapat bekerja secara optimal. Setelah mencapai pH=10, praktikan meneteskan
indikator EBT hingga warna larutan berubah menjadi merah keunguan.
Indikator EBT berperan untuk mendeteksi ion-ion logam yaitu kalsium dan
magnesium penyebab kesadahan yang diindikasikan dengan perubahan warna
larutan. Kemudian, menitrasi Na2EDTA hingga biru. Indikator EDTA
digunakan karena indikator ini merupakan indikator yang paling peka
terhadap ion Ca2+ dan Mg2+ yang kemudian akan membentuk senyawa
kompleks.
Untuk percobaan dengan tujuan mencari nilai kesadahan kalsium,
praktikan melakukan langkah yang hampir sama seperti langkah pada
percobaan untuk menentukan nilai kesadahan kalsium. Praktikan memipet 25
mL sampel ke dalam labu erlenmeyer 250 mL diatas meja yang datar dengan
posisi labu erlenmeyer miring 45 derajat dan pipet tegak lurus untuk
mendapatkan ketepatan pengukuran. Kemudian, praktikan menuang 25 mL air
suling ke gelas ukur agar jumlah air suling yang digunakan presisi, lalu
memasukkannya ke erlenmeyer yang telah berisi sampel. Penambahan air
suling dilakukan karena air suling tidak mengandung mineral seperti air yang
dapat mengganggu jalannya reaksi. Pengenceran ini bertujuan agar pH yang
dituju lebih mudah untuk dicapai.
Kemudian, praktikan meneteskan NaOH ke sampel hingga pH=12 atau
dalam suasana basa, pengecekan pH dilakukan dengan menggunakan kertas
pH. Larutan NaOH digunakan untuk menaikkan nilai pH agar ion dengan
alkalinitas tinggi yaiotu ion Mg mengendap secara seluruhnya membentuk
padatan Mg(OH)2 sehingga dapat dilakukan pengukuran terhadap kesadahan
kalsium tanpa gangguan dari magnesium yang telah mengendap. Nilai pH=12
merupakan kondisi yang paling memungkinkan terjadinya pengendapan
magnesium. Setelah mencapai pH=12, praktikan meneteskan indikator
murexid hingga warna larutan berubah menjadi merah muda. Larutan murexid
merupakan indikator yang peka terhadap kalsium sehingga berfungsi sebagai
pengikat ion kalsium untuk dihitung nilai kesadahannya. Kemudian, menitrasi
Na2EDTA hingga ungu. Indikator EDTA digunakan karena indikator ini
merupakan indikator yang paling peka terhadap ion Ca2+ dan Mg2+ yang
kemudian akan membentuk senyawa kompleks.
VIII. KESIMPULAN
1. Percobaan menghasilkan perhitungan kadar kesadahan total dari air sampel
Outlet Danau Kenanga UI yaitu 120 mg/L.
2. Percobaan menghasilkan perhitungan kadar kesadahan kalsium dari air
sampel Outlet Danau Kenanga UI yaitu 35.2 mg/L, dan kesadahan magnesium
dari air sampel Outlet Danau Kenanga UI yaitu 84,8 mg/L.
3. Berdasarkan Permenkes No. 32 Tahun 2017, air Outlet Danau Kenanga
termasuk air yang sehat dan dapat digunakan untuk keperluan hygiene.
Berdasarkan Permenkes No. 416 tahun 1990, air Outlet Danau Kenanga
termasuk air yang dapat diminum dengan kualitas yang tergolong baik.
Berdasarkan Permenkes No. 492 Tahun 2010, air Outlet Danau Kenanga
termasuk air yang dapat diminum.