HB
HB- + H2 O H3 O+ + B2- Ka2 = H 3O
Reaksi penguraian dan konstanta kesetimbangan dari [ konjugat basa B2- dan
𝐻𝐵
]
HB- adalah
OH
B2- + H2 O HB- + OH- Kb1 = 𝐾𝑛′ =
HB
𝐾𝑎2
HB- + H2O H2B + OH- Kb2= 𝐾𝑛′ =
𝐻2𝐵 𝑂𝐻
𝐵2
−
𝐾𝑎1
𝐻𝐵
Dalam sebuah Larutan asam diprotic, ketiga spesies, H2B, HB-, dan B2- hadir
dalam suatu tingkat. Dalam bagian berikut ini kita akan menghitung konsentrasi
kesetimbangan dari spesies-spesies ini dan larutan pH dari asam diprotic dan
kedua garamnya, NaHB, dan Na2B
Larutan H2B
Anggaplah kita mempunyai 0,10F asam diprotic H2B di mana Ka1= 1,0
x 10 dan Ka2 = 1,0 x 10-7. Mari kita hitung pH larutan tersebut dan
-3
konsentrasi dari H2B, HB-, dan B2-. Permasalahan kita lebih kompleks daripada
kasus-kasus sebelumnya mengingat ada dua asam yang melengkapi proton:
H2B- + H2O H3B+ + HB- Ka1 = 1,0 x 10-3
HB- + H2O H3B+ + OH- Ka2 = 1,0 x 10-7
Bagaimanapun juga, karena H2B asam yang lebih kuat daripada HB-, masuk akal
apabila kita beranggapan dapat mengabaikan H3O+ yang dilengkapi oleh HB-.
Masalahnya berkurang menjadi masalah sebuah asam monoprotik, yang telah
kita tinju sebelumnya. Kita beranggapan bahwa
[H3O+] = [HB-]
Dan
[H2B] = 0,10 – [H3O+]
Dengan subtitusi dalam persamaan Ka’
[𝐻3𝑂]2
= 1,0 x 10-3
0,10−[𝐻3𝑂]
Karena Ka1 relatif besar, alternative terbaik adalah memecahkan pangkat
lengkap, atau menggunakan metode pedekatan suksetif, sehingga
didapatkan
[H3O+] = 0,0095 dan pH = 2,02
Sehingga
[HB-] = 0,0095
Dan [H2B] = 0,10 – 0,0095 = 0,09
H2N CH CO2H
[H3O+] = [ OH- ] + [ Y- ] - [ HX ]
Dengan mensubtitusikan untuk [ OH- ], [ Y- ], dan [
HX ] dari Ka , Ka1 , dan Ka2 kita dapatkan˃
𝐾𝑤 𝐾𝑎2 [ 𝐻𝑌 ] 𝐻3𝑂+ [𝑋−]
[H3 O+ ] = + –
[𝐻3𝑂+] [𝐻3𝑂+] 𝐾𝑎1
Pemecahan untuk [H3O+] memberikan
𝐾𝑎1 𝐾𝑤+𝐾𝑎2 [𝐻𝑌]
[H3O+] =
𝐾𝑎1+[𝑋−]
Asumsikan bahwa Ka2 [HY] ˃˃ Ka1
𝐾𝑎1 𝐾𝑎2 [𝐻𝑌]
[H3O+] =
[ 𝑋−]
Atau
1 1 [𝐻𝑌]
pH = ( pKa1 + pKa2 ) - log
2 2 [𝐻𝑋]
Penerapan yang utama untuk tipe titrasi semacam
ini adalah dalam mentitrasi campuran dari suatu
asam kuat dan asam lemah , seperti asam klorida
dan asam asetat.HCL dititrasi pertama kali, dan jika
menghitung pH selama titrasi ini. Cukup logis untuk
menghilangkan H3O+ yang disumbangkan oleh
HOAc yang lemah. Hal ini merupakan konsekuensi
dari prinsip LeChatelier, kelebihan H3O+ yang
berlebihan berkurang konsentrasinya.Pada titik
ekivalen pertama , HCL telah terpakai habis dan
pHnya ditentukan oleh penguraian Hoac.Diatas titik
ekivalen pertama.
DISTRIBUSI SPESIES ASAM BASA
SEBAGAI FUNGSI pH
Untuk berbagai tujuan sangatlah berguna jika
kita dapat melihat sekilas status pennguraian spesies
asam – basa yang umum sebagai fungsi dari pH.
Sebagai contoh, pH dari plasma darah ditentukan
sekitar 7; mungkin anda ingin mengetahui apakah
plasma fosfat hadir sebagai 𝐻3 𝑃𝑂4 , 𝐻2 𝑃𝑂4− , 𝐻𝑃𝑂42− ,
𝑃𝑂43− , atau semacam campuran dari spesies – spesies
ini pada pH fisiologis.
Contoh – contoh berikut ini menunjukkan
penurunan dari rumus – rumus untuk fraksi – fraksi
ini dalam kasus – kasus asam monoprotik dan
diprotik.
Dalam sebuah larutan asam asetat, hitung
fraksi – fraksi yang hadir sebagai molekul 𝐻𝑂𝐴𝐶
dan sebagai ion 𝑂𝐴− 𝐶 pada nilai – nilai pH yang
berbeda. Gambarkan nilai – nilai tersebut.
Tentukan 𝑐𝑎 sebagai konsentrasi analitik. Ini
adalah total konsentrasi dari semua spesies yang
muncul dari asam asetat dan sebenarnya adalah
sebuah neraca massa seperti yang dipergunakan
sebelumnya:
𝑐𝑎 = [𝐻𝑂𝐴𝐶 ] + [𝑂𝐴− 𝐶]
adalah 𝐻3 𝑃𝑂4 dan hasil penguraian pertamanya,
yaitu 𝐻2 𝑃𝑂4− .
Oleh sebab itu, pH dari sebuah larutan
𝐻3 𝑃𝑂4 dapat secara aman dihitung atas dasar
tetapan disosiasi yang pertama, seolah asam tersebut
monoprotik. Kenyataannya, pada nilai pH berapapun
tidak hanya dua spesies yang hadir dalam jumlah
besar. Dalam kasus asam oksalat, kedua nilai p𝐾𝑎
lebih dekat daripada nilai pasangan apa pun dari
𝐻3 𝑃𝑂4 .
Namun demikian, hanya dalam skala pH skala
2,5 sampai 3,0 ketiga spesies ini terlihat dalam
gambar di atas dan bahkan di sini suatu dari
ketiganya merupakan yang dominan.