Anda di halaman 1dari 52

TITRASI ASAM-BASA/

NETRALISASI
TEORI ASAM-BASA

ARRHENIUS : BRONSTED-LOWRY LEWIS


elektrolit akan  teori proton  teori asam-basa elektronik
terurai menjadi ion Reaksi asam-basa ditentukan
(+) dan (–) di dalam oleh pembentukan ikatan
air, kovalen koordinat

ASAM elektrolit yang senyawa yang dapat senyawa yang tidak jenuh secara
melepaskan ion H+ melepaskan proton koordinatif, yang menerima
elektron dari basa

BASA elektrolit yang senyawa yang menerima senyawa yang memiliki elektron
melepaskan ion OH- proton bebas yang dapat diberikan ke
asam
Konsep pH
Pengukuran pH
pH < 7  larutan bersifat asam,
• pH meter,
pH > 7  larutan bersifat basa,
• kertas pH
pH = 7  larutan netral.
• larutan indikator
Tabel. pH, [H+], [OH-], dan pOHa
Konstanta hasil kali ion-ion air

Molekul air adalah AMFOLIT = dapat bersifat asam maupun basa

Tetapan kesetimbangan reaksi di atas :

Tanda {} menunjukkan keaktifan, keaktifan zat cair murni = 1, maka :


Dalam air murni, konsentrasi ion H+ dan OH- <<< , sehingga dapat ditulis :

Dalam air murni, konsentrasi ion [H+] = [OH-] sehingga


konstanta asam dan basa kuat
Ukuran kekuatan asam dan basa :
• asam kuat  mudah memberikan proton
contoh : HCl, HNO3, H2SO4, HClO4
• Basa kuat  mudah menerima proton
contoh :
ASAM BASA
Persamaan reaksi : Persamaan reaksi :

Konstanta asam kuat : Konstanta basa kuat :


REAKSI PENETRALAN

ARRHENIUS BRONSTED-LOWRY

• Interaksi antara ion • Proses penyebaran proton


hidrogen dan hidroksida antara dua sistem protolit

• Pers. Reaksi : • Pers. Reaksi :

• Kesetimbangan reaksi • Dapat menjelaskan


akan bergeser ke kanan kesetimbangan reaksi
jika hasil kali konsentrasi dalam pelarut air maupun
ion H+ dan OH- > hasil nirair/organik
kali H2O (Kw)
REAKSI HIDROLISIS

ARRHENIUS BRONSTED-LOWRY

• Interaksi antara molekul- • Proses protolisis yang


molekul air dengan ion-ion melibatkan molekul air dan
garam sehingga protolit lemah yang
dilepaskan elektrolit lemah bermuatan

• Contoh : • Contoh :

elektrolit larutan
lemah bersifat basa

• Tetapan hidrolisis : • Tetapan hidrolisis :


Tabel Kb Values for Basess

6
Hitung Ka jika diketahui pH 0,100 M larutan asam format pada 25oC
adalah 2,38

Jawab :
[H+] = 10-pH = 10-2,38 = 4,2 x 10-3 mol/L
HCHO2 H+ + CHO2-
Kons. Awal 0,100 0 0
Perubahan -0,0042 +0,0042 +0,0042
Kons. Setimbang 0,096 0,0042 0,0042

Ka 
4,2 x 10 4,2 x 10 
3 3
 1,8 x 10 4

0,092
Ka < 10-3 : asam lemah
Ka > 1 : asam kuat
Ka 1 - 10-3 : asam sedang 7
Menghitung Kb dari pH
Contoh soal :
Hitung Kb jika diketahui metilamin CH3NH2 0,100 M mempunyai
pH 11,80

CH3NH2 + H2O CH3NH3+ + OH-

pOH = 14 – 11,80 = 2,2


[OH-] = 10-2,2 = 6,3 x 10-3

Kb 
6,3 x10  3 2
 3,96 x10 4

0,1
Menghitung pH

Penulisan konsentrasi ion H+ dalam larutan :

Misalnya, [H3O+] = 2 x 10-7 M, maka :


pH = - log [H3O+]
= - log (2 x 10-7)
= - 0,3 – (-7) = 6,7

Jika nilai pH sudah diketahui, maka


nilai pOH dapat dihitung sbb :
Menghitung pOH
Hitunglah harga pH larutan yang konsentrasi ion hidroksidanya 8 x 10-5 M
Menghitung pH larutan asam dan basa

1. pH asam kuat dan basa kuat dihitung dari konsentrasi


molarnya
HCl 0,1 M, H+ = 10-1 pH = 1

NaOH 0,1 M H+ = 10-1  pOH = 1


pH =14 – 1 = 13

2. pH asam lemah dan basa lemah, dihitung dari konsentrasi


asam basa dan Ka/Kb
contoh : untuk asam lemah HA
Perhitungan pH asam
HA H+ + A- dan basa lemah

Ka 
H A   H 
 -  2
Bila [HA] awal = c mol/L,
HA  HA  maka [HA] yang tidak berdissosiasi
= c – [H+]
Ka 
H 
 2

c - H  
karena [H+] kecil maka c - [H+]  c

Ka 
H  2
 H 
 2
 Ka.c
c

H 

Ka.c  pH  12 pKa - 12 log c
Dengan cara yang sama untuk basa lemah NH4OH :

OH 
Kb.c  pOH  12 pKb - 12 log c
Larutan buffer

• Larutan berair yang mengandung asam dan basa pasangannya


dalam kepekatan yang sama kemolarannya, mempunyai harga
pH yang sama dengan harga pKa asamnya

• Larutan penyangga tidak berubah pH-nya jika diencerkan

• Larutan penyangga tidak banyak berubah pH-nya jika sejumlah


kecil asam kuat atau basa kuat ditambahkan ke dalam larutan
tersebut
Larutan buffer Larutan Buffer

Buffer : zat-zat yang dapat menahan perubahan pH, dalam praktek


sistem buffer dibuat dengan jalan mencampurkan asam/basa
lemah dengan garamnya.

Campuran asam lemah + garamnya


CH3COOH + CH3COONa
H3PO4 + Na2HPO4

Campuran basa lemah + garamnya


NH4OH + NH4Cl
NH4OH + (NH4)2SO4
Larutan buffer
Kita tinjau kesetimbangan berikut :
1) CH3COOH + H2O H3O+ +CH3COO-
2) CH3COONa Na+ + CH3COO-

Untuk kesetimbangan 1) Ka 
H O CH COO 
3

3
-

CH3COOH

H O 
 CH3COOH
3
CH COO 
3
x Ka-

Penambahan CH3COONa menyebabkan kesetimbangan 1) bergeser


ke kiri maka  bertambah kecil.
misal : [CH3COOH] awal = Ca
[CH3COONa] = Cg
Penambahan CH3COONa menyebabkan kesetimbangan 1) bergeser ke
Larutan buffer
kiri maka  bertambah kecil.
misal : [CH3COOH] awal = Ca
[CH3COONa] = Cg

maka [CH3COOH] yang tak berdisosiasi  Ca - H 3O  


 
sedangkan CH3COO-  Cg  H   
H 
  Ka x

Ca - H 3O 
3 O

Cg  H 3O 
Karena kesetimbangan 1) begeser ke kiri, maka [H3O+] menjadi kecil,
sehingga dpt diabaikan thd Ca dan Cg

H 3 O 
 Ca
 Ka x
Cg
Ca Cg
pH  pKa - log  pKa  log
Cg Ca
Larutan buffer
untuk campuran NH4OH dan NH4Cl berlaku ;
Cb
pOH  pKb - log
Cg
Cg
 pKb  log
Cb
pH  14 - pOH

Bila Ca  Cg  pH  pKa
bila Cb  Cg  pOH  pKb
Contoh soal :
Suatu larutan buffer dibuat dengan cara mencampur 0,11 M
NaC2H3O3 (Na-asetat) dan asam asetat 0,090 M. Hitung pH !
Jawab :

Ka 
H A 
 
 1,8 x 10 5

H 0,11

HA  0,090
H   1,5 x 10 mol/L
 5

pH  log  1,5 x 10   4,82


5
Contoh Soal
• Hitung pH larutan buffer terdiri dari 0,50 M CH3COOH dan
0,50 M CH3COONa
• Berapa pH setelah penambahan 0,020 mol NaOH padat
kedalam 1 L larutan buffer diatas
• Berapa pHsetelah penambahan 0,20 mol HCl ke 1 L larutan
buffer (a)
Diketahui Ka = 1,8 x 10-5, asumsi volume tidak berubah

CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+


Mula 0,50 - 0,50 0
Berubah -x - +x +x
Setimbang 0,50-x - 0,50+x 0,50+x
0,50 – x ≈ 0,50 dan 0,50 + x ≈ 0,50
(a) pH  pK a  log
CH 3COOH 
CH 3COO 


pH   log 1,8 x10 5
 log
0,50
0,50
pH   log 1,8 x10   4,74
5

(b) Setelah penambahan 0,020 mol NaOH ke 1 L Larutan


[OH-] = 0,020 mol/1 L = 0,020 M
CH3COOH + OH- CH3COO- + H2O
Mula 0,50 - 0,50 0
Tambahn - 0,020 - -
Setelah th 0,48 0 0,52 -
CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+
Mula 0,48 - 0,52 0
Berubah -x - +x +x
Setimbang 0,48-x - 0,52+x x
Asumsi 0,48 – x ≈ 0,48 dan 0,52 + x ≈ 0,52
CH 3COOH   1,8 x105 x 0,48
H O   K CH COO 

3 a 
3 0,52
H O   1,7 x10 M
3
 5

pH   log 1,7 x10   4,77


5

(c) Dengan cara yang sama pH pada soal (c) menjadi 4,70
Menghitung pH larutan garam

Contoh :
Hitung pH larutan (K-asetat) 0,15M, Kb = 5,7 x 10-10
Jawab.
C2H3O2- + H2O HC2H3O2 + OH-

Konsentrasi Awal 0,15 0 0


Perubahan -X +X +X
Konsentrasi setimbang (0,15-X)  0,15 X X

HC 2 H 2 O 2 OH   X X   5,7 x 1010


Kb   5,7 x 10 10 
C H O 
2 3 2

0,15

Maka x = 9,2 x 10-6

pOH = -log (9,2 x 10-6) = 5,04 maka pH = 14-5,04 = 8,96


Contoh soal :
Hitung pH larutan Na2CO3 0,15 M
Jawab .
CO32- + H2O HCO3- + OH-

Konsentrasi Awal 0,15 0 0


Perubahan -X +X +X
Konsentrasi setimbang (0,15-X)  0,15 (X) (X)

Kb 
HCO OH  X



 2,1 x 10
2
4
 X  5,7 x 103
CO  0,15
3
2
3

[OH-] = 5,7 x 10-3 ;


pOH = -log (5,7 x 10-3) = 2,24
maka pH = 14 – 2,24 = 11,76
TITRASI ASAM-BASA
TITRASI ASAM-BASA

Pada reaksi antara asam dan basa di mana jumlah mol asam sama dengan jumlah
mol basa akan dihasilkan garam dan air.

Sejumlah tertentu larutan asam dititrasi dengan larutan basa sampai mencapai titik
ekuivalen (asam dan basa tepat habis bereaksi)

jika salah satu larutan diketahui molaritasnya maka molaritas larutan yang satu lagi
dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

M1 . V 1 = M 2 . V 2
Keterangan 1 = asam, 2 = basa

Titik ekuivalen dapat diketahui dengan menambahkan suatu indikator. Indikator ini
haruslah berubah warna di sekitar titik ekuivalen.

Titrasi dihentikan pada saat indikator menunjukkan perubahan Warna. Keadaan ini
disebut “titik akhir titrasi, (TAT)”
APLIKASI TITRASI ASAM-BASA (NETRALISASI)

• Titrasi netralisasi digunakan untuk menentukan


kadar analit yang bersifat asam/basa atau zat yang
dapat diubah menjadi asam/basa
• Air digunakan sebagai pelarut karena mudah
diperoleh, murah, tidak beracun dan mempunyai
koefisien muai yang rendah
• Beberapa analit yang tidak dapat dititrasi dalam air
karena kelarutannya rendah/memiliki kekuatan
asam/basa yang tidak memadai untuk mencapai TAT,
senyawa demikian biasanya dititrasi bebas air
LARUTAN BAKU

• Larutan baku asam distandarkan dengan BAKU


PRIMER BASA, contohnya : Na-karbonat, TRIS atau
THAM (tris hidroksimetil aminometan), Na-
tetraborat, Merkuri oksida
• Larutan baku basa (perhatikan efek CO2 dalam air)
distandarkan dengan BAKU PRIMER ASAM,
contohnya : KH-ftalat, asam benzoat, asam sulfamat,
KH-iodat, asam sulfosalisilat
INDIKATOR

*TAT = titik akhir titrasi/titik ekivalen


*basa berwarna biru, asam berwarna merah
RENTANG pH INDIKATOR

• Andaikan bahwa pKa HIn = 5, dan bahwa beberapa tetes HIn ditambahkan
dalam suatu larutan asam kuat yang akan dititrasi dengan suatu basa kuat.
• Kuantitas HIn yang ditambahkan <<, maka banyaknya titran yang bereaksi
dengan HIn dapat diabaikan.
• Andaikan larutan tampak merah ketika angka banding [HIn]/[In-] = 10 : 1
dan kuning jika angka banding 1 : 10, maka :

Perubahan warna yang jelas terjadi pada kisaran pH yang tidak lebih dari dua
satuan pH
SELANG PERALIHAN WARNA INDIKATOR
SELANG PERALIHAN WARNA INDIKATOR
INDIKATOR FENOL FTALEIN
INDIKATOR FENOL FTALEIN
INDIKATOR MERAH FENOL

• Merah fenol adalah indikator asam-basa dari golongan


sulfoftalein
• Indikator ini merupakan asam yang netral secara kelistrikan,
tetapi mempunyai muatan (+) dan (-) pada molekulnya,
disebut zwitterion
INDIKATOR JINGGA METIL
• Jingga metil adalah indikator asam-basa dari golongan zat warna
diazo
• Merupakan asam berbasa satu, netral secara kelistrikan tetapi
mempunyai muatan (+) dan (-) sehingga bersifat zwitterion

• Warna bentuk basanya disebabkan oleh gugus diazo yang


ditunjukkan dengan tanda panah, sedangkan warna bentuk
asamnya disebabkan oleh gugus kinon di-imina
Jenis Titrasi Asam Basa

• Asam kuat - Basa kuat


• Asam kuat - Basa lemah
• Asam lemah - Basa kuat
Perhitungan pH saat titrasi

Ada 4 daerah perhitungan pH untuk titrasi asam basa :

1. pH mula mula : ditentukan dari konsentrasi analat.


2. pH sebelum Titik Ekivalent : ditentukan dari setelah
penambahan titrant tetapi belum mencapai
ekivalen dgn analat.
3. pH Titik Ekivalent : ditentukan saat titik ekivalent
tercapai.
4. pH setelah Titik Ekivalent : ditentukan setelah
kelebihan titrant setelah mencapai titik ekivalent.
Kurva titrasi untuk HCl dengan NaOH :
A. 50 ml HCl 0,05M dengan NaOH 0,1M.
B. 50 HCl 0,0005M dengan NaOH 0,001M.
Titrasi Asam
1.Titrasi kuat
Asam (Analat)
kuat (Analat)dengan Basakuat
dengan Basa kuat (titrant)
(titrant)

Perhitungan pH untuk titrasi asam kuat dengan basa kuat yaitu:


1. pH mula mula : Konsentrasi Analat ,
pH = -log [H3O+]. pH<7
2. pH sebelum Titik Ekivalent : mol asam kuat > mol basa kuat,
pH<7
[H3O+]= (mol Asam kuat – mol basa kuat)/ Volume total
3. pH Titik Ekivalent : mol asam kuat = mol basa kuat ; pH = 7
[H3O+]= (mol asam kuat)/Vol. total atau
[OH-]=(mol basa kuat)/Vol.total
4. pH setelah Titik Ekivalent : mol asam kuat < mol basa kuat.
pH>7
[OH-]= (mol basa kuat – mol asam kuat ) / volume total
Titrasi Basa kuat (Analat) dengan Asam kuat (titrant)
1. pH mula mula : Konsentrasi Analat ,
pOH = -log [OH-], pH = 14-pOH, pH>7
2. pH sebelum Titik Ekivalent : mol asam kuat < mol basa kuat,
pH>7
[OH-]= (mol Basa kuat – mol asam kuat)/ Volume total
pOH = -log [OH-], pH = 14-pOH, pH>7
3. pH Titik Ekivalent : mol asam kuat = mol basa kuat ; pH = 7
[H3O+]= (mol asam kuat)/Vol. total atau
[OH-]=(mol basa kuat)/Vol.total
pOH = -log [OH-], pH = 14-pOH
4. pH setelah Titik Ekivalent : mol asam kuat > mol basa kuat.
pH<7
[H3O +]= (mol asam kuat – mol basa kuat ) / volume total
pH = -log [H3O+], pH <7
Titrasi Asam lemah (Analat) dengan Basa kuat (titrant)

1. pH mula mula : ditentukan dari konsentrasi asam lemah.


[H3O+]= √Ka. Casam lemah, pH<7,

2. pH sebelum Titik Ekivalent : mol asam lemah > mol basa kuat,
Buffer asam,
[ H 3 O  ]  Ka 
Casam lemah pH<7
Cbasa konjugat
3. pH Titik Ekivalent : mol asam lemah = mol basa kuat ; pH > 7;
hidrolisa dari asam lemah-basa kuat.

4. pH setelah Titik Ekivalent : mol asam lemah < mol basa kuat.
pH>7; sisa basa kuat
 garam
Kw
[OH  ] 
Ka
Membuat Kurva
Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat

1
19
Membuat
• Titrasi Asam lemah Kurva
dengan Basa kuat
Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat

20
Membuat
• Titrasi Basa lemah Kurva
dengan Asam kuat
Titrasi Basa Lemah dengan Asam Kuat

Titration curve for the titration of weak base (0,020 M NH3) with a
strong acid (0,20 M HCl)
21
TITRASI KARBONAT
TITRASI KARBONAT
TITRASI CAMPURAN KARBONAT DAN BIKARBONAT
TITRASI CAMPURAN KARBONAT DAN BIKARBONAT

Anda mungkin juga menyukai