Non-Equilibrium
Hardening
• Perlakukan dengan pendinginan yang sangat
cepat
• Tujuan: mendapatkan sifat keras baja
• Kekerasan baja sanagat tergantung:
Tinggi temperatur austenit
Homogenity austenit
Laju pendinginan
Kondisi permukaan
Ukuran benda kerja yang dikeraskan
Hardenability
Hardening
• Temperatur
austenising
• 25-50 C diatas
A3 baja
hypoeutektoid,
dan diatas A1
untuk baja
hypereutektoid
Hardenability
• Sifat suatu baja
yang
menggambarkan
mudah tidaknya
dikeraskan dengan
membentuk
martensit pada
kedalaman
tertentu melalui
pendinginan
tertentu.
Hardenability
• Mengukur hardenability
Hardenability
Hardenability band
Hardenability
• Grossman test
Tempering
• Tujuan: mengurangi tegangan sisa,
mengembalikan ketangguhan/keuletan baja
as-quench
Tempering
• Memanaskan baja pada temperatur di bawah A1 dan
menahanya beberapa saat kemudia didinginkan (200 – 425
C).
• Pemanasan akan melepaskan karbon yang terperangkap
dan berpresipitasi dalam karbida dalam struktur BCT dan
perlahan strukturnya menjadi BCC.
• “temper britleness” terjadi pada sebagian baja dengan
turunya ketangguhan impact setelah ditemper (550-675 C)
dan didinginkan lambat krn presipitasi suatu fae dari kristal
ferrit.
Ex: Baja Cr-Ni, High Carbon steel (adanya
Cr,Ni,Mn,dan P).
Bagaimana caranya ?. Quench temper
Tempering
• “Martensit”merupakan SSS dari karbon yang
terperangkap dalam struktur BCT dan bersifat
metastabil shg mdh berubah mjd BCC bila ada
energi panas. BCC mampu larut karbonya
rendah, shg karbon keluar berpresipitasi
membentuk karbida dan akan membesar dan
menggumpal karbidanya seiring meningkatnya
temperatur.
Tempering
• Temper pada 40-200 C,- menghasilkan “black martensit”
(=martensit berkurang tetragonalnya dan membentuk epsilon
karbida) yang sangat halus.