Dari uraian tentang metabolisme asam amino telah diketahui bahwa NH3 dapat dilepaskan
dari asam amino melalui reaksi transaminasi dan deaminasi. Pada reaksi transaminasi gugus
–NH2 yang dilepaskan diterima oleh suatu asam keto, sehingga terbentuk asam amino baru
dan asam keto lain, sedangkan pada reaksi deaminasi, gugus NH 2 dilepaskan dalam bentuk
amonia yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh dalam bentuk urea dalam urine.
Amonia dengan kadar yang tinggi merupakan racun bagi tubuh manusia (Poedjiadi,
2006:321).
Hans Krebs dan Kurt Henseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkaian reaksi kimia
tentang pembentukan urea. Mereka berpendapat bahwa urea terbentuk dari amonia dan
karbondioksida melaui serangkaian reaksi kimia yang berupa siklus ,yang mereka namakan
siklus urea. Pembentukan urea ini terutama berlangsung di dalam hati. Urea merupakan suatu
senyawa yang mudaj larut dalam air, bersifat netral, terdapat dalam urine yang dikeluarkan
dari dalam tubuh (Poedjiadi, 2006:321).
Biosintesis urea terdiri atas beberapa tahap reaksi yang merupakan suatu siklus, sebagai
berikut (Poedjiadi, 2006:322-325):
1. Sintesis Karbamil Fosfat
Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol amonia bereaksi dengan satu
mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase. Reaksi ini
membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua mol ATP yang diubah
menjadi ADP.
O O
║ ║
CO2 + NH3 + 2ATP + H2O H2N – C – O-P - O¯ + 2 ADP + Pi
│
O
2. Pembentukan Stirulin
Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin. Dalam
reaksi ini, bagian karbamil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus fosfat.
Sebagai katalis pada pembentukan sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang
terdapat pada bagian mitokondria sel hati.
H2N
\
C=O
/
HN
ǀ
NH2 + H2N – C – OPO3H2 CH2 + H3PO4
│ │
CH2 Karbamilfosfat CH2
│ │
CH2 CH2
│ │
CH2 CH2
│ │
HCNH2 HCNH2
│ │
COOH COOH
L-ornitin L-sitrulin
3. Pembentukan Asam Argininosuksinat
HN COOH HN
H │
C – N – CH C – NH2 H CO2H
/ │ / \ /
HN HCN HN C
│ │ │ ║
CH2 COC CH2 + C
│ │ / \
CH2 CH2 HOOC H
│ │ Asam Fumarat
CH2 CH2
│ │
HCNH2 HCNH2
│ │
COOH COOH
Asam Argininosuksinat L-arginin
5. Penguraian Arginin
Reaksi terakhir ini melengkapai tahap reaksi pada siklus urea. Dalam reaksi ini,
arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin. Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam
reaksi penguraian ini ialah arginase yang terdapat dalam hati. Ornitin yang terbentuk
dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi kembali dengan karbamilfosfat untuk membentuk
sitrulin. Demikian seterusnya reaksi berlangsung secara berulang-ulang sehingga
merupakan suatu siklus. Adapun urea yang terbentuk dikeluarkan dari tubuh melalui
urine.
HN
C – NH2 NH2
/ │
NH H2N CH2
│ \ │
CH2 + H2O C – NH2 + CH2
│ // │
CH2 O CH2
│ Urea │
CH2 HCNH2
│ │
HCNH2 COOH
│ L-ornitin
COOH
L-arginin
Oleh karena pirofosfat yang terbentuk dalam reakis ini (PPi) terhidrolisis lebih lanjut
menjadi fosfat, maka pembentukan satu molekul urea membutuhkan empat ikatan
fosfat berenergi tinggi.
Proses kimia dalam siklus urea ini terjadi dalam hati karena enzim-enzim yang
bekerja sebagai katalis terutama terdapat pada mitokondria dalam sel hati.
Sumber: