Anda di halaman 1dari 20

Kuliah kimia fisik

pertemuan ke13
asam dan basa
GATOT TRIMULYADI REKSO
TEORI ASAM BASA
Teori Arrhenius
Dasar teorinya adalah pengionan dalam air
dikatakan asam jika melepaskan ion H+
contohnya: HCl, H2SO4, H2CO3, H3PO4

HCl + H2O H3O+ + Cl

dikatakan basa jika melepaskan ion OH-


contohnya: NaOH,KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2

NaOH + H2O Na+ + OH- + H2O


Teori Bronsted Lowry
Dasar teorinya adalah pertukaran proton (H+)
dikatakan asam jika sebagai donor proton (H+) dan basa jika sebagai
akseptor proton
NH4+ + OH-
H2O + NH3
psg konjugat
psg konjugat

asam basa asam konjugasi basa konjugasi

Asam kuat: basa konjugasi lemah


Basa kuat: asam konjugasi lemah
Teori Lewis
Dasarnya adalah pemakaian pasangan elektron
bebas
dikatakan asam jika menerima pasangan elektron
dan basa jika memberikan pasangan elektron

F
..
H
.. .F. H
..
F . .B. + .N . H
.. F . .B. . .N. . H
F H F H

asam basa senyawa koordinasi


Contoh 1
Tentukanlah asam dan basa pada pasangan/reaksi:
a. HCO3- (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + CO3 2- (aq)
b. HCO3- (aq) + H2O (l) H2CO3 (aq) + OH- (aq)
Penyelesaian

a. HCO3- sebagai asam karena melepaskan proton; H 2O sebagai


basa karena menerima proton. CO32- adalah basa konjugasi dari
asam HCO3- dan H 3O+ adalah asam konjugasi dari basa H 2O

b. HCO3- sebagai basa karena menerima proton; H 2O sebagai asam


karena melepaskan proton. H2CO3 adalah asam konjugasi dari
basa HCO 3- dan OH- adalah basa konjugasi dari asam H 2O
TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAM DAN BASA

• ASAM DAN BASA MONOVALEN


reaksi pengionan asam asetat:
CH3COOH (aq) H+(aq) + CH3COO- (aq)
maka nilai
[H+] [CH3COO-]
Ka =
[CH3COOH]

reaksi pengionan amonium hidroksida:


NH4OH (aq) OH- + NH +
(aq) 4 (aq)
maka nilai
[OH-] [NH4+]
Kb =
[NH4OH]
• ASAM DAN BASA POLIVALEN
asam dan basa polivalen mengion secara bertahap dan tiap
tahap memiliki nilai tetapan kesetimbangan sendiri.
Contoh: Asam sulfat
Tahap 1. H2SO4 H+ + HSO4-
[H+] [HSO4-]
dengan Ka1 = = 102
[H2SO4]

2-
Tahap 2. HSO4 - H+ + SO4

[H+] [SO42-]
dengan K a2 = = 10-2
[HSO4-]
Contoh 2
Berdasarkan data pada tabel berapakah nilai Kb untuk ion CN-,
ClO-, dan CH3COO- :

Penyelesaian
Ka x Kb = Kw, maka Kb = Kw/Ka, jadi untuk ion
CN-; Kb = 10-14/6,17 x 10-10 = 1,5 x 10-5
ClO-; Kb = 10-14/3 x 10-8 = 3,3 x 10-7
CH3COO-; Kb = 10-14/1,76 x 10-5 = 5,5 x 10-10
Contoh .3

Ka asam asetat adalah 1,76 x 10-5.


A. berapakah derajat pengionan asam asetat konsentrasi 0,1 M
dan 0,01 M
B. berapakah konsentrasi ion H+ pada kedua konsentrasi
tersebut dengan memperhatikan αnya

Penyelesaian
A. Reaksi CH3COOH H+ + CH3COO-
awal 0,1 - -
pengionan -0,1α 0,1α 0,1α
setimbang 0,1(1-α) 0,1α 0,1α

H+][CH3COO-] 0,1αx 0,1α


Ka = =
[CH3COOH] 0,1(1-α)
A. bila αdiabaikan terhadap 1 maka (1-α ) = 1, sehingga
1,76x10-5 = 0,1 α2; α= 1,33x10-2

jadi pada konsentrasi 0,1 M: α = 1,33x10-2


dan konsentrasi 0.01 M: α = 4,195x10-2

B. pada konsentrasi 0,1 M;


[H+] = 0,1α= 0,1 x 1,33x10-2 = 1,33x10-3 M

pada konsentrasi 0,01 M;


[H+] = 0,01α= 0,01 x 4,195x10-2 = 4,195x10-4 M
KONSENTRASI ION H+ DAN pH

ASAM/BASA KUAT:
pH dapat ditentukan langsung dari nilai konsentrasi (M) asam dan
basa tersebut
pH = - log [H+] pOH = - log [OH-]
pH + pOH = 14

ASAM/BASA LEMAH:
Konsentrasi H+ dari asam dan OH- dari basa bergantung pada
derajat ionisasi ( α ) dan tetapan ionisasi (Ka atau Kb)
Nilai Ka menunjukkan kekuatan asam dan Kb kekuatan basa
pH Asam/Basa lemah

Reaksi HA(aq) H+(aq) + A-(aq)


Awal Ca - -
Mengion -α.Ca α.Ca α.Ca
Setimbang Ca – Ca.α α.Ca α.Ca
[H+] [A-] [Ca. α]2 Ca. α2
Ka = = =
[HA] [Ca – Ca. α] (1 – α)
Bila nilai αsangat kecil maka Ca (1- α)  Ca sehingga:
Ka = [H+]2/ Ca ; [H+] = Ka. Ca
Analog untuk basa lemah:
[OH-] = Kb. Cb
Contoh 4
Hitunglah pH larutan
a. HCl 0,1 M b. NaOH 0,1 M
c. HCN 0,1 M (Ka=4,9 x 10-10) d. C6H5COOH (Ka=6,5 x 10-5)
e. NH4OH (Kb=1,8 x 10-5)

Penyelesaian
a. [H+] = [HCl] = 0,1M; pH = -log [0,1] = 1
b. [OH-] = [NaOH] = 0,1M; pH = 14 – pOH = 14 – [-log 0,1] = 13
c. [H+] = Ka.Ca = (4,9 x 10-10) x 0,1 = 7 x 10-6 M
pH = - log 7 x 10-6 = 5,16
d. [H+] = Ka.Ca = (6,5 x 10-5) x 0,1 = 2,55 x 10-3 M
pH = - log 2,55 x 10-3 = 2,60
e. [OH-] = Kb.Cb = (1,8 x 10-5) x 0,1 = 1,34 x 10-3 M
pH = 14 – pOH = 14 – (-log 1,34 x 10-3) = 11,10
pH LARUTAN GARAM
• Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dan basa kuat
 kation/anion garam tak bereaksi dengan air
 H+ dan OH- di air tetap
 pH = 7
 Contoh: NaCl, NaNO3

• Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dan basa kuat
 NaCH3COO + H2O CH3COOH + Na+ + OH-
 anion garam bereaksi dengan air, kation tidak
 hidrolisis sebagian
 pH > 7
 [H+] = Kw. Ka/Cg
• Garam yang terbentuk dari reaksi basa lemah dan asam kuat
 NH4Cl + H2O NH4OH + Cl- + H+
 kation garam bereaksi dengan air, anion tidak
 hidrolisis sebagian
 pH < 7
 [H+] = Kw. Cg/Kb

• Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dan basa lemah
 NH4CH3COO + H2O NH4OH + CH3COOH
 kation dan anion garam bereaksi dengan air
 hidrolisis sempurna
 pH = 7, jika Ka = Kb
 pH > 7, jika Ka < Kb
 pH < 7, jika Ka > Kb
 [H+] = Kw. Ka/Kb
Contoh 5
Perkirakan apakah larutan garam berikut ini bersifat netral, asam
ataukah basa.
A. KCl B. KCN C. NH4I

Penyelesaian

A. KCl berasal dari asam dan basa kuat maka bersifat


netral karena tidak terhidrolisis
B. KCN berasal dari basa kuat dan asam lemah, CN-
terhidrolisis menghasilkan OH- sehingga larutan garam
bersifat basa
C. NH4I berasal dari basa lemah dan asam kuat, NH 4+
terhidrolisis menghasilkan H + sehingga larutan garam
bersifat asam
Contoh .6
Hitunglah pH larutan b. KCN 0,1 M (Ka=4,9 x 10-10)
a. KCl 0,1 M
c. NH4CN (Kb=1,8 x 10-5)
Penyelesaian

a. KCl, garam dari asam dan basa kuat maka pH = 7

b. [H+] = Kw.Ka/Cg = 10-14x(4,9x10-10/0,1) = 7x10-12


pH = 11,16

c. [H+] = Kw.Ka/Kb = 10-14x(4,9x10-10/1,8x10-5) = 3,59x10-10


pH = 9,63
Contoh 7
Hitunglah:
a. Ka larutan asam lemah pH 5,2 dengan konsentrasi 0,01M
b. Kb larutan basa lemah pH 9,0 dengan konsentrasi 0,01M
c. Ka asam lemah (HA) jika garam NaA 0,01M pH-nya 8,5
d. Kb basa lemah (MOH) jika garam MNO3 0,01M pH-nya 5,3

Penyelesaian
a. pH = 5,2; [H+] = 10-5,2; Ka = [H+]2/Ca = (10-5,2)2/0,01 = 4x10-9
b. pH = 9,0 maka pOH = 14 – 9 = 5; [OH-] = 10-5
Kb = [OH-]2/Cb = (10-5)2/0,01 = 1x10-8

c. pH = 8,5; [H+] = 10-8,5; Ka = [H+]2.Cg/Kw


= (10-8,5)2 x 0,01/10-14 = 10-5
d. pH = 5,3; [H+] = 10-5,3; Kb = Cg.Kw/[H+]2
= 0,01 x 10-14/(10-5,3)2 = 4x10-6
4 INDIKATOR ASAM-BASA (INDIKATOR pH)

• Adalah zat (suatu asam atau basa lemah) yang akan berubah warna
jika pH berubah pada kisaran tertentu

• Kisaran pH yang menyebabkan indikator berubah warna disebut


trayek pH.

• Bila pH < trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna


asamnya

• Bila pH > trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna basa

• Contoh indikator: biru bromtimol (pH 6,0 – 7,6), merah metil (3,2 –
4,4), kuning alizarin (10,1 – 12,0)
Contoh 8

Suatu larutan ketika diberi indikator hijau bromkresol (trayek pH 3,8


–5,4; warna asam kuning dan warna basa biru) menunjukkan warna tepat hijau, a.
Berapa kira-kira pH larutan tersebut, b. Bila indikator merah metil (trayek pH 3,2 –
4,4; warna asam merah dan warna basa kuning) dimasukkan ke dalam larutan
tersebut, bagaimana warna larutannya?

Penyelesaian

a. Warna tepat hijau merupakan campuran dari warna kuning dan biru sehingga
pH larutan merupakan nilai tengah trayek pH yaitu 4,6

b. pH 4,6 > trayek pH indikator merah metil, maka larutan akan berwarna
merah

Anda mungkin juga menyukai