Anda di halaman 1dari 38

ASAM – BASA

Oleh :
RYANTO BUDIONO
Ada 3 teori Asam Basa,
yaitu :

1. Teori Arrhenius (1884)


Asam adalah yang dapat
memberikan ion H+ dalam larutan
air, sedangkan
Basa adalah yang memberikan ion
OH- dalam larutan air.
Teori ini banyak kekurangan, anta-
ra lain :
 pelarut yang digunakan adalah air
 ada beberapa zat yang bersifat asam atau
basa tidak mengandung H+ atau OH-
 misal : Na2CO3, NH3, NaHCO3, … dll
 Natrium Karbonat dapat menetralkan asam
tanpa melepaskan OH-.
 Na2CO3 + 2 HCl 
2 NaCl + H2O + CO2
Teori Bronsted – Lowry (1923)

Asam : zat yang dapat memberikan


proton, dan
Basa : zat yang menerima proton.
Menurut teori ini, tidak ada zat yang
dapat bertindak sebagai asam jika tdk
terdapat basa yang dapat menerima
proton.
Asam dan basa yang saling berkaitan
dalam pertukaran proton disebut :
pasangan asam – basa konyugasi
Reaksi :
Asam1  basa konyugasi1 + H+
Basa2 + H+  asam konyugasi2
------------------------------------ (+)
Asam1 + basa2 
basa konyugasi1 + asam konyugasi2
HCl + H2O  Cl- + H3O+
asam basa  asam konyugasi
basa konyugasi

NH3 + H2O  NH4+ + OH-


basa asam  basa konyugasi
asam konyugasi

H2O  amfiprotik
INGAT :
Reaksi asam – basa Bronsted – Lowry
dapat berlangsung dlm berbagai pelarut,
dan dapat juga berlangsung dalam fase
gas dimana tidak terdapat pelarut,
misalnya :
HCl (g) + NH3 (g)  NH4+ + Cl-
Semakin kuat suatu asam,
semakin lemah basa konyugasinya.

Semakin kuat suatu basa,


semakin lemah asam konyugasinya.
Teori GN Lewis (1923)
Asam adalah setiap spesi yang
mengandung atom yang dapat
menerima pasangan elektron,
sedangkan
Basa adalah setiap spesi yang
mengandung atom yang dapat
memberikan pasangan
elektron.
Contoh :

Ag+ + 2 NH3  Ag(NH3)2+


Asam basa Seny. Kompleks

Ikatan yang terjadi antara Ag dan


NH3 adalah kovalen koordinasi

Al3+ + 6 H2O  Al(H2O)63+


Teori Arrhenius Bronsted – GN Lewis
Lowry
Asam

Basa

Penetralan

Reaksi

Batasan
DERAJAT IONISASI &
TETAPAN IONISASI

Asam lemah atau basa lemah dalam


larutan tidak terurai sempurna menjadi
ion.
Jumlah fraksi molekul yang terurai
dibandingkan dengan molekul mula –
mula disebut derajat disosiasi dan
dinyatakan dengan 
HA  H + + A-

[H+][A-]
Ka = ------------
[HA]

Ka disebut :
tetapan kesetimbangan asam
HA  H+ + A-
Mula – mula a 0 0
Terurai 
Setimbang a – a a a

Konsentrasi pada saat setimbang,


HA = (a – a)/V molar,
(H+) = (A-) = a/V molar
[H+][A-] [a/V] [a/V] a2
Ka = ---------- = ------------------ = ------------
[HA] [(a – a)/V] (1 – ).V

Karena  sangat kecil terhadap 1, maka


(1 – ) dapat dianggap 1
_____
 =  Ka/C
KEKUATAN ASAM ATAU
BASA DALAM LARUTAN

Kekuatan suatu asam atau basa


diten-tukan oleh kemampuan asam
atau basa untuk menghasilkan ion
H+ atau ion OH-. Kekuatan suatu
asam bergantung juga pada
pelarutnya.
Makin kuat sifat kebasaan pelarut,
makin mudah asam melepaskan
proton.
Contoh :

Asam asetat merupakan asam lemah


dalam larutan air, tetapi bila amonia
digunakan sebagai pelarut (basa-nya
lebih kuat dari air), maka asam asetat
merupakan asam kuat.
Kekuatan asam atau basa dapat dilihat dari K a
atau Kbnya. Semakin kecil harga Ka atau Kb,
maka asam atau basa tersebut semakin lemah
sifat asam atau basanya.
Contoh :
Asam kuat asam sangat lemah
asam lemah
HCl CH3COOH HCN
H2SO4 H2C2O4 H2CO3
HNO3 H3PO4 H3BO3
H3PO4  H+ + H2PO4-
K1 = 7,5. 10-3
H2PO4-  H+ + HPO4=
K2 = 6,2. 10-8
HPO4=  H+ + PO43-
K3 = 1,0. 10-12

Jika H3PO4  3 H+ + PO43- Ktotal


= K1 x K2 x K3 = 4,65. 10-22
H3PO4 dapat menghasilkan lebih dari
satu ion H+. Asam ini disebut asam
poliprotik. Asam ini dapat me -
ngalami disosiasi secara bertahap
dan setiap tahapnya dinyatakan de-
ngan tetapan kesetimbangan,
sedangkan K1  K2  K3.
Harga K1, K2, K3 yang makin
berkurang (semakin kecil), hal ini
berarti pada setiap tahap pengionan
lebih sedikit dibandingkan tahap
berikutnya.
Biasanya konsentrasi ion H+ dan ion
OH- dinyatakan dengan pH atau pOH.

pH atau pOH berasal dari :


pH = – log H+ atau
pOH = – log OH-.

pOH + pH = 14
(berasal dari pKw)
pH larutan dalam air

Asam kuat :
Monovalen :
HCl  H+ + Cl-

pH = – log H+
Polivalen :
H2SO4  2 H+ + SO4=
pH = – log [2 H+]
Jika konsentrasi ion H+  10-7 M, maka
rumus yang digunakan adalah :
[H+]2 – Ca.[H+] – Kw = 0

CONTOH :
Hitung pH dari larutan :
a). HCl 0,1M
b). H2SO4 0,05M
c). HCl 10-8 M
Asam lemah :
Monovalen :
H Ast  H+ + Ast-
pH = ½ (pKa + pC)
Polivalen :
H2C2O4  H+ + HC2O4-
pH = ½ (pK1 + pC)
Garam
Dapat berasal dari :
Asam kuat dan basa kuat :
pH = 7
Asam kuat dan basa lemah :
pH = ½ (pKw – pKb + pC)
Asam lemah dan basa kuat :
pH = ½ (pKw + pKa – pC)
Asam lemah dan basa lemah :
pH = ½ (pKw + pKa – pKb)

Garam yang berasal dari Asam Lemah &


Basa Lemah yang ekivalen :
pH tidak bergantung pada konsentrasi
garamnya
Jika Ka = Kb, maka pH larutannya = 7
CONTOH :

Hitung pH dari larutan :


a). CH3COONa 0,1 M (pKa = 4,74)
b). NH4Cl 0,1 M (pKb = 4,74)
c). CH3COONH4 0,1 M
(pKa = 4,74, pKb = 4,74)
Garam asam :
Garam asam adalah garam yang masih
mengandung sisa asam.
Misal :
NaHCO3, Na2HPO4, NaH2PO4, … dll.

pHnya dapat dihitung dengan persamaan


= ½ (pKn + pK(n – 1))
Contoh :

Hitung pH dari larutan :


a). NaHCO3 0,1 M
(pK1 = 6,37; pK2 = 10,25)
b). NaH2PO4 0,1 M
(pK1 = 2,1; pK2 = 7,2; pK3 = 12,3)
c). Na2HPO4 0,1 M
Buffer

Pada umumnya terdiri dari atas :


campuran asam lemah dan garamnya
atau
basa lemah dan garamnya,
misal :
campuran antara :
asam asetat – Natrium asetat atau
NH3 – NH4Cl
Larutan buffer :

 Mempunyai pH tertentu
 pHnya tidak berubah jika diencerkan.
(yang berubah adalah :
kapasitas buffernya)
 pHnya relatif tidak berubah, jika
ditambah sedikit asam atau basa.
Untuk buffer asam lemah HA dan
garamnya MA :
[G]
pH = pKa + log -----
[A]
Untuk buffer basa lemah MOH dan
garamnya MA :
[MA]
pH = pKb + log --------
[MOH]
Kapasitas buffer

Atau indeks buffer yaitu :


suatu ukuran kemampuan buffer
untuk mempertahankan pH-nya yang
konstan, jika ditambahkan asam kuat
atau basa kuat.
Kapasitas buffer (), didefinisikan dengan
persamaan :
dCB dCA
 = ------- = --------
dpH dpH

dCB / dCA  jumlah mol basa kuat atau


asam kuat yang ditambahkan
dpH  perubahan pH
Atau :
( CHA.CA )
 = 2,303 x -----------------
( CHA + CA )

 Kapasitas Buffer
CA Konsentrasi Garam
CHA Konsentrasi Asam Lemah
Larutan buffer dapat dibuat dengan
jalan :
 Mencampurkan asam lemah dengan
basa konyugasinya atau basa lemah
dengan asam konyugasinya.
 Mencampur asam lemah berlebih
dengan jumlah terbatas basa kuat.
 Mencampur basa lemah berlebih dengan
jumlah terbatas asam kuat.
Buffer dalam darah.

Ada beberapa buffer dalam darah yg


mempertahankan pH darah yaitu :
pada pH sekitar 7,4; misalnya
buffer H2CO3/HCO3-,
H2PO4-/HPO4=,
HHbO2/HbO2-, … dll
CONTOH :

Hitung pH dan kapasitas buffer


suatu larutan yang diperoleh
dengan men-campurkan :
112 ml H3PO4 0,1325 M dan
136 ml Na2HPO4 0,1450 M !

Anda mungkin juga menyukai