Anda di halaman 1dari 37

FAKULTAS KEDOKTERAN

PSKG UNMUL
Eksponen Hidrogen (pH Asam-Basa)
A. Pendahuluan
B. pH Larutan Asam
C. pH Larutan Basa
D. Larutan Buffer (penyangga)
E. Hidrolisis
F. Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Lemah
G. Garam yang Terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Referensi

1. Keenan,C.W., Kleinfelter, D.C., Wood, J.H.,


1999, Kimia untuk Universitas, Edisi
Keenam-Jilid 1 (Terjemahan:
Aloysius Hadyana Pudjaatmaka),
Erlangga, Jakarta

2. Petrucci, R.H., 1996, Kimia Dasar, Prinsip


dan Terapan Modern, Edisi Keempat-
Jilid 1 dan (Terjemahan: Suminar dan
Achmadi), Erlangga, Jakarta

3.Syukri S., 1999, Kimia Dasar 2, ITB, Bandung


A. PENDAHULUAN
 Larutan Asam mempunyai rasa asam dan
bersifat korosif pada logam, marmer dan bahan
lain.

 Larutan Basa mempunyai rasa sedikit pahit dan


bersifat kaustik (licin, seperti sabun) serta
korosif terhadap kulit.
MENUNJUKKAN ASAM dan BASA

Cara menunjukkan keasaman dan kebasaan, yaitu:


 Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang

mampu menunjukkan warna berbeda-beda


dalam larutan asam dan basa.

 Mengukur pH-nya dengan pH meter,pH universal,


lakmus
Besarnya konsentrasi ion H+ dalam larutan disebut derajat
keasaman.
Untuk menyatakan derajat keasaman/kebasaan suatu larutan
diigunakan standar eksponen hidrogen atau pH.

pH = - log [H+]

Untuk air murni (25oC): [H+] = [OH-] = 10-7 mol/l


pH = - log 10-7 = 7

Atas dasar pengertian ini, ditentukan:

- Jika nilai pH = pOH = 7, maka larutan bersifat netral


- Jika nilai pH < 7, maka larutan bersifat asam
- Jika nilai pH > 7, maka larutan bersifat basa
- Pada suhu kamar: pKw = pH + pOH = 14
HA(aq) → H+ (aq) + A–(aq)
Asam Ion hidrogen

B(aq) + H2O(l) BH +(aq) + OH–(aq)


Basa Ion hidroksida

Teori ini cukup rasional, akan tetapi setelah beberapa saat, para ahli
kimia berpendapat bahwa ion H+ hampir tidak bisa berdiri sendiri
dalam larutan.

Hal ini dikarenakan ion H+ merupakan ion dengan jari-jari ion yang
sangat kecil. Oleh karena itu, ion H+ terikat dalam suatu molekul air
dan sebagai ion hidronium = ion oksonium (H3O+).
Contoh : Asam dilarutkan dalam air

Contoh: Basa dilarutkan dalam air


Reaksi ionisasi berbagai larutan asam dalam air
 Amfoter/amfiprotik : senyawa yang dapat
menjadi asam (donor proton) dan juga basa
(akseptor proton).
 Contoh H2O:
 NH4+(aq) + H2O (l)  NH3 (aq) + H3O+(aq)
asam basa
 H2O (l) + NH3 (aq)  NH4+ (aq) + OH-(aq)
basa asam

 Al(OH)3 + 3 HCl  AlCl3 + 3 H2O


Beberapa contoh asam basa menurut Bronsted dan Lowry
B. pH Larutan Asam

Untuk menyatakan nilai pH suatu larutan asam, maka yang paling


awal harus ditentukan (dibedakan) antara asam kuat dengan asam lemah.
1. pH Asam Kuat
Bagi asam-asam kuat (α = 1), maka menyatakan nilai pH larutannya dapat
dihitung langsung dari konsentrasi asamnya (dengan melihat valensinya).

Contoh:
1. Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.01 M HCl !
Jawab:
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
[H+] = [HCl] = 0.01 = 10-2 M
pH = - log 10-2 = 2

2. Hitunglah pH dari 2 liter larutan 0.1 mol asam sulfat !


Jawab:
H2SO4(aq) 2 H+(aq) + SO42-(aq)
[H+] = 2[H2SO4] = 2 x 0.1 mol/2.0 liter = 2 x 0.05 = 10-1 M
pH = - log 10-1 = 1
2. pH Asam Lemah

Bagi asam-asam lemah, karena harga derajat ionisasinya (0 < α < 1) maka
besarnya konsentrasi ion H+ tidak dapat dinyatakan secara langsung
dari konsentrasi asamnya (seperti halnya asam kuat). Langkah awal
yang harus ditempuh adalah menghitung besarnya [H+] dengan rumus

[H+] = (Ca . Ka)

dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Ka = tetapan ionisasi asam lemah

Contoh:
Hitunglah pH dari 0.025 mol CH3COOH dalam 250 ml larutannya, jika
diketahui Ka = 10-5
Jawab:
Ca = 0.025 mol/0.25 liter = 0.1 M = 10-1 M
[H+] = (Ca . Ka) = 10-1 . 10-5 = 10-6 M
pH = -log 10-6 = 6
ASAM KUAT DAN ASAM LEMAH
Menentukan Konsentrasi [H+ ]
Pada Larutan Asam Lemah
C. pH Larutan Basa

Prinsip penentuan pH suatu larutan basa sama dengan penentuan pH


larutam asam, yaitu dibedakan untuk basa kuat dan basa lemah.
1. pH Basa Kuat
Untuk menentukan pH basa-basa kuat (α = 1), maka terlebih dahulu dihitung
nilai pOH larutan dari konsentrasi basanya.

Contoh:
a. Tentukan pH dari 100 ml larutan KOH 0.1 M !
b. Hitunglah pH dari 500 ml larutan Ca(OH)2 0.01 M !
Jawab:
a. KOH(aq) K+(aq) + (aq)
[KOH] = 0.1 = 10-1 M
pOH = - log 10-1 = 1
pH = 14 - pOH = 14 - 1 = 13
b. Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2 OH(aq)
[OH-1] = 2[Ca(OH)2] = 2 x 0.01 = 2.10-2 M
pOH = - log 2.10-2 = 2 - log 2
pH = 14 - pOH = 14 - (2 - log 2) = 12 + log 2
2. pH Basa Lemah

Bagi basa-basa lemah, karena harga derajat ionisasinya < 1, maka untuk
menyatakan konsentrasi ion OH- digunakan rumus:

[OH-] = (Cb . Kb)

dimana:

Cb = konsentrasi basa lemah


Kb = tetapan ionisasi basa lemah [] = C . K )
b b

Contoh:
Hitunglah pH dari 100 ml 0.001 M larutan NH4OH, jika diketahui tetapan
ionisasinya = 10-5 !

Jawab:
[OH-] = (Cb . Kb) = 10-3 . 10-5 = 10-8 M
pOH = - log 10-8 = 8
pH = 14 - pOH = 14 - 8 = 6
BASA KUAT DAN BASA LEMAH

Menentukan Konsentrasi [OH-]


Pada Larutan Basa Lemah
D. Larutan Buffer

Larutan buffer adalah:

a. Campuran asam lemah dengan garam dari asam lemah tersebut.


Contoh:
- CH3COOH dengan CH3COONa
- H3PO4 dengan NaH2PO4

b. Campuran basa lemah dengan garam dari basa lemah tersebut.


Contoh:
- NH4OH dengan NH4Cl

Sifat larutan buffer:

- pH larutan tidak berubah jika diencerkan.


- pH larutan tidak berubah jika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau
basa.
CARA MENGHITUNG LARUTAN BUFFER
1. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran asam lemah dengan garamnya
(larutannya akan selalu mempunyai pH < 7) digunakan rumus:

[H+] = Ka. Ca/Cg


pH = pKa + log Cg/Ca

dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Cg = konsentrasi garamnya
Ka = tetapan ionisasi asam lemah

Contoh:
Hitunglah pH larutan yang terdiri atas campuran 0.01 mol asam asetat dengan
0.1 mol natrium Asetat dalam 1 1iter larutan !
Ka bagi asam asetat = 10-5
Jawab:
Ca = 0.01 mol/liter = 10-2 M
Cg = 0.10 mol/liter = 10-1 M
pH= pKa + log Cg/Ca = -log 10-5 + log(10-1/10-2)= 5 + 1 = 6
2. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran basa lemah dengan garamnya
(larutannya akan selalu mempunyai pH > 7), digunakan rumus:
[OH-] = Kb . Cb/Cg
pOH = pKb + log Cg/Cb
dimana:
Cb = konsentrasi base lemah, Cg = konsentrasi garamnya
Kb = tetapan ionisasi basa lemah

Contoh:
Hitunglah pH campuran 1 liter larutan yang terdiri atas 0.2 mol NH4OH dengan 0.1
mol HCl ! (Kb= 10-5)
Jawab:
NH4OH(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq) + H2O(l)
mol NH4OH yang bereaksi = mol HCl yang tersedia = 0.1 mol
mol NH4OH sisa = 0.2 - 0.1 = 0.1 mol
mol NH4Cl yang terbentuk = mol NH4OH yang bereaksi = 0.1 mol
Karena basa lemahnya bersisa dan terbentuk garam (NH4Cl) maka campurannya
akan membentuk larutan buffer.
Cb (sisa) = 0.1 mol/liter = 10-1 M, Cg (yang terbentuk) = 0.1 mol/liter = 10-1 M
pOH = pKb + log Cg/Cb = -log 10-5 + log (10-1/10-1) = 5 + log 1 = 5
pH = 14 - p0H = 14 - 5 = 9
E. Hidrolisis

Hidrolisis adalah terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam atau
basa.

ADA EMPAT JENIS GARAM, YAITU :


1. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya NaCl,
K2SO4 dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis. Untuk jenis garam yang
demikian nilai pH = 7 (bersifat netral).
2. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah (misalnya
NH4Cl, AgNO3 dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis (mengalami
hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH < 7 (bersifat
asam).
3. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat (misalnya
CH3COOK, NaCN dan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis
(mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7
(bersifat basa).
4. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah (misalnya
CH3COONH4, Al2S3 dan lain-lain) mengalami hidrolisis total (sempurna).
Untuk jenis garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga Ka dan Kb.
F. Garam Yang Terbentuk Dari Asam Kuat Dan Basa Lemah
Karena untuk jenis ini garamnya selalu bersifat asam (pH < 7) digunakan
persamaan: [H+] = Kh . Cg

dimana :
Kh = Kw/Kb
Kh = konstanta hidrolisis
Jika kita ingin mencari nilai pH-nya secara langsung, dipergunakan persamaan:
pH = 1/2 (pKW - pKb - log Cg)
Contoh:
Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.1 M NH4Cl ! (Kb = 10-5)
Jawab:
NH4Cl adalah garam yang bersifat asam, sehingga pH-nya kita hitung secara
langsung.

pH = 1/2 (pKw - pKb - log Cg)


= 1/2 (-log 10-14 + log 10-5 - log 10-1)
= 1/2 (14 - 5 + 1)
= 1/2 x 10
=5
G. Garam Yang Terbentuk Dari Asam Lemah Dan Basa Kuat

Untuk jenis garam ini larutannya selalu bersifat basa (pH > 7), dan dalam
perhitungan digunakan persamaan:
[OH-] = Kh . Cg
dimana:
Kh = Kw/Ka .
Kh = konstanta hidrolisis
Jika kita ingin mencari nilai pH-nya secara langsung, dipergunakan
persamaan:

pH = 1/2 (pKw + pKa + log Cg)


Contoh:
Hitunglah pH larutan dari 100 ml 0.02 M NaOH dengan 100 ml 0.02 M asam
asetat ! (Ka = 10-5).

Jawab:
NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O

- mol NaOH = 100/1000 x 0.02 = 0.002 mol


- mol CH3COOH = 100/1000 x 0.02 = 0.002 mol

Karena mol basa yang direaksikannya sama dengan mol asam yang
direaksikan, maka tidak ada yang tersisa, yang ada hanya mol garam
(CH3COONa) yang terbentuk.

-mol CH3COONa = 0.002 mol (lihat reaksi)


- Cg = 0.002 mol/200 ml = 0.002 mol/0.2 liter = 0.01 M = 10-2 M
- Nilai pH-nya akan bersifat basa (karena garamnya terbentuk dari
asam lemah dengan basa kuat), besarnya:

pH = 1/2 (pKw + pKa + log Cg)


= 1/2 (14 + 5 + log 10-2)
= 1/2 (19 - 2)
= 8.5

Anda mungkin juga menyukai