MUSKULOSKELETAL
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang
rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya
otot dan memungkinkan tubuh untuk
bergerak, mempertahankan sikap & posisi
Otot adalah jaringan yang berfungsi
sebagai alat gerak aktif, sementara
rangka tubuh merupakan alat gerak
pasif.
Electrical excitability
Contractility
Extensibility
Elasticity
Makroskopik otot skeletal
Adanya potensial
Pelepasan simpanan
aksi di terminal
ACh dari Vesikel
akson
Pengikatan ACh
dengan reseptor
spesifik di Motor end-
plate
Perpindahan ion
Menimbulkan End-
menyebabkan
Plate Potential (EPP)
depolarisasi
16
MEKANISME KONTRAKSI SEL OTOT
SKELETAL
Potensial aksi Potensial aksi di tubulus T
disalurkan ke seluruh memicu pelepasan Ca2+
membran dan turun dari retikulum sarkoplasma
ke tubulus T sel otot
SIKLUS
BERULANG
• Relaksasi: Ca2+ dikembalikan ke kantong lateral saat
aktivitas listrik berhenti.
• Saat potensial aksi tidak lagi terdapat di tubulus T, aktivitas
pompa Ca2+ retikulum sarkoplasma mengembalikan Ca2+
yang dilepaskan ke kantong lateral. Hilangnya Ca2+ dari
sitosol kompleks troponin-tropomyosin bergeser kembali
ke posisinya aktin dan miosin tidak lagi berikatan di
jembatan silang.
• Filamen tipis kembali secara pasif ke posisi istirahatnya,
serat otot berelaksasi.
Motor end plates
1. Potensial aksi di terminal axon merangsang pelepasan asetilkolin, menembus celah &
berikatan dgn reseptor pd motor end plate, memicu potensial aksi di serat otot.
2. Potensial aksi menembus membran permukaan sampai ke bgn dalam serat otot
melalui tubulus T, memicu pelepasan Ca2+ dari RS ke dalam sitosol.
3. Ca2+ berikatan dengan troponin pada filamen tipis.
4. Menyebabkan tropomiosin berubah bentuk, menjauh dari posisi yg menghambatnya,
ini membuka tempat ikatan pada aktin untuk jembatan silang miosin.
5. Aktin melekat pd jembatan silang miosin .
6. Memicu jembatan silang menekuk, mendorong filamen tipis pada filamen tebal ke arah
sarkomer. Kayuhan kuat ini dibantu energi yang disediakan ATP.
7. Jembatan silang terlepas dari aktin. Jika Ca2+masih ada, kembali ke tahap 5.
8. Tidak adanya Ca2+ pd troponin, tropomiosin kembali ke posisi awal, menghambat
tempat ikatan jembatan silang miosin pada aktin, kontraksi berhenti, filamen tipis
bergeser kembali ke posisi relaksasi.
POTENSIAL AKSI DAN KONTRAKSI
OTOT POLOS
mempunyai serabut-
serabut (fibril) yg homogen bila diamati di
bawah mikroskop tampak polos atau tidak
bergaris-garis
MIKROSKOPIK SERAT OTOT POLOS :
• Serat berbentuk fusiform, saling menutupi
sepanjang serat membentuk berkas otot yang
tersusun berdekatan dan saling tegak lurus
• Inti sel otot polos terdapat satu, letaknya di
tengah dan berbentuk lonjong.
• Sarkoplasma mengandung mitokondria, RE halus,
ribosom bebas, aparatus golgi, glikogen dan lipid
• Sisa sarkoplasma mengandung miofilamen tebal
dan tipis dengan perbandingan yang tipis lebih
banyak
• Terdapat caveolae yg berfungsi sebagai pengganti
tubulus T berfungsi sebagai pengatur aliran
calsium pada depolarisasi membran saat kontraksi
• Sarkolema dilapisi oleh lamina basal
• Serat-serat retikular dan elastin mengisi celah-celah
interseluler
• Butir glikogen banyak terdapat dalam sitoplasma
• Memiliki deretan filamen intermediat (10 nm) dalam
sitoplasma. Protein dari filamen intermediat :
a. Desmin (Skeletin), protein yang paling utama
b. Vimentin
OTOT OTOT
OTOT POLOS
RANGKA JANTUNG
MELEKAT DI TULANG TERDAPAT DI DI DINDING ORGAN
JANTUNG BERONGGA
KONTRAKSI KONTRAKSI KONTRAKSI
VOLUNTER OTOMATIK OTOMATIK (SSO)
SERABUT OTOT GAP JUNCTION SPINDLE-SHAPE
(INTERCALATED DISK) CELLS
• Multiunit innervation
• Each fiber innervated
• Locations
• Iris of eye
• Arrector pili muscle of skin
Gap junction pada
Visceral smooth muscle
Gap junction
Visceral smooth muscle
Sumber Ca untuk kontraksi pada otot polos
berasal dari cairan ekstrasellular dan lumen
SR
Ca++
Extracellular
Ca++ Sitosol
SR : sarcoplasmic reticulum
TAHAPAN KONTRAKSI & RELAKSASI
OTOT POLOS
• Apabila terjadi potensial aksi di membran sel
otot polos
Tonic contraction
Rhythmic contraction
Plasticity
Diregangkan
Terimakasih