Anda di halaman 1dari 4

BAHAN AJAR K.D 3.

10 KELAS XI MIA
Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam ( Hidrolisis garam )
Materi bahan ajar ini meliputi :
 Reaksi pelarutan garam
 Garam yang bersifat netral
 Garam yang bersifat asam
 Garam yang bersifat basa
 pH larutan garam
Materi sifat asam basa larutan garam memberikan pemahaman tentang hidrolisis garam.
Materi ini terkait dengan menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menghitung pH-nya.
Pada saat garam dilarutkan dalam air, garam tersebut akan terionisasi menghasilkan kation dan anion. Kation
dan anion tersebut dapat bereaksi dengan air. Peristiwa tersebut yang disebut hidrolisis.
Hidrolisis berasal dari kata hidro dan lisis. Hidro berarti air dan lisis berarti penguraian sehingga artinya
reaksi penguraian dengan air. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah relatif kuat bereaksi
dengan air, sedangkan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat relatif lemah atau bahkan tidak
dapat bereaksi sama sekali dengan air.
Ada 4 jenis garam berdasarkan asam dan basa pembentuknya, yaitu:
1. Garam dari asam kuat dan basa kuat, contoh: NaCl,KCl, CaSO4
2. Garam dari asam lemah dan basa kuat, contoh: CH3COONa, Na2CO3
3. Garam dari asam kuat dan basa lemah, contoh: NH4Cl, Al2(SO4)3
4. Garam dari asam lemah dan basa kuat, contoh: CH3COONH4, NH4CN
Penjelasan hidrolisis garam sebagai berikut :
1) Garam dari asam kuat dan basa kuat
Garam NaCl berasal dari Asam Kuat (HCl) dan basa kuat (NaOH), garam ini di dalam air akan
mengalami terionisasi sempurna.
terionisasi sempurna
Menurut reaksi: NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl- (aq)
Karena menghasilkan asam basa konjugasi lemah, maka tidak dapat bereaksi dengan air atau tidak
mengalami hidrolisis. Sehingga garam ini tidak mengubah [H+] dan [OH-] dalam air mengakibatkan harga PH
larutan tetap sama dengan pH air murni (PH = 7). Berarti garam tersebut bersifat netral.
2) Garam dari asam kuat dan basa lemah
Garam amonium klorida (NH4Cl) berasal dari asam kuat (HCl) dan basa lemah (NH 3). Di dalam air
garam ini akan terionisasi sempurna membentuk NH 4+ dan Cl-. NH4+ bersifat kuat karena berasal dari basa
lemah, sedangkan Cl- bersifat lemah karena berasal dari asam kuat. Jadi hanya NH 4+ yang akan terhidrolisis
(kation yang terhidrolisis)= terhidrolisis sebagian bersifat asam
terionisasi sempurna
Menurut reaksi: NH4Cl (aq) NH4+ (aq) + Cl- (aq)
Hidrolisis
NH4+ (aq) + H2O (aq) NH3 (aq) + H3O+ (aq)
Kh
Adanya ion H+ atau H3O+ akan meningkatkan konsentrasi ion H+ dan menurunkan konsentrasi ion OH- dalam
larutan sehingga pH larutan < 7, akibatnya larutan bersifat asam.
3) Garam dari asam lemah dan basa kuat
Garam natrium asetat (CH3COONa) berasal dari asam lemah (CH 3COOH) dan basa kuat (NaOH). Di
dalam air, garam ini akan terionisasi sempurna membentuk CH 3COO- dan Na+. CH3COO- bersifat kuat karena
berasal dari asam lemah, sedangkan Na+ bersifat lemah karena berasal dari basa kuat. Jadi hanya CH 3COO-
yang dapat terhidrolisis (anion yang terhidrolisis)= terhidrolisis sebagian bersifat basa
Terionisasi sempurna
CH3COONa (aq) Na+ (aq) + CH3COO-(aq)
Hidrolisis
CH3COO- (aq) + H2O(ℓ) CH3COOH (aq) + OH- (aq)
Kh
Adanya ion OH- akan meningkatkan konsentrasi ion OH- dan menurunkan konsentrasi ion H+ dalam larutan
sehingga pH larutan > 7, akibatnya larutan bersifat basa.
4) Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam amonium asetat (NH4CH3COO) berasal dari asam lemah (CH3COOH) dan basa lemah (NH3). Di dalam air
garam ini terionisasi sempurna membentuk CH 3COO- dan NH4+. CH3COO- dan NH4+ bersifat kuat karena berasal dari
asam dan basa lemah. Jadi, CH3COO- dan NH4+ dapat terhidrolisis (kation dan anion terhidrolisis).
Terionisasi sempurna
NH4CH3COO (aq) CH3COO- (aq) + NH4+ (aq)
Terhidrolisis
CH3COO- (aq) + H2O(ℓ) CH3COOH (aq) + OH- (aq)
kh
Terhidrolisis
NH4+ (aq) + H2O(ℓ) NH4OH (aq) + H+ (aq)
Kh
Ion H+ dan ion OH- yang terbentuk dalam hidrolisis garam jenis ini sifat larutan ditentukan oleh harga tetapan ionisasi
asam (Ka) dan tatapan ionisasi basa (Kb), karna kedua ion(Kation dan anion) bereaksi dengan air maka hidrolisis yang
terjadi adalah hidrolisis total atau sempurna sehingga larutan garam ini bisa bersifat :
Asam, bila Ka > Kb maka [H+] > [OH-] dan pH larutan garam < 7
Netral, bila Ka = Kb maka [H+] = [OH-] dan pH larutan garam = 7
Basa, bila Ka < Kb maka [H+] < [OH-] dan pH larutan garam > 7
A. Menentukan pH Larutan Garam
Hidrolisis garam merupakan reaksi yang dapat balik (reversibel) yang membentuk kesetimbangan.
Kesetimbangan hidrolisis garam ditunjukkan secara kuantitatif oleh tetapan hidrolisis (K h). Nilai Kh terkait dengan Ka atau
Kb. Tetapan hidrolisis dapat digunakan untuk menentukan pH larutan garam.
pH larutan garam dapat dikelompokkan atas :
1. Larutan garam dari asam kuat dan basa kuat
2. Larutan garam dari asam kuat dan basa lemah
3. Larutan garam dari asam lemah dan basa kuat
4. Larutan garam dari asam lemah dan basa lemah
B. Perhitungan Kh, [H+], [OH-] garam hidrolisis sebagai berikut :

C. CONTOH SOAL DAN PENYELESAIANNYA


LEMBAR PENGALAMAN BELAJAR SISWA
1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Contoh Problem:
Hitunglah pH larutan (NH4)2SO4 0,1 M, jika Kb NH3 = 2 x 10-5
Penyelesaian:
(NH4)2SO4(aq) → 2NH4+(aq) + SO42-(aq)
0,1 M 0,2 M
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, maka larutannya bersifat asam.

[H+] = = = 10-5

pH = - log [H+] = - log 10-5 = 5


2. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Contoh Problem:
a. Hitunglah pH larutan NaCN 0,01 M, diketahui Ka HCN = 10-10.
Penyelesaian:
NaCN(aq) → Na+(aq) + CN-(aq)
0,1 M 0,1 M
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, maka larutannya bersifat basa.

[OH-] = = = 10-3

pOH = - log [OH-] = - log 10-3 = 3


pH = 14 – 3 = 11
Contoh Problem:
b. Hitunglah pH larutan yang merupakan campuran dari 100 mℓ CH3COOH 0,2 M dan 100 mℓ NaOH
0,2 M, jika Ka CH3COOH = 10-5.
Penyelesaian:
Mmol CH3COOH = M x mℓ = 0,2 x 100 = 20 mmol
Mmol NaOH = M x mℓ = 0,2 x 100 = 20 mmol
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
mula-mula : 20 20 - -
bereaksi : 20 20 20 20
sisa : - - 20 20

[CH3COONa] = = 0,1 mmol

[OH-] = = = 10-5

pOH = - log [OH-] = - log 10-5 = 5


pH = 14 – 5 = 9
3. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Contoh Problem:
Hitunglah pH larutan CH3COONH4 0,1 M. (Jika diketahui Ka = 10-10 dan Kb NH3 = 10-5).
Penyelesaian:

[OH-] = = = = 10-4,5

pOH = - log [OH-] = - log 10-4,5 = 4,5


pH = 14 – 4,5 = 9,5
D. Hidrolisis dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Pelarutan sabun
Garam natrium stearat, C17H35COONa (sabun cuci) akan mengalami hidrolisis jika dilarutkan dalam air
, menghasilkan asam stearat dan basanya NaOH.
Reaksi: C17H35COONa + H2O C17H35COOH + NaOH
Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk mencuci, airnya harus bersih dan tidak
mengandung garam Ca2+ atau Mg2+. garam Ca2+ dan Mg2+ banyak terdapat dalam air sadah. Jika air
yang digunakan mengandung garam garam Ca2+, terjadi reaksi:
2(C17H35COOH) + Ca2+ (C17H35COO)2 + H+
Sehingga buih yang dihasilkan sangat sedikit. Akibatnya, cucian tidak bersih karena fungsi buih untuk
memperluas permukaan kotoran agar mudah larut dalam air.
2. Penjernihan air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip hidrolisis, yaitu menggunakan senyawa
aluminium fosfat yang mengalami hidrolisis total.
3. Pemutih Pakaian
Kita juga sering memakai bayclin atau sunklin untuk memutihkan pakaian kita. Produk ini
mengandung kira-kira 5% NaOCl yang sangat reaktif sehingga dapat menghancurkan pewarna,
sehingga pakaian menjadi putih kembali. Garam ini terbentuk dari asam lemah HOCl dengan basa kuat
NaOH. Ion OCl - terhidrolisis menjadi HOCl dan OH -, sehingga garam NaOCl bersifat basa.
4. Bidang Pertanian
Agar tanaman tumbuh dengan baik, maka pH tanaman harus dijaga. pH tanah di daerah pertanian
harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Oleh karena itu diperlukan pupuk yang dapat menjaga pH
tanah agar tidak terlalu asam atau basa. Biasanya para petani menggunakan pelet padat (NH 4)2SO4
untuk menurunkan pH tanah. Garam (NH4)2SO4 bersifat asam, ion NH4+ akan terhidrolisis dalam tanah
membentuk NH3 dan H+ yang bersifat asam.

Anda mungkin juga menyukai