10 KELAS XI MIA
Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam ( Hidrolisis garam )
Materi bahan ajar ini meliputi :
Reaksi pelarutan garam
Garam yang bersifat netral
Garam yang bersifat asam
Garam yang bersifat basa
pH larutan garam
Materi sifat asam basa larutan garam memberikan pemahaman tentang hidrolisis garam.
Materi ini terkait dengan menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menghitung pH-nya.
Pada saat garam dilarutkan dalam air, garam tersebut akan terionisasi menghasilkan kation dan anion. Kation
dan anion tersebut dapat bereaksi dengan air. Peristiwa tersebut yang disebut hidrolisis.
Hidrolisis berasal dari kata hidro dan lisis. Hidro berarti air dan lisis berarti penguraian sehingga artinya
reaksi penguraian dengan air. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah relatif kuat bereaksi
dengan air, sedangkan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat relatif lemah atau bahkan tidak
dapat bereaksi sama sekali dengan air.
Ada 4 jenis garam berdasarkan asam dan basa pembentuknya, yaitu:
1. Garam dari asam kuat dan basa kuat, contoh: NaCl,KCl, CaSO4
2. Garam dari asam lemah dan basa kuat, contoh: CH3COONa, Na2CO3
3. Garam dari asam kuat dan basa lemah, contoh: NH4Cl, Al2(SO4)3
4. Garam dari asam lemah dan basa kuat, contoh: CH3COONH4, NH4CN
Penjelasan hidrolisis garam sebagai berikut :
1) Garam dari asam kuat dan basa kuat
Garam NaCl berasal dari Asam Kuat (HCl) dan basa kuat (NaOH), garam ini di dalam air akan
mengalami terionisasi sempurna.
terionisasi sempurna
Menurut reaksi: NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl- (aq)
Karena menghasilkan asam basa konjugasi lemah, maka tidak dapat bereaksi dengan air atau tidak
mengalami hidrolisis. Sehingga garam ini tidak mengubah [H+] dan [OH-] dalam air mengakibatkan harga PH
larutan tetap sama dengan pH air murni (PH = 7). Berarti garam tersebut bersifat netral.
2) Garam dari asam kuat dan basa lemah
Garam amonium klorida (NH4Cl) berasal dari asam kuat (HCl) dan basa lemah (NH 3). Di dalam air
garam ini akan terionisasi sempurna membentuk NH 4+ dan Cl-. NH4+ bersifat kuat karena berasal dari basa
lemah, sedangkan Cl- bersifat lemah karena berasal dari asam kuat. Jadi hanya NH 4+ yang akan terhidrolisis
(kation yang terhidrolisis)= terhidrolisis sebagian bersifat asam
terionisasi sempurna
Menurut reaksi: NH4Cl (aq) NH4+ (aq) + Cl- (aq)
Hidrolisis
NH4+ (aq) + H2O (aq) NH3 (aq) + H3O+ (aq)
Kh
Adanya ion H+ atau H3O+ akan meningkatkan konsentrasi ion H+ dan menurunkan konsentrasi ion OH- dalam
larutan sehingga pH larutan < 7, akibatnya larutan bersifat asam.
3) Garam dari asam lemah dan basa kuat
Garam natrium asetat (CH3COONa) berasal dari asam lemah (CH 3COOH) dan basa kuat (NaOH). Di
dalam air, garam ini akan terionisasi sempurna membentuk CH 3COO- dan Na+. CH3COO- bersifat kuat karena
berasal dari asam lemah, sedangkan Na+ bersifat lemah karena berasal dari basa kuat. Jadi hanya CH 3COO-
yang dapat terhidrolisis (anion yang terhidrolisis)= terhidrolisis sebagian bersifat basa
Terionisasi sempurna
CH3COONa (aq) Na+ (aq) + CH3COO-(aq)
Hidrolisis
CH3COO- (aq) + H2O(ℓ) CH3COOH (aq) + OH- (aq)
Kh
Adanya ion OH- akan meningkatkan konsentrasi ion OH- dan menurunkan konsentrasi ion H+ dalam larutan
sehingga pH larutan > 7, akibatnya larutan bersifat basa.
4) Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam amonium asetat (NH4CH3COO) berasal dari asam lemah (CH3COOH) dan basa lemah (NH3). Di dalam air
garam ini terionisasi sempurna membentuk CH 3COO- dan NH4+. CH3COO- dan NH4+ bersifat kuat karena berasal dari
asam dan basa lemah. Jadi, CH3COO- dan NH4+ dapat terhidrolisis (kation dan anion terhidrolisis).
Terionisasi sempurna
NH4CH3COO (aq) CH3COO- (aq) + NH4+ (aq)
Terhidrolisis
CH3COO- (aq) + H2O(ℓ) CH3COOH (aq) + OH- (aq)
kh
Terhidrolisis
NH4+ (aq) + H2O(ℓ) NH4OH (aq) + H+ (aq)
Kh
Ion H+ dan ion OH- yang terbentuk dalam hidrolisis garam jenis ini sifat larutan ditentukan oleh harga tetapan ionisasi
asam (Ka) dan tatapan ionisasi basa (Kb), karna kedua ion(Kation dan anion) bereaksi dengan air maka hidrolisis yang
terjadi adalah hidrolisis total atau sempurna sehingga larutan garam ini bisa bersifat :
Asam, bila Ka > Kb maka [H+] > [OH-] dan pH larutan garam < 7
Netral, bila Ka = Kb maka [H+] = [OH-] dan pH larutan garam = 7
Basa, bila Ka < Kb maka [H+] < [OH-] dan pH larutan garam > 7
A. Menentukan pH Larutan Garam
Hidrolisis garam merupakan reaksi yang dapat balik (reversibel) yang membentuk kesetimbangan.
Kesetimbangan hidrolisis garam ditunjukkan secara kuantitatif oleh tetapan hidrolisis (K h). Nilai Kh terkait dengan Ka atau
Kb. Tetapan hidrolisis dapat digunakan untuk menentukan pH larutan garam.
pH larutan garam dapat dikelompokkan atas :
1. Larutan garam dari asam kuat dan basa kuat
2. Larutan garam dari asam kuat dan basa lemah
3. Larutan garam dari asam lemah dan basa kuat
4. Larutan garam dari asam lemah dan basa lemah
B. Perhitungan Kh, [H+], [OH-] garam hidrolisis sebagai berikut :
[H+] = = = 10-5
[OH-] = = = 10-3
[OH-] = = = 10-5
[OH-] = = = = 10-4,5