1. Ada berapa macam garam dlm reaksi penggaraman?. Sebutkan dan jelaskan dg
contoh2nya.
ada 4
Garam yang dihasilkan dari reaksi antara asam kuat dengan basa kuat, contohnya NaCl. Reaksi
ionisasi garam natrium klorida (NaCl) akan menghasilkan ion Na⁺ yang berasal dari basa kuat NaOH dan
ion Cl⁻ dari asam kuat HCl. Garam NaCl bersifat netral sehingga pH laruReaksi pembuatan garam NaCl
yaitu :
Garam yang dihasilkan dari reaksi antara asam kuat dengan basa lemah, contohnya AlCl₃. Reaksi ionisasi
garam aluminium klorda (AlCl₃) akan menghasilkan ion Al³⁺ yang berasal dari basa lemah Al(OH)₃ dan ion
Cl⁻ dari asam kuat HCl. Garam AlCl₃ bersifat asam sehingga pH larutan garam kurang dari 7. Reaksi
pembuatan garam AlCl₃ yaitu :
Garam yang dihasilkan dari reaksi antara basa kuat dengan asam lemah, contohnya Na₂C₂O₄. Reaksi
ionisasi garam natrium oksalat (Na₂C₂O₄) akan menghasilkan ion Na⁺ yang berasal dari basa kuat NaOH
dan ion C₂O₄²⁻ dari asam lemah H₂C₂O₄. Garam Na₂C₂O₄ bersifat basa sehingga pH larutannya lebih dari
7. Reaksi pembuatan garam Na₂C₂O₄ yaitu :
Garam yang dihasilkan dari reaksi antara basa lemah dengan asam lemah, contohnya NH₄CN. Reaksi
ionisasi garam amonium sianida (NH₄CN) akan menghasilkan ion NH⁴⁺ yang berasal dari basa lemah
NH₄OH dan ion CN⁻ dari asam lemah HCN. Reaksi pembuatan garam NH₄CN yaitu :
2. Apa yg dimaksud dg hidrolisis garam? Bgmn reaksi hidrolisis dr keempat macam garam
tsb? Berikan contohnya.
garam yang dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion-ionnya karena bereaksi dengan ion-ion air. Ion
positif dan negatif garam bereaksi dengan air membentuk asam dan basa awalnya.
pH hidrolisis ini tidak bergantung terhadap konsentrasi asam atau basa karena dalam
spesi lemah (asam lemah dan basa lemah), nilai pH-nya ditentukan oleh tinggi atau rendahnya
tetapan asam/basa (Ka atau Kb)
Jika Ka = Kb, maka pH = 7
Jika Ka > Kb, maka pH < 7 (dalam rumus di bawah adalah label “ASAM”)
Jika Ka < Kb, maka pH > 7 (dalam rumus di bawah adalah label “BASA”)
Senyawa asam kuat memiliki senyawa elektrolit yg kuat. Di dalam air, menghasilkan ion H⁺ secara
sempurna
[H⁺] = a × M
Dimana
- Asam Lemah
Asam lemah tergolong elektrolit lemah. Harga derajat ionisasi (kemampuan mengion dalam air) berkisar
antara nol dan satu. 0 < α < 1
[H⁺] = α × M
[H⁺] =
Dimana
α = derajat ionisasi
B) Basa Kuat
Hampir sama dengan asam kuat, basa kuat juga senyawa elekrolit kuat. Di dalam air akan menghasilkan
ion OH⁻ secara sempurna.
[OH⁻] = b × M
Dimana
- Basa Lemah
Basa lemah tergolong elektrolit lemah. Sama seperti asam lemah, derajat ionisasinya pun antara nol dan
satu.
[OH⁻] = α × M
[OH⁻] =
Dimana
α = derajat ionisasi
Kita sering menggunakan bayclin untuk memutihkan pakaian. Produk ini mengandung sekitar 5%
NaOCl yang sangat reaktif yang dapat menghancurkan pewarna, sehingga pakaian menjadi putih
kembali. Garam NaOCl berasal dari HOCl (asam lemah) dan NaOH (basa kuat).
OCl- akan terhidrolisis, sedangkan Na+ tidak terhidrolisis. Jadi, garam NaOCl yang menjadi bahan
untuk membuat bayclin mengalami hidrolisis parsial. Garam yang dihasilkan bersifat basa.
Sebagai Pupuk
Agar tanaman tumbuh dengan baik, pH tanaman harus dijaga. pH tanah pada lahan pertanian
harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Untuk menjaga pH-nya agar tetap sama, diperlukan
pupuk agar tidak terlalu asam atau basa. Biasanya para petani menggunakan senyawa (NH₄)₂SO₄
untuk menurunkan pH tanah. Garam (NH₄)₂SO₄ berasal dari H₂SO₄ (asam kuat) dan NH₄OH (basa
lemah).
- Penjernihan air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip hidrolisis, yaitu menggunakan senyawa
aluminium fosfat yang mengalami hidrolisis total. Hidrolisis total merupakan reaksi penguraian
seluruh garam oleh air, yang mana komponen garam terdiri dari asam lemah dan basa lemah.
- Pelarutan Sabun
Sabun cuci atau garam natrium stearat (C₁₇H₃₅COONa) akan mengalami hidrolisis jika dilarutkan
dalam air, menghasilkan asam stearat dan basa NaOH.
Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk mencuci, airnya harus bersih dan tidak
mengandung garam Ca2+ atau Mg2+. Garam Ca2+ atau Mg2+ banyak terdapat dalam air sadah.
Jika air yang digunakan untuk mencuci mengandung garam Ca2+ atau Mg2+, buih yang
dihasilkan akan menjadi sangat sedikit. Akibatnya, cucian tidak bersih karena fungsi buih adalah
untuk memperluas permukaan kotoran agar mudah larut dalam air.