Anda di halaman 1dari 10

HIDROLISIS GARAM, KESETIMBANGAN ASAM DAN KESETIMBANGAN BASA

Di Susun Oleh:
Esti Ayu Wardani
(25195743A)

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI S-1 FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2019
1. Pengertian Garam

Garam merupakan senyawa yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara larutan asam dan
larutan basa. Secara umum reaksi netralisasi adalah sebagai berikut:

Contoh dari reaksi netralisasi/reaksi pembentukan garam:

Garam dapat terbentuk dari 4 reaksi kimia. Reaksi kimia adalah sebagai berikut:

 Garam dari asam kuat dan basa kuat, garam ini bersifat netral (pH = 7). Contohnya
adalah NaCl, KCl, K2SO4, Ca(NO3)2.

 Garam dari asam kuat dan basa lemah, garam ini bersifat asam (pH <7). Contohnya
adalah Zn(ClO4)2, NH4Cl, AlCl3, Fe(NO3)2.

 Garam dari basa kuat dan asam lemah, garam ini bersifat basa (pH >7). Contohnya adalah
Na2SO3, KCN, Na2CO3, (CH3COO)2Ca.

 Garam dari asam lemah dan basa lemah, sifat asam/basa bergantung pada nilai Ka dan Kb
dari senyawa tersebut. Contoh Zn(NO2)2, CH3COONH4, Fe3(PO4)2.
Pengertian Hidrolisis

Hidrolisis berasal dari kata “hydro” yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian.
Sehingga definisi hidrolisis garam adalah reaksi peruraian yang terjadi antara kation dan anion
garam dengan air dalam suatu larutan. Beberapa sifat dan karakteristik dari hidrolisis garam
adalah sebagai berikut:

 Menghasilkan asam dan basa pembentuk garam.

 Kation dan anion dari asam-basa kuat tidak dapat terhidrolisis karena terionisasi
sempurna.

 Garam tidak terhidrolisis jika tidak ada kation maupun anion yang bereaksi.

 Garam terhidrolisis sebagian jika salah satu kation atau anion bereaksi.

 Garam terhidrolis sempurna jika kation dan anion bereaksi.

Reaksi pada Hidrolisis Garam

Ada 3 reaksi yang terjadi pada Hidrolisis Garam yaitu Hidrolisis sempurna, Hidrolisis sebagian,
dan tidak terhidrolisis. Hidrolisis sempurna terjadi dari senyawa asam lemah dan basa lemah,
Hidrolisis sebagian terjadi dari senyawa basa kuat dan asam lemah, reaksi yang tidak
terhidrolisis terjadi dari asam kuat dan basa kuat. Contoh dari reaksi hidrolisis garam tersebut
adalah sebagai berikut:
Reaksi hidrolisis garam sebagian

Reaksi hidrolisis garam sempurna

Sifat garam pada Hidrolisis sempurna memiliki bergantung pada nilai Ka dan Kb. Apabila:

 Jika Ka = Kb, maka garam tersebut bersifat netral.

 Jika Ka > Kb, maka garam tersebut bersifat asam.

 Jika Kb > Ka, maka garam tersebut bersifat basa.

Pada reaksi hidrolisis, jumlah garam yang mengalami hidrolisis hanya sedikit, tetapi tetap
menyebabkan perubahan nilai pH larutan. Karena itu reaksi hidrolisis juga disebut reaksi
kesetimbangan. Tetapan keseteimbangan reaksi hidrolisis disebut tetapan hidrolisis (Kw).

pH larutan garam dari asam kuat dan basa kuat yang tepat habis bereaksi adalah pH = 7
(netral). Nilai suatu pH larutan garam dari asam dan basa bukan kuat dihitung berdasarkan nilai
tetapan hidrolisis (Kh), dan tetapan ionisasi asam dan basa (Ka dan Kb). Nilai garam dari asam
kuat dan basa lemah pH < 7. Garam ini bersifat asam.

Cara Menghitung Nilai pH

Cara menghitung nilai pH dari garam-garam tersebut adalah sebagai berikut:

Jika garamnya berasal dari kation atau anion yang


salah satunya bervalensi dua, maka:
Nilai Garam dari basa kuat dan asam lemah adalah pH
> 7. Garam ini bersifat basa.

Nilai Konsentrasi [OH–] adalah:

Sedangkan garam yang terbentuk dari asam


lemah dan basa lemah, sifat garamnya bergantung pada nilai ketetapannya masing-masing yaitu:

Jika Ka = Kb

Maka garam tersebut bersifat netral atau pH = 7.

Sedangkan Jika Ka > Kb

Maka garam tersebut bersifat asam atau pH < 7.

Maka nilai H+

Jika nilai Kb > Ka


Maka nilai garam tersebut adalah pH > 7 dan sifat garamnya bersifat basa.

Nilai [OH–] =

Macam-macam Hidrolisis

Jika ditinjau dari komponen pembentuknya garam serta banyak tidaknya garam tersebut dapat
diuraikan ketika direaksikan dengan air, maka reaksi hidrolisis dapat dibedakan sebagai berikut
ini :

1. Hidrolisis Parsial

Hidrolisis parsial merupakan garam ketika direaksikan dengan air hanya salah satu/sebagian
ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, sedangkan yang lainnya tidak. Komponen-komponen
penyusun garam yang mengalami reaksi hidrolisi parsial ini adalah asam lemah dan basa kuat
atau sebaliknya.

2. Hidrolisis Total

Hidrolisis total ialah reaksi penguraian seluruh garam oleh air, yang mana komponen garam
terdiri dari asam lemah dan basa lemah. Berdasarkan jenis-jenis ion yang dihasilkan ketika
garam terlarut dalam air.

3. Hidrolisis Anion

Apabila garam yang terdiri dari komponen-komponen molekul asam lemah dan basa kuat
direaksikan dengan molekul air, maka garam-garam ini hanya akan terhidrolisis sebagian/parsial
didalam air dan akan menghasilkan ion yang bersifat basa (OH-). Dengan demikian, yang
terhidrolisis ialah sedangkan anion dari asam lemah sedangkan kation dari basa kuat tidak
terhidrolisis.
Misal :

CH3COONa( aq ) → CH3COO–( aq ) +Na+ ( aq )

CH3COO– +H2O ↔ CH3COOH +OH–

Na+ +H2O → tidak terjadi reaksi

Dari contoh tersebut, menjelaskan bahwa CH3COO– yang bertindak sebagai anion asam lemah
terhidrolisis membentuk OH– ketika garam direaksikan dengan molekul air (H2O) sedangakn
Na+ yang bertindak sebagai kation dari basa kuat tidak terhidrolisis ketika direkasikan dengan
molekul air. Kesimpulannya adalah garam dengan komponen pembentuk asam lemah dan basa
kuat, jika direaksikan dengan air akan terhidrolisis sebagian dan menghasilkan ion yang bersifat
basa.

4. Hidrolisis Kation

Sama dengan reaksi hidrolisis antara garam dengan komponen molekul asam lemah dan basa
kuat direaksikan dengan molekul air, jika garam dengan komponen penyusun asam kuat dan basa
lemah dilarutkan kedalam molekul air juga akan mengalami suatu proses hidrolisis parsial dan
menghasilkan ion yang bersifat asam (H+). Hal ini diakibatkan karena hanya kation dari basa
lemah terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis.

Misal :

NH4Cl → NH4+ +Cl–

NH4+ +H2O ↔ NH4OH + H+

Cl– +H2O → tidak terjadi reaksi

Berdasarkan contoh tersebut, dapat dijelaskan bahwa NH4+ yang bertindak sebagai basa lemah
terhidrolisis menghasilkan ion yang bersifat asam, yaitu H+. Namun Cl- yang sebagai anion
asam kuat tidak terhidrolisis.

5. Kation dan Anion Terhidrolisis


Jika garam dengan komponen asam lemah dan basa lemah direaksikan dengan molekul air
maka akan mengalami hidrolisis total. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kation dari basa
lemah ataupun anion dari asam lemah dapat terhidrolisis secara sempurna. Reaksi hidrolisis ini
menghasilkan sebuah ion H+ atau OH-.

Misal :

CH3COONH4 → CH3COO– + NH4+

CH3COO– + H2O ↔ CH3COOH + OH–

NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+

Dari contoh tersebut, menjelaskan bahwa ke-2 komponen penyusun garam CH3COO– (anion
dari asam lemah) dan NH4+ (kation dari basa lemah) dapat terhidrolsis secara sempurna yang
masing-masing berurutan menghasilkan ion yang bersifat basa (OH–) dan akan ion yang bersifat
asam (H+).

Contoh Soal 1

Garam CH3COONa (Mr = 82) sebanyak 410 mg dilarutkan dalam air hingga volume 500 mL.
Jika diketahui tetapan hidrolisis (Kb = 10-2), tentukan pH larutan garam tersebut.

Jawab:

Diketahui, berdasarkan senyawa yang bergabung adalah basa kuat dan asam lemah, sehingga
garam yang dihasilkan bersifat basa. Maka proses perhitungannya adalah sebagai berikut:
Jadi, berdasarkan perhitungan nilai pH nya adalah 8,5 dan larutan garam tersebut bersifat basa.

Contoh Soal 2

Jika 100 mL NH4OH 0,4 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 0,4 M Kb NH4OH = 2 x
10-6. Tentukan pH campuran setelah bereaksi!

Jawab:

Diketahui larutan garam yang dihasilkan merupakan campuran dari senyawa asam kuat dan basa
lemah. Sehingga garam yang dihasilkan bersifat asam. Proses perhitungannya adalah sebagai
berikut:

Contoh Soal 3

Jika 50 mL larutan KOH 0,5 M dicampurkan dengan 50 mL larutan CH3COOH 0,5 M, maka
hitung pH campuran yang terjadi (Ka = 10-6) ?

Jawab :
Contoh Soal 4
Hitunglah pH larutan CH3COONH4 0,1 M. Jika diketahui Ka CH3COOH = 10-10 !!
Jawab :

Manfaat Hidrolisis Garam dalam Kehidupan

Proses hidrolisis garam memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya
adalah:

 Garam amonium nitral (NH4NO3) yang merupakan campuran dari basa lemah dan asam
kuat. Sehingga garam ini bersifat asam. Amonium nitrat biasanya digunakan untuk alat
kompres dingin.

 Monosadium Glutamat atau MSG (C5H8NO4Na) merupakan garam yang bersifat basa.
MSG merupakan campuran dari asam lemah dan basa kuat. Garam ini biasa digunakan
sebagai penyedap rasa pada makanan.

 Cangkang mollusca seperti cypraecassis rupa tersusun oleh kalsium karbonat (CaCO3).
Garam ini bersifat basa.

 Kalium nitrat adalah garam yang bersifat netral. Garam ini terbentuk dari senyawa asam
lemah dan basa lemah. Kalium nitrat biasa digunakan sebagai bahan pengawet dalam
sosis (KNO3).

Anda mungkin juga menyukai