Anda di halaman 1dari 12

PEMBENTUKAN GARAM DARI ASAM KUAT DAN BASA KUAT

KELOMPOK 1 :

1. AGESWARA ADITAMA SAPUTRA


2. AMELIA AYU KARTIKA
3. YULIANA
4. ZAKI TAUFIQ AL HAKIM

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

TEKNIK KIMIA MINERAL

2023
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asam dan basa sudah dikenal sejak lama dan disebut dengan istilah
pH (pangkat Hidrogen). Larutan asam mempunyai rasa asam dan bersifat
korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain). Sedangkan
larutan basa terasa lebih pahit dan bersifat kaustik (licin seperti bersabun).
Indikator pH sangat penting keberadaannya untuk menunjukkan sifat asam
dan basa pada suatu larutan. Hingga saat ini sudah banyak ditemui berbagai
bentuk indikator pH dari bahan sintetis. Beberapa jenis indikator pH
diantaranya dalam bentuk larutan dan kertas indikator asam basa. Namun
salah satu bentuk yang praktis dan banyak digunakan karena relatif lebih
awet adalah kertas indikator asam basa yang sangat dibutuhkan di tingkat
sekolah lanjutan sampai dengan perguruan tinggi.

Kata “garam” dalam kimia didefinisikan sebagai hasil reaksi asam


dengan basa, yaitu satu atau lebih atom hydrogen pada asam diganti oleh
satu atau lebih kation suatu basa.

Atau dapat didefinisikan sebagai berikut:

Asam + Basa  garam + air

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu asam, basa dan garam?
2. Apa pengertian dan sifat dari hidrolisis garam?
3. Reaksi yang terjadi pada hidrolisis garam dan cara menghitung pH
pada hidrolisis garam asam kuat dan basa kuat?
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian asam, basa dan garam
a. Pengertian asam dan basa
Menurut ilmuan dari Swedia Svante August Arrhenius, asam
adalah zat di dalam air yang dapat terioniasi melepaskan ion hidrogen atau
ion hidronium. Sementara basa adalah zat di dalam air yang dapat
terionisasi melepaskan ion hidroksida.
b. Pengertian Garam
Garam adalah senyawa netral hasil dari reaksi antara asam dan
basa. Secara umum, reaksi yang terjadi pada pembentukan garam yakni

Asam + Basa → Garam + Air

Contoh dari reaksi pembentukan garam yakni:

HCl + NaOH → NaCl + H2O

Garam-garam yang terbentuk didapat dari 4 reaksi kimia, yakni:

1. Garam dari asam kuat dan basa kuat (garam bersifat netral, pH = 7)
2. Garam dari asam kuat dan basa lemah (garam bersifat asam, pH < 7)
3. Garam dari asam lemah dan basa kuat (garam bersifat basa, pH > 7)
4. Garam dari asam lemah dan basa lemah (nilai asam/basa tergantung nilai
Ka dan Kb)

Berikut contoh garam yang diukur berdasarkan kadar pH-nya.

 Garam yang bersifat asam memiliki pH < 7, yaitu berasal dari reaksi
antara asam kuat dan basa lemah. Contohnya seperti NH4Cl (amonium
klorida/salmoniak) dan NH4NO3 (amonium nitrat).
 Garam yang bersifat basa memiliki pH > 7, yaitu berasal dari reaksi
antara asam lemah dan basa kuat. Contoh garam yang bersifat basa
adalah KNO2 (kalium nitrit), NaHCO3 (natrium bikarbonat/soda kue),
NaCH3COO (natrium asetat), KCN (kalium sianida/potas), dan KF
(kalium fosfat).
 Garam yang bersifat netral memiliki pH = 7, yaitu berasal dari asam kuat
dan basa kuat. Contohnya adalah NaCl (natrium klorida), KI (kalium
iodida), dan KNO3 (kalium nitrat).

2.2 Pengertian dan sifat hidrolisis garam

Hidrolisis garam yakni reaksi penguraian yang terjadi antara kation


dan anion garam dengan air dalam suatu larutan. Catatan: hidrolisis berasal
dari kata hydro artinya air dan lysis artinya penguraian.

Sifat dari hidrolisis garam yakni:

1. Garam merupakan pembentukan asam dan basa.


2. Kation dan anion dari asam basa kuat tidak dapat terhidrolisis karena telah
terionisasi sempurna.
3. Garam tidak terhidrolisis jika tidak ada kation atau anion yang bereaksi.
4. Garam terhidrolisis sebagian jika ada salah satu kation atau anion yang
bereaksi.
5. Garam terhidrolisis sempurna jika kation dan anion bereaksi.

2.3 Reaksi dan Rumus menghitung pH pada hidrolisis garam

Reaksi yang terjadi pada hidrolisis garam

Dengan melihat sifat dari hidrolisis garam dengan dilihat dari kation
atau anion yang bereaksi. Pada hidrolisis garam, kation atau anion yang
bereaksi merupakan dari asam atau basa lemah. Reaksi yang terjadi pada
hidrolisis garam yakni:

a. Reaksi hidrolisis garam tidak terdhidrolisis merupakan reaksi antara asam


kuat + basa kuat.
b. Reaksi hidrolisis garam sebagian / parsial merupakan reaksi antara antara:
asam kuat + basa lemah atau asam lemah + basa kuat.
c. Reaksi hidrolisis garam sempurna merupakan reaksi antara antara: asam
lemah + basa lemah.

Cara menghitung pH pada hidrolisis garam

Cara menghitung pH dari hidrolisis garam dapat dilihat dari reaksi


antara asam dan basa. Catatan: pada hidrolisis garam terdapat aturan yang
kuat adalah pemenang. Misalnya reaksi antara asam kuat dan basa lemah,
maka si pemenang adalah asam kuat. Cara menghitung pH yakni dengan
cara menghitung pH asam kuat.

Asam kuat

Garam pembentukan dari asam kuat dan basa kuat tidak dapat terhidrolisi. Maka
pH-nya adalah 7, netral.
Asam kuat adalah senyawa asam yang mudah melepaskan ion
H+ dalam air dan mengalami disosiasi total dalam larutannya. Contoh
asam kuat yaitu HCl, HNO3, H2SO4, dan HCIO4. Asam kuat merupakan
senyawa elektrolit kuat. Didalam air, senyawa ini dapat menghasilkan ion
H+ secara sempurna, yaitu seluruh molekul asam membentuk ion. Maka
PH yang dihasilkan oleh asam kuat akan jauh lebih rendah dibandingkan
PH yang dihasilkan oleh asam lemah pada konsentrasi yang sama. Hal ini
terjadi karena konsentrasi ion H+ dari asam kuat jauh lebih banyak
dibandingkan konsentrasi ion H+

Untuk menghitung rumus asam kuat :


Contoh soal :

1. Tentukan harga pH larutan 0,01M HCl!

Jawab:

Reaksi ionisasi:

HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq)

0,01M 0,01M 0,01M

[H+]= a x Ma
= 1 x 0,01M

= 0,01 M

Basa Kuat

Basa kuat adalah senyawa basa yang mudah melepaskan ion OH- dalam
air dan mengalami disosiasi total dalam larutannya.Basa kuat merupakan senyawa
elektrolit kuat. Di dalam air, senyawa ini menghasilkan ion OH– secara sempurna
yaitu seluruh molekul basa membentuk ion . Dalam penulisan ionisasi basa kuat,
digunakan satu anak panah yang menunjuk ke arah yang menyatakan bahwa
seluruh basa kuat terionisasi.

Contoh:
Rumus Basa Kuat :

1. Tentukan harga pH dan pOH larutan NaOH 0,02M!

Jawab:

Reaksi ionisasi:

NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq)

0,02M 0,02M 0,02M

[OH–] = b X Mb

= 1 X 0,02M

[OH–]= 2 10-2M

pOH=- log 2 10-2

= 2 – log 2
= 2- 0,301

pOH= 1,699

jadi pH larutan:

pH+pOH=14

pH= 14- pOH

pH= 14- 1,699

pH=12,301

Garam dari asam kuat dan basa kuat, misalnya garam natrium klorida
(NaCI). NaCI terionisasi sempurna dalam air menurut persamaan reaksi berikut:

NaCI(aq) ↔ Na+(aq) + Cl–(aq)

Selanjutnya, air akan terionisasi menurut reaksi berikut:

H2O(ℓ) ↔ H+(aq) + OH–(aq)

Ion Na+ dari garam NaCI berasal dari basa kuat NaOH, sehingga tidak
dapat bereaksi dengan ion OH– dari air. Sementara itu, ion Cl– dari garam NaCI
berasal dari asam kuat (HCI), sehingga tidak dapat bereaksi dengan ion H+ dari
air. Oleh sebab itu, garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak
bereaksi dengan air atau tidak terhidrolisis. Harga [H+] dan [OH–] dalam air tidak
berubah dengan adanya garam, sehingga pH tetap sama dengan pH air murni (pH
= 7). Larutan garam ini bersifat netral.

Adapun contoh garam yang tidak terhidrolisis adalah garam yang berasal
dari asam kuat dan basa kuat. Pelarutan garam ini tidak akan mengubah jumlah
[H+] dan [OH-] dalam air, sehingga larutannya bersifat netral (pH=7). Contohnya,
yaitu garam NaCl.
Di dalam air, NaCl terion sempurna membentuk ion Na+ dan Cl- dengan reaksi
berikut:

NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)

Ion Na+ berasal dari asam kuat dan ion Cl- berasal dari basa kuat, sehingga
keduanya tidak bereaksi dengan air.

Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Cl-(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Oleh sebab itu, larutan tetap bersifat netral (pH=7).

Anda mungkin juga menyukai