Anda di halaman 1dari 10

INDUSTRI 4.

Revolusi Industri

 Revolusi Industri Pertama dimulai pada abad ke-18 melalui penggunaan


tenaga uap dan mekanisasi produksi.
 Revolusi Industri Kedua dimulai pada abad ke-19 melalui penemuan produksi
listrik dan jalur perakitan.
 Revolusi Industri Ketiga dimulai pada tahun 70-an di abad ke-20 melalui
otomatisasi parsial dengan menggunakan PLC (Programmable Logic
Controller) dan teknologi informasi.
 Saat ini beberapa industri sedang menerapkan Revolusi Industri Keempat.
Revolusi ini ditandai dengan penerapan teknologi advanced robotics, 3D
printing, internet of things (IoT), kecerdasan buatan, big data, augmented
reality, dll.

Definisi Industri 4.0

 Kagermann, Wahlster & Johannes (2013)

Industri 4.0 memanfaatkan kekuatan teknologi komunikasi dan invensi inovatif


untuk meningkatkan pengembangan industri manufaktur.

 Qin, Liu & Grosvenor (2016)

Industri 4.0 mendorong efisiensi manufaktur dengan mengoleksi data secara


cerdas, membuat keputusan yang tepat dan mengeksekusi keputusan tanpa ragu.
Dengan menggunakan teknologi maju, prosedur pengumpulan dan interpretasi data
akan lebih mudah. Kemampuan operasi interoperabilitas bertindak sebagai
“jembatan penghubung” yang memberikan sebuah lingkungan manufaktur yang
terpercaya di industri 4.0. Di industri 4.0 aspek paling penting pada fungsi artificial
intelligent.

 Schumacher, Erol & Sihn, (2016)

Industri 4.0 dikelilingi oleh sebuah jaringan teknologi maju yang besar sepanjang
rantai nilai. Pelayanan, otomasi, AI, Robotik, IoT dan Additive Manufacturing
membawa sebuah era baru dalam proses manufaktur. Batasan – batasan antara
dunia nyata dan virtual reality menjadi semakin kabur dan menyebabkan sebuah
fenomena yang dinamakan Cyber-Physical Production Systems (CPPS).

 Schwab (2016)

Industri 4.0 dibedakan dengan beberapa karakteristik teknologi – teknologi baru,


contoh : dunia fisik, digital dan biologis. Perkembangan teknologi membawa efek
signifikan pada industri, ekonomi, dan rencana pembangunan pemerintah. Schwab
menunjukkan bahwa industri 4.0 merupakan konsep terpenting dalam
perkembangan industri global dan ekonomi dunia.

 Wang et al. (2016)

Industri 4.0 membuat penggunaan penuh teknologi – teknologi yang muncul dan
perkembangan mesin dan peralatan yang cepat untuk mengatasi tantangan global
untuk meningkatkan level industri. Konsep utama industri 4.0 adalah memanfaatkan
teknologi informasi maju dalam menggunakan layanan IoT. Produksi bisa berjalan
lebih cepat dan lancar dengan minimal downtime dan dengan integrasi pengetahuan
teknik. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik,
sistem produksi lebih efisien, lebih mudah untuk merawat dan mencapai
penghematan biaya.

 Mrugalska & Magdalena (2017)

Mesin dan alat yang moderen dan ternama dengan software canggih dan
jaringan sensor bisa digunakan untuk merencanakan, memprediksi, mengatur dan
mengontrol hasil serta model bisnis untuk menciptakan fase lain dari rantai nilai
organisasi dan ini bisa diatur melalui keseluruhan siklus produk. Jadi industri 4.0
merupakan sebuah keuntungan untuk terus kompetitif di setiap industri. Untuk
menciptakan sebuah alur produksi yang lebih dinamis, optimisasi rantai nilai harus
dikontrol secara otomatis.

 KepMen Ketenagakerjaan Nomor 331 Tahun 2020 (SKKNI – Transformasi 4.0)

Industri 4.0 adalah “perpaduan antara dunia fisik nyata dengan dunia virtual
dimana otomasi dan pertukaran data secara real time dalam sistem produksi pintar
dan mata rantainya terjadi. Istilah ini mencakup diantaranya sistem siber-fisik,
internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif”.
Prinsip Desain Industri 4.0

 Interoperabilitas

Kemampuan untuk membuat sistem dan organisasi bekerja sama, atau kemampuan
dua atau lebih sistem atau komponen untuk bertukar informasi dan menggunakan
informasi tersebut (IoT – IoS – CPS).

 Virtualisasi

CPS dapat memantau proses fisik & dapat membuat virtual Salinan dunia fisik

 Desentralisasi/Otonom

Mesin dapat mengambil keputusan secara mandiri dengan adanya computer yang
tertanam/embedded.

 Kemampuan Real-Time

Data/informasi yang dikumpulkan dapat dianalisis secara real-time. Status pabrik


dapat dilacak & dianalisis secara terus menerus.

 Orientasi Layanan

CPS dapat menawarkan fungsionalitasnya sebagai layanan web yang lebih baik.
Industri 4.0 ditantang untuk melayani permintaan dengan fokus pada pelanggan,
dan menghasilkan produk & layanan yang bernilai tambah lebih tinggi.

 Modularitas

Modul unit produksi baru dapat ditambahkan pada sistem produksi yang ada
dengan prinsip “plug & play”. Industri 4.0 mampu beradaptasi secara fleksibel
terhadap perubahan persyaratan dan pergantian/perluasan modul secara individual.

Manfaat Industri 4.0

 Efisiensi

Dengan otomatisasi, bantuan robot, simulasi & AI, maka industri akan membuat
keputusan realtime lebih cepat, namun tetap efisien dengan kualitas tinggi
 Lincah (agility)

Industri 4.0 mampu mendorong ke tingkat kelincahan proses berikutya, karena


kondisi mesin/produknya dapat dideteksi sensor lebih cepat.

 Inovasi

Mampu menciptakan inovasi produk baru dan eksperimen dalam desain yang lebih
cepat.

 Pengalaman Pelanggan

Produsen dapat memberikan kemungkinan layanan dengan fitur yg lebih baik pada
pelanggan, bahkan dimungkinakan self-service pelanggan.

 Biaya

Memang awal investasi butuh biaya, namun begitu pabrik menjadi cerdas, biaya
menjadi turun drastis.

 Pendapatan

Dengan kualitas lebih baik, biaya lebih rendah, high mix, dan costumer satisfaction,
maka pendapatan semakin meningkat.

Internet of Things (IoT)

Evolusi Internet of Things

 Pre-Internet

Interaksi Manusia dengan Manusia: Telepon Genggam, SMS, Pajer, Intercom,


Handy Talki

 Internet of CONTENT

WWW: Surat elektronik (E-mail), Informasi, Hiburan.

 Internet of SERVICES

WEB 2,0: Produktivitas melalui media elektronik (EProductivity , Jual beli melalui
media elektronik (E-Commerce)
 Internet of PEOPLE

MEDIA SOSIAL: Skype, Facebook, Youtube, Twitter, Yahoo, Massenger, Line,


Instagram, Tiktok.

 Internet of THINGS

INTERAKSI MESIN DENGAN MESIN: Proses identifikasi, pelacakan, pemantauan dll,


Tersusun secara semantik dan saling berbagi data.

Definisi & Konsep Kerja IoT

Definisi IoT

Berdasarkan Hung, M. (2017) wakil presiden dari Gartner Research menyatakan


bahwa Internet of Things (IoT) adalah jaringan objek fisik khusus yang mengandung
teknologi tertanam (embedded technology) untuk berkomunikasi dan merasakan
(sensing) atau berinteraksi dengan keadaan internal atau lingkungan eksternal.

Konsep Kerja IoT

 Barang fisik yang dilengkapi modul IoT


 Perangkat koneksi ke internet seperti Modem dan Router Wireless
 Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base

Pilar IoT

 Machine to Machine (M2M)


 Radio Frequency Identification (RFID) NFC AIDC (barcode, QRcode)
 Wireless Sensor Network (WSN)
 (SCADA). Supervisory Control And Data Acquisition

Karakteristik Internet Of Things

1. Dinamis dan beradaptasi dengan sendiri Perangkat dan sistem IoT dapat
memiliki kemampuan untuk beradaptasi secara dinamis dengan perubahan
konteks dan mengambil tindakan berdasarkan kondisi operasinya, konteks
pengguna, atau lingkungan penginderaan.
2. Konfigurasi diri Perangkat IoT mungkin memiliki kemampuan konfigurasi
sendiri, memungkinkan sejumlah besar perangkat bekerja bersama untuk
menyediakan fungsionalitas tertentu seperti pengaturan jaringan,
mengambil pembaruan (fetch) perangkat lunak terbaru.
3. Protokol komunikasi yang interoperable Perangkat IoT dapat mendukung
sejumlah protokol komunikasi yang dapat dioperasikan dan begitu juga
dengan infrastruktur.

Arsitektur Internet of Things

1. Lapisan sensor (Sensor Layer) Ini adalah lapisan terendah Arsitektur IOT, yang
terdiri dari jaringan sensor, sistem tertanam, tag RFID dan pembaca atau sensor
lunak lainnya yang merupakan berbagai bentuk sensor yang digunakan di lapangan.
Masing-masing sensor ini memiliki identitas dan informasi.

2. Lapisan gerbang dan Jaringan (Gateway and Network Layer) Lapisan ini
bertanggung jawab untuk mentransfer informasi yang dikumpulkan oleh sensor ke
lapisan berikutnya didukung protokol universal standar yang dapat diskalakan,
fleksibel, untuk mentransfer data dari perangkat heterogen (berbagai jenis node
sensor). Layer ini harus memiliki kinerja tinggi dan jaringan yang kuat.

3. Lapisan Layanan Manajemen (Management Service Layer) Lapisan ini bertindak


sebagai antarmuka antara lapisan gateway jaringan dan lapisan aplikasi; dalam
mode dua arah. Lapisan ini bertanggung jawab untuk manajemen perangkat dan
manajemen informasi serta bertanggung jawab untuk menangkap sejumlah besar
data mentah dan mengekstraksi informasi yang relevan dari data yang disimpan
pada waktu nyata.

4. Lapisan aplikasi (Application Layer) Ini adalah lapisan teratas IoT yang
menyediakan antarmuka pengguna untuk mengakses berbagai aplikasi untuk
pengguna yang berbeda. Aplikasi dapat digunakan di berbagai sektor seperti
transportasi, perawatan kesehatan, pertanian, rantai pasokan, pemerintah, ritel dll.

Cyber Physical System (CPS)


CPS merupakan kombinasi dari beberapa sistem yang berbeda sifatnya yang tujuan
utamanya adalah untuk mengendalikan proses fisik dan, melalui umpan balik,
menyesuaikan diri dengan kondisi baru, secara real time.

Identifikasi dan Pengambilan Data Otomatis (Automatic Identification and Data


Capture/AIDC)

Identifikasi otomatis dan pengambilan data (AIDC) mengacu pada metode


mengidentifikasi individu, objek, gambar, suara secara otomatis, mengumpulkan
data tentangnya, dan memasukkannya langsung ke sistem komputer, tanpa
keterlibatan manusia (tanpa manual data entry)

Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)

AR dan VR adalah teknologi yang bertujuan merangsang persepsi dan indera dari
penggunanya. Pengguna (user) dapat merasakan berada di "dunia lain" dan
berinteraksi di dalamnya

VR adalah teknologi intuitif yang berdampak setidaknya pada dua dari lima indera.
Ini terlihat dan terdengar

AR tidak membawa kita ke dunia maya. AR menempatkan objek virtual ke dalam


lingkungan yang ada di dunia nyata.

ROBOT OTONOM

Otomatisasi

Sebuah teknologi yang berurusan dengan penerapan barang dan jasa, untuk
melakukan pekerjaan tertentu (atau sekelompok) secara otomatis dengan bantuan
pengendali.

Definisi Robot

 Manipulator multi fungsi dan dapat diprogram ulang yang dirancang untuk
menggerakkan material, alat, atau perangkat khusus melalui sejumlah
gerakan terprogram untuk melakukan aktifitas tertentu.
 “Perangkat yang dapat diprogram oleh komputer dan dapat dikendalikan
sendiri, yang terdiri dari unit elektronik, listrik, atau mekanik”.
 Mampu melakukan serangkaian tindakan kompleks secara otomatis, yang
dapat dipandu oleh perangkat control eksternal atau kontrol yang tertanam
(embedded)

Kegunaan Robot

 Digunakan pada proses otomasi  meningkatkan efisiensi dan produktivitas.


 Contoh aktivitasnya berupa proses pengecatan, line tracking, palletizing,
penanganan material, pengelasan, perakitan, dan lainnya.
 Masih memerlukan tenaga manusia sebagai operator untuk mengendalikan
tiap bagian robot.

Robot Otonom?

Robot yang dirancang dan direkayasa untuk menangani lingkungannya sendiri, dan
bekerja untuk waktu yang lama tanpa campur tangan manusia. Robot yang
dirancang dan direkayasa untuk menangani lingkungannya sendiri, dan bekerja
untuk waktu yang lama tanpa campur tangan manusia.

KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING)

Definisi Cloud Computing

Cloud Computing / Komputasi Awan adalah: Gabungan pemanfaatan teknologi


computer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan)

Komputasi awan berarti menyimpan dan mengakses data dan program melalui
jaringan internet sebagai pengganti yang selama ini menggunakan hard drive
komputer local (on premise). Aplikasi perangkat lunak anda akan berjalan di server
yang dikelola oleh pusat data (data centre) dan akan terlihat sama seperti biasanya
di komputer lokal anda (on premise).

Contoh Arsitektur Layanan Cloud Computing

 Cloud Server

Layanan teknologi yang menggabungkan komputer dan jaringan yang berbasis


internet. Teknologi ini memanfaatkan media internet sebagai pusat server untuk
pengelolaan data. Data-data yang diperlukan dapat dengan mudah diakses dan tidak
perlu lagi menyimpan data melalui alat penyimpanan seperti Flashdisk, Harddisk, CD
maupun DVD

 Virtual Desktop

Virtual Desktop metode yang memungkikan untuk mengakses dan menjalankan


aplikasi yang digunakan dimana saja, kapan saja dan dengan menggunakan device
apa saja. Virtual Desktop Infrastructure (VDI) adalah teknologi yang menggunakan
mesin virtual untuk menyediakan dan mengelola virtual desktop

 Platform Software

Platfrom Software adalah Platform yang digunakan dalam sesuatu yang berkaitan
dengan software atau perangkat lunak yang lebih luas, namun lebih mudah untuk
dihubungkan oleh pengguna. Kategori umum platform perangkat lunak termasuk
dalam system software dan application software

 Applications

Melakukan tugas-tugas khusus yang tidak lepas dari beberapa macam program
pembangunnya, yaitu terdiri dari software hiburan, pendidikan, bisnis, perangkat
lunak khusus, serta produktivitas kerja Perangkat lunak penunjang produktivitas
kerja memberikan peranan yang sangat bermanfaat untuk optimalisasi mutu kerja.

 Storage

Layanan penyimpanan file di internet. File-file yang tersimpan bisa dikelola dari
mana saja selama user masih terhubung dengan cloud storage tersebut melalui
jaringan internet

Jenis-jenis Cloud Computing

 Public Cloud
 Private Cloud
 Hybrid Cloud
 On-Premise Private Cloud
 Externally-Hosted Private Cloud

Manfaat Cloud Computing


 Semua data tersimpan di Server secara terpusat Memungkinkan pengguna
menyimpan data secara terpusat di satu server.
 Keamanan Data Data pengguna dapat disimpan dengan aman pada server
yang disediakan.
 Fleksibilitas dan Skalabilitas Tinggi Data dapat diakses kapan dan dimanapun
selama terhubung Internet. Pengguna dapat meningkatkan kapasitas
penyimpanan sesuai dengan kebutuhan.
 Investasi Jangka Panjang Penghematan biaya untuk pembelian inventaris
seperti infrastruktur, hardisk, dll

Anda mungkin juga menyukai