Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ario Juniarto Wicaksono

NIM : 1601204460

Ada 9 komponen yang dianggap sebagai pilar dari Industri 4.0

1. Big Data and Analytics


Mesin dan sensor yang saling terhubung menghasilkan data yang sangat besar. Data ini
menunjukkan berbagai hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, kinerja, dan permasalahan
lain. Dengan mengolah data tersebut, dapat diketahui pola dan insight dalam waktu yang
singkat, yang mustahil dilakukan oleh manusia. Dengan teknologi ini, industri dapat
melakukan optimasi dan perencanaan dengan jauh lebih efisien dan efektif terhadap
kegiatan operasional maupun bisnis.
2. Autonomous Robot
Sebelumnya robot hanya digunakan oleh industri dan organisasi besar, namun teknologi ini
akan menjadi jauh lebih murah dan memiliki jangkauan kemampuan yang lebih besar
daripada yang telah digunakan dalam manufaktur saat ini.
3. Simulation
Simulasi atau virtual reality, disebut juga dengan digital twin, dapat digunakan untuk
melakukan training dan perencanaan. Prinsipnya adalah membuat ‘salinan digital’ dari aset,
produk, bahkan manusia, termasuk fungsi dan perilakunya, dari data-data yang
dikumpulkan sebanyak mungkin dan sedetail mungkin. Hal ini memungkinkan kontrol dan
optimisasi serta deteksi masalah sedini mungkin, sehingga meningkatkan kualitas produk
dan mengurangi waktu pengaturan dan waktu henti (down time). NASA menggunakan
digital twin ini untuk memantau seluruh Space Center mereka.
4. Integrasi sistem secara horizontal dan vertikal
Dengan sistem cerdas dan perangkat IoT, perusahaan, departemen, supplier maupun
customer akan menjadi lebih kohesif dan terhubung. Dengan integrasi sistem secara
horizontal dan vertikal, informasi akan berjalan mulus dalam rantai produksi, yang
memungkinkan.
5. Industrial Internet of Things (IIoT)
IIoT dapat digambarkan sebagai jaringan perangkat yang memiliki kecerdasan lokal, yang
memungkinkan komunikasi dan interaksi antara berbagai perangkat, mesin, dan produk. Hal
ini juga akan dapat mendesentralisasikan proses analitik dan pengambilan keputusan,
sehingga memungkinkan respon real time. IIoT saat ini sudah banyak dipergunakan,
misalnya untuk keperluan smart metering, asset tracking, monitoring pengiriman secara
real-time, dan lain sebagainya.
6. Augmented Reality
Berbeda dengan simulasi, augmented reality menggabungkan dunia nyata dan virtual
dengan menambahkan informasi berupa teks, gambar, suara, dan lain sebagainya untuk
meningkatkan kualitas interaksi pengguna dengan dunia nyata. AR dapat digunakan untuk
menghemat biaya produk trial dan display, maupun untuk keperluan training di mana
kondisi nyata terlalu berbahaya atau mahal secara biaya atau waktu. Dipopulerkan dan
dikenal di seluruh dunia melalui permainan dan aplikasi seperti Pokemon Go, saat ini
perusahaan-perusahaan telah memperkenalkan teknologi ini ke bisnis dan aplikasi mereka.
IKEA misalnya, menggunakan AR yang memungkinkan pelanggan melihat furnitur terlihat
seperti berada di ruangan di rumah mereka, dengan menggunakan data berdasarkan ukuran
dan warna.
7. Cloud
Berbagai teknologi yang melandasi industri 4.0, seperti digital twin dan IIoT memerlukan
sharing data lintas mesin, lintas sistem, tempat, bahkan organisasi. Sejalan dengan itu,
kinerja teknologi cloud akan terus berkembang, sehingga waktu reaksinya dapat mencapai
milisecond. Hal ini akan mendorong semakin banyaknya mesin dan fungsionalitas yang di-
deploy ke atas cloud, mendorong sistem produksi dan rantai pasokan yang lebih bersifat
data-driven.
8. Additive manufacturing
Manufaktur aditif didefinisikan sebagai proses penggabungan bahan untuk membuat objek
dari data model 3D. Metode ini biasanya dilakukan lapis demi lapis, berbeda dengan
manufaktur subtraktif yang umum dilakukan saat ini. Metode manufaktur aditif yang kita
kenal sekarang adalah 3D printing. Teknologi ini semula lebih banyak digunakan untuk
keperluan prototyping, namun saat ini sudah mulai banyak digunakan juga untuk proses
produksi, misalnya menyediakan komponen pengganti atau barang yang bernilai tinggi
dengan volume rendah.
9. Cyber Security
Dengan meningkatnya konektivitas berbagai sistem dan perangkat, resiko ancaman dan
serangan dunia maya juga akan meningkat. Karena itu sangat penting bagi perusahaan yang
beroperasi di industri 4.0 untuk memiliki fokus pada keamanan siber dan memahami
bagaimana mereka dapat melindungi data mereka dan meminimalkan resiko tersebut.

Anda mungkin juga menyukai