Anda di halaman 1dari 5

Sartia Faharuddin

2301921206

Summary Session 6 Auidt Prespective vs Industry 4.0

Industry Transformation

1. 1st Industrial Revolution : Tahun 1784, Fasilitas produksi mekanis pertama dengan bantuan
tenaga air dan uap.
2. 2nd Industrial Revolution: Tahun 1870, Produksi massal pertama dengan bantuan energi
listrik.
3. 3rd Industrial Revolution: Tahun 1969, Sistem kontrol logika yang dapat diprogram
pertama melalui aplikasi elektronik dan TI untuk produksi otomatis.
4. 4th Business 4.0: produksi menggunakan otomatisasi proses robot (RPA) diterapkan di
sebagian besar bisnis besar pada tahun 2017, menggunakan RPA dan otomatisasi kognitif
menjadi bisnis di mana-mana pada tahun 2020, serta menggunakan platform pembelajaran
mesin (MPL) tersedia di mana-mana pada tahun 2025.
5. 5th Business 5.0: Produk akan dirancang untuk kebutuhan pelanggan individu berdasarkan
kebutuhan pribadi mereka; dikenal sebagai "personalisasi". Produk dapat menjadi
perpanjangan pikiran atau tubuh manusia yang membutuhkan etika radikal baru protokol
dan tata kelola.

Artifical Intelegence

1. Artificial Narrow Intelligence: penggunaannya terbatas pada kinerja tugas khusus dan
sangat spesifik.
2. Artificial General Intelligence: AI yang memungkinkan mesin memiliki kemampuan yang
sama dengan manusia, atau dapat dikatakan mesin mulai memahami permintaan manusia.
3. Artificial Supper Intelligence: melampaui kecerdasan umum dan menghasilkan mesin yang
memiliki kemampuan superior yang dilakukan manusia.
Evolution of Auditing

1. Audit 1.0: Masih mengaudit dengan menggunakan alat manual seperti, kertas, pensil, dan
kalkulator.
2. Audit 2.0: Mulai menggunakan alat untuk audit berupa excel dan CAAT software.
3. Audit 3.0: Menggunakan big data sebagai bagian dari audit seperti analytical application.
4. Audit 4.0: Menggunakan alat audit otomatisasi semi dan progresif: sensor, GPS, IoT,
RFID.

Digital Audit Area and Technologies:

1. Foundation: Dalam melakukan audit dasarnya bukan hanya sekedar memeriksa laporan
keuangan saja. Namun, auditor perlu melihat dan memperhatikan hal yang lebih luas dari
itu salah satu contohnya pada saat pengiriman barang seluruh proses perlu dianalisa. Dalam
melakukan hal tersebut diperlukan adanya integrasi data. Jadi mengumpulkan data dari
berbagai sumber itu penting atau diperlukan adanya integrasi data.
2. Analytics: Auditor perlu membaca data untuk melakukan predictive analytics (forecast)
dan data visualization sehingga auditor dapat menganalisis seperti apa data yang diperiksa.
3. Automation: Perusahaan yang menggunakan sistem yang terautomatisasi perlu dikaji
risiko apa saja yang dapat muncul ketika menggunakan sistem automatisasi.
4. Cognitive Intelligence: Terdapat 4 macam diantaranya, Natural Language Generation
(NLG), Natural Language Processing (NLP), Machine Learning, dan Augmented
Intelligence.

Audit Standards

Perkembangan zaman yang terjadi menuntut adanya perubahan pada standar audit. Perlu
diadakan update secara berkala terhadap standar audit mengikuti perkembangan teknologi yang
ada. Ketika proses audit telah berada pada real time maka hal tersebut secara cepat dapat memberi
tahu masalah apa saja yang timbul. Data real time membantu auditor dalam melakukan efeisiensi
dan efektivitas dalam menganalisa data.
Standar harus diprogram ke dalam mesin, jalur produksi, dan produk untuk memungkinkan
pengukuran, pemrosesan, dan komunikasi informasi keuangan secara real-time. Misalnya,
pengukuran inventaris akan diotomatisasi dengan melacak nilai pembelian saat ini. Inventaris yang
diproduksi juga dapat terus diukur dengan mengumpulkan data real-time mengenai konsumsi
energi jalur produksi dan biaya tenaga kerja, produk akan secara mandiri mengeluarkan peringatan
jika sudah usang, bergerak lambat, atau rusak, untuk mencegah termasuk atau melebih-lebihkan
nilai inventaris usang.

Audit Principles

Terdapat enam prinsip teknologi utama diantaranya

1. Interoperability: Data yang diproses harus berada dalam satu server atau ruang lingkup
yang sama sehingga data tersebut saling terhubung.
2. Virtualization: Barang-barang yang menjadi data, dipindai, dan direkam sehingga
dimasukkan datanya sehingga besaran fisis dan datanya sama.
3. Decentralization: Data harus terpusat agar saat auditor akan mengaudit cabang-cabang
perusahaan tidak akan sulit.
4. Real-time capability: Kemampuan server data untuk menyediakan data waktu nyata.
5. Service orientation: Orientasi layanan digunakan untuk membantu perusahaan mencapai
kemampuan waktu nyata.
6. Modularity: Pembagian penyimpanan data harus jelas dan benar dalam pendistribusiannya.

Dengan enam prinsip ini, Anda dapat meningkatkan ketersediaan data, memungkinkan
pemantauan dan validasi data berkelanjutan, serta meningkatkan otomatisasi prosedur audit.

Audit Technology

1. Sensors: Sensor dengan fungsi akuisisi, pemrosesan, dan komunikasi data, akan digunakan
secara luas di industri 4.0 dan dapat sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam
pengumpulan data. Pengumpulan data dengan GPS, pemeriksaan jari yang langsung
terhubung ke server yang direkam dan diproses oleh server. Contoh GPS,RFID sensor yang
sering di gunakan.
2. Cyber physical system (CPS): CPS merupakan teknologi yang menanamkan komputer,
sensor, dan aktuator ke dalam platform terintegrasi. CPS dapat digunakan untuk
menganalisa kondisi yang tidak ideal. Ketika terdapat kondisi yang tidak ideal CPS akan
menyampaikannya ke ARP atau ke atasan yang bersifat real-time.
3. Internet of Things (IoT): IoT berfungsi mengkomunikasikan status mereka, lingkungan
sekitar, proses produksi, dan jadwal pemeliharaan. Ketika menggunakan IoT semua device
terkoneksi dalam satu internet yang sama dan saling berhubungan satau sama lain sehingga
informasi sangat cepat didapatkan.
4. Smart factories and smart products: Smart factory dimana perusaahan telah menggunakan
sistem produksi yang sebagian besar menggunakan alat-alat yang sangat canggih untuk
menghasilkan smart products. Selain itu dalam smart factory menggunakan smart mesin
dan devices di mana data-data dari smart factory secara horizontal dan data dapat diakses
oleh pihak-pihak di dlm perusahaan, secara vertikal dapat diakses oleh costumer dan
supplier.
5. Others: merupakan gabungan dari semua komponen diatas, ketika terdeteksi adanya
anomanil data maka informasi tersebut akan cepat diketauhui oleh perusahaan.

Audit 4.0
Mirror World Technology

Mirror World Teknologi digunakan untuk mencatat fisikal dan data secara real-time, semua
aktivitas yang dilakukan akan tercatat pada mirror world. Perusahaan dapat melakukan tracking
dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, seperti transaksi yang secara otomatis terupdate secara
real time.

Challenges

1. Digital crime: Techinique given , technique taken. Teknologi dikembangkan untuk


memfasilitasi dan meningkatkan spektrum aktivitas manusia, tetapi tidak menutupkan
teknologi bisa saja mengalami msalah sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
2. Security and privacy issues of companies’ data: Teknologi yang muncul menimbulkan
ancaman signifikan terhadap keamanan dan privasi informasi organisasi.
3. Standardization of information and data: Pengembangkan standar data yang tidak seragam
sangat penting untuk pertukaran informasi dan data dalam konteks Audit 4.0.

Anda mungkin juga menyukai