Anda di halaman 1dari 8

Makalah Sistem Informasi Manajemen

“Sistem Informasi Manufaktur”

Disusun Oleh :

1. Aisyah Wahyu Rachmawati / 2110280078

2. Siti Rofida / 2110280079

3. Nevy Silfani Atikah Putri / 2110280103

4. Ardicha Ayu Wiyanti / 2110280105

Program Studi S1 Manajemen


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
2022-2023
A. Komputer Sebagai Bagian dari Sistem Fisik
Komputer sebagai bagian dari sistem fisik terdiri dari :
1. Computer-Aided Design (CAD)
Computer-Aided Dsign atau sering disebut dengan computer-aided engineering
(CAE), melibatkan pengguna komputer untk membantu rancangan produk yang
akan dimanufaktur. CAD pertama kali muncul dalam industri dirgantara sekitar
tahun 1960-an dan kemudian diadopsi oleh pembuat mobil. CAD kemudian
digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumus seperti bangunan
dan jembatan hingga bagian-bagian kecil.
2. Computer-Aided Manufacturing (CAM)
Computer-Aided Manufacturing (CAM) adalah penerapan kopute dalam proses
produksi. Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan
mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari
database rancangan. Sebagian mesin produksi memiliki mikroprosesor yang telah
terpasang (built-in microprcessors) dan sebagian dikendalikan oleh komputer mini.
Satu komputer bisa mengendalikan beberapa mesin produksi sekaligus.
B. Komputer Sebagai Sistem Informasi
1. Sejarah Computer – Based Information sistem
Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa
multinasional banyak menyelesaikan pembangunan sistem informasi global mereka
(GIS/ Global Information System), tetapi masih terdapat beberapa hal lain yang
masih harus diselesaikan dalam rangka menyempurnakan sistem pengelolaan
informasi berbasis komputer yang mendunia ini. Pada tahun 2000-an, kurang lebih
2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem
informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk
mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan
ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi
sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu
ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi
dunia adalah peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based
Information System/ CBIS).
2. Pengertian Computer Based Information sistem ( CBIS )
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis
Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “ berbasis komputer ” mengandung arti bahwa komputer
memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan
integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu
menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan
manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem
Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam
kegiatannya. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS yang akan dibahas pada
bagian ini antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan “ basis
komputer ” sebagai kata kuncinya.
a. Data
Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi
pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian
dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan
dasar suatu informasi.
b. Informasi
Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System
: Conceptual Foundations, Structures, and Development menyebut informasi
sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya
dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang
maupun masa depan.
c. Sistem Infomasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi
yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan
informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen
yang membutuhkannya.
d. Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer
memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori,
penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan
komputer dalam kegiatannya. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam
kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau
pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
e. Subsistem dari CBIS
1) Sistem Informasi Akuntansi.
2) Sistem Informasi Manajemen.
3) Sistem Pendukung Keputusan.
4) Automasi Kantor (Virtual Office).
f. Sistem Pakar
C. Model Sistem Informasi Manufaktur

Model system informasi manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam area
manufaktur sebagai sistem konseptual.
1. Subsistem Input
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi
manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan
pemasoknya.
2. Subsistem Informasi Akuntansi
Tugas pengumpulkan data yang menjelaskan operasi produksi paling
dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulan data. Pegawai produksi
memasukan data kedalam terminal dengan mengunakan kombinasi media yang
dapat dibaca mesin dan keyboard. Media tersebut peling sering berbentuk dokumen
dengan bar codes yang dapat dibaca secara optis. Media lain meliputi dokumen
dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis-
garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut
dditrnsmisikan kekomputer pusat untuk memperbaharui data base.
3. Subsistem Industrial Engineering
Industrial Engineering(IE) merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang
mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Bagian
penting IE melibatkan pengaturan standart produksi suatu unsur penting dalam
menerapkan managemant by exception diarea manufaktur.
4. Subsistem Intelijen Manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur membuat manajemen manufaktur tetap
mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan
mesin. Manajer manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerja yang
mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Jika para pekerja memilih unutk
berserikat suatu kontrak menjelaskan harapan dan kewajiban baik perusahaan
maupun serikat.
Manufaktur Intelligence Subsystem bermanfaat agar manajemen tetap
mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material,
dan mesin. Dalam informasi pekerja menejemen manufaktur tetap memperhatikan
serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan, jika pekerja
perusahaan memilih untuk berserikat, maka kontrak akan menjelaskan harapan dan
kewajiban baik perusahaan maupun serikat.
5. Sistem Formal
Manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan
permintaan pekerja yang dikirimkan kedepatrtemen sumber daya manusia. Sumber
daya manusia kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai elemen
lingkungan dan menhubungakan pelamar.
6. Sistem Informal
Arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar
bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan penyelia mereka.
Sistem formal maupun informal digunakan untuk menciptakan informasi
pekerja :

1. Sistem Formal manajemen manufaktur memiliki arus informasi pekerja dengan


menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen SDM, kemudian
SDM mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menghubungi
pelamar, setelah pelamar diseleksi data pelamar dikirimkan ke manajemen
manufaktur.
2. Sistem Informal Informasi antara pekerja dan manajemen manufaktur sebagian
besar bersifat informal, yaitu berupa kontrak harian antara pekerja dan penyedia
mereka. Terdapat juga hubungan komunikasi informal antara pejabat serikat,
departemen hubungan industrial, dan manajemen tingkat atas.
Dalam hal informasi pemasok departemen pembelian memiliki beberapa pembeli yang
mengharuskan diri dalam memperoleh meterial kelas tertentu. Pada pemilihan
pemasok terbaik merupakan elemen kunci dalam mencapai efisiensi dan kualitas
produksi. Material yang dipesan harus tiba sesuai jadwal dan dengan tingkat kualitas
yang diharapkan.
1. Input Pemasok tersedia ketika wiraniaga pemasok menelepon pembeli dan
memberikan manual dan katalog
2. Input Pengendalian Kualitas àterdiri dari data yang disediakan oleh pemeriksa
kualitas saat material melawati proses produksi
3. Input Pelayanan Pelanggan tanggung jawab dari fungsi pemasaran
D. Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Manufaktur
Pengendalian sistem informasi manufaktur terbagi atas dua yaitu Pengendalian
Proses dan Pengendalian Mesin, berikut pemaparannya :
1. Pengendalian Proses
Pengendalian proses adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan proses
fisik yang berlangsung. Pengendalian proses dengan komputer biasa digunakan
untuk mengendalikan proses fisik dalam penyulingan minyak, pabrik semen, pabrik
kimia, dan lain sebagainya. Program pengendalian proses menggunakan model
matematika untuk menganalisa data yang dibangkitkan oleh proses yang sedang
berjalan dan membandingkannya dengan standar yang sudah ada atau peramalan
permintaan.
Sub proses yang pengolahan data maupun pengendalian prosesnya masing-
masing telah dilakukan secara komputasi, digabungkan/diintegradikan dalam suatu
jaringan kerja (network) yang dipusatkan kesebuah computer pengendali (server)
yang disebut Manager Station. Dengan demikian terjadi proses pertukaran
informasi antar masing-masing sub proses dalam sebuah inisialisasi kondisi
tertentu. Manager Station secara otomatis akan mengolah seluruh data input, serta
menghasilkan output berupa perintah perubahan, perbaikan maupun yang lainnya
berkaitan dengan operasional proses.
2. Pengendalian Mesin
Pengendali mesin adalah penggunaan komputer untuk mengendalikan gerakan
mesin, dikenal juga sebagai Numerical Control. Pengendali peralatan mesin dalam
pabrik merupakan sebuah bentuk aplikasi dari Numerical Control. Program
komputer numerikal kontrol untuk peralatan mesin mengubah data geometrik dari
gambar teknik dan instruksi mesin dari rencana proses kedalam kode numerik
sebagai perintah untuk mengendalikan kerja mesin. Pengendali mesin dapat
melibatkan penggunaan mikrokomputer dengan kemampuan khusus yang disebut
dengan Programable logic controllers (PLCs).

Studi Kasus Sistem Informasi Manufaktur di perusahaan


PT. Astra Honda Motor

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem informasi yang


diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berfungsi untuk
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek
operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. Sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan
dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi
maupun distribusi di suatu perusahaan
Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan
Adapun manfaat dari penggunaan ERP bagi perusahaan yaitu :
1. Otomatisasi dan integrasi proses bisnis
2. Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
3. Menghasilkan informasi yang real-time
4. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
Dengan banyaknya manfaat yang di dapatkan melalui penggunaan ERP, perusahaan
dewasa ini berbondong-bondong untuk ikut menerapkan ERP pada perusahaannya.
1. Just In Time (JIT)
Konsep Just In Time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan
untuk aktivitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu
bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan
meniadakan biaya persediaan barang atau penyimpanan barang (stocking cost). Just In
Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber
daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas
dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi
pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan
dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-
komponen lainnya.
a. Implementasi
Penerapan teknologi informasi (TI) pada AHM bukan merupakan hal yang baru,
karena perusahaan ini sudah mengimplementasikannya di pabrik motornya sejak
tahun1980. Pada awalnya TI pada AHM hanya dimanfaatkan untuk mendukung
sistem akuntansi saja. Namun pada tahun 1986, teknologi informasi merambah ke
sistem keuangan dan kontrol produksi. Sistem tersebut dibuat secara swadaya oleh
PT AHM sendiri, sehingga yang terjadi adalah TI yang diaplikasikan menjadi
terpisah satu sama lainnya atau tidak terintegerasi. Pada tahun 1995, sistem
perusahaan diubah menjadi mulai terintegrasi dengan penggunaan ERP (Enterprise
Resources Planing) dan untuk selanjutnya semakin berkembang dari tahun ke
tahun. Tujuan dari PT AHM menerapkan TI di perusahaannya adalah untuk
menerapkan sistem Just In Time (JIT), sehingga dapat tercipta efisiensi dalam
perusahaan
Melalui sistem terintegrasi ERP, pada setiap periode PT Astra Honda Motor
akan memperoleh informasi dari divisi Keuangan, Operasi dan Human Resource
mengenai aktivitasnya masing-masing. Sebagai contoh, divisi operasi menyajikan
informasi mengenai produksi jumlah motor yang akan dijual untuk satu bulan
kedepan. Dengan demikian, bagian produksi dapat merencanakan tipe apa saja yang
akan diproduksi dan juga jumlah komponen yang dibutuhkan. Selanjutnya,
informasi tersebut disampaikan kepada perusahaan pemasok komponen mengenai
kebutuhan tersebut. Selanjutnya pada divisi keuangan menyajikan anggaran biaya
yang dibutuhkan. Sedangkan untuk divisi HR menyiapkan kebutuhan tenaga kerja.
Semua informasi tersebut diintegrasikan dalam satu database, sehingga setiap divisi
dapat menghasilkan informasi yang real time. PT Astra Honda Motor menerapkan
database Oracle (Data Base adalah sebuah bank data yang di jangkau oleh system).
Database memuat seluruh data perusahaan yang peranannya sangat penting, bagi
kelancaran organisasi , sehingga dibutuhkan suatu manajemen pengolahan yang
baik, dengan sistem terintegrasi antara sistem logistik dengan sistem manajemen
penjualan, pemasaran dan keuangan yang cukup sesuai kebutuhan dan sistem
informasi manajemen PT Astra Honda Motor.
Sistem akan langsung menghitung jumlah suku cadang komponen yang telah
digunakan. Secara otomatis, persediaan suku cadang komponen langsung dihitung.
Untuk selanjutnya, sistem akan memberitahu kebutuhan persediaan baru untuk
pemesanan. Aplikasi ERP tersebut mendukung sistem Just in Time (JIT) yang
diterapkan oleh perusahaan. Melalui ERP informasi kebutuhan persediaan baru
untuk pemesanan dalam JIT akan bergulir cepat, sebab sistem menghadirkan
otomatisasi dan integrasi pada sistem bisnis yang akan diolah melalui software
secara online.
Hubungan AHM dengan vendor dilakukan melalui online sehingga setiap kali
pemesanan dilakukan vendor langsung dapat mengirimkan komponen yang
dibutuhkan pabrik. Secara otomatis, persediaan suku cadang komponen langsung
dihitung. Berikutnya, sistem akan memberitahu kebutuhan persediaan baru untuk
pemesanan, sehingga penggunakan aplikasi ERP mendukung sistem Just in Time
(JIT). Selain itu, kelengkapan atribut pemesanan seperti nama vendor, nama suku
cadang, jumlah, dan jam delivery harus tercantum pada komponen yang diterima
dengan dilengkapi Bar Code Text (BCT).
Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi motor akan menjadi sangat cepat.
Keuntungan lainnya yang di dapat oleh PT AHM adalah dapat menyatukan jaringan
komunikasi antar pabrik, sehingga hubungan antar pabrik menjadi mudah.
Penggunaan TI agar dapat digunakan secara maksimal pada perusahaan juga
harus didukung pula oleh skill karyawan. Karyawan AHM dapat dikatakan
memguasai dari implementasi aneka solusi TI di lingkungannya. Hal ini
dikarenakan TI sudah lama diperkenalkan pada mereka sehingga komputerisasi
bukan merupakan hal yang baru.
b. Kesimpulan
Keberhasilan dalam penggunaan ERP untuk mencapai tujuan, tergantung pada
Sistem ERP yang mengintegrasikan proses bisnis dalam satu database membuat
arus informasi dari perusahaan ke vendor dapat bergulir cepat. Ketika pemesanan
dilakukan, hal tersebut sudah melibatkan kesiapan dari tenaga kerja dan angaran
biaya yang dibutuhkan, sehingga ketika komponan tiba, maka proses produksi
dapat langsung dikerjakan seketika itu juga. Hal tersebut sangat mendukung pada
konsep JIT dimana inventori dapat diminimalisir dengan proses produksi yang
berjalan cepat tersebut. Dengan adanya sistem informasi ini, perusahaan akan lebih
menghemat pengeluaran, mempercepat pekerjaan, lebih efisien.

Anda mungkin juga menyukai