Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem yang terintegrasi dari manusia dan
mesin untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi
pengambilan keputusan dalam organisasi. (Laudon dan laudon, 2019). Sistem informasi
manajemen memiliki peran penting dalam fungsi manajemen operasional serta pengambilan
suatu keputusan. Sistem ini juga sebagai alat yang sangat berguna untuk tujuan meninjau dan
mengendalikan operasi perusahaan. Hasil yang diperoleh dari sistem informasi manajemen pada
umumnya akan selalu menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan sebuah keputusan
dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Dengan adanya SIM, berbagai macam pekerjaan yang
berkaitan dengan analisis manajemen akan terselesaikan dengan cepat.
Di era globalisasi seperti sekarang,Sudah banyak perusahaan maupun industri pabrik
yang menggunakan sistem informasi manajemen untuk membantu dalam hal produksi atau hal
lainnya. Jika sebuah industri pabrik membangun sistem informasi manajemen dengan baik,maka
akan memperoleh manfaat yang berguna untuk bisnis,antara lain yaitu,meningkatkan
produktivitas, mengurangi stok produksi,dapat membantu menghilangkan aktifitas yang tidak
bermanfaat,meningkatkan kepuasan pelanggan,meningkatkan kualitas dan informasi yang
berkaitan dengan perusahaan, dan lain sebagainya. Terkadang dalam penggunaan sistem
informasi manajemen sering tidak dimanfaatkan dengan sebaik mungkin sehingga penerapanya
kurang memberikan hasil yang memuaskan dalam peningkatan kinerja oleh penggunanya.
Dengan demikian, dalam industri pabrik dapat memaksimalkan penggunaan sistem informasi
manajemen agar bisnis berjalan dengan lancar dan menjadi sukses.
1.2 rumusan masalah
1. Apa pengertian sistem informasi manajemen ?
2. Apa saja manfaat dari sistem informasi manajemen?
3. Apa pengertian pabrik?
4. Bagaimana bentuk sistem informasi manajemen dalam industri pabrik?
5. Apa saja contoh kegiatan pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam kegiatan
pabrik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan manfaat Sistem informasi manajemen
2. Mengetahui hubungan sistem informasi manajemen dalam industri pabrik
3. Mengetahui contoh kegiatan Sistem informasi manajemen dalam kegiatan pabrik
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (management information system/MIS) didefinisikan
sebagai sistem yang menyediakan dukungan informasi untuk pengambilan keputusan dalam
organisasi (Pearlson, Saunders, Galetta, 2019).
MIS didefinisikan sebagai sistem terintegrasi dari manusia dan mesin untuk menyediakan
informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam
organisasi (Laudon dan Laudon, 2019).
MIS didefinisikan sebagai sistem berdasarkan basis data organisasi yang dikembangkan
untuk tujuan memberikan informasi kepada orang-orang dalam organisasi (Rainer dan Prince,
2015).
Tujuan utama MIS adalah untuk memberikan informasi yang tepat kepada orang yang
tepat pada waktu yang tepat. Konsep SIM sangat penting untuk penggunaan komputer dan
jaringan yang efisien dalam bisnis. Sistem informasi manajemen memberikan keunggulan
kompetitif ketika sistem mendukung tujuan organisasi (Ikechukwu, Okechukwu, Erastus, Epelle,
2019; Aityassine, 2017)

2.2 Manfaat Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen sangat penting untuk kelangsungan hidup organisasi
manapun, selalin untuk tetap kompetitif beberapa keuntungan utama dari sistem informasi
manajemen sebagai berikut:
1. Manajemen dapat memiliki gambaran umum dari seluruh kegiatanoperasi mereka.
2. Manajer memiliki kemampuan untuk mendapatkan umpan balik tentang kinerja mereka.
3. Organisasi dapat memaksimalkan manfaat dari investasi mereka dengan melihat apa yang
berhasil dan apa yang tidak berhasil.
4. Manajer dapat membandingkan hasil dengan kinerja yang direncanakan dengan
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan baik dalam rencana maupun kinerja.
5. Perusahaan dapat mendorong peningkatan alur kerja yang menghasilkan penyelarasan
proses bisnis yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
6. Banyak keputusan bisnis dapat di-share dari manajemen tingkat atas ke tingkat
organisasi yang lebih rendah dengan lebih cepat dan akurat sehingga dapat segera
dioperasionalisasikan.

2.3 Klasifikasi Sistem Informasi Manajemen


1. Sistem informasi manufaktur (manufacturing information system) adalah sistem yang
mendukung fungsi manufaktur pembelian, penerimaan, kontrol kualitas, manajemen
persediaan, perencanaan kebutuhan material, perencanaan kapasitas, penjadwalan produksi, dan
desain pabrik. Istilah sistem informasi manufaktur sebenarnya berlaku untuk lingkungan
manufaktur dan jasa. Sistem Informasi Manufaktur meliputi:
a) Manufactur Intelligence adalah suatu sistem yang bisa digunakan untuk mengetahui
informasi yang berhubungan dengan perkembangan terkini mengenai berbagai sumber
material, mesin produksi, dan pekerja dalam proses produksi;
b) Production Information System adalah sebuah sistem dalam setiap bagian kerja atau
dalam setiap departemen yang mengukur produksi;
c) Inventory Information System adalah sebuah sistem memberikan data otentik, seperti
jumlah stok, biaya holding, safety stock, dan berbagai hal lainnya yang dihasilkan dari
proses pengolahan data input;
c) Quality Information System adalah sistem yang seluruh hal di dalamnya berkaitan
dengan aktivitas biaya, kualitas, waktu, kinerja pekerjaan, ataupun pemilihan pemasok,
d) Cost Information System adalah sebuah sistem menilai biaya yang keluar selama
terjadi kegiatan produksi;
e) Industrial Engineering Information System adalah sistem khusus yang berguna untuk
mempelajari kegiatan manufaktur dan sistem dalam membuat saran perbaikan ataupun
Pemeliharaan.
2. Sistem Informasi Pemasaran (marketing information system) mengacu pada pengumpulan,
analisis, interpretasi, penyimpanan, dan penyebaran informasi pemasaran secara sistematis, baik
dari sumber internal maupun eksternal, kepada pemasar secara teratur dan berkelanjutan. Sistem
Informasi Pemasaran meliputi:
a) Marketing Intelligence adalah informasi pemasaran yang didapat dari lingkungan dan
terus diserap kedalam perusahaan;
b) Internal Marketing Information adalah sebuah sistem informasi pemasaran yang
dihimpun dari dalam perusahaan, dan
c) Marketing Communication adalah sistem informasi komunikasi yang diperoleh dari
dalam
perusahaan ke lingkungan perusahaan
3. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (human resource information system/HRIS) adalah
suatu kolaborasi antara teknologi informasi dengan ilmu manajemen sumber daya manusia
dalam mengelola absensi karyawan secara online, dan juga sistem payroll yang lebih rapi dan
lebih terorganisir. HRIS meliputi:
a) Recruiting and Hiring Information System adalah sebuah system yang
mengorganisasikan perolehan data pada proses perekrutan karyawan baru dengan
regulasi yang
berlaku;
b) Training and Development Information System adalah sebuah sistem mengelola
program pelatihan dan pengembangan karyawan;
c) Data Management Information System adalah sebuah sistem menyimpan seluruh data
yang berkaitan dengan karyawan dan memprosesnya agar bisa
menjadi informasi yang diperlukan untuk penggunanya;
d) Industrial Relation Information System adalah sebuah sistem pengelolaan hubungan
kerja dalam organisasi;
e) Remuneration Information System adalah proses mengelola remunerasi atau
kompensasi kerja dalam organisasi.
4. Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan (accounting and financial information system)
adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada pengguna yang berada di dalam
perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan,
menyediakan atau berisi informasi tentang arus uang bagi para pemakai yang ada pada seluruh
perusahaan, dan menunjukkan posisi kinerja keuangan perusahaan. Sistem informasi akuntansi
dan keuangan meliputi:
a) Accounting Information System adalah sebuah sistem yang meliputi catatan, formulir,
serta laporan dengan susunan tertentu sehingga menghasilkan informasi keuangan yang
dibutuhkan perusahaan;
b) Financial Information System adalah sistem informasi yang memberikan informasi
yang memuat mengenai laporan keuangan dan juga menyediakan informasi tentang arus
uang bagi pengguna di dalam dan di luar perusahaan.

2.4 Dampak Penerapan Sistem Informasi Manajemen


Beberapa dampak jika sistem informasi manajemen diterapkan, sebagai berikut:
1. Fungsi manajemen. MIS memfasilitasi manajemen pemasaran, keuangan, produksi dan
personalia yang efektif. MIS memudahkan pelacakan dan pemantauan target fungsional.
Manajemen fungsional diberikan informasi tentang kemajuan, pencapaian dan
kekurangan dalam kegiatan dan target. MIS membantu dalam peramalan dan
perencanaan perspektif jangka panjang. Perhatian manajer dibawa ke situasi yang bersifat
pengecualian, mendorongnya untuk mengambil tindakan atau keputusan dalam masalah
tersebut.
2. Memahami Bisnis. MIS menggunakan kamus data, entitas dan atribut. Masing-masing,
dirancang untuk menghasilkan informasi dalam organisasi. Karena semua Sistem
Informasi menggunakan kamus, ada istilah dan terminologi pemahaman umum dalam
organisasi yang memberikan kejelasan dalam komunikasi dan pemahaman yang
serupa tentang suatu peristiwa dalam organisasi.
3. Sistemisasi operasi bisnis. MIS mengarah pada perampingan operasi, yang memperumit
desain sistem. MIS meningkatkan administrasi bisnis dengan membawa disiplin dalam
operasinya, karena setiap orang diharuskan untuk mengikuti dan menggunakan sistem
dan prosedur. MIS membawa tingkat profesionalisme yang tinggi dalam operasi bisnis.
4. Mengarah ke tujuan. MIS membantu secara tidak langsung untuk menarik organisasi
ke satu arah menuju tujuan dan sasaran perusahaan dengan memberikan informasi yang
relevan kepada orang- orang dalam organisasi.
5. Efisiensi Manajemen. Dana informasi memotivasi manajer yang tercerahkan untuk
menggunakan berbagai alat manajemen. MIS membantunya untuk menggunakan latihan
seperti eksperimen dan pemodelan. Pengurangan overhead tenaga kerja karena MIS
bekerja pada sistem dasar seperti pemrosesan transaksi dan database, pekerjaan
administrasi yang membosankan dialihkan ke sistem komputerisasi, membebaskan
pikiran manusia untuk pekerjaan yang lebih baik
2.3 Pengertian industri pabrik
A. Pengertian Industri
Menurut Undang-Undang No 3 Tahun 2014 tentang perindustrian yang disebut industri adalah
seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan memanfaatkan sumber daya
industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi,
termasuk jasa industri.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2017) industri adalah suatu unit atau kesatuan produksi
yang terletak pada suatu tempat tertentu yang melakukan kegiatan mengubah bahan baku dengan
mesin kima atau dengan tangan menjadi produk baru, atau mengubah barang-barang yang
kurang nilainya menjadi barang yang nilainya dengan maksud untuk mendekatkan produk
tersebut pada konsumen akhir
B. Pengertian pabrik
Menurut kamus besar bahasa indonesia, pabrik merupakan bangunan dengan
perlengkapan mesin tempat membuat atau memproduksi barang tertentu dalam jumlah besar
untuk diperdagangkan
2.4 Bentuk Sistem Informasi Manajemen dalam Industri Pabrik

BAB III
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai