Sistem informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem yang terintegrasi dari manusia dan mesin untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam organisasi. (Laudon dan laudon, 2019). Sistem informasi manajemen memiliki peran penting dalam fungsi manajemen operasional serta pengambilan suatu keputusan. Sistem ini juga sebagai alat yang sangat berguna untuk tujuan meninjau dan mengendalikan operasi perusahaan. Hasil yang diperoleh dari sistem informasi manajemen pada umumnya akan selalu menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan sebuah keputusan dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Dengan adanya SIM, berbagai macam pekerjaan yang berkaitan dengan analisis manajemen akan terselesaikan dengan cepat. Di era globalisasi seperti sekarang,Sudah banyak perusahaan maupun industri pabrik yang menggunakan sistem informasi manajemen untuk membantu dalam hal produksi atau hal lainnya. Jika sebuah industri pabrik membangun sistem informasi manajemen dengan baik,maka akan memperoleh manfaat yang berguna untuk bisnis,antara lain yaitu,meningkatkan produktivitas, mengurangi stok produksi,dapat membantu menghilangkan aktifitas yang tidak bermanfaat,meningkatkan kepuasan pelanggan,meningkatkan kualitas dan informasi yang berkaitan dengan perusahaan, dan lain sebagainya. Terkadang dalam penggunaan sistem informasi manajemen sering tidak dimanfaatkan dengan sebaik mungkin sehingga penerapanya kurang memberikan hasil yang memuaskan dalam peningkatan kinerja oleh penggunanya. Dengan demikian, dalam industri pabrik dapat memaksimalkan penggunaan sistem informasi manajemen agar bisnis berjalan dengan lancar dan menjadi sukses. 1.2 rumusan masalah 1. Apa pengertian sistem informasi manajemen ? 2. Apa saja manfaat dari sistem informasi manajemen? 3. Apa pengertian pabrik? 4. Bagaimana bentuk sistem informasi manajemen dalam industri pabrik? 5. Apa saja contoh kegiatan pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam kegiatan pabrik? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian dan manfaat Sistem informasi manajemen 2. Mengetahui hubungan sistem informasi manajemen dalam industri pabrik 3. Mengetahui contoh kegiatan Sistem informasi manajemen dalam kegiatan pabrik BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen (management information system/MIS) didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan dukungan informasi untuk pengambilan keputusan dalam organisasi (Pearlson, Saunders, Galetta, 2019). MIS didefinisikan sebagai sistem terintegrasi dari manusia dan mesin untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam organisasi (Laudon dan Laudon, 2019). MIS didefinisikan sebagai sistem berdasarkan basis data organisasi yang dikembangkan untuk tujuan memberikan informasi kepada orang-orang dalam organisasi (Rainer dan Prince, 2015). Tujuan utama MIS adalah untuk memberikan informasi yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat. Konsep SIM sangat penting untuk penggunaan komputer dan jaringan yang efisien dalam bisnis. Sistem informasi manajemen memberikan keunggulan kompetitif ketika sistem mendukung tujuan organisasi (Ikechukwu, Okechukwu, Erastus, Epelle, 2019; Aityassine, 2017)
2.2 Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen sangat penting untuk kelangsungan hidup organisasi manapun, selalin untuk tetap kompetitif beberapa keuntungan utama dari sistem informasi manajemen sebagai berikut: 1. Manajemen dapat memiliki gambaran umum dari seluruh kegiatanoperasi mereka. 2. Manajer memiliki kemampuan untuk mendapatkan umpan balik tentang kinerja mereka. 3. Organisasi dapat memaksimalkan manfaat dari investasi mereka dengan melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil. 4. Manajer dapat membandingkan hasil dengan kinerja yang direncanakan dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan baik dalam rencana maupun kinerja. 5. Perusahaan dapat mendorong peningkatan alur kerja yang menghasilkan penyelarasan proses bisnis yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 6. Banyak keputusan bisnis dapat di-share dari manajemen tingkat atas ke tingkat organisasi yang lebih rendah dengan lebih cepat dan akurat sehingga dapat segera dioperasionalisasikan.
2.3 Klasifikasi Sistem Informasi Manajemen
1. Sistem informasi manufaktur (manufacturing information system) adalah sistem yang mendukung fungsi manufaktur pembelian, penerimaan, kontrol kualitas, manajemen persediaan, perencanaan kebutuhan material, perencanaan kapasitas, penjadwalan produksi, dan desain pabrik. Istilah sistem informasi manufaktur sebenarnya berlaku untuk lingkungan manufaktur dan jasa. Sistem Informasi Manufaktur meliputi: a) Manufactur Intelligence adalah suatu sistem yang bisa digunakan untuk mengetahui informasi yang berhubungan dengan perkembangan terkini mengenai berbagai sumber material, mesin produksi, dan pekerja dalam proses produksi; b) Production Information System adalah sebuah sistem dalam setiap bagian kerja atau dalam setiap departemen yang mengukur produksi; c) Inventory Information System adalah sebuah sistem memberikan data otentik, seperti jumlah stok, biaya holding, safety stock, dan berbagai hal lainnya yang dihasilkan dari proses pengolahan data input; c) Quality Information System adalah sistem yang seluruh hal di dalamnya berkaitan dengan aktivitas biaya, kualitas, waktu, kinerja pekerjaan, ataupun pemilihan pemasok, d) Cost Information System adalah sebuah sistem menilai biaya yang keluar selama terjadi kegiatan produksi; e) Industrial Engineering Information System adalah sistem khusus yang berguna untuk mempelajari kegiatan manufaktur dan sistem dalam membuat saran perbaikan ataupun Pemeliharaan. 2. Sistem Informasi Pemasaran (marketing information system) mengacu pada pengumpulan, analisis, interpretasi, penyimpanan, dan penyebaran informasi pemasaran secara sistematis, baik dari sumber internal maupun eksternal, kepada pemasar secara teratur dan berkelanjutan. Sistem Informasi Pemasaran meliputi: a) Marketing Intelligence adalah informasi pemasaran yang didapat dari lingkungan dan terus diserap kedalam perusahaan; b) Internal Marketing Information adalah sebuah sistem informasi pemasaran yang dihimpun dari dalam perusahaan, dan c) Marketing Communication adalah sistem informasi komunikasi yang diperoleh dari dalam perusahaan ke lingkungan perusahaan 3. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (human resource information system/HRIS) adalah suatu kolaborasi antara teknologi informasi dengan ilmu manajemen sumber daya manusia dalam mengelola absensi karyawan secara online, dan juga sistem payroll yang lebih rapi dan lebih terorganisir. HRIS meliputi: a) Recruiting and Hiring Information System adalah sebuah system yang mengorganisasikan perolehan data pada proses perekrutan karyawan baru dengan regulasi yang berlaku; b) Training and Development Information System adalah sebuah sistem mengelola program pelatihan dan pengembangan karyawan; c) Data Management Information System adalah sebuah sistem menyimpan seluruh data yang berkaitan dengan karyawan dan memprosesnya agar bisa menjadi informasi yang diperlukan untuk penggunanya; d) Industrial Relation Information System adalah sebuah sistem pengelolaan hubungan kerja dalam organisasi; e) Remuneration Information System adalah proses mengelola remunerasi atau kompensasi kerja dalam organisasi. 4. Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan (accounting and financial information system) adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada pengguna yang berada di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan, menyediakan atau berisi informasi tentang arus uang bagi para pemakai yang ada pada seluruh perusahaan, dan menunjukkan posisi kinerja keuangan perusahaan. Sistem informasi akuntansi dan keuangan meliputi: a) Accounting Information System adalah sebuah sistem yang meliputi catatan, formulir, serta laporan dengan susunan tertentu sehingga menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan perusahaan; b) Financial Information System adalah sistem informasi yang memberikan informasi yang memuat mengenai laporan keuangan dan juga menyediakan informasi tentang arus uang bagi pengguna di dalam dan di luar perusahaan.
2.4 Dampak Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Beberapa dampak jika sistem informasi manajemen diterapkan, sebagai berikut: 1. Fungsi manajemen. MIS memfasilitasi manajemen pemasaran, keuangan, produksi dan personalia yang efektif. MIS memudahkan pelacakan dan pemantauan target fungsional. Manajemen fungsional diberikan informasi tentang kemajuan, pencapaian dan kekurangan dalam kegiatan dan target. MIS membantu dalam peramalan dan perencanaan perspektif jangka panjang. Perhatian manajer dibawa ke situasi yang bersifat pengecualian, mendorongnya untuk mengambil tindakan atau keputusan dalam masalah tersebut. 2. Memahami Bisnis. MIS menggunakan kamus data, entitas dan atribut. Masing-masing, dirancang untuk menghasilkan informasi dalam organisasi. Karena semua Sistem Informasi menggunakan kamus, ada istilah dan terminologi pemahaman umum dalam organisasi yang memberikan kejelasan dalam komunikasi dan pemahaman yang serupa tentang suatu peristiwa dalam organisasi. 3. Sistemisasi operasi bisnis. MIS mengarah pada perampingan operasi, yang memperumit desain sistem. MIS meningkatkan administrasi bisnis dengan membawa disiplin dalam operasinya, karena setiap orang diharuskan untuk mengikuti dan menggunakan sistem dan prosedur. MIS membawa tingkat profesionalisme yang tinggi dalam operasi bisnis. 4. Mengarah ke tujuan. MIS membantu secara tidak langsung untuk menarik organisasi ke satu arah menuju tujuan dan sasaran perusahaan dengan memberikan informasi yang relevan kepada orang- orang dalam organisasi. 5. Efisiensi Manajemen. Dana informasi memotivasi manajer yang tercerahkan untuk menggunakan berbagai alat manajemen. MIS membantunya untuk menggunakan latihan seperti eksperimen dan pemodelan. Pengurangan overhead tenaga kerja karena MIS bekerja pada sistem dasar seperti pemrosesan transaksi dan database, pekerjaan administrasi yang membosankan dialihkan ke sistem komputerisasi, membebaskan pikiran manusia untuk pekerjaan yang lebih baik 2.3 Pengertian industri pabrik A. Pengertian Industri Menurut Undang-Undang No 3 Tahun 2014 tentang perindustrian yang disebut industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2017) industri adalah suatu unit atau kesatuan produksi yang terletak pada suatu tempat tertentu yang melakukan kegiatan mengubah bahan baku dengan mesin kima atau dengan tangan menjadi produk baru, atau mengubah barang-barang yang kurang nilainya menjadi barang yang nilainya dengan maksud untuk mendekatkan produk tersebut pada konsumen akhir B. Pengertian pabrik Menurut kamus besar bahasa indonesia, pabrik merupakan bangunan dengan perlengkapan mesin tempat membuat atau memproduksi barang tertentu dalam jumlah besar untuk diperdagangkan 2.4 Bentuk Sistem Informasi Manajemen dalam Industri Pabrik