Anda di halaman 1dari 10

NAMA : IMAS SETIYA RINI

NIM : 22106620357
PRODI ; MANAJEMEN

1. Informasi merupakan salah satu sumber daya penting bagi perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Pengelolaan informasi yang baik akan membantu perusahaan dalam
meningkatkan daya saing, kemajuan, dan pengembangan. Berikut adalah penjelasan
tentang bagaimana perusahaan melakukan pengelolaan informasi dan peran pengelolaan
informasi terhadap daya saing, kemajuan, dan pengembangan perusahaan :
a) Proses Pengelolaan Informasi:
1) Pengumpulan data, merupakan data – data yang dikumpulkan dari
berbagai sumber internal dan eksternal, seperti laporan keuangan, data
penjualan, data pelanggan, dan berita industri.
2) Pengolahan data, merupakan data - data yang dibersihkan, diubah, dan
dianalisis untuk menghasilkan informasi yang berguna.
3) Penyimpanan data, merupakan informasi yang disimpan dalam database
atau sistem informasi manajemen untuk memudahkan akses dan
penggunaan.
4) Penyebaran informasi, merupakan penggunaan informasi untuk membuat
keputusan, menyelesaikan masalah, dan meningkatkan kinerja.
b) Peran Pengelolaan Informasi
1) Meningkatkan akurasi data
Ada banyak jenis informasi yang bersirkulasi dalam perusahaan. Sebut
saja administrasi, keuangan, pemasaran, hingga proyek dengan klien.
Data-data tersebut harus dipantau dengan saksama dan akurat, sebab akan
mempengaruhi keputusan penting, termasuk penerapan strategi. Melalui
sistem informasi manajemen, data-data tersebut akan diproses secara
otomatis, sehingga tugas-tugas orang di bagian manajemen akan lebih
efisien dan efektif. Apalagi sistem ini sekarang sudah didukung teknologi
internet, sehingga semuanya bisa dilakukan secara realtime.
2) Memudahkan koordinasi divisi
Sistem informasi manajemen menyediakan layanan yang dapat dipakai
sebagai dasar perencanaan, pengawasan, hingga pengarahan yang
dilakukan pihak manajemen. Data yang dihasilkan lantas akan digunakan
divisi atau departemen lain yang membutuhkannya untuk menjalankan
tugasnya. Pertukaran informasi antar divisi atau departemen seperti ini
yang membantu pembentukan relasi sehat dalam menjalani usaha. Bukan
hanya itu, Anda juga akan lebih mudah mendelegasikan tugas kepada
pihak lain sesuai bidang yang dikuasainya.
3) Memperbaiki kualitas SDM
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aset terpenting dalam
usaha. Mengenalkan mereka pada sistem informasi manajemen secara tak
langsung meningkatkan kualitas mereka, terutama kalau SDM sebelumnya
belum mengenal cara kerja sistem tersebut. Untuk menunjangnya,
perusahaan harus memberikan pelatihan sistem informasi manajemen
yang berkaitan dengan usaha. Dengan begitu, SDM dapat beradaptasi
cepat dengan teknologi tersebut dan mampu mengolah informasi untuk
yang akan membantu memajukan perusahaan.
4) Mengurangi biaya opeasional
Perputaran uang dalam perusahaan harus diawasi secara ketat untuk
menghindari kemungkinan tak terduga, salah satunya pembengkakan
biaya operasional. Memakai sistem informasi manajemen pun dianggap
efektif untuk menekan human error yang berpengaruh pada penggunaan
uang. Berkurangnya kesalahan lantas akan meningkatkan produktivitas
maupun kreativitas SDM. Perusahaan pun bisa memanfaatkan dana yang
belum terpakai untuk kebutuhan lain yang sifatnya lebih urgen untuk
keberlangsungan usaha, misalnya untuk dana darurat atau investasi.

2. Elemen – elemen SIM berbasis komputer beserta implementasi dan manfaat bagi
perusahaan, anatara lain :
a) Sistem Informasi Manajemen (SIM)
System informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan
manajemen. Perusahaan yang tidak mengelola informasi dalam masa
sekarang, akan kalah bersaing jika dibandingkan dengan perusahaan yang
mengelola informasi. Karena pentingnya informasi, baik informasi yang
berasal dari internal perusahaan, maupun yang berasal dari luar perusahaan
harus dikelola agar dalam pengambilan keputusan oleh manajer dapat
dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat.
Sebagai contoh perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan (bank),
dengan menggunakan SIM yang berbasis computer, pelayanan jasa perbankan
dapat dilakukan sepanjang hari tanpa mengenal waktu. Nasabah dapat
memperoleh informasi tentang produk/jasa perbankan dimanapun berada.
Nasabah yang akan menarik dana, menyetor, transfer, pembayaran tagihan,
dan lainnya dapat dilakukan secara online tanpa harus datang ke kantor bank,
baik siang ataupun malam hari, cukup dengan mendatangi mesin ATM
terdekat atau melalui handphone dengan fasilitas SMS banking system.
Bagi perusahaan (bank) dengan menggunakan SIM berbasis komputer,
proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan
akurat. Hal ini dimungkinkan karena informasi tentang transaksi nasabah
dapat diketahui melalui SIM yang telah dibangun. Demikian juga informasi
penting terkait dengan lingkungan eksternal dapat diketahui pula melalui
system informasi yang ada. Dengan demikian proses pengambilan keputusan
oleh manajer bank dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga
pelayanan jasa perbankan dapat diberikan kepada seluruh nasabah dengan
nyaman dan lancar.

b) Sistem Informasi Akuntansi (SIA)


Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan integrasi antara teknologi
informasi dengan proses akuntansi. Tujuan utamanya adalah untuk
mengotomatisasi dan mempermudah pengelolaan, pengolahan, serta pelaporan
data keuangan dalam suatu perusahaan.
Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi tidak hanya sekadar tentang
pencatatan data keuangan. Ini membawa implikasi yang mendalam bagi
perusahaan. Dari akurasi data hingga pengambilan keputusan, sistem ini
memberikan dampak yang signifikan dalam efisiensi dan kehandalan
pengelolaan keuangan perusahaan. beberapa implementasi penting yang
dibawah oleh Sistem Informasi Akuntansi, sebagai berikut:
1.) Peningkatan Akurasi Data Keuangan
Memastikan data keuangan yang lebih akurat. Dengan
otomatisasi proses pencatatan dan pelaporan, kesalahan manusia
dapat diminimalkan, memungkinkan pengambilan keputusan yang
lebih tepat..
2.) Efisiensi Operasional
Mengoptimalkan proses keuangan perusahaan. Dari
pencatatan transaksi hingga penyusunan laporan, sistem ini
mempercepat dan menyederhanakan proses, mengurangi waktu
dan upaya yang dibutuhkan
3.) Peningkatan Transparansi

Memberikan visibilitas yang lebih besar terhadap kinerja


keuangan perusahaan. Ini membantu manajemen dan pemangku
kepentingan untuk memahami dengan lebih baik posisi keuangan
perusahaan.

c) Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


Sebuah alat berbasis komputer yang dirancang untuk membantu individu
atau organisasi dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih
terinformasi. SPK membantu pengguna dengan menyediakan akses ke
berbagai sumber data, alat analisis yang canggih, dan fungsi pemodelan yang
memungkinkan mereka untuk menganalisis situasi, mengidentifikasi alternatif
keputusan, dan memprediksi hasil dari keputusan tersebut. Dalam esensinya,
SPK adalah alat yang memadukan teknologi dan informasi untuk mendukung
proses pengambilan keputusan.
Contoh implementasi sistem pendukung keputusan dalam perusahaan,
sebagai berikut :
1.) SPK dalam manajemen rantai pasok

Dalam industri manufaktur dan logistik, SPK sering digunakan


untuk mengoptimalkan rantai pasokan. Sebuah perusahaan yang
memiliki rantai pasokan yang kompleks dapat memanfaatkan SPK
untuk mengelola persediaan, perencanaan produksi, dan pengiriman.
SPK dapat mempertimbangkan berbagai faktor, seperti permintaan
pelanggan, lead time pemasok, kapasitas produksi, dan biaya
persediaan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengambil keputusan
yang lebih tepat waktu dan efisien dalam mengelola rantai pasokan
mereka. Contohnya, SPK dapat memberikan rekomendasi tentang
berapa banyak barang yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan
pelanggan tanpa overstock atau understock.

2.) SPK dalam pelayanan kesehatan


Bidang kesehatan juga mengambil manfaat dari SPK. Rumah sakit
dan klinik dapat menggunakan SPK untuk mengelola penjadwalan
pasien, mengoptimalkan alokasi sumber daya, dan merencanakan
operasi. Sebagai contoh, seorang rumah sakit dapat menggunakan SPK
untuk mengatur jadwal operasi berdasarkan tingkat urgensi pasien,
ketersediaan ruang operasi, dan ketersediaan tenaga medis. Ini dapat
mengurangi waktu tunggu pasien dan memastikan bahwa sumber daya
medis digunakan dengan efisien.
3.) SPK dalam perbankan
Industri perbankan menggunakan SPK untuk mengambil
keputusan terkait pemberian kredit dan manajemen risiko. SPK dapat
menganalisis data kredit pemohon, riwayat kredit, dan faktor-faktor
lain untuk menentukan apakah pengajuan kredit harus disetujui atau
ditolak. SPK juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi
risiko kredit yang mungkin muncul di masa depan. Hal ini membantu
bank dalam mengelola risiko kredit dan membuat keputusan yang
lebih baik terkait pemberian kredit.
d) Otomatis Kantor (OP)

Otomatisasi kantor merupakan sebuah rencana untuk menggabungkan


teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi
meningkatkan produktivitas pekerjaan. Penggunaan mesin penting untuk
menjalankan tugas fisik yang biasa dilakukan oleh semua sistem elektronik
formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi
kepada dan dari orang yang berada kantor.

Contoh implementasi otomatis kantor, yakni pemanfaatan yang


seefisien mungkin atas, uang, tenaga kerja, material, waktu dan mesin atau
alat-alat kerja, Pemeliharaan kecepatan dan ketepatan prosedur kerja, dan
Meningkatkan produksi. Dengan Otomatisasi Kantor pegawai perusahaan
dapat memproses lebih banyak dokumen, lebih cepat dan lebih baik. Sistem
Otomatisasi Kantor merupakan suatu aplikasi teknologi informasi yang
digunakan untuk membantu pekerjaan pegawai dalam hal komunikasi dan
koordinasi. Dengan Otomatisasi Kantor maka proses kerja akan tersusun
dengan rangkaian prosedur yang rapi, memudahkan proses pekerjaan, dan
hasil pekerjaan akan terselesaikan dengan cepat, baik, dan optimal sehingga
akan tercapai kinerja yang baik.

e) Sistem Pakar (SP)

Sistem pakar adalah suatu program komputer atau sistem informasi


yang mengandung beberapa pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia
terkait suatu bidang yang cenderung spesifik. Pakar yang dimaksudkan
merupakan seseorang yang memiliki keahlian khusus di bidangnya masing-
masing, contohnya dokter, psikolog, mekanik, dan lain sebagainya. Perangkat
lunak ini pertama kali dikembangkan oleh periset program kecerdasan buatan
(AI) sekitar tahun 1960-an dan 1970-an, serta baru diterapkan pada tahun
1980-an.
Contoh implementasi sistem pakar, yakni mendiagnosa kerusakan
mesin honda yang dapat membantu teknisi dan konsumen dalam mengambil
langkah awal sebagai solusi untuk perawatan dan perbaikan honda dalam
melakukan servis honda, dimana selama ini untuk melakukan perawatan dan
perbaikan pada komponen- komponen seperti mesin, transmisi daya, sistem
kemudi, sistemsuspensi, roda, rem, lampu, instrumen dan klakson masih
dilakukan secara manual.

Metode serta proses dalam pencarian data dalam sistem pakar ini
dilakukan dengan metode Foward Chaining atau penelusuran maju. Setelah
sistem pakar ini dirancang dan di implementasikan maka proses penelusuran
kerusakan mesin honda dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. ). Dimana
pada forward chaining ini dimulai dengan informasi awal (gejala awal) dan
bergerak maju untuk mencocokkan informasi selanjutnya sampai menemukan
informasi yang sesuai dengan kaidah, lalu akan menyimpulkan berupa
keterangan jenis penyakit dan solusi.

3. Tujuan perusahaan dapat tercapai dan terpenuhi oleh penerapan sistem informasi karena
dengan tekhologi informasi menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi
sehingga memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan dalam meningkatkan daya
saing perusahaan di era persaingan yang semakin ketat ini, memudahkan komunikasi dan
mempercepat pengambilan suatu keputusan, dapat membantu perusahaan atau organisasi
dalam mengurangi resiko yang akan terjadi serta menjadi sarana dalam membantu
manajemen pada pengelolaan resiko yang sedang dihadapi, juga dapat digunakan sebagai
pengurangan biaya operasional perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada
profitabilitas perusahaan.

Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalui aliran sumber


daya lingkungan (environmental resource flows). Aliran-aliran yang umum terjadi
meliputi aliran informasi dari pelanggan, aliran bahan baku kepada pelanggan, aliran
uang kepada pemegang saham, dan aliran bahan baku dari pemasok. Aliran yang lebih
jarang terjadi meliputi aliran uang dari pemerintah (seperti untuk penelitian), aliran bahan
baku kepada pemasok (pengembalian barang dagangan), dan aliran pegawai kepada
pesaing (karyawan yang “dibajak” oleh perusahaan lain).

Pengelolaan arus informasi dengan lingkungan secara efektif dapat memberikan


keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Berikut beberapa cara perusahaan dapat
mencapainya:

a. Mempercepat pengambilan keputusan, contohnya sistem analisis pasar


online memungkinkan perusahaan memantau perubahan permintaan dan
preferensi konsumen secara real-time, sehingga dapat menyesuaikan
strategi dan produknya dengan cepat.
b. Meningkatkan inovasi, contohnya perusahaan farmasi dapat menganalisis
data pasien dan penelitian ilmiah untuk menemukan obat baru yang lebih
efektif.
c. Meningkatkan efisiensi operasional, contohnya sistem otomasi alur kerja
memungkinkan perusahaan memproses pesanan dan faktur lebih cepat dan
efisien
d. Memperkuat hubungan dengan pelanggan, contohnya sistem CRM
memungkinkan perusahaan melacak interaksi dengan pelanggan dan
memberikan layanan yang lebih terpersonalisasi.
e. Meningkatkan daya saing, contohnya perusahaan teknologi yang memiliki
akses ke data pengguna yang lebih banyak dapat mengembangkan produk
dan layanan yang lebih inovatif dan menarik daripada pesaingnya.
4. Sistem informasi manajemen (SIM) memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas
produk dan jasa dalam beberapa aspek, berikut beberapa contohnya :
a. Meningkatkan pengendalian kualitas
Sistem informasi manajemen dapat membantu perusahaan melacak dan
memantau proses produksi dan memastikan bahwa produk atau jasa memenuhi
standar kualitas yang ditetapkan. Contohnya, Sistem kontrol kualitas online
memungkinkan perusahaan memantau kualitas produk secara real-time dan
mengambil tindakan korektif jika terjadi masalah.
b. Meningkatkan efisiensi produksi
Sistem informasi manajemen dapat membantu perusahaan
mengoptimalkan proses produksi dan mengurangi pemborosan, sehingga
meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya produksi. Contohnya, Sistem ERP
(Enterprise Resource Planning) mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis, seperti
manufaktur, keuangan, dan penjualan, untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas.
c. Meningkatkan kepuasan pelanggan
Sistem informasi manajemen dapat membantu perusahaan memahami kebutuhan
dan preferensi pelanggan dengan lebih baik, sehingga dapat memberikan produk
dan jasa yang lebih sesuai dengan harapan pelanggan. Contohnya, Sistem CRM
(Customer Relationship Management) memungkinkan perusahaan melacak
interaksi dengan pelanggan dan memberikan layanan yang lebih personal.

5. Metode waterfall adalah salah satu model SDLC yang banyak digunakan dalam
pembuatan informasi aplikasi digital oleh pengembang software dalam perusahaan. Sama
seperti model SDLC lainnya, metode waterfall memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh
sebab itu perlu adanya riset dahulu dan strategi yang tepat. SDLC dibangun untuk
memudahkan dalam mengidentifikasi masalah dan merancang sistem sesuai dengan
kebutuhan, tak terkecuali metode waterfall.

Metodologi Waterfall untuk Penerapan dan Pengembangan Sistem Informasi


Manajemen Salah satu metodologi yang populer untuk penerapan dan pengembangan
sistem informasi manajemen (SIM) adalah metodologi waterfall. Metodologi ini
menggunakan pendekatan sekuensial dan linier, di mana setiap tahap harus diselesaikan
sebelum beralih ke tahap berikutnya.

Kelebihan metode waterfall, sebagai berikut :

1) Alur kerja keras


2) Menghemat biaya operasional
3) Pengembanga software dalam skala besar
4) Dokumentasi baik
Kekurangan metode waterfall, sebagai berikut :

1) Kerjasama harus solid


2) Kurang fleksibel
3) Membutuhkan waktu yang lebih lama

Contoh penerapan metode waterfall pada sistem informasi :

1. Requirements Analysis (Analisis Kebutuhan) Identifikasi dan analisis


kebutuhan sistem informasi yang akan dikembangkan. Tahap ini melibatkan
pengumpulan dan dokumentasi kebutuhan dari pengguna atau pemangku
kepentingan.
2. System Design (Perancangan Sistem) Merancang arsitektur dan struktur
keseluruhan dari sistem informasi berdasarkan kebutuhan yang telah
diidentifikasi. Ini mencakup perancangan database, antarmuka pengguna,
algoritma, dan komponen sistem lainnya.
3. Implementation (Implementasi) Menerjemahkan desain sistem menjadi kode
program yang dapat dijalankan. Tahap ini melibatkan penulisan, menguji, dan
memperbaiki kode program sesuai dengan spesifikasi desain.
4. Integration and Testing (Integrasi dan Pengujian) Mengintegrasikan semua
komponen yang telah diimplementasikan dan menguji keseluruhan sistem
untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik sesuai dengan
spesifikasi.
5. Deployment (Pengimplementasian) Menyusun dan memasang sistem
informasi ke lingkungan produksi atau tempat yang sesuai untuk digunakan
oleh pengguna akhir.
6. Maintenance (Pemeliharaan) Memberikan dukungan, pemeliharaan, dan
pembaruan sistem informasi seiring berjalannya waktu. Ini termasuk
memperbaiki bug, melakukan peningkatan, dan mengatasi perubahan
kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai