Anda di halaman 1dari 5

Nama : ZAHROTUL ULA

NIM : 21102220045
Prodi : AGRIBISNIS
RESUM PROPAKTANI

1. Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Perkembangan OPT

Tantangan terbesar penduduk Indonesia saat ini adalah bagaimana produksi pangan bias mencapai
target. Sementara untuk mencapai target tersebut dibatasi oleh area pertanian, ketersediaan air,
kesuburan tanah, dan dampak perubahan iklim. Iklim yang ekstrim dapat menyebabkan banjir,
kekeringan dan serangan hama dalam sektor pertanian. Berikut dampak iklim ekstrim terhadap produksi
padi :

- Produksi padi meningkat akibat perkembangan teknologi


- Terjadinya El Nino dan La Nina menyebabkan penurunan produksi
- Perbedaan luas tanam padi

Dampak iklim ekstrim terhadap serangan WBC:

- Serangan WBC sangat luas pada saat kejadian iklim ekstrim La Nina
- Pada La Nina tahun 2021 serangan WBC paling luas selama 20 tahun terakhir.

Cara memprediksi luas serangan WBC pada tahun La Nina

LOG_LS = 10.44 – 0.32 Tmin-2-0.00112 CH + 0.182 Tmax-1-0.27Tmin

Keterangan : Tmin-2 = suhu minimum 2 bulan sebelum kejadian

CH = curah hujan pada saat kejadian

Tmax-1 = suhu maximum 2 minggu sebelum kejadian

Tmin = suhu minimum pada saat kejadian

2. Waspada La Nina dan Prakiraan Musim Hujan 2021/2022

Fenomena La Nina 2021/2022 terjadi mulai pada periode Agustus 2020 dan bertahan hingga
periode April 2021. Kondisi la nina berdampak pada anomaly variablitar curah hujan dan
dampak berbagai sektor di Indonesia. La Nina berdampak mendokumentasikan dampak la
nina terhadap curah hujan di wilayah Indonesia, dan juga menginventarisasi dampak la nina
pada berbagai sektor (pertanian, usaha garam, kebencanaan, potensi dan kerugian
ekonomi).

Hamper sebagian besar wilayah Indonesia terkena dampak dari La Nina 2020/2021, namun
dengan tingkat variasi berbeda, untuk itu perlu mengetahui dampak La Nina 2020/2021
lebih detail untuk wilayah Indonesi. Pada saat kejadian La Nina, kondisi curah hujan semakin
tinggi, kelembapan tinggi, mudah terjadi perkembangan perkembangan OPT.

3. Ramalan OPT Pangan (PADI, JAGUNG DAN KEDELAI) MT 2021/2022 DI INDONESIA

Pengendalian hama terpadu


- Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah pendekatan ekologis secara luas untuk pengelolaan
populasi / serangan OPT dengan mengombinasikan beragam tehknik pengendalian yang
kompatibel, sehingga kerusakan ekonomi dapat terhindarkan dan akibat-akibat yang merugikan
dapat diminimalkan.
- PHT adalah suatu teknik pengendalian opt yang ramah lingkungan dengan menggunakan
strategi pencegahan jangka panjang dan penyeimbangan lingkungan.
Pemateri : Ir. Erni Susanti, M. SC(ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP
PERKEMBANGAN OPT)

Tantangan terbesar penduduk Indonesia pada abad ini adalah bagaimana produksi pangan bias
mencapai target,seiring dengan semakin seringnya kejadian iklim ekstrim dan pertumbuhan
penduduk yang demikian cepat.
Sementara untuk mencapai target tersebut dibatasi oleh area pertanian, ketersediaan air,
kesuburan tanah yang semakin menurun , dan dampak perubahan iklim terhadap sub sektor
tanaman pangan.
Dampak Iklim Ekstrim Terhadap Produksi Padi
Kekeringan : Tahun el nino
Banjir : Tahun el nina
• Produksi padi meningkat akibat perkembangan teknologi
• Kejadian iklim ekstern El nino dan La nina menyebabkan penurunan produksi yang signifikan
• Perbedaan luas tanam padi pada pada El nino 1982/83 dan La nina 1975/76 : 800 ribu ha,
setara dengan 3,5 juta ton atau 7% total produksi padi tahunan (Naylor et al., 2002)
• Pada el nino kuat 1997/1998, Mei – September 1997 terjadi penurunan luas tanam 925 ribu ha
yang menyebabkan penurunan produksi padi pada September 1997m- April 1998 mencapai 4,8
juta ton.
• Kenaikan 1 derajat celcius anomaly SPL Nino 3.4 pada agustus menyebabkan penurunan
produksi padi nasional 1.318 juta ton (felcon et al, 2004)

Dampak perubahan iklim terhadap OPT


• Dalam data pada La nina 2010 dan EL nino 2011 paling ekstream terkena serangan OTP.
Hubungan Musim Tanam ( MH DAN MK) dengan serangan hama dan penyakit tanaman.
• Serangan WBC dominan pada MT III (MK II)
• Serangan Tikus, Tungro, Penggerek Batang, Kresek dan Blast dominan pada MT II (MK I)
Dampak iklim ekstrim terhadap serangan WBC
• Serangan WBC sangat luas pada saat kejadian iklim ekstrim La nina
• Pada la nina tahun 2011 serangan WBC paling luas selama 20 tahun terakhir
WBC meledak pada :
• Tmin> 1 – 2 derajat celcius (Adanya hujan di musim kemarau RHmin atau RHmean > 6 – 10%
Pemateri : Suwarman, S.P (RAMALAN OPT PANGAN ( PADI JAGUNG DAN KEDELAI) MT
2021/2022 DI INDONESIA)
Pengelolaan OPT Pangan
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
• Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah pendekatan ekologus secara luas untuk
pengelolaan populasi / serangan OPT dengan mengkombinasikan beragam Teknik
• pengendalian yang kompatibel, sehingga kerusakan ekonomi dapat terhindarkan dan
akibat-akibat yang merugikan dapat diminimalkan
PHT adalah suatu Teknik pengendalian opt yang ramah lingkungan dengan menggunakan
strategi pencegahan jangka Panjang dan penyeimbangan lingkungan.

Pemateri : Ir. Erni Susanti, M. SC(ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP


PERKEMBANGAN OPT)

Tantangan terbesar penduduk Indonesia pada abad ini adalah bagaimana produksi pangan bias
mencapai target,seiring dengan semakin seringnya kejadian iklim ekstrim dan pertumbuhan
penduduk yang demikian cepat.
Sementara untuk mencapai target tersebut dibatasi oleh area pertanian, ketersediaan air,
kesuburan tanah yang semakin menurun , dan dampak perubahan iklim terhadap sub sektor
tanaman pangan.
Dampak Iklim Ekstrim Terhadap Produksi Padi
Kekeringan : Tahun el nino
Banjir : Tahun el nina
• Produksi padi meningkat akibat perkembangan teknologi
• Kejadian iklim ekstern El nino dan La nina menyebabkan penurunan produksi yang signifikan
• Perbedaan luas tanam padi pada pada El nino 1982/83 dan La nina 1975/76 : 800 ribu ha,
setara dengan 3,5 juta ton atau 7% total produksi padi tahunan (Naylor et al., 2002)
• Pada el nino kuat 1997/1998, Mei – September 1997 terjadi penurunan luas tanam 925 ribu ha
yang menyebabkan penurunan produksi padi pada September 1997m- April 1998 mencapai 4,8
juta ton.
• Kenaikan 1 derajat celcius anomaly SPL Nino 3.4 pada agustus menyebabkan penurunan
produksi padi nasional 1.318 juta ton (felcon et al, 2004)
Dampak perubahan iklim terhadap OPT
• Dalam data pada La nina 2010 dan EL nino 2011 paling ekstream terkena serangan OTP.
Hubungan Musim Tanam ( MH DAN MK) dengan serangan hama dan penyakit tanaman.
• Serangan WBC dominan pada MT III (MK II)
• Serangan Tikus, Tungro, Penggerek Batang, Kresek dan Blast dominan pada MT II (MK I)
Dampak iklim ekstrim terhadap serangan WBC
• Serangan WBC sangat luas pada saat kejadian iklim ekstrim La nina
• Pada la nina tahun 2011 serangan WBC paling luas selama 20 tahun terakhir
WBC meledak pada :
• Tmin> 1 – 2 derajat celcius (Adanya hujan di musim kemarau RHmin atau RHmean > 6 – 10%
Pemateri : Suwarman, S.P (RAMALAN OPT PANGAN ( PADI JAGUNG DAN KEDELAI) MT
2021/2022 DI INDONESIA)
Pengelolaan OPT Pangan
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
• Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah pendekatan ekologus secara luas untuk
pengelolaan populasi / serangan OPT dengan mengkombinasikan beragam Teknik
• pengendalian yang kompatibel, sehingga kerusakan ekonomi dapat terhindarkan dan
akibat-akibat yang merugikan dapat diminimalkan
PHT adalah suatu Teknik pengendalian opt yang ramah lingkungan dengan menggunakan
strategi pencegahan jangka Panjang dan penyeimbangan lingkungan.

Pemateri : Ir. Erni Susanti, M. SC(ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP


PERKEMBANGAN OPT)

Tantangan terbesar penduduk Indonesia pada abad ini adalah bagaimana produksi
pangan bias mencapai target,seiring dengan semakin seringnya kejadian iklim ekstrim dan
pertumbuhan penduduk yang demikian cepat.
Sementara untuk mencapai target tersebut dibatasi oleh area pertanian, ketersediaan
air, kesuburan tanah yang semakin menurun , dan dampak perubahan iklim terhadap sub
sektor tanaman pangan.
Dampak Iklim Ekstrim Terhadap Produksi Padi
Kekeringan : Tahun el nino
Banjir : Tahun el nina
• Produksi padi meningkat akibat perkembangan teknologi
• Kejadian iklim ekstern El nino dan La nina menyebabkan penurunan produksi yang signifikan
• Perbedaan luas tanam padi pada pada El nino 1982/83 dan La nina 1975/76 : 800 ribu ha,
setara dengan 3,5 juta ton atau 7% total produksi padi tahunan (Naylor et al., 2002)
• Pada el nino kuat 1997/1998, Mei – September 1997 terjadi penurunan luas tanam 925 ribu
ha yang menyebabkan penurunan produksi padi pada September 1997m- April 1998 mencapai
4,8 juta ton.
• Kenaikan 1 derajat celcius anomaly SPL Nino 3.4 pada agustus menyebabkan penurunan
produksi padi nasional 1.318 juta ton (felcon et al, 2004)

Anda mungkin juga menyukai