Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PERUBAHAN IKLIM

TERHADAP KETAHANAN
PANGAN

Oleh:
Tomi Widiatmo
1

Latar Belakang
1. Perubahan iklim adalah issu internasional
2. Perubahan iklim pada dasarnya merupakan
dampak dari pemanasan global (global warming),
yaitu fenomena peningkatan temperatur global
dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah
kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh
meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK)
3. Perubahan iklim adalah fenomena alam yang
mempenaruhi pola curah hujan, permukaan air
laut, suhu udara, banjir dan kekeringan

4. Pertanian merupakan sektor penyedia pangan


5. Perubahan iklim adalah faktor penentu
keberhasilan pertanian yang sulit dihindari oleh
pelaku usaha tani
6. Data BPS : Jumlah penduduk Indonesia tahun
2015 = 254,9 juta jiwa meningkat 2,25% dari
tahun 2014
7. Perlu strategi untuk ketahanan pangan nasional
di tengah perubahan iklim global

Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh perubahan iklim terhadap
ketersediaan hasil pangan di Indonesia
2. Bagaimana cara menanggulangi perubahan iklim
terhadap ketersediaan hasil pangan di indonesia?
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim terhadap
ketersediaan hasil pangan di Indonesia
2. Untuk mengetahui cara menanggulangi pengaruh
perubahan iklim terhadap ketersediaan hasil pangan di
indonesia.
4

Pembahasan
Perubahan Iklim di Indonesia
Menurut Naylor (2006) dalam Diposaptono (2009),
perubahan pola curah hujan di Indonesia akan mengarah pada
terlambatnya awal musim hujan dan kecenderungan lebih
cepat berakhirnya musim hujan. Hal ini berarti bahwa musim
hujan terjadi dalam waktu yang lebih singkat, tetapi memiliki
intensitas curah hujan yang lebih tinggi.

Pengaruh perubahan Iklim terhadap ketahanan pangan


Resiko pertanian akibat pengaruh iklim antara lain terjadi melalui
:
1.dampak kekeringan,
2. kebasahan atau banjir,
3.suhu tinggi & suhu rendah atau frost,
4.angin,
5.kelembaban tinggi.
6.fluktuasi dan penyimpangan iklim
7.ketidaktepatan peramalan iklim .
Resiko pertanian akibat iklim tersebut terutama suhu,
selain menyebabkan rendahnya hasil baik secara kuantitas
maupun kualitas, juga ketidakstabilan produksi pertanian secara
nasional.
6

Hal ini menunjukan bahwa perubahan iklim yang ekstrim akan


sangat berdampak pada perubahan hasil pertanian serta kualiatas
hasil pertanian, sehinga akan berefek pada ketersediaan pangan
daerah, nasional maupun pangan dunia. Oleh sebab itu perlu ada
langkah-langkah kongkrit untuk menanggulangi hal tersebut di
atas.

Strategi Antsipasi Perubahan dan Anomali


Iklim
Strategi pengelolaan lingkungan pertanaman dapat dilakukan
melalui berbagai upaya perencanaan, penyesuaian, baik kegiatan
pertanian, pengelolaan sumberdaya maupun penerapan teknologi
pertanian untuk mengatasi dampak perubahan dan anomali iklim.
Strategi yang ditempuh terdiri dari strategi jangka pendek,
menengah dan stretegi jangka panjang, meliputi
Strategi jangka pendek
1. Pengolahan tanah minimum untuk mengurangi evaporasi
karena permukaan tanah terbuka.
2. Penentuan waktu tanam ( crop calendar) berdasarkan data
unsur-unsur iklim yang valid dan seri data yang lebih panjang.
3. Efisiensi penggunaan air melalui perhitungan kebutuhan air
tanaman setiap musim tanam.

Strategi jangka menengah


1. Pemantauan secara kontinyu terhadap fenomena
perubahan unsur-unsur iklim, terutama curah hujan, suhu
udara dan kelembaban.
2. Perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana irigasi
yang telah ada.
3. Peningkatan pembangunan jaringan irigasi teknis,
terutama pada wilayah yang sumber airnya tersedia,
tetapi banyak mengalami kegagalan panen karena
kekurangan air.

Strategi jangka panjang


1. Perencanaan pembangunan sektor pertanian yang lebih
terpadu, sistematis dan komprehensif dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang tekait dengan
kinerja sektor pertanian, terutama aspek agroklimatologi.
2. Pelibatan masyarakat secara partisipatif dalam setiap
perencanaan pembangunan pertanian.
3. Pola koordinasi yang baik antar instansi pemerintah,
terutama yang terkait langsung dengan sektor pertanian
melalui sinkronisasi dan harmonisasi program kerja.

10

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
1.Perubahan iklim meningkatkan resiko kegagalan produksi
pertanian melalui dampak kekeringan, kebasahan atau banjir,
suhu tinggi, suhu rendah atau frost, angin, kelembaban tinggi,
fluktuasi dan penyimpangan iklim dan ketidaktepatan
peramalan iklim.
2.Untuk menanggulangi dampak perubahan iklim data
dilakukan dengan melakukan strategi pengelolaan lingkungan
pertanaman melalui berbagai upaya perencanaan, penyesuaian,
baik kegiatan pertanian, pengelolaan sumberdaya maupun
penerapan teknologi pertanian. Meliputi strategi jangka
pendek, menengah dan stretegi jangka panjang.
11

12

Anda mungkin juga menyukai