Abstrak
Makanan sangat penting dan setiap warga negara memiliki hak untuk itu. Ketersediaan pangan
harus cukup, berkualitas baik dan dengan harga yang wajar. Salah satu komponen makanan adalah
karbohidrat yang merupakan sumber energi utama dalam tubuh. Pangan dipahami sebagai segala
sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah.
Perubahan iklim mempengaruhi budidaya padi karena budidaya padi tadah hujan sangat tergantung
pada unsur iklim terutama suhu, curah hujan, kelembaban dan sinar matahari. Dalam konteks
tersebut, dilakukan analisis pengaruh perubahan iklim terhadap produktivitas dan daya adaptasi
petani padi sawah tadah hujan di Kabupaten Sinjai. Faktor ketersediaan air sangat penting bagi
berjalannya sektor pertanian karena pertumbuhan tanaman pangan sangat bergantung pada
ketersediaan air. Karena letak geografis dan topografi, ketersediaan air di Indonesia berbeda di
setiap wilayah, termasuk wilayah Sinai barat yang sebagian besar wilayahnya adalah air dan yang
berada di sekitar garis khatulistiwa pada garis khatulistiwa yang agak unik karena letak curah hujan
di Indonesia sangat bervariasi. pola hujan Perubahan iklim global mempengaruhi banyak hal, antara
lain empat unsur iklim dan komponen alam yang erat hubungannya dengan pertanian, yaitu: (1)
peningkatan suhu udara yang juga mempengaruhi unsur iklim lainnya, terutama kelembaban dan
dinamika atmosfer, (2) perubahan pola presipitasi, (3) peningkatan kejadian iklim ekstrim (anomali
iklim) seperti El Niño dan La Nina, dan (4) naiknya permukaan air laut akibat mencairnya gunung es
di Kutub Utara.
PENDAHULUAN
Perubahan iklim adalah suatu kondisi yang ditandai dengan perubahan pola iklim
global yang mengakibatkan pola cuaca yang bervariasi. Perubahan iklim disebabkan oleh
perubahan variabel iklim, terutama suhu udara dan curah hujan, yang terjadi terus menerus
dalam kurun waktu 50 sampai 100 tahun. Perubahan iklim juga dipengaruhi oleh kondisi
cuaca yang tidak stabil seperti curah hujan yang tidak stabil, seringnya terjadi badai, suhu
udara yang ekstrim dan perubahan arah angin yang tajam. Perubahan iklim global
mempengaruhi banyak hal termasuk empat komponen iklim dan faktor alam yang berkaitan
erat dengan pertanian, yaitu: (1) peningkatan suhu udara yang juga mempengaruhi unsur
iklim lainnya, terutama kelembaban dan dinamika atmosfer, (2) perubahan pola presipitasi,
(3) peningkatan kejadian iklim ekstrim (anomali iklim) seperti El Niño dan La Nina, dan (4)
naiknya permukaan air laut akibat mencairnya gunung es di Kutub Utara (Muslim, 2013).
Makanan sangat penting dan setiap warga negara memiliki hak untuk itu. Ketersediaan
pangan harus cukup, berkualitas baik dan dengan harga yang wajar. Salah satu komponen
makanan adalah karbohidrat yang merupakan sumber energi utama dalam tubuh. Pangan
dipahami sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah
maupun yang tidak diolah. Makanan yang dimaksudkan untuk konsumsi manusia sebagai
makanan atau minuman, termasuk bahan tambahan makanan, bahan baku makanan dan
bahan lain yang digunakan dalam produksi, pengolahan dan pembuatan makanan dan
minuman. Upaya subsektor untuk meningkatkan produksi pangan menghadapi berbagai
kendala dan permasalahan, seperti B. Kekeringan dan banjir yang sering mengancam
produksi di beberapa daerah, menurunnya produktivitas lahan di beberapa daerah pertanian,
terus berkembangnya hama tanaman, dan kehilangan hasil yang tinggi selama dan setelah
panen. ada masalah yang perlu dipecahkan (Citra Dewi S, 2020)
Salah satu sektor yang terkena dampak perubahan iklim adalah sektor pertanian.
Besarnya dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian tergantung pada skala dan
kecepatan budidaya. Hama tanaman dapat menyebarkan virus atau mencegah penyakit
sehingga merugikan petani bahkan gagal panen. Selain itu, ada beberapa hama akibat
perubahan iklim yang menyerang tanaman padi yaitu tikus. Oleh karena itu, pengetahuan,
pengalaman dan pemahaman petani tentang perubahan iklim sangat diperlukan agar petani
dapat beradaptasi dengan perubahan iklim setiap saat untuk mencegah dampak perubahan
iklim (Nuraisah & Budi Kusumo, 2019)
Beras merupakan bahan pangan terpenting yang memiliki peran strategis. Dengan
perbaikan sistem pengelolaan diharapkan permasalahan pengelolaan padi dapat teratasi.
Secara khusus, budidaya padi dewasa ini memerlukan sistem budidaya padi yang mengacu
pada lingkungan tumbuh yang optimal dan lestari yang menggunakan air, pupuk dan benih
secara efisien. Masalah yang mempengaruhi tingkat produksi tanaman adalah iklim yang
tidak menentu saat ini. Keadaan ini menyebabkan produksi pertanian tidak memuaskan
bahkan gagal karena petani tidak memahami karakteristik iklim dengan baik dan mempelajari
perubahan cuaca ekstrim akibat pemanasan global. Pada skala waktu tertentu, perubahan
iklim juga membentuk pola atau siklus tertentu, baik siklus harian, musiman, tahunan
maupun jamak. Aktivitas manusia terus mengubah pola iklim, baik dalam skala global
maupun lokal (Tanjung, 2018)
Kampung Arabika adalah sebuah desa di Wilayah Administratif Kecamatan Sinjai
Barat, Kabupaten Sinjai; Milik dataran tinggi, ketinggian 800-1100 mdpl dan kemiringan 0-
15%, dan suhu bervariasi antara 19-24 ºC. Perubahan iklim merupakan hal yang tidak dapat
dihindari akibat pemanasan global dan kemungkinan akan berdampak luas pada berbagai
aspek kehidupan termasuk sektor pertanian. Perubahan tingkat curah hujan, peningkatan
kejadian cuaca ekstrim, serta peningkatan suhu udara dan permukaan laut merupakan dampak
utama dari perubahan iklim di Indonesia (Citra Dewi S, 2020). Perubahan iklim yang terkait
dengan sektor pertanian menyebabkan kerusakan (deteriorasi) infrastruktur pertanian dan
penurunan produksi dan produktivitas tanaman pangan, yang dapat menyebabkan kerentanan
dan ancaman terhadap ketahanan pangan bahkan kemiskinan.
Kabupaten Sinjai merupakan salah satu daerah yang mewakili pusat pangan Sulawesi
Selatan dimana sistem budidaya khususnya padi Irlandia masih bergantung pada iklim dan
cuaca. Berdasarkan hasil analisis klasifikasi Oldeman di Kegubernuran Sinjai menunjukkan
bahwa tipe iklim A dan B direkomendasikan untuk tumbuh tanaman pangan seperti padi
sepanjang tahun misalnya di wilayah Sinjai Barat, sedangkan tipe iklim C, D .dan wilayah
direkomendasikan. Disarankan menanam E hanya pada musim hujan, karena ketersediaan air
untuk penanaman tidak mencukupi pada musim kemarau, misalnya di daerah Tengah, Timur,
Utara dan Tukku-Sinjai (Mulkan Iskandar Nasution, 2018)
Fenomena perubahan iklim menambah tantangan bagi sistem budidaya tanaman pangan
khususnya padi di Indonesia. Dampak perubahan iklim bersifat multidimensional pada sektor
pertanian, mulai dari sumber daya, infrastruktur pertanian, dan sistem produksi pertanian.
Dampak ini dibedakan dengan 2 (dua) indikator yaitu kerentanan dan dampak. Kerentanan
adalah kondisi yang melemahkan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan iklim (Perba,
2019).
Penelitian tentang iklim telah di lakukan oleh.(Muslim, 2013); (Citra Dewi S, 2020); .
(Nuraisah & Budi Kusumo, 2019); (Tanjung, 2018); (Mulkan Iskandar Nasution, 2018); .
(Perba, 2019).berdasarkan penelitian tersebut masih kurang yang meneliti tentang”
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PRODUKSI PERTANIAN
KHUSUSNYA TANAMAN PADI DI WILAYAH PEDESAAN” .
RUMUSAN MASALAH
Meskipun pengelolaan lahan sawah telah dilakukan secara maksimal, namun hasilnya
masih belum optimal sehingga pengetahuan dan sikap petani tentang pengelolaan perubahan
iklim di Desa Arabika Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai belum benar.
MANFAAT PENELITIAN
Untuk mendeteksi curah hujan berlebih dengan menyesuaikan penanaman dan
pengendalian aliran air yang lebih baik pada budidaya padi sawah, dan juga dapat digunakan
sebagai bahan referensi bagi petani.
TUJUAN PENELITIAN
1. Menilai variabel iklim yang memiliki dampak terbesar terhadap perubahan iklim di
Kabupaten Sinjai.
3. Mengkaji kemampuan petani padi beradaptasi dengan perubahan iklim di wilayah Sinjai.
METODE
Perubahan iklim mempengaruhi budidaya padi karena budidaya padi sangat bergantung
pada faktor iklim terutama suhu, curah hujan, kelembaban dan sinar matahari. Dalam konteks
tersebut, dilakukan analisis pengaruh perubahan iklim terhadap produktivitas dan daya
adaptasi petani padi sawah tadah hujan di Kabupaten Sinjai. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis variabel iklim yang memiliki dampak terbesar terhadap perubahan iklim saat
ini, menganalisis dampak perubahan iklim terhadap produktivitas, dan mengkaji peluang
adaptasi iklim petani padi sawah tadah hujan di Kabupaten Sinjai. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan deskriptif serta kualitatif dengan sumber data
primer dari Stasiun Iklim Deli Serdang, Dinas Pertanian Wilayah Sinjai dan BPS sedangkan
data sekunder dari hasil survey untuk analisis data menggunakan persamaan linier berganda
yang memenuhi persyaratan uji penerimaan klasikal. . . Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peningkatan suhu, curah hujan, kelembaban dan penyinaran matahari berdampak signifikan
terhadap produktivitas di Kabupaten Sinjai (Siregar et al., 2020).
Dalam sistem budidaya padi, pengolahan tanah mutlak diperlukan dan sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Tujuan budidaya adalah membuat
struktur lumpur sedalam 15-20 cm agar akar tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Pada
umumnya tenaga kerja untuk mengolah lahan adalah hewan, dan penggunaan bibit per hektar,
anjuran pengairan dan pengendalian gulma serta penanaman kembali antara lain : pengolahan
tanah, kedalaman budidaya, pengolahan tanah yang digarap, pembuatan bedeng tanaman,
ukuran bedengan, jarak tanam dan penggalian lubang.
Pupuk merupakan bahan yang memberikan nutrisi bagi tanaman. Tujuan dari usaha
pupuk adalah untuk meningkatkan suplai unsur hara bagi tanaman. Penggunaan pupuk yang
dianjurkan meningkatkan produksi. Untuk mencapai hasil yang baik dan berkualitas pada saat
pemupukan harus memperhatikan beberapa hal yaitu daya dukung tanah, musim dan
komposisi tanah. Pemupukan berimbang harus dikontrol sesuai dengan jenis, waktu, dosis
dan cara yang tepat. Berdasarkan rekomendasi BPP Kabupaten Sekernan, pemupukan
meliputi: pemupukan tanaman, dosis pemupukan, frekuensi pemupukan, rencana pemupukan
dan cara pemupukan.
Dalam budidaya padi, kebutuhan air sangat penting untuk keberhasilan tanaman.
Penyediaan air bukan hanya tentang menyiram tanaman, tetapi juga perlu ditangani pada
waktu dan cara yang tepat. Penyiraman tanaman padi dapat dilakukan dengan berbagai cara
tergantung dari sumber air dan jumlah air yang tersedia, namun cara yang digunakan harus
sesuai dengan kebutuhan tanaman. Berdasarkan rekomendasi BPP Kabupaten Sekernan,
irigasi meliputi: terapkan penyiraman, metode irigasi dan instruksi irigasi.
KESIMPULAN
Perubahan iklim global mempengaruhi banyak hal termasuk empat komponen iklim
dan faktor alam yang berkaitan erat dengan pertanian, yaitu: (1) meningkatnya suhu udara,
yang juga mempengaruhi elemen iklim lainnya, terutama kelembaban dan dinamika atmosfer,
(2) perubahan pola curah hujan, (3) peningkatan kejadian iklim ekstrim (anomali iklim)
seperti El Niño dan La Nina, dan (4 ) ) kenaikan permukaan laut akibat mencairnya gunung
es di Kutub Utara.
DAFTAR PUSTAKA